Nama : Lilis Ernawati
KONSEP, BATASAN, DAN KIAT-KIAT MENULIS OPINI
- Pembukaan
- Sambutan
- Pemaparan Materi
- Tanya Jawab
- Penutup
Doddi Ahmad Fauji, penyair, kelahiran di Bandung, Jawa Barat, pada 4 September 1970. Telah menulis sejumlah buku puisi dan kajian teoritis perpuisian Indonesia. Pada 2003, dia pernah diundang membaca puisi di Athena, Yunani, untuk memperingati seabad Olimpiade Modern. Pada 2004, ia juga diundang memberi ceramah sekaligus membaca puisi di ISSA, Moscow State University dan Saint Petersburg University, Rusia. Sajak-sajak ini menjadi bagian dalam buku antologi puisi Doa Tanah Air: suara pelajar dari negeri Pushkin yang akan segera diterbitkan secara independen. Kini, ia berkegiatan dan berkesenian bersama Sanggar SituSeni di Bandung.
Apa Itu Opini
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia telah mendefinisikan bahwa opini sebagai pendapat, pikiran, atau pendirian. Cambridge Dictonary juga menyampaikan bahwa opini adalah sebuah pemikiran atau keyakinan tentang sesuatu atau seseorang. Sementara Merriam Webster menjelaskan bahwa opini merupakan pandangan atau penilaian yang terbentuk dalam pikiran tentang masalah tertentu.
Kata opini sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu opinari yang memiliki arti 'berpikir' atau 'menduga'. Kata opini mengandung akar kata onis yang berarti harapan. Dalam bahasa inggris, kata 'opinion' berhubungan erat dengan kata option dan hope, yang artinya pilihan atau harapan.
Secara umum, apa itu opini adalah pendapat, ide atau pikiran tertentu terhadap ideologi dan perspektif yang sifatnya tidak objektif. Ya, opini adalah suatu hal yang belum meyakinkan, karena opini muncul berdasarkan apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh seseorang.
Ciri-ciri Opini
- Dari segi isi, kebenaran opini bisa disesuaikan dengan kenyataan pada kepentingan tertentu.
- Dari segi kebenaran, opini dikatakan benar atau tidak disesuaikan dengan data pendukung atau konteks yang dijabarkan.
- Dari segi pengungkapan. opini cenderung persuasif dan argumentatif.
- Dari segi penalaran, opini cenderung bersifat deduktif.
- Dalam kalimat opini banyak berisi pendapat dari diri sendiri atau pun dari orang lain.
- Pernyataan yang dipaparkan dalam kalimat opini cenderung subyektif. Artinya, hanya dikemukakan menurut salah satu pihak sehingga sulit dikatakan netral.
- Kalimat opini cenderung menggunakan kata yang bersifat relatif. Maksudnya, kata atau frasa yang ada di dalamnya dapat berubah tergantung siapa yang mengucapkannya.
Jenis-jenis Opini
Opini Individu
Merupakan pendapat seseorang secara perorangan mengenai sesuatu yang terjadi di masyarakat. Opini ini bisa menyatakan kesetujuan atau ketidak setujuan tentang suatu topik.
Opini Pribadi
Opini ini adalah pendapat asli seseorang mengenai suatu masalah sosial. Opini pribadi timbul apabila seseorang tanpa dapat dipengaruhi oleh orang lain, menyetujui atau tidaknya suatu masalah sosial.
Opini Kelompok
Merupakan masalah sosial yang menyangkut kepentingan banyak orang termasuk sekelompok orang tersebut.
Opini Mayoritas
Ini adalah pendapat orang-orang terbanyak dari mereka yang berkaitan dengan suatu masalah yang pro atau kontra. Opini ini biasanya ada di forum terbuka dalam bentuk lembaga.
Opini Minoritas
Merupakan kebalikan dari opini mayoritas, yang mana pendapat relatif dalam jumlahnya sedikit dibandingkan jumlah mereka terkait dengan suatu masalah sosial.
Opini publik
Merupakan sekumpulan pandangan individu tentang isu yang sama. Opini publik adalah sikap yang ditunjukkan seseorang kepada khalayak tanpa harus membahayakan dirinya sendiri. Opini publik diibaratkan suatu proses penggabungan pikiran, usul dan perasaan yang diungkapkan warga negara secara individu kepada pilihan kebijakan.
Opini massa
Merupakan tahap kelanjutan dari opini publik. Opini yang bersifat massa akan cenderung beralih bentuk menjadi tindakan fisik.
Opini Umum
Opini ini adalah pendapat yang sama dari semua orang dalam suatu masyarakat mengenai masalah yang menyangkut kepentingan umum.
Perbedaan Opini dan Fakta
- Fakta digambarkan sebagai pernyataan yang dapat diverifikasi atau dibuktikan kebenarannya. Sedangkan opini adalah ekspresi penilaian atau keyakinan tentang sesuatu.
- Fakta bergantung pada pengamatan atau penelitian, sedangkan opini didasarkan pada asumsi.
- Fakta adalah realitas objektif, sedangkan opini adalah pernyataan subjektif.
- Fakta dapat diverifikasi dengan bantuan bukti atau statistik. Sedangkan opini tidak didukung oleh bukti apa pun.
- Fakta menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Berbeda dengan opini, yang mewakili persepsi tentang sesuatu.
- Salah satu fitur penting dari fakta ini adalah bahwa ini universal dan tidak berbeda dari orang ke orang. Sedangkan opini berbeda di setiap manusia tentang subjek tertentu dan karenanya, opini lebih bervariasi dari satu orang ke orang lain.
- Fakta ditampilkan dengan kata-kata yang tidak memihak, namun opini diungkapkan dengan kata-kata yang bias.
- Fakta dapat mengubah pendapat siapa pun, tetapi opini sebaliknya.
- Fakta adalah informasi yang nyata sehingga tidak dapat ditantang atau diperdebatkan, tetapi jika kita berbicara tentang opini, mereka dapat diperdebatkan.
- Opini itu harus jernah, bernas, harus dianalis dan mengacu kepada 3 hukum
- 1. hukum alam/sunatullah, karena ada hukum sebab akibat. ini tidak bisa dibantah
- 2. hukum positif yaitu undang-undang dasar, kepres, perda, uu dll adalah landasan untuk menilai sebuah kejadian
- 3. hukum normatik/konvensi yang mengacu kepada etika yang dianut oleh masyarakat
- Opini yang dimuat di koran, syaratnya :
- Harus Aktual,
- Membandingkan dengan pendapat orang lain/mencari referensi dengan observasi dikuatkan oleh data dan fakta serta analisis ahli
- Opini dengan jurnalistik itu selisihnya tipis karena mengacu pada fakta dikuatkan dengan data dan dikuatkan dengan pendapat ahli. sedangkan kalau opini itu sebagian besar study pustaka, liputan dan wawancara
- fungsi berfilsafat, untuk menyuarakan hikmah dan kebijaksanaan, kebijaksanaan itu berhubungan dengan filsafat menyuarakan kebenaran bukan menyuarakan nafsu
- mengoreksi pendapat atau pernyataan orang lain
- memberikan solusi
- metodik didakdik, berisi cara-cara
- tulisannya memukau. potensi manusia itu logika, nalar, estetik baik norma teoretif maupun etika normatifnya.
- Menggunakan bahasa efektif
- Ada majas yang digunakan
Tips menulis opini yang bagus berdasarkan beberapa sumber tulisan opini:
- 1. Tuliskan opini kita dengan penuh gairah.
- Menuliskan opini adalah kesempatan bagi kita untuk menyuarakan keyakinan, nilai dan wawasan pribadi. Tulisan ini harus sepenuhnya subyektif dan ditulis dengan penuh gairah.
- Artinya, tulisan ini mewakili perhatian penuh kita pada sesuatu yang membuat kita tidak nyaman. Seandainya tulisan itu bersifat mendukung, gairah akan dukungan itu juga bisa terbaca dengan jelas.
- 2. Jangan takut akan kontroversi.
- Sebagian besar tulisan opini yang berhasil menarik minat pembaca bersifat kontroversial. Jadi, jangan ragu untuk menentang pendapat umum. Jangan takut untuk menyuarakan pendapat dengan pendekatan yang berbeda dari yang dilakukan banyak orang. Setuju, atau tidak. Pilih sisi hitam atau putih. Jangan bersifat abu-abu. Justru tulisan yang ragu-ragu dalam berpihak menunjukkan ketidakkonsistenan kita, dan itu bukanlah sebuah opini yang bagus. Tidak ada orang yang percaya pada tulisan yang penuh keraguan.
- 3. Kemukakan argumen yang logis.
- Opini yang bagus selalu disandarkan pada logika yang baik. Saat kita menulis, pastikan bahwa kita tahu apa masalahnya, tahu apa yang hendak kita kemukakan. Jangan sampai kita menulis berdasarkan apa yang tidak kita kuasai dengan baik.
- Jika ada ketidaksetujuan pada suatu masalah, kemukakan argumen kita dengan cara yang kritis dan persuasif. Bayangkan pendapat pribadi kita sedang diadili, dan kita sedang membela diri dengan argumen-argumen yang bisa membuat juri atau hakim berada di pihak kita.
- 4. Awali tulisan dengan sebuah kejutan.
- Faktor psikologis pembaca sangat berpengaruh dalam tulisan opini yang hendak kita buat. Pembaca biasanya akan tertarik pada tulisan yang diawali dengan sensasi. Jika awal tulisan menarik, mereka akan meneruskan untuk membaca. Jika tidak, ya apa boleh buat, dilewatkan begitu saja.
- Itulah sebabnya mengapa timbul fenomena clickbait. Judul headline dibuat sesensasional mungkin. Untuk tulisan opini, kita bisa mengawalinya dengan pertanyaan yang menarik atau pernyataan yang kuat dan kemudian kita pertahankan. Misalnya, "Mengapa sih masalah rem sepeda onthel saja diributkan warganet?" (Jika saya jadi pembaca, awal tulisan seperti ini menurut saya bisa mengundang rasa penasaran).
- 5. Jagalah nada tulisan tetap konsisten.
- Setiap penulis memiliki gaya dan nada tulisan yang berbeda. Jika kita terbiasa menulis dengan gaya yang lugas, jangan merubahnya menjadi gaya yang bertele-tele dalam satu artikel. Jangan paksakan untuk melucu jika kita bukan tipe yang humoris. Jika kita mengawali tulisan dengan nada marah-marah, jangan tiba-tiba berbelok menjadi retoris di tengah-tengah tulisan. Pertahankan nada tulisan sejak awal hingga kita bisa menutupnya dengan sebuah kesimpulan yang jelas.
- 6. Gunakan metafora untuk menyederhanakan ide-ide kompleks.
- Pembaca umumnya tidak suka dengan kalimat-kalimat panjang yang menghamburkan banyak kata saat kita menjelaskan sebuah ide atau tema. Penggunaan metafora adalah untuk merangsang imajinasi pembaca dalam menangkap ide atau pesan yang ingin kita sampaikan.
- 7. Pertahankan struktur tulisan yang jelas.
- Pendapat terbaik akan berantakan jika ada struktur tulisan yang lembek. Pastikan opini kita memiliki awal yang bagus, menarik di bagian tengah, dan kesimpulan akhir yang kuat.
Perbedaan Antara Artikel, Esai, Kolom, Opini, dan Tajuk Rencana
A. Artikel
Artikel adalah sebuah tulisan lepas berisi opini yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kontroversial yang ditulis oleh seorang pakar dan menggunakan gaya penulisan lugas singkat dan padat yang tujuannya untuk memberitahu (informasi), mempengaruhi dan meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif). Lepas disini maksudnya adalah siapapun pembaca dapat menulis artikel dengan topik bebas sesuai dengan minat dan keahliannya masing-masing.
B. Essai
Esai atau dalam bahasa inggris dan lebih umum dikenal sebagai essay adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas dari sudut pandang pribadi penulisnya. Esai memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- pembahasan tidak sampai pada penyelesaian atau jalan keluar sebagai saran penulis kepada pembaca atau kepada pihak-pihak yang terlibat dalam permasalahan,
- objek pembahasan esai meliputi permasalahan aktual yang sedang menjadi pembicaraan masyarakat dalam berbagai bidang, misalnya: ekonomi, politik, sosial, kebudayaan, pemerintahan atau ketatanegaraan,
- penggunaan bahasa dalam penulisan esai bersifat khas sesuai dengan gaya setiap penulisnya dan tidak harus selalu berdasarkan tata bahasa baku,
- pembahasan permasalahan didasarkan pada pendapat pribadi penulis sehinga fakta, bukti dan alasan yang disajikan harus mendukung pendapat tersebut, dan
- penulisan bahasa meyakinkan pembaca tentang kebenaran pendapat yang disajikan melalui ilustrasi-ilustrasi pendukung.
Kolom berasal dari bahasa Inggris, column yang artinya adalah opini singkat seseorang yang lebih banyak menekankan aspek pengamatan dan pemaknaan terhadap suatu persoalan atau keadaan yang terdapat dalam masyarakat. Kolom lebih banyak mencerminkan cap pribadi penulis. Kolom ditulis secara inferensial dan memiliki sifat memadat memakna. Biasanya dalam tulisan kolom terdapat foto penulis. Orang yang menulis kolom disebut columnist. Kolom (article column) biasanya ditulis dengan gaya yang sangat ringan atau enteng dan diselingi humor-humor segar, walaupun masalahnya sangat serius (politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, keamanan, pendidikan, bencana, kecelakaan, kriminalitas, gaya hidup dan sebagainya).
D. Opini
Opini diartikan sebagai pendapat, pikiran, atau pendirian. Menulis opini berarti menyebar luaskan gagasan. Dengan menulis opini, seseorang berarti mentransfer ide dan gagasannya ke ruang publik. Ketika sudah memasuki ruang publik, pilihannya hanya ada dua yaitu bisa mempengaruhi publik atau tidak, dengan cara gagasan yang ditulisnya bisa diterima atau justru diperdebatkan. Opini memang bisa diartikan sebagai pandangan seseorang tentang suatu masalah. Namun tidak hanya sekadar pendapat, pendapat tersebut bersifat ilmiah. Pendapat yang bisa dipertanggungjawabkan dengan berdasar dalil-dalil ilmiah yang disajikan dalam bahasa yang lebih popular. Karena itu, untuk menulis opini juga dibutuhkan riset. Riset merupakan penguat dari argumentasi penulis untuk menekankan gagasannya. Opini inilah yang ditulis dan dituangkan dalam bentuk ”artikel.”
E. Tajuk Rencana
Tajuk rencana atau dikenal juga sebagai editorial adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal dan atau kontrevesional yang berkembang dalam masyarakat. Opini yang ditulis oleh pihak redaksi tersebut diasumsikan mewakili sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media pers yang bersangkutan secara keseluruhan sebagai suatu lembaga penerbitan media berkala. Suara tajuk rencana bukan merupakan suara perorangan atau pribadi-pribadi yang terdapat di jajaran redaksi atau di bagian produksi dan sirkulasi, melalui suara kolektif seluruh wartawan dan karyawan dari suatu lembaga penerbitan pers. Karena merupakan suara lembaga, maka tajuk rencana tidak di tulis mencantumkan nama penulis.
Perbedaan Bentuk Artikel / Essay / Kolom / Opini
Mantap
BalasHapusWhouw ... Rajin menulis, mantap. Smangat Bu Lilis 💪😍
BalasHapus