Pengikut

Jumat, 18 Februari 2022

15. KONSEP BUKU NONFIKSI

Nama                : Lilis Ernawati

Pertemuan        :    15
Waktu              :  Jumat, 18 Februari 2022 
Pukul                : 19.00  wib s.d selesai
Moderator        :Bapak Dail Ma'ruf
Narasumber     : Ibu  Musiin, M.Pd
Judul                : Konsep Buku Nonfiksi



 Malam ini adalah jadwal kelas menulis. Seperti biasa akan ada moderator yang mendampingi narasumber. Untuk malam ini moderatornya adalah Mr. Dail Ma'ruf. Beliau membuka acara dengan doa, akan tetapi beliau masih diperjalanan sehingga dibantu oleh Ibu Rosminiyati.

Untuk narasumber malam ini adalah Ibu Musiin, M.Pd. Beliau adalah alumni kelas menulis juga yang berangkat dari nol, mulai tidak mempunyai blog. Namun beliau berpatokan pada ucapan Prof Rhenaldi Kasali,  jika dalam hidup ini tidak ada yang tidak mungkin.   kalau kita berpikir secara Opportunity Based, kita akan  selalu yakin ada pintu di tengah tembok rintangan.  Menulislah setiap hari, maka keajaiban akan datang.

 Ibu Musiin  adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan Prof. Ekoji. Mereka  bersembilan telah berhasil menaklukan tantangan menulis Prof Eko dan buku mereka telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya Ibu Musiin  berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi. 

Deretan buku-buku di rak tengah adalah karya alumni gelombang 8 yang berhasil masuk ke penerbit mayor, Penerbit Andi.  Masya Allah.

Ibu Musiin  telah berhasil mengalahkan ketakutan dari dirinya sendiri. Ketakutan itu ternyata  merendahkan potensinya untuk menulis. Ketakutan  yang Ibu Musiin rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:

1. Takut tidak ada yang membaca.

2. Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.

3. Merasa karya orang lain lebih bagus.

Ketakutan itu yang sering kali membuat beliau merasa konyol dengan hanya duduk berjam-jam di depan laptop, namun tidak menulis apapun.

Akhirnya beliau singgah di Kelas menulis Om Jay dan bertemu dengan banyak penulis pemula dan pemateri hebat, salah satunya adalah Prof Eko. Dan cahaya untuk berkarya berasal dari dirinya sendiri. Ibu Musiin yang minder untuk menulis, menjadi berani untuk menulis. Kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan.

Kekuatan menulis ini akan menjadi sangat berarti ketika  ingin menjadi  bagian dari Program Guru Penggerak. Dan cahaya untuk berkarya berasal dari diri  sendiri. Ibu Musiin yang minder untuk menulis, menjadi berani untuk menulis,Kita jangan sampai menjadikan kegiatan menulis  sebagai  sebuah mimpi buruk

Prof. Eko kita ibaratkan sebagai seorang Master  Chef  yang memberi kita banyak pilihan bahan masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing-masing peserta. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa kita peroleh di Prof  Ekoji Channel.  Seperti yang disampaikan Prof Eko,  bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita,  atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai

Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Ibu Kita semua memiliki buku, akan tetapi buku tersebut masih belum lahir.

Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. 




Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak atau hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita kepada anak cucu saja, yang tidak meninggalkan jejak keabadian.

Menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir cinta menulis

AlasanIbu Musiin ingin menjadi penulis adalah berikut ini.

1. Mewariskan ilmu lewat buku.

2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.

3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

Apakah kutipan di bawah ini masih relevan di era youtube, tiktok dan instagram?



Kekuatan youtuber hebat, selegram terkenal,salah satunya adalah komunikasi. Komunikasi bisa dibangun jika kita pandai merangkai kata dan kalimat.




 Kutipan ini membawa pesan menulislah jika engkau ingin dikenal orang banyak.

 Keinginan kuat  ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum tarik-menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan.  Pikiran menjadi penulis mengantarkan saya mengikuti kelas-kelas menulis (salah satunya kelas Om Jay dan  tantangan menulis selama 1 minggu bersama Prof. Eko.

 Kalau kita berpikir untuk menulis buku maka akan lahir buku. Kalau kita berpikir kegagalan, maka yang tersisa hanya kekecewaan.

 Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

  1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) Contoh: Buku Pelajaran
  2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses).Contoh: Buku Panduan
  3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara)

Pola yangIbu Musiin pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster. Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni

  1. Pratulis
  2. Menulis Draf
  3. Merevisi Draf
  4. Menyunting Naskah
  5. Menerbitkan

Langkah Pertama : Pratulis

  1. Menentukan tema
  2. Menemukan ide
  3. Merencanakan jenis tulisan
  4. Mengumpulkan bahan tulisan
  5. Bertukar pikiran
  6. Menyusun daftar
  7. Meriset
  8. Membuat Mind Mapping
  9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya 

  1. Pengalaman pribadi
  2. Pengalaman orang lain
  3. Berita di media massa
  4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
  5. Imajinasi
  6. Mengamati lingkungan
  7. Perenungan
  8. Membaca buku
Jika ide itu datang segera ditulis. karena ide itu mudah datang dan juga mudah pergi. Tema yang Ibu Musiin  angkat di bukunya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020

Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.

  1.  Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
  2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
  3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
  4. Penemuan yang telah didapatkan.
  5. Pemikiran yang telah direnungkan

Kita patut bersyukur di era digital seperti sekarang ini, betapa mudahnya fasilitas untuk menulis buku, semua serba mudah. Bapak Ibu bisa bayangkan, penulis jaman dulu harus mengetik dengan mesin ketik manual. Mereka bisa menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Seharusnya generasi kita lebih luar biasa lagi. Sekarang nulis pakai rekam suara pun jadi tulisan

Bagaimana supaya kemampuan menulis Karya non fiksi kita makin terasah? membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A. Pembagian Generasi Pengguna Internet

B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A. Media Sosial

B. UU ITE

C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A. Pengertian

B. Elemen

C. Pengembangan

D. Kerangka Literasi Digital

E. Level Kompetensi Literasi Digital

F. Manfaat

G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A. Keluarga

B. Sekolah

C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

 Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saya mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)

Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis. Anotomi Buku

  1. Halaman Judul
  2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
  3. Halaman Daftar Isi
  4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
  5. Halaman Prakata
  6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
  7. Bagian /Bab
  8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
  9. Halaman Glosarium
  10. Halaman Daftar Pustaka
  11. Halaman Indeks
  12. Halaman Tentang Penulis


Langkah kedua : Menulis Draf

  1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
  2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan


 Langkah ketiga : Merevisi Draf

  1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
  2. Memeriksa gambaran besar dari naskah


Langkah keempat : Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

  1. Ejaan
  2. Tata bahasa
  3. Diksi
  4. Data dan fakta
  5. Legalitas dan norma


Hambatan-hambatan dalam menulis antara lain :

  1. Hambatan waktu
  2. Hambatan kreativitas
  3. Hambatan teknis
  4. Hambatan tujuan
  5. Hambatan psikologis

 Cara mengatasi hambatan  untuk menulis. Solusi itu ada di diri kita sendiri.

  1. Banyak membaca
  2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
  3. Disiplin menulis setiap hari.
  4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak)

  Tanya Jawab

1.  Ibu Umi Agus Farida dari Kalsel 

Pertanyaannya:

  • mohon izin bertanya, sering kali menulis fiksi itu susah bagi saya terutama dalam hal tanda2 baca, bagaimana menyikapi hal ini? 

Jawabannya:

  • Menurut saya Bu Umi menulis saja terus sampai selesai, jangan sampai berhenti hanya karena faktor tanda-tanda baca. Setelah selesai, Bu Umi bisa minta bantuan teman misalkan guru Bahasa Indonesia untuk membatu mengedit tulisan Bu Umi. Kita serahkan ke ahlinya.

 

2. Ibu Widuri Permata AR dari Lombok Barat

Pertanyaannya:

  •  Kesulitan  dalam mengisi urutan bab dan sub judul bab. Bab 1 itu tentang apa, kedua, ketiga dan seterusnya dan kesulitan juga mencari literatur. 

Jawabannya

  • Untuk mengatasi kesulitan tersebut dengan banyak membaca materi-materi yang sesuai judul yang ibu ajukan. Dengan banyak membaca, pasti akan muncul ide. Di saat ide muncul segera tuliskan. Selain membaca,  bisa menyaksikan konten-konten di you tube. Insha Allah pasti akan timbul ide untuk menulis isi buku tersebut secara lengkap. Konten-konten di you tube banyak sekali yang memberi kita ide dan sifatnya kekinian.


3.  Ibu Mada dari Bali. 

Pertanyaannya :

  • Saya BM 24, baru mau tanya bunda, Dari Cv bunda ada buku : 

  1. Digital Brochure Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan Gen Z
  2. Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda melalui Literasi (Karya bersama Prof Eko)
  3. Selaksa Hikmah dari Tarokan (Karya bersama siswa-siswa)
  4. Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan Potensi Siswa)
  5. Cergam Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji
  6. Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas IX.
  7. Menulis Artikel populer di majalah online

  • Dari tujuh buku tersebut mana yang paling laku?

 Jawabannya :

  • No 2 karena ada nama besar Prof Ekoji

4. Ibu  Lely Suryani gel 23 dari Banjarnegara.

Pertanyaannya:

  •  Pada tahapan pra tulis ada tahapan membuat  mind Mapping. Mohon dijelaskan, bagaimana cara membuat mind mapping tersebut dan bentuk kongkritnya seperti apa ?

Jawabannya:

  •  Mind mapping adalah membuat peta konsep, Peta konsep ini semacam kerangka tulisan atau bentuk awal dari tulisan kita. Peta konsep ini berisi ide utama, ide pendukung, sumber data, bentuk data yang kita tampilkan dll. Jadi ini mendodriong kita untuk berkreasi mengembangkan ide kita.


5. Ibu  Ramadany Puspita Sari dari Surabaya.  

Pertanyaannya:

  • Saat membuat cerita jika sudah ditentukan Temanya  saya kesulitan membuat judul...saya ingin judul yang menarik sehingga pembaca penasaran

Jawabannya:

  • Judul itu menggambarkan isi cerita. Supaya pembaca itu tertarik, buatlah judul itu semenarik mungkin, mudah diingat dan menggambarkan isi dari buku itu.Saya pernah membaca buku dengan judul Normal is Boring. Judul itu menggambarkan sesuatu yang anti mainstream. Pembaca pasti tertarik karena kalimat normal is boring.Yang perlu diingat jangan sampai judul tersebut menarik namun menyesatkan, artinya antara judul dan isi tidak sesuai.


6. Ibu  Dwi Yanti, Asal    : Pemalang

Pertanyaan: 

  • Bagaimana untuk menghilangkan rasa tidak percaya diri serta mengembangkan ide untuk menjadi tulisan yang bagus dan manfaat?

Jawabannya:

  • Rasa percaya diri dan minder itu datangnya dari diri kita sendiri. Nomer satu buku yang ditulis terbit dahulu. Dengan terbit sebuah buku akan memupuk rasa percaya diri untuk menulis lagi. Ide yang datang harus kita kembangkan supaya bermakna, caranya dengan banyak membaca dan melihat fenomena yang terjadi saat ini. Kita harus pandai mengaitkan peristiwa masa lalu dengan kondisi saat ini dan yang akan datang. Tulisan yang terupdate dengan pembaharuan pasti diminati banyak orang dan bermanfaat.


7. Bapak  Riki dari Pandeglang

Pertanyaannya:

  • Ada 2 buku yang ibu jadi editornya : 
  1. Kaulah Sosok Inspiratif di Hatiku ( Antologi Sosok Inspiratif)
  2. Kisah Penyemangat Kalbu (Antologi Penyuluh Agama)
  • Mana lebih mudah antara menulis bareng Prof Ekoji atau Editor ? Dan mana yang lebih bikin ibu enjoy?

Jawabannya:

  • Semua proses bagi saya selalu menarik, karena setiap momen yang ada tidak akan datang 2 kali. Kita nikmati semuanya. Ketika menulis buku kita harus pandai menuangkan ide agar ide tersebut menarik pembaca. Kita harus bisa membangun jembatan antara kita penulis dan pembaca melalui tulisan. Jika kita menjadi editor kita harus bisa menerjemahkan makna yang ditulis penulis. Tulisan bagus namun tidak mengurangi makna yang ingin disampaikan penulis.


8. Ibu Aam Bantul Nganjuk  SMPN 1 Tarokan Kediri

Pertanyaannya :

  •  Suka duka menjadi penulis terutama saat menulis buku bersama Prof Ekoji. Kendala apa yg terbesar yg ibu rasakan?
  • bagaimana cara mendapatkan referensi yg berbahasa Indonesia tp sesuai dengan materi yg akan kita pilih di channel itu? 

Jawabannya:

  • Tantangan menulis bersama Prof Eko adalah mengembangkan ide tulisan kita. Silakan buka channel Prof Eko, pilih materi yang menarik dan sesuai dengan minat kita. Langkah selanjutnya cari referensi sesuai dengan materi yang disampaikan Prof Eko sebanyak-banyaknya.Ide-ide itu akan menarik jika dihubungkan dengan yang terjadi saat ini di sekitar kita. Refernsi banyak kita dapatkan di internet atau juga bisa berkunjung ke toko buku. Di Kediri ada toko Gramedia yang bisa digunakan untuk wisata literasi. Semoga tetap semangat. 


9. Frans Fernandez dari SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB 

Pertanyaannya:

  1. apakah semudah itu ibu langsung meloncat dan berkarya sehingga menjadi pemenang yaitu berhasil membuat buku seminggu bersama Prof Eko atau memang sudah ada modal khusus. Apa itu?
  2. Saya juga ikut tantangan Prof Eko. Namun ada ketakutan saya dalam melengkapi data termasuk referensi. 
  3. Ada beberapa link yang bisa saya cari. Apakah cukup itu? 
Jawabannya:
  •  saya tidak lantas tiba-tiba menjadi pandai menulis dalam 1 minggu. Sebelumnya saya memang suka menulis karena saya suka membaca. Membaca dan menulis itu korelasinya sangat kuat. Dengan membaca kita berlatih untuk kritis dan kreatif. Saya suka menulis namun tidak saya cetak menjadi buku. Momen di kelas Om Jay adalah batu loncatan untuk tampil menjadi pemenang mengalahkan ketakutan dari dalam diri.
  • Di internet banyak sekali artikel, e book, jurnal online yang bisa diunduh secara gratis. Bapak juga bisa menggunakan Mendeley, software pengelola referensi untuk memperkaya tulisan Bapak.
  • Surat kabar juga banyak yang terbit secara online, itu juga bisa digunakan untuk referensi.


10. Ibu Nelwiza dari SMPN 3 Tualang

Pertanyaannya :

  • Bagaimana tipsnya agar menulis bisa dilanjutkan setelah daftar isi sudah ada, dari mana mulai kita berangkat untuk menuju tetap menulis, saya di sini terkendalanya Bu? 
  • Bagaimana cara mengatasi malas menulis?
  • Bagaimana mencari referensi untuk bahan menulis sementara perpustakaan  jauh dari posko. Bagaimana cara  untuk  mencari referensi lewat internet ?
Jawabannya:

  • masalah yang dialami oleh semua penulis. Bingung, terjebak mulai dari mana, misalkan sudah menulis, terkadang macet. Itu wajar, tidak apa apa, dinikmati. Kalau ibu sudah membuat kerangka, lanjutkan menulis berdasar kerangka tersebut. Bagaimana cara kita mencari referensi? Banyak sekali artikel, makalah, e book di internet yang bisa kita unduh, namun ketika kita menulis untuk bahan buku kita, kita harus menulis sumbernya. Seperti yang saya gunakan katakan ide itu cepat datang namun juga cepat hilang, makanya ketika ide itu datang segera dituliskan, meski itu di selembar kertas


11.  Ibu Rismaya gelombang 23 dari Pangkalpinang.

Pertanyaannya:

  • Menurut penjelasan ibu bahwa ide yang menarik didapatkan dari imajinasi, sedangkan kita ketahui bahwa buku nonfiksi adalah tulisan berdasarkan fakta. 
Jawabannya:

  • Salah satu ide untuk menulis buku non-fiksi adalah imajinasi. Imajinasi ini artinya berdasarkan pemikiran-pemikiran, gagasan-gagasan yang tentu saja berdasarkan fakta dan angka. Dengan berimajinasi, kita akan bebas mencari solusi dari suatu permasalahan. Imajinasi ini akan mempunyai makna jika didukung oleh data yang akurat, misalnya infografis, grafik, hasil penelitian dll


12.  Ibu Zunnurin Isnaini dari Pasuruan 

Pertanyaannya:

  • Untuk penulisan buku panjenengan tentang Literasi Digital Nusantara apabila dilihat dari kerangkanya, apakah juga menggunakan 5W+ 1 H, dibab mana saja 5W+1H tersebut?

Jawabannya:

5 W + 1 H adalah metode dari Rudyatd Kipling, penulis dari Inggris. Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi secara kaya dan mendalam. Informasi ini bisa diperoleh dari berbagai sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. Tentu saja, saya menggunakan metode ini dalam buku saya. Di mana letaknya? Di semua bab dari buku, saya menggunakan metode tersebut


13.  Ibu yandri novita sari asal padang. 

Pertanyaannya :

  • Yang menjadi pemikat agar buku kita banyak di minati dan dibaca orang apa ya bu?  

Jawabannya:

  • Mengutip dari pendapat Pak Joko Mumpuni Penerbit Andi, salah satu cara untuk mengetahui minat pasar adalah dengan menggunakan Google Trends. Google Trends adalah layanan dari Google yang menyediakan data dan grafik untuk rentang waktu tertentu mengenai popularitas yang sedang terjadi di halaman pencarian Google. Data ini bisa digunakan untuk mengukur minat orang di seluruh dunia, atau di suatu negara. Kita juga bisa menggunakan data yang sedang trending di media sosial, misalnya di Twitter, You Tube atau lainnya


14.  Ibu Maria dari Jakarta.

Pertanyaannya:

  • Bagaimana mengatasi, berbicara terkadang lebih mudah dari menulis?
  • Bagaimana memudahkan penulis untuk menuangkan ide dalam menulis buku non fiksi
  • Bagaimana menggabungkan teori yang dikutip dalam tulisan?

Jawabannya:

  • Kalau memang Ibu Maria lebih mudah berbicara daripada menulis, Ibu bisa menggunakan berbagai aplikasi yang mengubah bahasa Lisa menjadi bahasa tulis, contohnya Live Transcribe, Speechnote, Google Keyboard, Notulite. Hasil dari tulisan tersebut kemudian kita baca dan kita edit agar menjadi bahasa tulis yang bagus. Ibu Maria di era sekarang ini kita dipermudah oleh teknologi yang berkembang tiap detik di seluruh dunia. Oleh karena itu, mari mewujudkan mimpi kita menjadi nyata
  • Untuk menggabungkan teori dalam tulisan dengan menuliskan teori yang kita gunakan dan kita cantumkan sumber teori tersebut. Jika satu teori belum kuat untuk mendukung argumen kita, kita bisa menggunakan lebih dari satu teori. Agar teori tersebut sesuai, kita harus membaca secara utuh teori yang kita ambil, jadi jangan setengah setengah agar tidak menimbulkan polemik.

15. Ibu  Cici dari Tasik. 

Pertanyaannya:

  • Motivasi apa yang paling bikin ibu bersemangat utk menulis dan terus berkarya ?

Jawabannya: 

  •  Motivasi yang membuat selalu bersemangat adalah bentuk rasa syukur kita karena diberi rejeki sehat dan diberi kesempatan mengalami pengalaman yang luar biasa. Pengalaman ini bisa menjadi inspirasi untuk diri sendiri dan orang lain untuk menerima dan berbagi. Pengalaman yang kita miliki belum tentu dimiliki oleh orang lain, begitu juga sebaliknya. Dengan take and give, kita akan menjadi semakin kaya. 

hujan pasti akan terbit pelangi yang indah. Ketika buku itu terbit di tengah keterbatasan pasti akan menjadi sesuatu yang luar biasa untuk episode perjalanan hidup kita.

 Clossing statement

 Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar


19 komentar:

  1. Mantap, semangat terus dan semoga dimudahkan untuk terus menulis

    BalasHapus
  2. Resum yang lengkap dan cantik. Siap dibungkus menjadi buku.

    BalasHapus
  3. Menulis untuk keabadian
    Terus menulis Bu...
    Salam Blogger..

    BalasHapus
  4. Semoga kita bagian dari sejarah peradaban manusia. Sukses selalu Bu

    BalasHapus
  5. Bun, tidak takut kan untuk menulis tetap semangat

    BalasHapus
  6. Komplit sekali... bersama BM 23-24 menuju buku solo

    BalasHapus
  7. Lengkapppp... Tinggal dikembangkan jadi buku solo ini bu

    BalasHapus

fiorentia viviane lesmana