Pengikut

Jumat, 18 Februari 2022

15. KONSEP BUKU NONFIKSI

Nama                : Lilis Ernawati

Pertemuan        :    15
Waktu              :  Jumat, 18 Februari 2022 
Pukul                : 19.00  wib s.d selesai
Moderator        :Bapak Dail Ma'ruf
Narasumber     : Ibu  Musiin, M.Pd
Judul                : Konsep Buku Nonfiksi



 Malam ini adalah jadwal kelas menulis. Seperti biasa akan ada moderator yang mendampingi narasumber. Untuk malam ini moderatornya adalah Mr. Dail Ma'ruf. Beliau membuka acara dengan doa, akan tetapi beliau masih diperjalanan sehingga dibantu oleh Ibu Rosminiyati.

Untuk narasumber malam ini adalah Ibu Musiin, M.Pd. Beliau adalah alumni kelas menulis juga yang berangkat dari nol, mulai tidak mempunyai blog. Namun beliau berpatokan pada ucapan Prof Rhenaldi Kasali,  jika dalam hidup ini tidak ada yang tidak mungkin.   kalau kita berpikir secara Opportunity Based, kita akan  selalu yakin ada pintu di tengah tembok rintangan.  Menulislah setiap hari, maka keajaiban akan datang.

 Ibu Musiin  adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan Prof. Ekoji. Mereka  bersembilan telah berhasil menaklukan tantangan menulis Prof Eko dan buku mereka telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya Ibu Musiin  berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi. 

Deretan buku-buku di rak tengah adalah karya alumni gelombang 8 yang berhasil masuk ke penerbit mayor, Penerbit Andi.  Masya Allah.

Ibu Musiin  telah berhasil mengalahkan ketakutan dari dirinya sendiri. Ketakutan itu ternyata  merendahkan potensinya untuk menulis. Ketakutan  yang Ibu Musiin rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:

1. Takut tidak ada yang membaca.

2. Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.

3. Merasa karya orang lain lebih bagus.

Ketakutan itu yang sering kali membuat beliau merasa konyol dengan hanya duduk berjam-jam di depan laptop, namun tidak menulis apapun.

Akhirnya beliau singgah di Kelas menulis Om Jay dan bertemu dengan banyak penulis pemula dan pemateri hebat, salah satunya adalah Prof Eko. Dan cahaya untuk berkarya berasal dari dirinya sendiri. Ibu Musiin yang minder untuk menulis, menjadi berani untuk menulis. Kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan.

Kekuatan menulis ini akan menjadi sangat berarti ketika  ingin menjadi  bagian dari Program Guru Penggerak. Dan cahaya untuk berkarya berasal dari diri  sendiri. Ibu Musiin yang minder untuk menulis, menjadi berani untuk menulis,Kita jangan sampai menjadikan kegiatan menulis  sebagai  sebuah mimpi buruk

Prof. Eko kita ibaratkan sebagai seorang Master  Chef  yang memberi kita banyak pilihan bahan masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing-masing peserta. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa kita peroleh di Prof  Ekoji Channel.  Seperti yang disampaikan Prof Eko,  bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita,  atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai

Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Ibu Kita semua memiliki buku, akan tetapi buku tersebut masih belum lahir.

Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. 




Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak atau hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita kepada anak cucu saja, yang tidak meninggalkan jejak keabadian.

Menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir cinta menulis

AlasanIbu Musiin ingin menjadi penulis adalah berikut ini.

1. Mewariskan ilmu lewat buku.

2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.

3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

Apakah kutipan di bawah ini masih relevan di era youtube, tiktok dan instagram?



Kekuatan youtuber hebat, selegram terkenal,salah satunya adalah komunikasi. Komunikasi bisa dibangun jika kita pandai merangkai kata dan kalimat.




 Kutipan ini membawa pesan menulislah jika engkau ingin dikenal orang banyak.

 Keinginan kuat  ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum tarik-menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan.  Pikiran menjadi penulis mengantarkan saya mengikuti kelas-kelas menulis (salah satunya kelas Om Jay dan  tantangan menulis selama 1 minggu bersama Prof. Eko.

 Kalau kita berpikir untuk menulis buku maka akan lahir buku. Kalau kita berpikir kegagalan, maka yang tersisa hanya kekecewaan.

 Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

  1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) Contoh: Buku Pelajaran
  2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses).Contoh: Buku Panduan
  3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara)

Pola yangIbu Musiin pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster. Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni

  1. Pratulis
  2. Menulis Draf
  3. Merevisi Draf
  4. Menyunting Naskah
  5. Menerbitkan

Langkah Pertama : Pratulis

  1. Menentukan tema
  2. Menemukan ide
  3. Merencanakan jenis tulisan
  4. Mengumpulkan bahan tulisan
  5. Bertukar pikiran
  6. Menyusun daftar
  7. Meriset
  8. Membuat Mind Mapping
  9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya 

  1. Pengalaman pribadi
  2. Pengalaman orang lain
  3. Berita di media massa
  4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
  5. Imajinasi
  6. Mengamati lingkungan
  7. Perenungan
  8. Membaca buku
Jika ide itu datang segera ditulis. karena ide itu mudah datang dan juga mudah pergi. Tema yang Ibu Musiin  angkat di bukunya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020

Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.

  1.  Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
  2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
  3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
  4. Penemuan yang telah didapatkan.
  5. Pemikiran yang telah direnungkan

Kita patut bersyukur di era digital seperti sekarang ini, betapa mudahnya fasilitas untuk menulis buku, semua serba mudah. Bapak Ibu bisa bayangkan, penulis jaman dulu harus mengetik dengan mesin ketik manual. Mereka bisa menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Seharusnya generasi kita lebih luar biasa lagi. Sekarang nulis pakai rekam suara pun jadi tulisan

Bagaimana supaya kemampuan menulis Karya non fiksi kita makin terasah? membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A. Pembagian Generasi Pengguna Internet

B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A. Media Sosial

B. UU ITE

C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A. Pengertian

B. Elemen

C. Pengembangan

D. Kerangka Literasi Digital

E. Level Kompetensi Literasi Digital

F. Manfaat

G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A. Keluarga

B. Sekolah

C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

 Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saya mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)

Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis. Anotomi Buku

  1. Halaman Judul
  2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
  3. Halaman Daftar Isi
  4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
  5. Halaman Prakata
  6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
  7. Bagian /Bab
  8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
  9. Halaman Glosarium
  10. Halaman Daftar Pustaka
  11. Halaman Indeks
  12. Halaman Tentang Penulis


Langkah kedua : Menulis Draf

  1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
  2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan


 Langkah ketiga : Merevisi Draf

  1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
  2. Memeriksa gambaran besar dari naskah


Langkah keempat : Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

  1. Ejaan
  2. Tata bahasa
  3. Diksi
  4. Data dan fakta
  5. Legalitas dan norma


Hambatan-hambatan dalam menulis antara lain :

  1. Hambatan waktu
  2. Hambatan kreativitas
  3. Hambatan teknis
  4. Hambatan tujuan
  5. Hambatan psikologis

 Cara mengatasi hambatan  untuk menulis. Solusi itu ada di diri kita sendiri.

  1. Banyak membaca
  2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
  3. Disiplin menulis setiap hari.
  4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak)

  Tanya Jawab

1.  Ibu Umi Agus Farida dari Kalsel 

Pertanyaannya:

  • mohon izin bertanya, sering kali menulis fiksi itu susah bagi saya terutama dalam hal tanda2 baca, bagaimana menyikapi hal ini? 

Jawabannya:

  • Menurut saya Bu Umi menulis saja terus sampai selesai, jangan sampai berhenti hanya karena faktor tanda-tanda baca. Setelah selesai, Bu Umi bisa minta bantuan teman misalkan guru Bahasa Indonesia untuk membatu mengedit tulisan Bu Umi. Kita serahkan ke ahlinya.

 

2. Ibu Widuri Permata AR dari Lombok Barat

Pertanyaannya:

  •  Kesulitan  dalam mengisi urutan bab dan sub judul bab. Bab 1 itu tentang apa, kedua, ketiga dan seterusnya dan kesulitan juga mencari literatur. 

Jawabannya

  • Untuk mengatasi kesulitan tersebut dengan banyak membaca materi-materi yang sesuai judul yang ibu ajukan. Dengan banyak membaca, pasti akan muncul ide. Di saat ide muncul segera tuliskan. Selain membaca,  bisa menyaksikan konten-konten di you tube. Insha Allah pasti akan timbul ide untuk menulis isi buku tersebut secara lengkap. Konten-konten di you tube banyak sekali yang memberi kita ide dan sifatnya kekinian.


3.  Ibu Mada dari Bali. 

Pertanyaannya :

  • Saya BM 24, baru mau tanya bunda, Dari Cv bunda ada buku : 

  1. Digital Brochure Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan Gen Z
  2. Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda melalui Literasi (Karya bersama Prof Eko)
  3. Selaksa Hikmah dari Tarokan (Karya bersama siswa-siswa)
  4. Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan Potensi Siswa)
  5. Cergam Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji
  6. Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas IX.
  7. Menulis Artikel populer di majalah online

  • Dari tujuh buku tersebut mana yang paling laku?

 Jawabannya :

  • No 2 karena ada nama besar Prof Ekoji

4. Ibu  Lely Suryani gel 23 dari Banjarnegara.

Pertanyaannya:

  •  Pada tahapan pra tulis ada tahapan membuat  mind Mapping. Mohon dijelaskan, bagaimana cara membuat mind mapping tersebut dan bentuk kongkritnya seperti apa ?

Jawabannya:

  •  Mind mapping adalah membuat peta konsep, Peta konsep ini semacam kerangka tulisan atau bentuk awal dari tulisan kita. Peta konsep ini berisi ide utama, ide pendukung, sumber data, bentuk data yang kita tampilkan dll. Jadi ini mendodriong kita untuk berkreasi mengembangkan ide kita.


5. Ibu  Ramadany Puspita Sari dari Surabaya.  

Pertanyaannya:

  • Saat membuat cerita jika sudah ditentukan Temanya  saya kesulitan membuat judul...saya ingin judul yang menarik sehingga pembaca penasaran

Jawabannya:

  • Judul itu menggambarkan isi cerita. Supaya pembaca itu tertarik, buatlah judul itu semenarik mungkin, mudah diingat dan menggambarkan isi dari buku itu.Saya pernah membaca buku dengan judul Normal is Boring. Judul itu menggambarkan sesuatu yang anti mainstream. Pembaca pasti tertarik karena kalimat normal is boring.Yang perlu diingat jangan sampai judul tersebut menarik namun menyesatkan, artinya antara judul dan isi tidak sesuai.


6. Ibu  Dwi Yanti, Asal    : Pemalang

Pertanyaan: 

  • Bagaimana untuk menghilangkan rasa tidak percaya diri serta mengembangkan ide untuk menjadi tulisan yang bagus dan manfaat?

Jawabannya:

  • Rasa percaya diri dan minder itu datangnya dari diri kita sendiri. Nomer satu buku yang ditulis terbit dahulu. Dengan terbit sebuah buku akan memupuk rasa percaya diri untuk menulis lagi. Ide yang datang harus kita kembangkan supaya bermakna, caranya dengan banyak membaca dan melihat fenomena yang terjadi saat ini. Kita harus pandai mengaitkan peristiwa masa lalu dengan kondisi saat ini dan yang akan datang. Tulisan yang terupdate dengan pembaharuan pasti diminati banyak orang dan bermanfaat.


7. Bapak  Riki dari Pandeglang

Pertanyaannya:

  • Ada 2 buku yang ibu jadi editornya : 
  1. Kaulah Sosok Inspiratif di Hatiku ( Antologi Sosok Inspiratif)
  2. Kisah Penyemangat Kalbu (Antologi Penyuluh Agama)
  • Mana lebih mudah antara menulis bareng Prof Ekoji atau Editor ? Dan mana yang lebih bikin ibu enjoy?

Jawabannya:

  • Semua proses bagi saya selalu menarik, karena setiap momen yang ada tidak akan datang 2 kali. Kita nikmati semuanya. Ketika menulis buku kita harus pandai menuangkan ide agar ide tersebut menarik pembaca. Kita harus bisa membangun jembatan antara kita penulis dan pembaca melalui tulisan. Jika kita menjadi editor kita harus bisa menerjemahkan makna yang ditulis penulis. Tulisan bagus namun tidak mengurangi makna yang ingin disampaikan penulis.


8. Ibu Aam Bantul Nganjuk  SMPN 1 Tarokan Kediri

Pertanyaannya :

  •  Suka duka menjadi penulis terutama saat menulis buku bersama Prof Ekoji. Kendala apa yg terbesar yg ibu rasakan?
  • bagaimana cara mendapatkan referensi yg berbahasa Indonesia tp sesuai dengan materi yg akan kita pilih di channel itu? 

Jawabannya:

  • Tantangan menulis bersama Prof Eko adalah mengembangkan ide tulisan kita. Silakan buka channel Prof Eko, pilih materi yang menarik dan sesuai dengan minat kita. Langkah selanjutnya cari referensi sesuai dengan materi yang disampaikan Prof Eko sebanyak-banyaknya.Ide-ide itu akan menarik jika dihubungkan dengan yang terjadi saat ini di sekitar kita. Refernsi banyak kita dapatkan di internet atau juga bisa berkunjung ke toko buku. Di Kediri ada toko Gramedia yang bisa digunakan untuk wisata literasi. Semoga tetap semangat. 


9. Frans Fernandez dari SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB 

Pertanyaannya:

  1. apakah semudah itu ibu langsung meloncat dan berkarya sehingga menjadi pemenang yaitu berhasil membuat buku seminggu bersama Prof Eko atau memang sudah ada modal khusus. Apa itu?
  2. Saya juga ikut tantangan Prof Eko. Namun ada ketakutan saya dalam melengkapi data termasuk referensi. 
  3. Ada beberapa link yang bisa saya cari. Apakah cukup itu? 
Jawabannya:
  •  saya tidak lantas tiba-tiba menjadi pandai menulis dalam 1 minggu. Sebelumnya saya memang suka menulis karena saya suka membaca. Membaca dan menulis itu korelasinya sangat kuat. Dengan membaca kita berlatih untuk kritis dan kreatif. Saya suka menulis namun tidak saya cetak menjadi buku. Momen di kelas Om Jay adalah batu loncatan untuk tampil menjadi pemenang mengalahkan ketakutan dari dalam diri.
  • Di internet banyak sekali artikel, e book, jurnal online yang bisa diunduh secara gratis. Bapak juga bisa menggunakan Mendeley, software pengelola referensi untuk memperkaya tulisan Bapak.
  • Surat kabar juga banyak yang terbit secara online, itu juga bisa digunakan untuk referensi.


10. Ibu Nelwiza dari SMPN 3 Tualang

Pertanyaannya :

  • Bagaimana tipsnya agar menulis bisa dilanjutkan setelah daftar isi sudah ada, dari mana mulai kita berangkat untuk menuju tetap menulis, saya di sini terkendalanya Bu? 
  • Bagaimana cara mengatasi malas menulis?
  • Bagaimana mencari referensi untuk bahan menulis sementara perpustakaan  jauh dari posko. Bagaimana cara  untuk  mencari referensi lewat internet ?
Jawabannya:

  • masalah yang dialami oleh semua penulis. Bingung, terjebak mulai dari mana, misalkan sudah menulis, terkadang macet. Itu wajar, tidak apa apa, dinikmati. Kalau ibu sudah membuat kerangka, lanjutkan menulis berdasar kerangka tersebut. Bagaimana cara kita mencari referensi? Banyak sekali artikel, makalah, e book di internet yang bisa kita unduh, namun ketika kita menulis untuk bahan buku kita, kita harus menulis sumbernya. Seperti yang saya gunakan katakan ide itu cepat datang namun juga cepat hilang, makanya ketika ide itu datang segera dituliskan, meski itu di selembar kertas


11.  Ibu Rismaya gelombang 23 dari Pangkalpinang.

Pertanyaannya:

  • Menurut penjelasan ibu bahwa ide yang menarik didapatkan dari imajinasi, sedangkan kita ketahui bahwa buku nonfiksi adalah tulisan berdasarkan fakta. 
Jawabannya:

  • Salah satu ide untuk menulis buku non-fiksi adalah imajinasi. Imajinasi ini artinya berdasarkan pemikiran-pemikiran, gagasan-gagasan yang tentu saja berdasarkan fakta dan angka. Dengan berimajinasi, kita akan bebas mencari solusi dari suatu permasalahan. Imajinasi ini akan mempunyai makna jika didukung oleh data yang akurat, misalnya infografis, grafik, hasil penelitian dll


12.  Ibu Zunnurin Isnaini dari Pasuruan 

Pertanyaannya:

  • Untuk penulisan buku panjenengan tentang Literasi Digital Nusantara apabila dilihat dari kerangkanya, apakah juga menggunakan 5W+ 1 H, dibab mana saja 5W+1H tersebut?

Jawabannya:

5 W + 1 H adalah metode dari Rudyatd Kipling, penulis dari Inggris. Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi secara kaya dan mendalam. Informasi ini bisa diperoleh dari berbagai sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. Tentu saja, saya menggunakan metode ini dalam buku saya. Di mana letaknya? Di semua bab dari buku, saya menggunakan metode tersebut


13.  Ibu yandri novita sari asal padang. 

Pertanyaannya :

  • Yang menjadi pemikat agar buku kita banyak di minati dan dibaca orang apa ya bu?  

Jawabannya:

  • Mengutip dari pendapat Pak Joko Mumpuni Penerbit Andi, salah satu cara untuk mengetahui minat pasar adalah dengan menggunakan Google Trends. Google Trends adalah layanan dari Google yang menyediakan data dan grafik untuk rentang waktu tertentu mengenai popularitas yang sedang terjadi di halaman pencarian Google. Data ini bisa digunakan untuk mengukur minat orang di seluruh dunia, atau di suatu negara. Kita juga bisa menggunakan data yang sedang trending di media sosial, misalnya di Twitter, You Tube atau lainnya


14.  Ibu Maria dari Jakarta.

Pertanyaannya:

  • Bagaimana mengatasi, berbicara terkadang lebih mudah dari menulis?
  • Bagaimana memudahkan penulis untuk menuangkan ide dalam menulis buku non fiksi
  • Bagaimana menggabungkan teori yang dikutip dalam tulisan?

Jawabannya:

  • Kalau memang Ibu Maria lebih mudah berbicara daripada menulis, Ibu bisa menggunakan berbagai aplikasi yang mengubah bahasa Lisa menjadi bahasa tulis, contohnya Live Transcribe, Speechnote, Google Keyboard, Notulite. Hasil dari tulisan tersebut kemudian kita baca dan kita edit agar menjadi bahasa tulis yang bagus. Ibu Maria di era sekarang ini kita dipermudah oleh teknologi yang berkembang tiap detik di seluruh dunia. Oleh karena itu, mari mewujudkan mimpi kita menjadi nyata
  • Untuk menggabungkan teori dalam tulisan dengan menuliskan teori yang kita gunakan dan kita cantumkan sumber teori tersebut. Jika satu teori belum kuat untuk mendukung argumen kita, kita bisa menggunakan lebih dari satu teori. Agar teori tersebut sesuai, kita harus membaca secara utuh teori yang kita ambil, jadi jangan setengah setengah agar tidak menimbulkan polemik.

15. Ibu  Cici dari Tasik. 

Pertanyaannya:

  • Motivasi apa yang paling bikin ibu bersemangat utk menulis dan terus berkarya ?

Jawabannya: 

  •  Motivasi yang membuat selalu bersemangat adalah bentuk rasa syukur kita karena diberi rejeki sehat dan diberi kesempatan mengalami pengalaman yang luar biasa. Pengalaman ini bisa menjadi inspirasi untuk diri sendiri dan orang lain untuk menerima dan berbagi. Pengalaman yang kita miliki belum tentu dimiliki oleh orang lain, begitu juga sebaliknya. Dengan take and give, kita akan menjadi semakin kaya. 

hujan pasti akan terbit pelangi yang indah. Ketika buku itu terbit di tengah keterbatasan pasti akan menjadi sesuatu yang luar biasa untuk episode perjalanan hidup kita.

 Clossing statement

 Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar


Kamis, 17 Februari 2022

3. Jurus Ampuh Presentasi yang Keren

 Nama                : Lilis Ernawati

Pertemuan        :    3
Waktu              :  Selasa, 15 Februari 2022 
Pukul                : 19.00  wib s.d selesai
Moderator        : Ibu Lilis Ernawati
Narasumber     : Bapak Adi Prastyanto, S.Pd, CT.PS
Judul                : Jurus Ampuh Presentasi yang Keren


Alhamdulillah malam ini saya bisa membersamai narasumber keren, Bapak Adi Prastyanto, S.Pd.. CT.PS. Beliau adalah seorang guru Bahasa Inggris  di MA  ANNAJAH.  Selain itu beliau juga seorang trainer public speaking yang merupakan lulusan kelas menulis  angkatan 15. Ada beberapa buku yang telah beliau terbitkan diantaranya buku english for teacher dan buku antologi Pena Digital  Guru Milenial,
Seperti biasa acara dibuka dengan senyum salam dan sapa, dilanjutkan dengan pembacaan sekilas profil narasumber.
 Pak Adi membuka kegiatan presentasi ini dengan sebuah permainan, agar peserta presentasi bisa konsentrasi kemateri yang akan disampaikan. Permainannya berupa acak kata dan tebak kata. seru juga sih...yah semoga cara seperti ini bisa saya terapkan di kelas juga nanti.

1. TANSHIGNAAF                                                            AFGANISTHAN
2. DANONESIA                                                                INDONESIA
3. NO HET STOP                                                                ON THE SPOT
4. TIMAH HITUP                                                                HITAM PUTIH
5. PORAENAVAVAJA                                                        OPERA VAN JAVA
6. KAJI KUAJAMENDI                                                    JIKA AKU MENJADI
7. SAPTABMAN                                                                PAS MANTAB
8. KUNABTEMPATAAM                                                   BUKAN EMPAT MATA

Sebelum memulai persentasi, buat kontrak belajar, yaitu dengan menuliskan apa yang akan menjadi satu perjanjian audiensnya dalam mengikuti persentasi. Misalnya hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat seminar/webinar.
Dan rata-rata mereka akan menulis tidak boleh menyalakan hp, tidak boleh mengobrol dll. Tapi semuanya serahkan kepada kita.
Selanjutnya para peserta ditanya, apakah pernah mengalami Glossophobia? Glossophia adalah semacam demam panggung yang sering kita alami saat presentasi di depan umum.




Kendala Presentasi antara lain :
  1. Takut untuk berbicara di depan umum
  2. Presentasi bukan hanya power point saja
  3. Sadar atau tidak, kita menjadi presenter dalam keseharian jadi kemampuan sudah ada hanya perlu dipelajari dan dilatih saja

Konsep Dasar Presentasi  adalah komunikasi antara pembicara dengan orang/kelompok orang yang disebut audiens



Apa tujuan presentasi

  1. Memberi Informasi : 
  2. Mempengaruhi /persuatif
  3. menghibur ini agak sulit karena mirip komika/stand up komedi yang tampilnya sejenak tapi persiapannya panjang bisa 3 sampai 4 hari


Siapa Audiennya?

Apakah guru-guru, kalangan tertentu, hal ini untuk memudahkan tujuan presentasi dan menyesuaikan gaya kita. sebelum memulai presentasi, bisa kita tanya apa yang mereka suka, hal-hal yang dekat dengan audiens.
Mengenal type Audien menurut Ongky Hojanto (public speaking mastery)
1. Type sheep
  • berfokus pada apa yang anda katakan dan menanti jawaban anda
  • tidak suka menunjukkan kemandirian dan kreativitas
2. Hotshot
  • audiens yang percaya diri dan nyaman dalam seminar
  • mereka belajar dengan cepat dan mengajukan pertanyaan yang mampu menggali informasi dari trainernya
3. Clown (badut)
  • suka interaksi sosial
  • cerewet dan suka bertanya di luar topik
  • suka berdiskusi
4. Sniper
  • memulai dengan sikap permusuhan dan sinis
  • menunggu waktu tepat untuk mengkritik tapi mengkritik doang tidak membangun
5. Snowman
  • Pasif tidak bersosialisasi

6. Black Cloud
  • bahasa tubuh negatif seperti mengernyitkan kening, tatapan tidak fokus dan melipat kedua tangan. agak sombong 
7. Unwanted Panelist
  • ahli yang hadir di ruangan tanpa diundang
  • menjawab pertanyaan pertama dan panjang

Jurus 3K dalam Presentasi

1. Kuat        : pemahaman  dan materi harus kita kuasai. kita harus selalu mencari tahu apa yang akan kita sampaikan, sehingga kita harus riset.  harus ada evidence (bukti nyata), Kekuatan itu kekuatan diri sendir, masyarakat sekitar dan kekuatan audiens.


2. Kreatif    : Penyusunan media sedemikian menarik, bisa video, game online, ppt, gunakan 5W +1H dll


Bisa awali dengan cerita, problem solution, dll
3. Keren       : Penyampaian aksi nyata sebagai out put dari yang kita sampaikan. bahasa tubuh  menentukan sebuah aksi sehingga bahasa tubuh hingga 55%,  kata-kata 7% Intonasi dan nada 38%






Bapak ibu hati-hati jangan sampai media menjadi senjata makan tuan, misalnya karena medianya bermasalah, sehingga harus disiapkan 1-2 jam  sebelumnya agar tidak membuat persentasi kita bermasalah.
harus ada interaksi dan tanya jawab serta eye contact.
Saat persentasi jangan sampai media mengalahkan perhatian audiens kepada kita. kita harus juga memperhatikan diri kita. Karena kita sebagai aktor utamanya bukan medianya sebagai aktornya

Tanya Jawab :
1. Ibu Vin dari kemayoran Jakarta
  • Presentasi tidak hanya membaca slide tapi harus menguasai materi, masalahnya ada tips gak agar kita dapat menguasai materi agar tidak miss komunikasi, tidak lupaan? karena waktunya yang cukup cepat.

Jawabannya.
  • Persentasi berhasil atau tidak bergantung kepada subjek materi, tipsnya salah satu learning teori itu adalah 90% kita menguasai materi jika kita ucapkan , lakukan dan latihan terlebih dahulu, Karena kita akan fokus hanya sekitar 7-10 menit saja sisanya sudah mulai terpengaruh.

2. Ibu Isna Makasar
  • Bagaimana menumbuhkan minat membaca?
Jawabannya :
  • Di jaman sekarang ini belajar tidak perlu hanya membaca saja, karena banyak media pendukung, bisa dengan gaya belajar auditory yaitu mengandalkan mendengarkan, ada gaya belajar visual yaitu gaya belajar dengan melihat, gaya belajar kinestetaik yaitu dia belajarnya harus menyentuh sesuatu dan penuh aktivitas dan gaya belajar kombinasi yaitu bisa semuanya. terkait dengan membaca, bagaimana menumbuhkan minat membaca, bergantung pada diri kita sendiri karena kita yang tahu akan ada waktunya, sehingga kita harus membuat run downnya atau schedulenya untuk membaca. dan untuk membangunkan mood boosternya kita mulai dengan membaca buku-buku yang kita suka dan kita kuasai. karena kalau sekedar baca memang kadang membuat kita bosan sehingga bisa dikombinasikan dengan tayangan youtube agar lebih enak dilihat,

3. Ibu Windarti Yogyakarta
  • Bagaimana jika kita sedang menjadi narasumber atau pembicara, tapi dicuekin sama audiens dan saat tanya jawab vacuum. Bagaimana teknik-tekniknya?

Jawabannya :
  • Sebelum memulai persentasi, buat kontrak belajar, yaitu dengan menuliskan apa yang akan menjadi satu perjanjian audiensnya dalam mengikuti persentasi. Misalnya hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat seminar/webinar.
    Dan rata-rata mereka akan menulis tidak boleh menyalakan hp, tidak boleh mengobrol dll. Tapi semuanya serahkan kepada kita.
  • Sapa audiens, misalnya bapak ibu bagaimana kabarnya? dll
  • Harus punya pegangan ice breaking banyak contohnya di youtube atau terapkan games walaupun cuma tebak-tebakan tapi itu bisa mencairkan suasana.
  • Jika vacuum saat tanya jawab, kita balik yang bertanya misalnya dan jika tidak bisa menjawab ada hukuman naik ke atas panggung misalnya

4. Ibu Rosminiati
  • Cara mengatasi blank jika audiens bertanya?
  • Tips menutup presentasi yang baik?
Jawabannya     :
  • Kita lempar lagi ke audieuns dan disaat jeda itu kita bisa berpikir, sambil duduk dan buka hp, kita main cantik dan kita atur sendiri gaya kita masing-masing.
  • Sesi akhir berikan kesimpulan kemudian, bisa dengan  muhasabah yaitu merenugkan materi, lagu, atau cerita motivasi atau tepok semangat atau games juga bisa
5. Ibu Devi
  • Ingin contoh persentasi yang menghibur
Jawabannya :
  • Harus dengan cerita lucu, tapi Pak Adi gakbisa karena beliau tidak bisa melawak. Namun jika persentasi formal usahakan tidak menghabiskan waktu dengan tertawa. 

Kalau ingin menyampaikan persentasi harus diperhatikan jika persentasi tidak hanya power point,  dan media tidak menjadi penghalang lancarnya kegiatan jadi harus di persiapkan benar-benar.

Rabu, 16 Februari 2022

14. Menulis Itu Indah

  Nama                : Lilis Ernawati

Pertemuan        :    14
Waktu              :  Rabu, 16 Februari 2022 
Pukul                : 19.00  wib s.d selesai
Moderator        : Ibu Widya Setianingsih
Narasumber     : Ibu  Dr. Mudafiatun Isriyah
Judul                : Menulis Buku Terbaik Perpusnas


Menulis Itu Indah



Pertemuan ke-14 malam ini akan membahas tentang Menulis itu Indah yang akan di pandu oleh Ibu Widya Setianingsih dengan Narasumber Dr Mudafiatun Isriyah, S.Pd., M.Pd.


Menurut Ibu Mudafiatun,  menulis merupakan salah satu kegiatan berbahasa, tetapi tidak semua orang terampil berbahasa,  dapat menulis dengan baik. Menulis memang tidak mudah, tetapi jangan Anda bayangkan bahwa menulis adalah kegiatan yang sangat sulit dan jangan pula Anda pernah berpendapat bahwa menulis sangat erat kaitannya dengan bakat.





Ini merupakan dokumentasi penghargaan yang diperoleh Ibu Mudafiatun sebagai Juara 1 menulis bersama Ekoji dari Perpustakaan Nasional. Hal ini membuktikan jika dengan menulis kita bisa mendapatkan semua, baik kebahagiaan,  kebanggaan, materi dan pengakuan dari dunia.

Menulis sama dengan keterampilan-keterampilan yang lain seperti keterampilan membuat kue, membuat anyaman, berhitung, komputer, dan lain-lain yang dapat diperoleh dengan cara mempelajarinya dan mempraktikkannya harus sering diulang-ulang atau dilatih secara terus menerus atau berkesinambungan.

Menulis adalah sebuah keterampilan berbahasa dan kita adalah guru bahasa Indonesia, selanjutnya pasti  mengerti. Ya, kita tidak punya pilihan lain, suka atau tidak suka kita harus bisa menulis atau mengarang. Sulit membayangkan seseorang yang harus mengajarkan menulis tetapi tidak pernah memiliki pengalaman menulis. Sukar diterima akal sehat seseorang yang membenci mengarang dapat mengajarkan mengarang dengan baik kepada para siswanya. Lalu, bagaimana nasib pengajaran menulis yang ia lakukan? Bagaimana pula proses dan hasil belajar menulis yang akan dialami siswanya?

Salah satu penyebab mengapa orang tidak suka dan menghindar  menulis karena ia tidak memiliki pemahaman yang memadai mengenai apa, mengapa, dan bagaimana menulis itu. Kali ini Ibu Mudafiatun mengajak kita semua untuk menyelami dan memahami hakikat menulis. Beliau  berharap dapat membekali kita dengan wawasan tentang konsep menulis dan konsep menulis sebagai proses.

Hakikat Menulis adalah

  1. menjelaskan pengertian menulis;
  2. menguraikan manfaat menulis;
  3. mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keengganan seseorang dalam menulis 
  4. menerangkan mitos-mitos dalam menulis;
  5. menemukan hubungan menulis dengan berbagai aspek keterampilan berbahasa lainnya;
  6. menjelaskan pengertian menulis sebagai proses; serta
  7. menjabarkan setiap fase dalam proses menulis pahami makna per butir
Apakah yang terbayang dalam pikiran kita ketika mendengar kata menulis atau mengarang? Ya, suatu aktivitas menuangkan pikiran secara sistematis ke dalam bentuk tertulis. Atau, kegiatan memikirkan, menggali, dan mengembangkan suatu ide sambil menuliskannya.

Apa pun rumusan pengertian yang Anda kemukakan, menulis pada dasarnya merupakan suatu bentuk komunikasi berbahasa (verbal) yang menggunakan simbol-simbol tulis sebagai mediumnya. Sebagai sebuah ragam komunikasi, dalam menulis setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat. 

Ragam  Komunikasi Menulis 

  1. penulis sebagai penyampai pesan,
  2. pesan atau sesuatu yang disampaikan penulis, 
  3. saluran atau medium berupa lambang-lambang bahasa tulis seperti huruf dan tanda baca
  4.  penerima pesan, yaitu pembaca, sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh penulis.

Lalu, apakah fungsi dan tujuan menulis?

  1. Fungsi personal, yaitu mengekspresikan pikiran, sikap, atau perasaan pelakunya, yang diungkapka misalnya melalui surat atau buku harian.
  2. Fungsi instrumental (direktif), yaitu mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
  3. Fungsi interaksional, yaitu menjalin hubungan sosial.
  4. Fungsi informatif, yaitu menyampaikan informasi, termasuk ilmu pengetahuan.
  5. Fungsi estetis, yaitu untuk mengungkapkan atau memenuhi rasa keindahan.
Banyak pilihan dalam hal menulis, lantas mau menuju kemana tulisan kita. lalu dimana passion kita? 

Tentukan tujuan Menulisnya: 

  1. Mengubah keyakinan pembaca.
  2. Menanamkan suatu pemahaman kepada pembaca.
  3. Merangsang proses berpikir pembaca.
  4. Menyenangkan dan menghibur pembaca.
  5. Memberitahu pembaca.
  6. Memotivasi pembaca

 Manfaat Menulis adalah :

  1. Peningkatan kecerdasan
  2. Pengembangan inisiatif dan kreativitas
  3. Penumbuhan keberanian
  4.  Pendorong kemauan dan keterampilan mengumpulkan informasi.

Ada para ahli yang menyampaikan sedikit beda Hairston (Nursisto, 1999: 8) juga mamaparkan beberapa manfaat menulis sebagai berikut.

  1. Sarana untuk menemukan sesuatu.
  2. Memunculkan ide baru.
  3. Melatih keterampilan mengorganisasi dan menjernihkan sebagai konsep atau ide
  4. Melatih sikap objektif pada diri seseorang.
  5. Membantu menyerap dan memproses informasi.
  6. Melatih untuk berpikir aktif
Sebuah tulisan jika tidak merujuk dari para ahli sebelumnya, maka tulisan itu HAMPA, ini kata kuncinya. Sebagai contoh ini, saya sengajakan mengutip dari para ahli, dengan harapan bisa sebagai rujukan dalam hal apapun setelah mengetahui alasan menulis manfaat dan tujuan,  

sekarang tentukan tujuan saudara, setelah memiliki wawasan ini apa yang akan saudara tulis yaitu: Mengembangkan Ide-Ide biasanya didapatkan dari berbagai sumber, antara lain dengan: membaca buku, membaca jurnal ilmiah, berdiskusi, menghadiri seminar, mengamati fenomena di masyarakat, atau berasal dari sumber lainnya. 

Bila mendapatkan ide, segeralah menulis di kertas, buku catatan atau media lainnya agar bisa ditindak lanjuti bila telah punya waktu untuk memulai proses penulisan. Hal ini dibutuhkan untuk menghindari hilangnya ide saat itu. perhatikan, hal sangat urgent dalam sebuah tulisan, mengapa buku beliau  bisa meraih pemenang 1, mau tahu gak?  atau mau tahu beneran??Pada saat menulis dengan hati, saat menulis Novelty akan di dapat  itu jawabannya : ada soal langsung di jawab enak ya ..ini esensi dari merdeka belajar, semangat.
 
Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah tulisan. Tulisan dikatakan baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi, baik bagi keilmuan maupun bagi kehidupan.   Dalam hal ini jika kondisi tersebut tidak sama dengan milik orang lain, maka kemungkinan tulisan kita mengandung unsur novelty.




Tampak tidak dimana novelty buku ini? Yah ada di  Implemetasinya dalam bimbingan  online

Sesi Tanya Jawab

1.Ibu Widya Setianingsih
  •  Bagaimana agar kita yakin tentang passion kita? Bagaimana cara memantapkannya? 
  •  Bunda tadi mengungkapkan sebuah tulisan jika tidak merujuk dari para ahli sebelumnya, maka tulisan itu HAMPA, ini kata kuncinya......❤️❤️❤️❤️❤️❤️  Bisa diperjelas bun. Apakah maksudnya merujuk para ahli? Apa semua tulisan kita harus merujuk para ahli
  •  Bagaimana caranya bunda bisa mendapat penghargaan perpusnas?
Jawaban :
  • passion itu apa yang di sukai saat itu, kalo saat ini ingin bikin puisi ya penuhi syarat-syaratnya, namun puisi dengan tulisan ilmiah beda ya, pahami perbedaannya dulu
  • sebuah tulisan untuk saat ini tidak akan mungkin kita menulis hasil karya sendiri yang tidak pernah ada di belahan bumi karena usia bumi sudah tua dan lama sehingga pasti semua sudah ada, lantas bagaimana cara kita supaya bisa menulis yang baik? inilah fungsi dari sebuah rujukan, referensi, daftar pustaka, ahli sebelumnya, tokoh sebelumnya...ini maksudnya merujuk pada tulisan yang sudah mendahului....bukan pada pahlawan yang telah mendahului kita ya, ini namanya mengheningkan cipta😇
  • cara untuk mendapatkan penghargaan itu rahasia banget mau tahu gak?.....inilah rahasianya...awas lohh tidak meniru...tak tembak dari Lumajang..ayooo semangatt menulis Self Healing dalam menulis

2. Ibu  Zikria dari Cilacap
Kalau saya lebih suka ke fungsi personal dan estetis. Namun masih terganjal oleh rasa tidak pede dan belum banyak kosakata yang dimiliki. Nah pertanyaannya saya bagaimana proses ibu bisa sampai sukses menjadi penulis terbaik perpusnas?

Jawabannya :
  • Saya kira ini jawaban paling tepat untuk pertanyaan ibu Zikria, Percaya Diri itu bisa dihilangkan dengan nulislah selalu jangan berhenti sampai passion itu ada...kalo berhenti maka kembali nol, jika tidak mau, sesulit apakah kok tidak mau menulis? Padahal apa yang kita bicarakan ini adalah sejatinya sudah menulis jika itu di tulis, ini saya menulis pakai HP menuangkan ide dalam otak kucurahkan dalam kalimat, jadilah tulisan. Untuk memperdalam bagaimana menulis agar Percaya Diri lebih, mulailah menulis di blog, di gabung menjadi Antologi, nah ini ada tantangan menulis, silakan bergabung nanti akan menjadi  suatu passion saudara


3.  Ibu Maria dari Jakarta 
  • Bagaimana seorang, Penulis sebagai penyampai pesan mampu menuangkan ide dengan kosakata atau kalimat yang runtun?
  • Apa yang saya lakukan sebagai penulis pemula sehingga berhasil menulis mencapai tujuan? Masih sering putus di tengah paragraph. Hehehe Maaf bukan Kayak Layangan Putus, Ibu Doktor.
  • Bagaimana tehnik atau strategi agar fungsi secara estetika sampai kepada pembaca?
  • Bagaimana sejatinya menulis “Resume” materi yang renyah dan cepat dilakukan?
Jawabannya : 
  • pertanyaan mengalir itu sudah runtun kalimat SPOK sudah lengkap, tinggal kunci yang paling UTAMA adalah menyusun kalimat jangan panjang cukup SPOK agar tidak kehilangan kendali, sampai lupa balik kampung, sehingga tujuan menulis tercapai dan menulis harus disiapkan prinsip Apa Siapa bagaimana itu prinsip utama dan rancang lah GPL (Ga Pakai Lama) singkat saja. misalnya nanti mau nulis Self healing dalam Menulis, langsung di rancang, apa-apa yang akan di masukkan dalam buku ini isinya bebas saja karena hak preogatif milik penulis ini yang membuat beda tulisan kita dengan yang lain
  • Estetika itu persoalan rasa, Rasa itu Seni, Seni itu budaya, budaya itu kebiasaan, jika kita memiliki passion estetika maka menulislah sampai menjadi budaya

4. Ibu Parni -Gel 23-Wonosari Gunungkidul

Susah mengubah menumbuhkan komitmen untuk rutin menulis. Merangkai kata tak semudah yang dibayangkan. Adakah trik khusus?

Jawabannya :
  • Yang penting tantangan siapa mau  ini butuh referensi menulis itu di sandingkan dengan buku jurnal artikel apapun yang relevan maka kita akan banyak kata kalimat yang dirangkaikan. menulis jangan dibuat sulit, action saja....tulis saja...nanti akan ketemu passion dan novelty,

5. Ibu Mutmainah Lebak

Dalam menulis begitu banyak kosa kata yang dibutuhkan. Untuk menyusun kata perkata menjadi kalimat saya sering kesusahan. Bagaimana agar ide menulis mengalir begitu saja bunda tanpa harus memeras otak sampai jungkir balik🙏

Jawabannya :
  • Menulis ini merupakan terapi penyembuhan pikiran dan batin, jangan sebaliknya menulis jadi memeras otak, sayang kan, otak buat muter cari duit saja nggeh bund...heheheh bercanda. Menulis itu menyusun kata SPOK, coba sekarang buat kata dengan teman di tentukan misalnya tema PASAR, susun kata yang ada kaitannya dengan Pasar, kemudian di gandeng menjadi kalimat SPOK, mudah kan?
  • Misalnya Ibu membeli buah di pasar (SPOK) ini menyusun kata menjadi kalimat. 


6. Frans Fernandez SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB dari gelombang 23 bertanya:
  • Apa saja persiapan yang ibu lakukan untuk membuat buku tersebut. Konon ibu hanya membutuhkan seminggu. Kalau saya sampai sekarang drafnya saja masih terengah-engah.
  • Saya sedang menggodok tentang Kiat Guru dalam masa PJJ, menurut ibu kira-kira buku apa sebagai referensi pelengkapnya atau pendukungnya dan saya mau ambil dari bahasa Indonesia saja bu. Apakah dibolehkan?
  • Tips dan trik membuat glosarium dan istilah. Maklum Bu saya belum terlalu paham dengan istilah ini. Karena baru semangat saja. Jangan ditertawain saya ya...😅😅

Jawabannya :  
  • Saya hanya menyiapkan waktu seminggu, bab 1 - 7 selesai kan 1 minggu, kemudian yang lama di penerbit Andi karena masih di cek sana sini, tambahannya ketika di penerbit. bab 1 cukup rancangan dulu sehingga penyempurnaannya setelah minggu selanjutnya
  • jika judul tulisan sudah di terima penerbit, maka kita sudah mulai melengkapi bab 1 -7 sampai selesai
  • referensi Buku PJJ dikupas habis dalam buku terbaik perpusnas dengan judul: Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online dalam Perspektif Komunikasi Personal, Interpersonal dan personal, mau tahu gak  siapa penulis nya??
  • kalo penulisan Glosarium dan istilah mudah ada di youtube, panduannya

7. Ibu Widuri Permata AR lombok barat
Mau bertanya tentang self healing dalam menulis. 
Sempat googling sebentar, ternyata self healing bisa dikatakan sebagai pengalihan rasa sedih, kecewa, terluka, pokoknya masalah hati, melalui menulis. 
  • Bagaimana bisa menulis jadi obat hati sedang hati tidak baik2 saja? Saya ingat materi fiksi pak Mazmo. Mungkin dengan fiksi kita bisa menyuarakan suara kita, perasaan kita, yang tidak bisa diungkapkan secara verbal melalui tokoh yang kita ciptakan. 
  • Apakah self healing itu hanya dengan fiksi saja? Atau bisa juga dengan non fiksi?
  •  Darimana dan bagaimana memulainya?
Jawabannya :
  • Ada istilah behavioral humanistik, ini di tulisan akan terstrukturisasi jika menulis sudah menjadi passion, fungsi self healing ini akan menjadi media penyembuh luka hati yang sedang tidak baik-baik saja, berfokuslah pada tulisan jangan berfokus pada hal-hal yang tidak baik-baik saja
  • self healing ini bukan fiksi tapi terapi pengobatan


8.  Ibu Purbaniasita. dari Arema Malang
  • Kalau saya merasa passion saya di memoar, apakah itu juga perlu rujukan dari para ahli? 
  • Mohon penjelasan mengenai novelty bunda. Apakah yang dimaksud novelty itu semacam ciri khas yang kita miliki dalam penulisan?
  • Terkadang ada kekhawatiran tulisan saya tidak bisa dipahami pembaca bunda. Apakah yang harus saya lakukan supaya saya yakin bahwa tulisan saya bisa dipahami pembacaa
  • Saya pernah membuat tantangan 30 hari menulis utk diri saya sendiri bunda. Tapi terkadang kehilangan ide, sehingga hanya beberapa hari saja yang bisa saya tuliskan. Mohon pencerahan supaya tantangan 30 hari menulis itu bisa terwujud bunda 

Jawaban :
  • kera ngalam, baca dan tulis lah apa yang ada dalam benakmu
  •  jawabannya adalah semua tulisan harus ada rujukan, tanpa rujukan zonk
  •  kalo ciri khas itu adalah karakter dalam tulisan, itu boleh-boleh saja jika tulisannya sudah banyak maka akan diketahui ciri khasnya tapi kalo novelty itu KEBARUAN, maka perlunya rujukan itu adalah yang sudah di tulis oleh sebelumnya apa, dan punya saya seperti  ini, ini novelty nya...kalo sama maka tidak boleh ya
  • menulis tidak perlu khawatir,  gak ada salah benar yang ada hanya novelty. kalau 30 hari menulis secara psikologis sudah stag artinya sudah banyak yang putus nyambung sehingga kurang runut yang baik adalah disengajakan menulis tanpa jeda maka ide akan mengalir

 9. Ibu Zainab dari MTs N. Sumba Timur
  • Maaf saya bleng dengan bahasa Inggris/kurang paham dengan bahasa inggris  Pertanyaan saya 1.Apa itu  Self Healing dalam menulis?
  • 2. Bagaimana cara melakukan self healing dalam menulis?
Jawabannya :

  •  Self  itu diri sendiri healing itu penyembuhan
  •  kalau self  healing dalam menulis adalah penyembuhan hati melalui menulis. Bisa jadi maknanya lebih luas, Bapak bisa menulis rona-rona self healing apa saja yang masuk dalam penyembuhan diri, penyembuhan mental misalnya dengan melukis hati merasa gembira, melalui musik hati merasa senang itu namanya penyembuhan diri melalui musik melukis menulis
  • melakukan self healing melalui  menulis adalah, tulislah apa yang ada dalam otak pikiran angan-angan saat ini,
  •  minimal menulis kalimat 7 baris yang nantinya akan di buat indikator dari ke-7 indikator di pecah lagi dalam sub-sub maka selesailah novelty tulisan Bapak yang ada kaitannya dengan penyembuhan diri melalui menulis

10. Rismaya, gelombang 23, dari Pangkalpinang.
  •  Maksud dari self healing dalam menulis itu apa jika diwujudkan dalam buku antologi? Isinya tentang apa saja?
Jawabannya  :
  •  intinya adalah menulis itu sebagai sarana untuk hipnotis diri agar menulis di pakai sebagai penyembuhan
  •  judul besarnya adalah Self Healing dalam menulis, silakan mencari definisinya dulu, nanti dari situ akan mendapatkan temuan baru, kalo saat ini ibu masih belum baca referensi maka akan sulit menentukan, jika nanti sudah buka tulisan maka akan ditemukan apa dan bagaimana self healing itu

 11. Icut fiqa dari Aceh
  • Bunda bagaimana cara menyelesaikan permasalahan jika keluar ide saat di kamar mandi saat asyik-asyik mandi atau saat buang  hajat  keluar ide, 🤭🤭, eh pas keluar hilang idenya. 
  • Bagaimana cara mengikat tulisan kita itu menjadi tulisan yang bisa menyihir pembaca agar tenggelam dalam tulisan kita?
 Jawabannya :
  • di kamar mandi ada cicak ehhh ada ide cemerlang ketika datang ide langsumg\gang tulis dalam otak, sambil pakai handuk HP catat  HP
  • main sihir itu sim salabim yaakk, buatlah kalimat yang kocak, maka pembaca akan tertawa maka yang perlu fokus bagaimana cara kita terus exis dalam menulis karena itu nanti akan menjadi passion diri
  •  jawabnya asikk dong karena saya juga sering temukan ide di kamar mandi sama donk semangatt bund kerennn banget tuch di kamar mandi ada cicak ehhh ada ide cemerlang

12. Amali (A’am) dari Bantul, 
Lalu pertanyaan saya, berkenaan dengan 7 point yang tadi ibu sampaikan, bagaimana ibu berproses dalam menulis topik tentang Social Presence yang bahkan sudah menerbitkannya bersama Prof. Ekoji?? 

Jawabannya :
  • Ekoji chanel sangat inspriratif.  banyak ide tulisan di sana. Sama dengan ikan dalam kolam, tinggal mengail dan ikannya banyak pasti dapat ikan begitu lah kondisi ekoji, sehinggga saya bisa menulis dalam 7 hari sudah ada pancingnya tinggal joss 7 hari buat 1 bab tiap hari dan ada 7 bab maka genap 7 hari bukan?kekurangannya ada pada hari berikutnya yang jelas desain tulisan jadi dulu, perkara isi penyempurnaan belakangan


13.Ibu  Lely Suryani Dari Banjarnegara, gel 23.
  • Bagaimana  cara meyakinkan diri bahwa menulis itu adalah bakat ? Mengingat tulisan saya belum ada yang bagus, kemampuan juga kayaknya pas pasan saja, ditambah urusan - urusan lain yang tiada berhenti, kayaknya sulit untuk berprestasi.
  • Kapan waktu yang paling tepat bahwa menulis itu sebagai self healing ?

Jawabannya :
  • Ibu lely, menulis tidak perlu menunggu menjadi muncul bakat, seperti saya sebut di atas  menulis adalah bahasa kita menjadi guru Bahasa. mudah kan?
  • Waktu paling tepat menulis adalah di saat Anda sedang free, dan sudah ada niat akan menulis, jadi bisa muncul di kamar mandi? saat mau tidur? saat rapat dinas? saat di perjalanan? saat memasak? semua bisa,  tidak harus menunggu waktu, karena menunda itu sama dengan zonk
  • urusan semua kita adalah penuh, maka pandai-pandailah mengatur waktu, jaga sehat pasti ada saja waktu untuk menulis entah di HP di kertas,  apa saja  bisa dipakai sebagai media menulis


14. Ibu DarmSudarming dari Jakarta 
  • Saya adalah penulis pemula,  dan hobby menulis, tapi secara otodidak semata. sakarang saya lagi  merintis membuat buku solo dalam bentuk novel. 
  • Apakah langkah ke-2 terbaik dalam pembuatan novel agar menjadi pilihan pembaca dari karya yang saya cipta.
  • Apakah Ibu bersedia dalam pengantar kata dalam novel  yang nanti saya buat. 

Jawabannya 
  •  wawwww ... keren bingit sangat bersedia sebagai editor pun sangat mau kiat-kiatnya kan sudah jadi novel tuch, tinggal publish saja biar tahu di luar kekurangannya apa..maka sebagai pembaharuan nanti pada buku kedua karena sejatinya buku tidak perlu nunggu sempurna..sempurna kita belum tentu pembaca merasa puas, tidak sempurnapun belum tentu pembaca tidak puas karena menulis itu hak cipta pribadi. yang  perlu fokus bagaimana cara kita terus exis dalam menulis karena itu nanti akan menjadi pasiion diri


15.  Elmiya Sari dari Pasuruan. 
  • Bagaimana cara mengajar supaya anak didik pandai menulis. Adakah trik-trik khusus supaya anak mempunyai daya nalar tinggi untuk menulis?
Jawabannya :
  • Kalau anak paud eksplorkan pada dunia nya misal ikut kurikulum alam (milik Australia) ya ibu kenalkan benda di alam satu kata kemudian rangkaikan beberapa benda akhirnya menjadi kalimat

16. Ibu Widya Setianingsih
  • Menurut bunda menulis itu memerlukan rujukan para ahli supaya tulisan kita tidak hampa.. Padahal untuk menuliskan suatu kondisi yang saya alami terasa mengalir begitu saja tanpa terasa dapat 30 halaman. Dan tidak ada rujukan ahli siapapun yg saya sertakan.. Tapi enak dibaca sih dan tidak hampa menurut saya.. Dan apa yang saya tulis bertujuan untuk berbagi pengalaman, memberikan support pada orang lain ... Gimana tuh bund? Apa harus ada rujukannya?
Jawabannya 
  • Rujukan karena ini sesi mengarang tapi kalo karangan ilmiah apalagi urusan harus ber NOVELTY yaa... pasti ada rujukan, karena kita akan kesulitan mencari kelanjutannya, akan berhenti di situ

 17.  lilis ernawati asal garut. 
  • Bagaimana cara membatasi tulisan agar tidak terlalu luas namun cepat mengena kesasaran. Karena kalau mengikuti alur hati, suka luas jadinya, terus banyak menggunakan hati dibandingkan objektifnya. 
  • Dalam menulis  kita tentukan saja temanya dulu. Judulnya nanti. Namun judul yang tidak kebaruan dan kurang menarik juga kan kadang kurang bagus. Dimana kita bisa dapatkan judul-judul  yang kebaruan dan mempunyai nilai jual tinggi
 Jawabannya : 
  • judul yang menarik ada pada saat ini yang sedang fenomena yang lagi viral apa, yang menjadi rujukan masyarakat apa, apa yang sedang diminati oleh masyarakat saat ini saat ini, tarik sebuah kesimpulan dan rangkai dalam judul

  •  menulis tidak perlu menunggu bakat, tulislah apa yang ada dalam otak, mencari ide bisa di dapat dimana saja, bacalah literatur karena itu yang menjadi petunjuk dlm menulis, jadilah penulis sejati jangan menjadi penulis plagiasi, kejar novelty sampi tulisan Anda mjd passion sejati,


13. Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Nama                : Lilis Ernawati

Pertemuan        :    13
Waktu              :  Senin 14 Februari 2022 
Pukul                : 19.00  wib s.d selesai
Moderator        : Bapak Muliadi
Narasumber     : Bapak Susanto, S.Pd
Judul                : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan



Apa itu Proofreading?  Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.

Ini merupakan tema pertemuan ke 13 yang diselenggarakan oleh grup menulis PGRI dengan narasumber Bapak Susanto. Siapakah pak  Susanto ini? 

Dalam dunia tulis menulis, beliau lebih di kenal dengan nama pak D. Pak D merupakan salah satu penulis yang cukup berpengalaman. Tidak hanya menulis,  beliau juga dikenal sebagai editor dan kreator konten. Beliau sehari-hari mengabdikan diri sebagai guru sekolah dasar di kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatra Selatan. Pak D Sendiri adalah alumni kelas BM angkatan 15.

Proofreading berbeda dengan  editing, karena Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan.

Jadi, proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.

Ada sebuah ungkapan,  "Jika kamu tidak dapat menjelaskan sesuatu dengan sederhana, kamu tidak cukup memahaminya - Albert Einstein

ungkapan di atas, menyiratkan pentingnya menyusun atau menata kalimat dengan sederhana sehingga mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Unsur kesederhanaan bukan hanya soal struktur kalimat, tetapi bisa jadi karena kesalahan yang tidak disengaja oleh penulisnya, seperti salah ketik atau typokesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata.  Bukankah kata atau kalimat yang tadinya sederhana, bisa menjadi sulit dipahami karena kurang huruf, atau huruf yang tertukar? dan ini lazim terjadi dalam menulis naskah.

Tugas Seorang Proofreader

Seseorang yang memiliki tugas ini disebut Proofreader. Dari poin sebelumnya,kita sudah bisa mengetahui bahwa tugas  proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.

Ia harus dapat mengenali apakah sebuah kalimat efektif atau tidak, susunannya sudah tepat atau belum, hingga memastikan jika substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca.

Katakanlah seorang proofreader mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut.

Kesimpulannya, tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.

Mengapa harus melakukan proofreading?

Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak kita lewatkan. Terutama jika kita berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas. Seorang proofreader akan membantu kita untuk mengoreksi apakah ada kesalahan dalam tulisan.

Kita mungkin akan kesulitan menemukan kesalahan tersebut karena pada dasarnya memang sulit untuk memisahkan penulis dengan karyanya. Kemungkinan besar kita akan merasa tulisan tersebut sudah benar dan layak terbit.

Namun, proofreader bersifat netral, ia tentu memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda dengan kita. Seorang proofreader akan menilai karya kita secara objektif.

Ia akan bertindak sebagai seorang “pembaca” dan menilai apakah karya tulis kita sudah bisa dimengerti atau justru berbelit-belit. Harapannya, setelah melewati tahapan proofreading, karya kita bisa lebih mudah dipahami pembaca.

Sebagai contih di bawah ini ada sebuah kalimat dalam cerita, kira-kira dimana letak kesalahannya?

 "Hmm... Aku akan mulai membuat cerita fiksi berdasarkan kiat-kiat dari Pak Mazmo," kata Cici.

 Kata Cici, "Hmmm... Aku akan mulai membuat cerita fiksi berdasarkan kiat-kiat dari pak Mazmo."


Seharusnya :

"Hmm ... aku akan mulai membuat cerita fiksi berdasarkan kiat-kiat dari Pak Mazmo," kata Cici.


Tanda Elipsis/Titik Tiga (...)  dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan, biasanya untuk memberikan jeda pada dialog. Menurut PUEBI tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.  

Mengapa kata "kata" ditulis dengan huruf kecil? Hal ini berkaitan dengan aturan penulisan "dialog tag". Untuk ini mazmo sangat ekspert dan mungkin sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.

 Jadi, dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan.

 Kita mungkin merasa jika tahapan pembacaan ini sama saja dengan editing yang dilakukan oleh para editor. Namun, sebenarnya keduanya berbeda.

Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan.

Jadi, proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.

Saya meyakini, di antara Bapak dan Ibu ada yang menjadi seorang proofreader bahkan editor profesional.

 Seorang Proofreader  harus dapat mengenali:

  1. apakah sebuah kalimat efektif atau tidak
  2. susunannya sudah tepat atau belum
  3. substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak

Ketika "sedang" menulis, muncul keinginan agar tulisan ini harus sempurna. Sehingga, muncul kekhawatiran: nanti tulisan jelek, tdak layak baca, banyak kesalahan ejaan, kalimatnya tidak pas, dan sebagainya.  

Akhirnya terjebak untuk segera memperbaiki. Guru menulis menggambarkannya dengan proses membuat rumah. Ketika membangun rumah, baru sampai dinding , belum pasang atap, tetapi sudah memoles dengan mengecatnya, memberi ornamen, dan sebagainya. Lalu tidak puas dengan warna cat, ganti lagi, dan seterusnya. Akhirnya, rumah tidak kunjung selesai.

Misalnya 

  1. seorang  blogger peserta menulis ingin cepat-cepat mengirimkannya. Lalu, maksud hati membuat tulisan yang menarik, akibat kekurangcermatan dalam pengetikan tulisan di blog, tulisan menjadi berkurang nilai kemenarikannya. Sayang, 'kan?
  2. tulisan di blog masih terdapat kesalahan (ejaan atau struktur kalimat). Meskipun, seiring dengan waktu,  kesalahan itu akan banyak berkurang. Nyatanya, ketika kita berlomba menerbitkan tulisan, tetap saja tulisannya harus sudah enak dibaca.

Proofreader (meskipun dilakukan oleh penulis) bersifat netral. Seorang proofreader akan menilai karya penulis secara objektif. Oleh karenanya, proofreader bertindaklah sebagai seorang “pembaca”. Apakah karya tulis saya sudah bisa dimengerti atau justru berbelit-belit?

 Bagaimana agar objektif? Agar objektif, setelah tulisan selesai, endapkan dulu beberapa jam, syukur, beberapa hari.  Hal ini dilakukan untuk membebaskan pikiran kita dari ide yang baru saja dituangkan. Setelah itu, posisikan diri sebagai "CALON PEMBACA"

  1. Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian.
  2. Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
  3. Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
  4.  Cek ejaan. 
  • Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
  • Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
  •  Konsistensi nama dan ketentuannya 
  • Perhatikan judul bab dan penomorannya.
Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata.Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.

Cara mudah melakukan proofreding terutama pada typo. Bisa dilihat di channel berikut ini

 https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo

Cara menemukan kata yang typo tanpa membaca keseluruhan dan segera memperbaikinya

  1.  Buka file yang kita ketik
  2.  kita pilih semua,  dan kita salin/copy
  3. Buka google drive dan buka dokumen google
  4. tempelkan tulisan tersebut
  5. akan muncul kata-kata bergaris bawah  merah
  6. tidak perlu mengganti mengetik, cukup mengklik akan muncul  saran perbaikan
  7.  Selain itu bisa menggunakan menu alat, dan akan muncul  ejaan dan tata bahasa 
  8. kita pilih ejaan dan tata bahasa
  9.  lalu kita pilih kata-kata yang disarankan, jika kita terima maka klik terima dan akan berubah otomatis.
  10. akan muncul kotak dialog, sepertinya tidak ada masalah. artinya pemeriksaan sudah selesai
  11. setelah itu mendownload, mengunduh tulisan yang diperbaiki kedalam format microsoft word
  12. muncul kotak dialog penyimpanan, dan kita beri nama pada kotak folder yang diinginkan
  13. lalu simpan 

Namun,  jangan karena itu menggunakan mesin terus kita biarkan, tetap lakukan koreksi kembali secara manual dengan teliti.

Sesi Tanya Jawab

1. Ibu Lilis Garut

  • Dalam penulisan dialog, apakah memang harus garis baru?
  •  Penulisan yang benar itu menjorok atau lurus dengan naskah biasa?
  • Untuk huruf awal dialog setelah tanda kutip. Yang benar huruf besar apa kecil? Karena di word keluarnya huruf kecil kalau setelah tanda kutip dalamnya.
  • Kadang suka bingung, saat kita membuat cerita, sering terasa, kita sebagai penulis, selalu menjadi tokoh utama yang serba tahu, bagaimana agar perannya dipisahkan antara tokoh utama dan penulis?
Jawabannya 

  • Kebanyakan demikian, namun tidak semuanya begitu.
  • Hal ini terkait dengan gaya penulisan paragraf. Jika bentuk lurus, paragraf ditandain dengan jarak sapasi antarbaris, jika menjorok ke kanan maka pergantian paragraf selanjutnya mengikuti bentuk itu. 
  • Huruf kapital
  • Tergantung POV (Poin of View). 


2. Ibu Indah Marriyana, dari SDN Sumur Batu 01 Pagi Jakpus

Hal yang ingin saya tanyakan, mengapa proofreading merupakan bagian penting dalam proses penulisan?

Jawaban :

Karena ketika menulis, kita menuangkan ide hingga tuntas, sehingga kadang mengabaikan ejaan dan kesalahan penulisan (typo). Dengan melakukan proofreading, kesalahan itu bisa diperbaiki. Kenapa nggak langsung diperbaiki saja ketika menulis? He he he, keburu ide hilang. Kata sebagian besar teman begitu.


3.  Bapak Syamsurizal, SMKN 3 Padang

Bagaimana kiat kiat agar tulisan kita bisa di pahami orang dan tidak memiliki kesalahan dalam ejaan dan menempatkan tanda baca yang pas?

Jawabannya :

Sebelum menulis pasti kita memiliki tujuan. Lalu ide yang ada dijabarkan menjadi kerangka agar tujuan tadi tercapai. Setelah jadi, tulis saja terus sesuai kerangka yang dibuat. Setelah selesai. diamkan sebentar. Beberapa waktu kemudian, lakukan uji baca (proofreading), posisikan Bapak sebagai calon pembaca. Paham nggak nih dengan tulisan saya? Itu pertanyaan yang ada dalam hati ketika membaca ulang tulisan. Agar terhindar dari kesalahan ejaan atau tanda baca, gunakan 2 jimat. KBBI dan PUEBI


4, Yosefina Hoar Klau, Asal sekolah SMP Negeri 8 Kota Kupang.

Adakah trik yang digunakan agar kita bisa  melakukan proofreader sendiri dengan teliti...

Jawabannya :

Kuasai PUEBI dengan baik.  mengoreksi typo, lakukan seperti pada video berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo


5.  Ibu Lely Suryani dari Banjarnegara.

Berapa kali idealnya proofreading dilakukan, sebelum tulisan di terbitkan? 

Mengingat  kadang terjadi juga tulisan sudah diterbikan baru ketahuan ada salah huruf, kurang huruf atau kesalahan lain.

Jawabannya :

Satu kali sesudah beberapa saat diendapkan. Ulangi lagi, dan minta orang lain untuk membaca tulisan kita. Makanya sebelum jadi buku solo hasil menulis resume, Ibu meminta teman untuk menjadi editornya. Sebab, penerbit Indie biasanya menyediakan editor sederhana, artinya, naskah yang masuk harus benar-benar naskah yang fix.


6. Bapak  Safrudin. Guru di SDN 25 Banawa (Donggala/Sulteng).

  • Saya memerhatikan beberapa jenis peleburan kata yang awalnya P ketika diberi imbuhan me. Contoh : perhatikan . Apakah jadi memerhatikan atau memperhatikan?
  • Dalam menulis, apakah kita harus konsisten dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baku atau boleh menomorduakan bahasa yang baku dengan bahasa yang familiar. Contoh ketika menulis gawai. Orang lebih akrab dengan kata hp.

Jawabannya : 

 me + publikasikan = memublikasikan

 me (m) + praktikkan = mempraktikkan

  •  Sesuaikan konteks.

 Konteks resmi, tentu gunakan kata baku yang disarankan. Nah, dalam keseharian kita, kita sering menyebut telepon seluler atau ponsel dengan kata "Handphone". Kata itu adalah ragam cakap, sehingga bukan istilah resmi, sehingga suka-suka dalam penulisan. Bahkan kalau saya sendiri menulisnya dengan kata "Hape"


fiorentia viviane lesmana