Pengikut

Rabu, 09 Februari 2022

11. KIAT MENULIS CERITA FIKSI

Nama                : Lilis Ernawati

Pertemuan        :    11
Waktu              :  Rabu, 9 Februari 2022 
Pukul                : 19.30  wib s.d selesai
Moderator        : Ibu Helwiyah
Narasumber     : Bapak Sudomo, S.Pt
Judul                : Kiat Menulis Cerita Fiksi



Hari ini senang sekali, sebab bisa ketemu dengan Ibu Rina yang sama-sama satu grup di grup penulis 23. Walaupun kita dekat dan sama-sama punya gawean ngasuh anak orang akan tetapi gakpernah ketemuan. Jadi kami pertama kali bertemu di dunia maya. Dan karena buku Guru  Hebat Bermartabat, kami bisa menjalin silaturahmi. Terimakasih Om Jay, Mr Dail, Bu Aam dan semuanya...



Garut dari  siang  hingga malam terus diguyur hujan hingga dibeberapa tempat terjadi penggenangan air, bahkan timbul aliran air yang cukup deras, karena Garut memang memiliki kontur tanah yang lumayan menurun. Hal ini terjadi karena, Garut dikelilingi oleh gunung-gunung yang notabene, dataran tinggi. Jika main ke Garut, bisa salurkan hobby mendaki yah teman-teman, di sini ada Gunung Guntur, Gunung Papandayan dan Gunung Cikuray. 

Gubukku, merupakan tempat singgah teman-teman anakku yang pertama. Kebetulan dia masuk ke grup pendaki Indonesia. Jadi kadang-kadang, ada temannya yang singgah sekedar silaturahmi, numpang mandi atau nginap di sini.

Hari itu waktu dia masih sekolah di Jakarta, di SMK Farmasi Gatot Subroto, teman-temannya kadang yang mendaki hingga 30 orang. Rumah rasanya sempit banget yah ha....ha...

Teman sekolahnya itu ada yang dari Medan, Riau, Pontianak, Makasar Jawa, NTT dan beberapa daerah Jawa Barat, Tengah dan Timur. Karena SMK Farmasi Gatot Subroto memang siswanya se-Indonesia Raya yang daftarnya. Tapi yang diterima hanya 80 orang alias 2 kelas. 80 orang itu termasuk tentara setiap kelas 5 orang sehingga yang asli anak umuran SMA nya hanya 70 orang. Jadi walaupun mereka mendaki, aku gak terlalu khawatir, karena ada tentara-tentara yang menjaganya. 

Biasanya mereka datang sore, setelah makan dan lain-lain kemudian istirahat dan besok pagi setelah subuh mereka langsung berangkat muncak. Biasanya untuk 30 orang, saya siapin beras 30 kg untuk makan 4x. datang, berangkat, ngebungkus dan pas datang  ha..ha...dan saya masak sendiri dengan ikan seadanya, yang penting sehat.  Makanya anak-anak pendaki nyebut saya, mamahnya anak-anak pendaki. Tapi saya senang aja, karena waktu saya  sekolah dulupun, rumah orangtua saya adalah tempat ngumpul-ngumpul teman sekolah. Jadi  udah gak aneh rasanya di repotin ha..ha....

Ini bukan cerita fiksi lho. tapi cerita faksi, karena memang kenyataannya ada, dan ceritanya sesuai fakta. Sementara malam ini, kita akan membahas tentang fiksi yah.

Malam ini adalah jadwal belajar menulis PGRI pertemuan ke-11 dengan tema Kiat Menulis Cerita Fiksi yang di bawakan oleh Bapak Sudomo, S.Pt.  Beliau sarjana peternakan lho, tapi ternyata beliau sangat menyukai fiksi. Wah jangan-jangan sambil nyuntik hewan atau meriksa hewan beliau sambil mencari ide buat bikin cerita fiksi yah,...kebayang gak, kira-kira temanya apa?Luar biasa memang Bapak Sudomo ini. 

Acara malam ini di moderatorin oleh Ibu Helwiyah yang membuka acara dengan tiga es alias salam sapa dan senyum, dilanjut dengan pemberitahuan susunan acara yang dibagi  dalam 4 sessi, yaitu:

1. Pembukaan

2. Paparan materi melalu chat WA grup

3. Tanya jawab

4. Penutup

Acara pembukaan seperti biasa diisi dengan pembacaan doa yang dipimpin ibu moderator. dilanjutkan dengan pemaparan profil narasumber. Ternyata  Bapak Sudomo , S.Pt. ini lebih akrab dipanggil  Mazmo atau Pak Momo.

Mengapa Harus Belajar Menulis Fiksi?

  1. salah satu aspek yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah Literasi Teks Fiksi. Dengan belajar menulis fiksi, tentu seorang guru akan lebih mudah membuat soal latihan AKM bagi murid-muridnya.
  2.  menulis fiksi merupakan cara asyik untuk menyembunyikan dan menyembuhkan luka. Dengan menulis fiksi, seorang guru bisa menyuarakan isi hatinya melalui tokoh-tokoh yang diciptakannya.
  3. cerita fiksi merupakan media pembelajaran alternatif yang menyenangkan bagi murid terutama menyangkut pengembangan karakter dan materi pengayaan.
  4. menulis fiksi bisa menjadi tambahan poin dan koin, terutama jika dikumpulkan menjadi sebuah buku.

 Apa Saja Syarat Bisa Menulis Fiksi?

  1. komitmen dan niat kuat untuk belajar menulis fiksi, baik melalui postingan blog atau kompetisi.
  2. kemauan dan kemampuan melakukan riset. Lo, kok, cerita fiksi ada riset juga? Iya, dong. Tujuannya agar tulisan menjadi lebih nyata. Misalnya, menyangkut latar tempat.
  3. banyak membaca cerita fiksi karya penulis lain. Hal ini akan memperkaya kosa kata dan juga menemukan gaya menulis.
  4. mempelajari KBBI dan PUEBI agar cerita yang ditulis sesuai kaidah kebahasaan.
  5.  memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi.


 Apa Saja Unsur-unsur Pembangun Cerita Fiksi?

  1.  tema yang merupakan ide pokok cerita. Kiat menemukan tema adalah yang paling dekat dengan kita. Bisa saja keluarga atau sekolah. Selain itu, pilih tema yang paling disukai dan kuasai. Hal ini akan memudahkan dalam menyelesaikan cerita.
  2.  premis yang merupakan ringkasan cerita dalam satu kalimat. Unsur-unsurnya terdiri dari karakter, tujuan tokoh, halangan/rintangan, dan resolusi. Contoh: Seorang penyihir muda berjuang melawan penyihir jahat yang akan menguasai dunia. Contoh tersebut adalah premis dari novel Harry Potter.
  3.  alur/plot yang merupakan struktur rangkaian kejadian dalam cerita. Terdiri dari pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik/klimaks, dan ending.
  4.  penokohan yang merupakan penjelasan selangkah demi selangkah detail karakter dalam cerita. Bisa digambarkan secara langsung, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain.
  5. latar/setting yang merupakan penggambaran waktu, tempat, dan suasana.
  6.  sudut pandang yang merupakan cara penulis menempatkan diri. Penggunaan sudut pandang dalam menulis cerita fiksi harus konsisten.


 Bagaimana Kita Menulis Cerita Fiksi?

  1.  niat untuk memulai dan menyelesaikan cerita fiksi. Permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah mengalami kebuntuan ide menyelesaikan tulisan fiksi.
  2.  perbanyak membaca cerita fiksi karya orang lain untuk menambah referensi berupa ide/gagasan/tema, teknik menulis, pemilihan kata, dan gaya penulisan.
  3.  terkait ide dan genre. Catat segera ide cerita yang terlintas di kepala agar ide tidak hilang begitu saja. Pilih genre yang disukai dan kuasai.
  4.  outline/kerangka karangan. 

  •  Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi
  • Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita
  • Membuat premis sesuai tema
  • Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya
  • Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik
  • Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail
  • Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
5. mulailah menulis. 

  • Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik)
  •  Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca
  • Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh
  • Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi
  • Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas
  • Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi)
  • Membuat ending yang baik

     6. lakukan swasunting. Dilakukan setelah selesai menulis;

  •  Jangan menulis sambil mengedit;
  • Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita;
  • Usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting tulisan sendiri
  • Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Acara selanjutnya tanya jawab 

  1.  Gusmis Asmaraning Jati, dari gelombang 24 asal kota Bondowoso

apakah dengan tercapainya hampir semua keinginan dan cita2 serta rasionalitas terhadap kehidupan saya bisa membuat saya kesulitan membuat cerita fiksi, seandainya pun bisa pasti saya akan berhenti ditengah tengah-teman , dan saya menjadi tidak bisa meneruskan tulisan saya, namun saya masih bisa mengedit (menambah, mengurangi) cerita teman2 saya. Saya susah berusaha dengan membaca buku fiksi kebetulan saya suka fiksi sejarah dan realita kehidupan (seno gumira, tere liye, langit krisna) namun hal tersebut kurang membantu saya?

Jawabannya:   

  1.  Pertanyaan yang mungkin menjadi momok sebagian penulis fiksi. Situasi tersebut bisa diatasi dengan menguatkan kembali motivasi dan komitmen diri dalam menyelesaikan tulisan. Kuatkan niat memulai dan menyelesaikan. Hanya dengan ini, maka kita akan bisa menuntaskan cerita fiksi yang kita tulis.


2. Frans Fernandez dari SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB Peserta Grup 23 Menulis. Bertanya:

1. Apa yang perlu disiapkan dalam penulisan cerita fiksi. Misalnya novel, cerita rakyat, faksi, dsb. terutama dalam setting tempat, karakter para tokohnya, situasi waktu kejadian, aturan berbahasa, alur pokok . Khusus dalam cerita rakyat, apakah kita bisa langsung berkreasi dengan ide pokok padahal cerita dimaksud sudah banyak ditulis?

2. dalam penulisan novel menggunakan nama tokoh nyata tapi sebagian besar kisahnya fiksi. Apakah perlu kita minta ijin kepada si tokoh, atau keluarganya?

3. dalam penokohan kami sebagai pemula sering menjadi orang pertama tunggal AKU. bagaimana tips dan triknya untuk mengubah menjadi "Dalang" sehingga kita tahu situasi hati, sedang apa, di mana semua tokoh-tokohnya. kalau saya lebih senang happy ending, bagaimana pendapat Bapak.

Jawabannya: 

  • 1. Yang perlu disiapkan selain outline adalah melakukan riset. Riset bisa dilakukan melalui literatur terkait atau wawancara. Tujuannya agar apa yang kita tulis itu sesuai, terutama menyangkut kedaerahan. Khusus dalam menulis cerita rakyat, bisa saja langsung berkreasi dengan ide pokok. Tenang saja meskipun sudah banyak ditulis, tetapi setiap penulis memiliki gaya khasnya. Selain itu, cerita rakyat belum tentu kebenarannya. Penulis pun bisa melakukan dekonstruksi. 
  • 2. Dalam penulisan novel jika berdasarkan kehidupan nyata menurut saya perlu meminta izin. Hal ini selain terkait etika juga menyangkut royalti jika dikomersialkan. Namun, hal ini tidak mutlak. Bisa saja tanpa izin menggunakan nama jika memang murni cerita fiksi berdasarkan imajinasi. Cukup sekadar permakluman;
  • 3. Sudut pandang akan lebih mudah jika ditentukan dari awal menulis. Hal ini akan membuat lebih konsisten dalam menggunakannya.


3. Pertanyaannya  dari Ibu Maria Jakarta

  • Apa saja yang daya Tarik sehingga termotivasi menulis tema tersebut
  • Berkaitan dengan Sekolah penggerak apa saja yang harus dimiliki seorang guru penggerak dalam menciptakan projek bersama siswa sedangkan fasilitas siswa terbatas. Apa solusinya, Pak
  • Bagaimana memulai tulisan untuk menyuarakan isi hati melalui tokoh-tokoh ?
  • Apa clue supaya cepat, tanggap mencari kosa kata yang ada dalam KBBI dan PUEBI agar cerita yang ditulis sesuai kaidah kebahasaan.
  • Apa strateginya lakukan riset yang paling mudah melalui wawancara atau riset pengalaman pribadi.

Jawabannya:

1. Motivasi menulis cerita rakyat karena memang saya menyukainya. Saat ini di berbagai daerah masih banyak cerita yang masih berupa lisan. Dengan menjadikannya tulisan, setidaknya cerita tersebut akan abadi;

2. Seorang guru penggerak harus memiliki nilai kreatif, inovatif, mandiri, dan kolaboratif. Solusinya sesuaikan dengan aset yang ada sebagai kekuatan dan potensi;

3. Ibu Maria bisa memulai tulisan berupa kutipan atau dialog tokoh utamanya;

4. Pelajari, pelajari, dan pelajari. Saat membaca buku fiksi, tandai kata-kata yang tumben Ibu tahu, langsung cari artinya di KBBI. Ini efektif. 

5. Strateginya lakukan riset yang paling mudah melalui wawancara atau riset pengalaman pribadi.


4. Pertanyaan dari Ibu vitriah dari MTsN Sumba Timur NTT. Jika kita menulis resume ini jadi cerita fiksi maka bapak ibu narasumber hebat moderator juga peserta sebagai tokoh dalam cerita tersebut,? Kelihatannya tokoh utama mengalami konflik yang luar biasa namun bisa di pastikan endingnya pasti bahagia.  

Jawabannya :

 Ini contohnya, Bu Vitriah. https://bianglalakata.wordpress.com/2020/11/18/pahlawan-literasi-harapan-besar-dari-hal-kecil/

5.  bu vivin, gelombang 24. Asal Sumenep. Ijin bertanya. Pada paparan materi tentang Bagaimana kita menulis cerita fiksi, disebutkan bahwa kita harus memilih genre yang disukai atau tidak disukai. Mohon pencerahannya, apa saja genre  yang dimaksud tersebut?

Jawabannya 

Ada horor, komedi, roman dll


6.  Pertanyaan  bu Siti Rohani SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah 

Cara membuat alur cerita dan konflik yang menarik bagaimana?

Jawabannya :

 Cara membuat alur cerita dan konflik yang menarik yaitu dengan membuat pembaca penasaran dan usahakan tidak cacat logika.

7.  pertanyaan dari Ibu Zainab, Sumba Timur, NTT.

Saya sering membaca cerita fiksi semua yang saya baca menjadi daya tarik tersendiri bahkan cerita fiksi yang menarik saya merasa seakan akan saya yang mengalaminya . bagaimana agar cerita fiksi menarik di hati Pembaca?

Jawabannya 

Cerita fiksi yang menarik adalah pilih tema yang dekat dengan pembaca. Selain itu, menghadirkan konflik cerita yang logis juga menarik pembaca. Alur runut juga jaminan pembaca betah menyelesaikan membaca. Apalagi alur yang bikin penasaran dijamin akan menarik hati pembaca.

8. Pertanyaan dari Ibu cut nisaul rafiqa dari Aceh..

Kini telah ku temukan cahaya di bulan februari

Dengan lembayung  berhembus damai dimalam kelam ini 

Dengan hadirnya sang narasumber fiksi 

Membuatku semakin lapar akan imajinasi 

Semoga ku mampu membangkitkan selalu  semangat dalam bersajak 

Di malam yang sepi ini


 8. Yang ingin di tanyakan

  • Pak momo Apa kelebihan menulis puisi gelap dan puisi transparan
  • Ketika melihat materi bapak saya berniat ingin membuat buku solo selesai pelatihan tentang novel yang judulnya jodohku di Andalusia, namun saya buntu akan setiap sub babnya, 
  • bagaimana cara menentukan sub bab biar mudah pak?

Jawabannya adalah

  •  Masing-masing punya kelebihan tergantung tingkat kemampuan penulisnya dalam mengeksekusi ide. 
  • Menentukan subbab biar mudah harus berawal dari outline/kerangka. 
  • Subbab dibuat berdasarkan alur.


9. Pertanyaan dari Ibu  Widuri  Lombok Barat.

Saya melihat karya fiksi Pak Mazmo adalah cerpen. Apakah tidak ada niatan untuk menulis novel? Bagaimana menjaga keutuhan cerita bila kita ingin membuat novel. Khan novel ibarat cerita bersambung sampai berepisode-episode. Bagaimana menghidupkan tokoh di dalam cerita seolah-olah dia ada disekitar kita bukan rekaan.

Jawabannya :

 Menulis novel Alhamdulillah sudah ada dalam bentuk buku. Ada novel dewasa muda dan anak-anak juga. Tipsnya, yaitu membuat outline/kerangka cerita dengan detail. Cara menghidupkan tokoh bisa dilakukan dengan cara mengembangkan karakter tokoh. Penggambaran karakter tokoh sebagai mungkin menggunakan teknik show don't tell. Maksudnya saat tokoh sedang sedih, jangan  hanya menuliskan "Wati sedang sedih", tetapi tuliskan gambaran kesedihan yang dirasakan oleh Wati.

10. Pertanyaan dari  Amali dari  Bantul.saya termasuk orang yang jarang membaca cerpen ataupun novel,kecuali masterpiece nya Andrea Hirata "Tetralogi Laskas Pelangi". Yang ingin saya tanyakan:

1) Bila ingin menulis cerita fiksi apakah mutlak harus membaca banyak cerita fiksi karya penulis lain?

2) Bagaimana perbedaan menulis kreatif dan menulis fiksi?

3) Bagaimana kiat mudah membangun alur dan plot cerita fiksi?

Jawabannya :

1. Iya. Banyak membaca akan semakin mudah menulis. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Sementara pembaca yang baik belum tentu bisa menjadi penulis yang baik. 

2. Menulis fiksi termasuk dalam menulis kreatif. Perbedaannya menulis kreatif tidak saja menulis fiksi, tetapi juga nonfiksi. 

3. Kiat membangun alur diawali dari outline/kerangka karangan. Selanjutnya mengembangkan menjadi tulisan utuh. Dengan outline alur cerita tidak akan ke mana-mana.

Closing statement :

 Untuk bisa menghasilkan karya tulisan fiksi yang baik, kuncinya adalah terus belajar, karena dengan terus belajar kita akan seterusnya menjadi pembelajar.


9 komentar:

  1. Uhuy...rapi..dan cantik..seprti yang buat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. dompet mana dompet.......? mau traktir adikku yang cantik ini...maksih sayang...sukses selalu yah

      Hapus
  2. Keren mbakku, rapi tertata dan smpurna

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih adikku sayang, cutnisa yang luar biasa keren.....

      Hapus
  3. Semangat selalu ya Bu.... sistematis

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih,......yah sambil curhat. karena menulis bisa mengurangi beban hati

      Hapus
  4. Lengkap banget dengan pertanyaan nya. Termasuk pertanyaan saya
    Terimakasih ibunya anak-anak pendaki...

    BalasHapus
  5. siap pak frans,...biar kalau bikin buku tinggal copy paste saja

    BalasHapus
  6. Lengkapppp... Mudah-mudahan next kita bisa ketemu biar beda pulau ya bu

    BalasHapus

fiorentia viviane lesmana