Pengikut

Sabtu, 29 Januari 2022

Cibulan Tempat Berenang yang Mengasyikkan

 Cibulan, Tempat Berenang yang Mengasyikkan


Kebersamaan bersama keluarga adalah kebahagian yang tiada tara. Karena diantara mereka ada cinta dan ikatan darah yang takbisa dipisahkan oleh apapun juga selain kematian. Inilah aku bersama keluargaku dalam mengisi kesengganganku dan melepas lelah dari kesibukanku.


Bermain air, berenang-renang di cibulan bersama ikan kancra bodas atau disebut ikan dewa, merupakan sensasi tersendiri. Walau besar-besar dan menyeramkan, akan tetapi mereka tak pernah menggigit ataupun mengganggu kami yang sedang berenang.

Dengan kemampuan renang yang tak seberapa, kuraih ban dan kubawa mereka ketengah kolam, agar terbentuk keberanian dalam diri mereka yang suatu saat menjadi bekal bagi mereka dalam mengarungi suka dukanya kehidupan.


Ada senyum tergambar di wajah mereka, akan tetapi ada ketakutan menghiasi senyumnya,....tak apa-apa ...takusah takut,"kataku menenangkan.

Ikan di Cibulan besarnya bisa mencapai paha orang dewasa melebihi besarnya bayi, wajahnya seram tapi hatinya baik. Mereka senang sekali jika diberi makan jagung rebus atau apel merah, atau ikan-ikan kecil yang suka dijadikan umpan. Namun perlu di ingat, ini adalah ikan keramat di sini. Jadi jangan coba-coba melanggar pantangan di sini dengan membawanya pulang. Katanya bisa menimbulkan malapetaka.

Ikan-ikan ini berenang dengan asyiknya diantara batu kali yang berserakan di lantai kolam. Semuanya alami, sehingga kolam ini benar-benar jernih. Walau banyak pengunjung yang berenang, akan tetapi ikan ini asyik-asyik saja menikmati suasana air, seakan takpernah terganggu oleh hadirnya manusia di kolam tempatnya hidup.

Cibulan  terletak di di desa Maniskidul kecamatan Jalaksana kabupaten Kuningan Jawa Barat. Cibulan di dalamnya terdapat tiga buah kolam berbentuk persegi panjang berisi air pegunungan yang bening dan sejuk. Dalam kolam kita bisa melihat puluhan ikan kancra bodas (Labeobarbus dournesis) berenang-renang kian  kemari. Ikan-ikan ini cukup jinak. Pengunjung bisa memberi makan dan berenang bersama ikan-ikan itu. Jika penasaran pengunjung bahkan bisa merasakan sensasi dicium ikan-ikan ini, tentunya dengan bantuan seorang pawang. Namun, bagi masyarakat  setempat, ikan-ikan ini bukanlah ikan biasa. Warga biasa menyebut hewan air itu sebagai ikan dewa dan diyakini sebagai jelmaan dari para pengikut Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi. 



“Dulunya tempat ini diyakini sebagai petilasan atau tempat bertapa Prabu Siliwangi. Sebagai raja, saat berada di petilasan beliau juga didampingi para pengiringnya,” ujar sejarawan Cirebon, Mustaqim Asteja. Begitu lekatnya keyakinan ini di masyarakat sekitar Cibulan, sehingga mereka memperlakukan ikan-ikan itu layaknya manusia. “Saat ada ikan yang mati, warga membungkus ikan mati itu dengan kain kafan sebelum dikuburkan,” tambah Mustaqim.

 Keterangan Mustaqim itu dibenarkan Badra, seorang pemandu wisata lokal. Menurut dia, banyak hal menarik di tempat wisata yang diresmikan Belanda pada 1935 itu. “Hal menarik lainnya adalah ikan-ikan ini tak pernah bertambah banyak atau berkurang. Jumlahnya tetap selama bertahun-tahun,” kata Badra. Badra mengakui, memang belum ada “sensus” untuk menghitung jumlah ikan-ikan tersebut. 

Namun secara kasat mata, jumlahnya tak berubah. Di Cibulan terdapat tujuh mata air yang diyakini warga setempat memiliki berbagai khasiat, nama sumur itu adalah sumur Kejayaan, Keselamatan, Pengabulan, Kemulyaan, Cisadane, Cirencana dan Kemudahan. “Semua dipercaya ada khasiatnya. Pengunjung bisa cuci muka, minum dan membawa air ini. Tapi semua akhirnya terserah kepada Tuhan,” kata Badra. 

Ketujuh sumur itu terletak hanya sepelemparan batu dari kolam-kolam ikan dewa. Untuk masuk ke dalam wilayah tujuh mata air itu, pengunjung diminta memasukkan uang sekadarnya ke dalam kotak yang sudah disediakan. Di dalam, Badra menunjukkan jalan ke arah tujuh sumur tersebut. Ternyata dari pintu masuk jaraknya tak jauh dan ketujuh mata air itu terletak sangat berdekatan. Kita akan di pandu untuk mencuci wajah sebanyak tiga kali disetiap sumur tersebut sambal menyebutkan keinginan kita , sumur itu  menurut saya hanya kolam kecil. 

Masih di dekat ketujuh sumur itu, terdapat tempat yang diyakini sebagai petilasan atau tempat bertapa Prabu Siliwangi. Tempat itu juga ramai dikunjungi warga yang menyampaikan permohonannya lewat seorang juru kunci. Tentu saja, jasa sang juru kunci tidak gratis. Pengunjung harus menyisipkan uang sukarela untuk setiap doa yang dipanjatkan.

Kini Cibulan sudah mulai banyak perubahan, tidak sealami dulu lagi, karena disediakan kolam renang buatan buat anak-anak yang takut saat berenang, serta permainan lainnya.

Keasyikan lainnya di Cibulan adalah, setelah lelah berenang, kami makan-makan di bawah rindangnya pepohonan yang sudah beratus-ratus tahun usianya. Pohonnya sudah purba, dengan akar yang menjuntai seperti tali ayunan tarsan, kuat dan kokoh...

Kebahagiaanku bersama keluarga bisa didapat dengan  mudah dan  murah, yaitu cukup menikmati dan mensyukuri alam ini sebagai ciptaan Tuhan yang luar biasa. Semoga keindahan ini akan terus terjaga, sehingga anak cucu kami kelak dapat menikmatinya.

 



WISUDA TAHFIDZ QURAN DI MA MIFTAHUL ANWAR

 

WISUDA TAHFIDZ QU'RAN, MA MIFTAHUL ANWAR


Wisuda merupakan suatu acara yang sangat ditunggu-tunggu, sakral dan pencapaiannyapun penuh pengorbanan baik secara lahir maupun bathin, baik berupa material maupun spiritual. Namun kini kata wisuda seakan bukan sesuatu yang luar biasa lagi, karena anak Paud dan TK pun sudah bisa merasakan wisuda, tidak perlu S1 dulu dan membuat skripsi dulu he,...he....

Begitupun halnya di sekolah kami, MA Miftahul Anwar yang dikepalai oleh Bapak H. Tantan Khoerul Anwar, S.Pd.I setiap akhir tahun pembelajaran kelas 12,  mengadakan wisuda tahfidz Quran. Ini bukan hal yang mudah dan biasa, karena yang harus mereka hapal adalah isi Al-Quran dan kandungannya.

MA Miftahul Anwar memfasilitasi para siswanya agar bisa berhasil menjadi penghapal Al-Quran. Dengan dibimbing oleh guru Tahfidz Quran yang luar biasa yaitu Ustadz Rahmat dan Ustadzah Susan sebagai garda terdepannya dan dibantu oleh guru-guru lainnya yang berkompeten dibidang Tahfidz Quran, antara lain ustadz Dede, Ustadz Rifat dan Ustadz Nasihin. MA Miftahul Anwar terus berbenah diri agar anak didiknya bisa menyebarkan virus-virus cinta Al-Quran kepada semua khalayak di lingkungannya jika suatu saat nanti mereka terjun ke masyarakat.

Dengan Target satu tahun minimal 1 juz, menjadikan siswa siswi MA Miftahul Anwar menjadi terpacu untuk bisa mencapai target tersebut. Kedengarannya memang mudah, akan tetapi dalam kenyataannya luar biasa. Penuh perjuangan, penuh kebosanan bahkan kekesalan jika tidak hapal juga. Namun, Ustadz Rahmat dan Ustadzah Susan beserta guru-guru lain yang membantu, dengan sabar berusaha membimbing mereka hingga mereka merasa senang dengan Al-Quran dan menjadikan "Al-Quran is my Life" dan "I Love The Quran until the end of my life".

Para siswa MA Miftahul Anwar, ada yang saat masuk ke MA Miftahul Anwar belum bisa mengaji, ada juga yang hapalannya baru surat-surat pendek saja. Namun dengan pembelajaran yang terus-menerus setiap hari selama 1 jam antara pukul 7.30 hingga 8.30 . Alhamdulillah, cita-cita madrasah MA Miftahul Anwar membuahkan hasil. Selain pembelajaran Tahfidz Quran yang dimasukkan dalam mata pelajaran utama, MA Miftahul Anwar menyelenggarakan kegiatan Mkhoyam atau kemah bakti yang kegiatannya selain refreshing ke alam terbuka untuk mensyukuri kuasa Illahi Rabby yang luar biasa, kegiatan Mukhoyampun merupakan suatu ajang penambahan hapalan Al-Quran melalui kegiatan murojaah dan Ziyadah sehingga dapat menambah jumlah hapalan yang mereka kuasai. Dan hasilnya luar biasa. Target pencapaian "one year one juz" dalam kenyataannya  pada hasil akhir pembelajaran di kelas 12 target pencapaian hapal Al-Quran 3 juz, ternyata melengceng jauh kedepan. Para pelajar MA Miftahul Anwar banyak yang hapal 5 juz, 10 juz, bahkan hingga 30 juz. ini merupakan prestasi yang sungguh luar biasa, yang membuat siapa saja mendengarnya merinding bulu kuduk dan meneteskan air mata karena rasa haru dan bangga yang luar biasa.

Wisuda Tahfidz Quran merupakan hal yang sangat di tunggu-tunggu baik oleh para siswa, guru maupun orangtua siswa MA Miftahul Anwar. Karena pada saat itu kita akan dipertemukan dengan para penghapal Al-Quran yang keren yang akan menjadi penyebar virus kebaikan. Mereka akan menunjukkan kemampuannya disana. Dan bagi penghapal Al-Quran terbanyak dan terbaik, akan dipanggil ke panggung kehormatan untuk mendapatkan penghormatan dari sekolah. Keren  bukan?...

MA Miftahul Anwar tidak hanya mengedepankan kemampuan materi pelajaran umum saja akan tetapi Kemampuan menghapal Al-Quran benar-benar dikedepankan di sekolah ini. dan inilah wajah-wajah penghapal Al-Quran terbaik di MA Miftahul ANwar tahun pelajaran 2020-2021, dari kiri ke kanan, Nurzaman (5 juz), Ahmad Ihsanuddin (18juz), Zamzam jamaluddin (7juz), Reza Abdul Aziz (30juz), Aisyah Fathniy Rahmatika (24juz), Neulis Anggraeni (7juz) , Shifa Ashliyyah (7 Juz), Tasbita Najma Qaulan Syahiida (14 juz).


Dan bagi penghapal terbanyak mendapatkan apresiasi dari sekolah yaitu dari ikhwan diraih oleh Reza dengan jumlah hapalan sebanyak 30 juz.sekaligus juara umum pada mata pelajaran umum. Hal ini membuktikan jika dengan mempelajari ilmu akhirat,maka Allah akan memberikan kemudahan pula dalam menuntut ilmu dunianya.


Sedangkan dari akhwat di raih oleh Aishah Fathini dengan jumlah hapalan 24 juz.



Barakallah buat anak-anak kami tersayang,....Semoga kegiatan ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk tidak bosan membaca dan menghapal Al-Quran dan terus mempersiapkan generasi-generasi penerus bangsa ini yang cinta Al-Quran. sekali lagi,...Barakallah buat kalian semua, anak didik kami  tercinta. Semoga lelahmu menjadi ladang pahala bagimu yang tiada henti. Amin yra

Jumat, 28 Januari 2022

PUASKAN DAHAGAMU DENGAN SYUKURMU

 PUASKAN DAHAGAMU DENGAN SYUKURMU



Matahari begitu terik terasa membakar kulitku. Panas, gerah dan haus menghujam tenggorokanku. Dengan langkah gontai kuayunkan kaki ini menuju kantor tempat aku akan di wawancarai.

Aku gadis desa yang baru menginjakkan kakiku lagi ke Ibukota ini setelah sekian lama, tak pernah kutelusuri. Dulu, saat aku kecil, pamanku sering membawaku ke kota ini, sekedar untuk pergi jalan-jalan ke Ancol atau ke Taman Mini.

Namun kini suasananya berbeda, ibukota semakin indah, sementara aku semakin gundah karena tak tahu kendaraan apa yang harus aku naiki menuju arah tempatku tes wawancara. Kubertanya kepada kernet mobil angkutan di terminal itu. Alhamdulillah dia mau memberitahuku.

Sesampainya di alamat kantor tersebut, aku terperangah melihat gedung yang begitu tinggi, megah dan mewah. Kulangkahkan kakiku ke dalamnya. Saat baru masuk kantor itu, aku dimintai KTP dan ditukar dengan kartu penunjuk, jika aku adalah TAMU. 

Aku bingung, saat aku lihat, bahwa aku harus tes wawancara di lantai 24. Bagaimana aku menaiki tangga demi tangga yang begitu banyak. Kulihat orang-orang mengantri di depan sebuah pintu yang bertuliskan angka-angka. 

Aku berusaha tenang, dan sebisa mungkin tidak menampakkan diriku sebagai gadis ndeso. Kulihat mereka menekan angka tujuan mereka, akupun ikut serta. Kutekan angka 24. Di pojok ruangan ini, ada sepasang mata melihatku seakan penasaran dengan diriku. Aku diam saja, dan pura-pura tidak tahu. Pamanku bilang, di Jakarta kita tidak boleh percaya kepada siapapun begitu saja, banyak orang jahat di sekitar kita yang bertampang rapi dan keren. 

Saat pintu berbunyi dan angka 24 terlihat mati, aku buru-buru keluar, takut ketinggalan dan terbawa terus ke lantai yang lainnya. Sesampainya di lantai 24, aku menghadap resepsionis dan kukatakan jika akan tes wawancara. Aku disuruh duduk menunggu, diantara sekian banyak orang yang sepertinya sama, akan tes wawancara juga. Namun sekilas aku melihat sosok yang tadi dipojok menatapku, masuk ke ruangan itu tanpa lapor ke resepsionis, malah semua karyawan disitu langsung menundukkan kepala dan mengucapkan salam.

Dalam hati aku menyangka, pasti dia orang yang punya jabatan di kantor ini. Namun saat aku melihat tatapannya tadi, aku sedikit was-was. Tatapannya tajam, dan dingin. menyeramkan.

Satu-persatu, peserta tes dipanggil oleh resepsionis, dan kini giliranku. Aku deg-degan dan was-was. Jantungku berdebar semakin tidak beraturan. Aku berusaha tenang. Kulangkahkan kakiku dengan penuh percaya diri. Saat aku masuk keruangan itu, aku ucapkan salam, dan orang di kursi itupun menjawabnya dengan suara yang hangat, lembut dan penuh kasih sayang. Saat orang tersebut membalikkan kursinya, ......ooh tidak. ternyata dia lelaki itu. Lelaki yang aku kira mungkin saja akan berbuat jahat, tapi ternyata begitu hangat.

Aku masih tertegun berdiri, menunggu dia mempersilakanku duduk. Dan saat dia mempersilakanku duduk, aku berusaha tenang, kutarik napasku berlahan agar aku siap saat  diwawancarai.

Satu demi satu pertanyaan bisa aku jawab, dan dipenghujung wawancara, lelaki perlente ini mengulurkan tangannya dan mengucapkan, "selamat bergabung di perusahaan ini, besok kamu sudah mulai bisa masuk,"ucapnya sambil tersenyum manis.

Ya Tuhan, saat itu jantungku seperti berhenti berdetak, tak percaya menerima takdir ini. Laki-laki yang menyeramkan itu menjabat tanganku dengan lembut dan hangat, dengan senyum manis di bibirnya, sungguh aku terpesona oleh ketampanannya, dadaku sesak sesaat menerima uluran tangannya ini ditambah lagi  berita yang kudengarpun sangat membahagiakanku, oooh,.....aku akan sekantor dengannya....ingin rasanya aku berteriak sekencang-kencangnya. Namun itu tak mungkin aku lakukan karena akupun masih punya perasaan.

Kubalas ucapannya dengan ungkapan terimakasihku, dan kuijin pulang untuk memberitahukan berita ini kepada keluargaku.

Dengan langkah yang tergesa-gesa, kuhampiri ruangan tadi yang ada angkanya, orang bilang itu namanya lift atau apalah, aku tak peduli. pokoknya aku ingin cepat pulang. Sesampainya di lantai dasar, kuambil KTP ku dan kutukar kartu TAMU itu. 

Aku keluar gedung megah itu, rasanya haus sekali. Kuhampiri penjual kaki lima, akan tetapi, air mineral habis, yang ada hanya teh pucuk saja. Tak apalah, aku bersyukur masih bisa meneguk air ini, walaupun sebenarnya aku tidak begitu suka, akan tetapi air ini telah melepaskan dahagaku dan sesak di dadaku. 

Kuberhentikan angkot jurusan Tanah abang yang menuju rumah pamanku, dan kunaiki segera. Namun sayang, angkot ini sering sekali berhenti. Padahal udara semakin panas terasa. Kubuka jendela angkot dan kukibas-kibaskan tanganku. Panas sekali. 

Karena sering berhenti, perjalananku menuju rumah paman,  lama sekali. Dan yang paling menyebalkan adalah, angkot ini hanya sampai bawah jembatan. Padahal rumah paman berada di ujung atas jembatan. Ya Tuhan, tega sekali bapak angkot ini. Aku yang tidak terbiasa memakai sepatu hak, berjalan dengan perlahan, ada perih terasa di kakiku, sepertinya lecet, akibat sepatunya yang masih kaku karena baru.

Kutelusuri jalanan diantara panasnya siang Ibukota. Haus melandaku, sepanjang jalan itu banyak berjejer kaki lima menjual makanan dan minuman dingin. Duh ,...aku ingin sekali membelinya , ada sisa uang recehan kembalian angkot tadi, Rp 2000,- . ooh,...gakmungkin bisa kudapat minuman itu. Rasa haus semakin menggodaku. Aku berusaha bertahan, karena uang sisa itu adalah uang terakhir untuk  meneruskan naik angkot jurusan Tanah Abang Atas. 

Aku hanya bisa melihat orang di depanku meminum air dingin dengan segarnya, air mineral berselimut embun, eeeehm,...segar sekali sepertinya. tak sadar air liur di tenggorokanku ikut menyusuri lorong-lorong kering yang merindukan siraman air dingin. 

 Andai uang ini aku belikan air mineral gelas, cukup. Namun, aku pulang harus berjalan kaki, hal ini akan menambah luka di kakiku. Kupandang Teh pucuk yang sedari tadi tak kuhiraukan. Sepertinya Teh Pucuk ini merasa bersedih karena dia seakan tak berarti dan takbisa menghilangkan dahaga yang sedang melandaku, ku teguk perlahan, kunikmati setiap tegukan teh pucuk ini,...nikmat sekali. 

Kusyukuri apa yang kumiliki, karena teh pucuk inipun ternyata bisa mengobati dahagaku kini. Biarlah air mineral  dingin itu menggoda pandanganku, karena rejekiku hari ini adalah apa yang aku bisa nikmati , bukan yang sekedar aku pandangi saja. 

6. MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

Nama                : Lilis Ernawati
Pertemuan        :    6
Waktu              :  Jumat , 28 Januari  2022 
Pukul                : 19 wib s.d selesai
Moderator        : Ibu Raliyanti
Narasumber     : Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd
Judul                : Menulis Buku dari Karya Ilmiah




Jumat akhir di bulan Januari di temani sepinya malam, rintiknya hujan dan rindunya hatiku padamu kuingat jika malam ini ada belajar online di grup belajar menulis. Kubuka laptopku dan ku onlinekan wa ku agar bisa mengerjakan tugas dengan cepat. 

Taaaaapiii sayaaaang,...suuunguuuh sayaaaang, aku malah ketiduran........  Hari ini, aku begitu lelah karena harus pergi pulang Garut Bandung menjemput anakku yang pindahan kosan ke Tasikmalaya dan dilanjut dengan ngajar ke kampus sampe sore. duuh hari yang  luar biasa. Namun  Alhamdulillah Allah masih berikan aku kesehatan dan  kebahagiaan dalam menjalani hari-hariku.

Kubaca kembali wa pembelajaran semalam, ternyata jika kita sudah terlambat, jadinya malas mengerjakan. akan tetapi aku harus kerjakan, kubuang rasa malas ini dengan doa dan harapan agak bisa menambah ilmu, lebih banyak pengalaman, lebih pinter dan lebih humble.

Saat kubuka  wa  grup menulis 23, kubaca ibu Raliyanti sebagai moderatornya. Beliau mengawali kegiatan dengan menyebutkan susunan acara yang akan dibawakan pada malam itu.



 Acara pertama pembukaan dan ibu Raliyanti   dengan doa dilanjutkan dengan memperkenalkan narasumbernya  yaitu Ibu Noralia Purwa Yunita,...uuuh....masih unyu...unyu banget.......tapi pinter

Ibu Raliyanti memberitahu profil Ibu Noralia, dan ternyata bener banget, cute anaknya,....waaah inimah seumuran sama anakku yang pertama, walau beda 2 tahunan..tapi anakku masih manja.



Ibu Raliyanti juga mengirimkan data prestasi yang pernah diraih oleh Ibu Noralia ini.


Adapun data buku yang pernah Ibu Nora buat adalah berikut ini.

Banyak banget yach..memang luar biasa, ibu muda ini....
Malam ini Ibu Nora akan membahas tentang karya tulis ilmiah. wah... nyambung banget nih. Baru kemarin aku di sekolah laksanain ujian KTI di sekolah. Begitupun di kampus, materi semester ini ngebahas tentang KTI juga. Semoga makin menambah ilmuku dan pengetahuanku.

Karya ilmiah adalah kegiatan mengamati dan meneliti yang kemudian hasilnya dituangkan melalui tulisan berdasarkan kaidah penulisan yaitu sesuai dengan Pedoman Umum  Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
Sedangkan menurut Sukohardjono (2007) Karya Ilmiah adalah berbagai macam tulisan  yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan menggunakan tata cara ilmiah. Dengan kata lain, karya ilmiah adalah  laporan tertulis hasil kegiatan ilmiah.

Menurut Ibu Nora, Berbicara masalah karya ilmiah, rasanya sudah tak asing lagi karena kita sudah membuatnya saat S1 membuat skripsi, S2 tesis dan kelak S3 disertasi dan saat sudah menjadi guru membuat PTK. Kemanakah karya tulis kita? apakah hanya cukup disimpan di gudang saja? hayuuu...dibukukan, supaya ada kenangan. 

 Dengan membukukan karya ilmiah kita, Ada banyak manfaat mengkonversi karya ilmiah menjadi buku, antara lain. 

A. Dapat dibaca oleh masyarakat awam

B. b.Buku dapat diperjualbelikan, jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh

C. c. Bagi para ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. 

D. Jika buku hasil konversi karya ilmiah milik kita banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama kita sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi buku

 format penulisan buku dengan format karya ilmiah.

1.  format buku :

- judul

- kata pengantar

- prakata

- daftar isi

- isi buku

- daftar Pustaka

- sinopsis

- profil penulis

Boleh ditambah daftar gambar, indeks,


format KTI pada umumnya :

- judul

- lembar pengesahan

- kata pengantar

- halaman persembahan

- daftar isi

- pendahuluan

- tinjauan Pustaka

- metode penelitian

- pembahasan

- kesimpulan

- daftar Pustaka

- lampiran


CARA KONVERSI KTI menjadi buku

A. Ubah judul

Biasanya, judul KTI menggunakan bahasa ilmiah,  kaki, dan panjang. Judul buku lebih cenderung menggunakan bahasa populer, santai dan singkat. Paling tidak maksimal 5-6 kata. 

Sebagai contoh, judul Skripsi "Efektivitas metode SEM berbasis Mind Map untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa mata pelajaran Kimia kelas X SMA".

Ketika diubah menjadi judul buku, menjadi :

" Mudah belajar Sains dengan metode SEMMI ".

lebih singkat, padat, namun tidak mengubah arti dari judul karya ilmiah yang telah dibuat


B. Ubah daftar isi

BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah

BAB 2 landasan teori

Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika

Bab 4 hasil dan pembahasan

Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Namun ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)

Bab 1 (why) menjelaskan pentingnya, alasan penggunaan metode itu untuk pembelajaran. Masalah pembelajaran Sains selama ini, dll

Bab 2 (APA) enjelaskan apa itu, karakteristik, ciri khas, dari metode/media/model yang menjadi fokus dari tulisan

Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.

Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.

Sebagai contoh jika bab 2 KTI yang merupakan landasan teori ternyata berisi

2.1. hasil belajar

2.2. media pembelajaran

2.3. Modul

2.4. metode pembelajaran

2.5 pembelajaran berbasis riset


ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu

Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku 

Bab 2 TEORI BELAJAR

2.1. belajar

2.2. permasalahan dalam pembelajaran

2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya


Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku

Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN

3.1. Pengertian media

3.2. jenis media

3.3. manfaat media

Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku

Bab 4 mengenal modul 

4.1.pengertian modul

4.2. karakteristik modul

4.3.sistematika modul

4.4. kelebihan modul

Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah.

C. Berikan pengetahuan baru yang terkait dengan isu sekarang. Sebagai contoh, mind map dikaitkan dengan tuntutan pembelajaran abad 21 yang mengharuskan peserta didik memiliki kompetensi 4C yaitu Communications, collaboration, creativity, dan critical thinking. Atau dapat juga dihubungkan mind map sebagai sebuah media efektif dalam pembelajaran di masa pandemi yang notabene jam mata pelajaran dipangkas sehingga guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua KD yang ada

D. Boleh menampilkan hasil penelitian tetapi jangan terlalu banyak. Hasil yang ditulis hanya data penelitian yang penting saja

 E.  Secara kebahasaan dan penyajian, . Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku.

F. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya

G. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

H. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit

I. Agar tidak dikatakan self plagiarisme, sebaiknya kita tidak hanya sekedar copy paste KTI kita untuk dijadikan buku. Kita tetap menulis ulang setiap kalimat yang ada, namun dengan tidak mengubah arti dari kalimat yang ada di KTI asli. 

Teknik parafrasa akan membantu penulis ketika ingin menuliskan ulang KTI nya menjadi buku Dengan demikian, membuat  buku dari karya ilmiah bukan berarti hanya mengubah cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan KTI yang sudah kita punya. Itu merupakan suatu kesalahan karena akan menjadi self plagiarisme untuk karya kita. Kita harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya.

Acara selanjutnya adalah tanya jawab

1.  Bu Siti Rohani (lampung tengah)  menanyakan tentang  cara mengidentifikasi masalah dan rumusan masalahnya?untuk BAB 4 Boleh kah 2 siklus 4 kali pertemuan saja?Lama penelitian minimalberapa  bulan?

 Jawabannya :"untuk mengidentifikasi masalah masuk ke Why pada penulisan buku dapat dijadikan alasan mengapa hal itu dilakukan. Rumusan masalah tidak perlu dituliskan dalam bukuUntuk pertanyaan berikutnya, mungkin ini terkait tentang PTK ya ibu, jadi agak beda bahasan dengan materi malam ini. Namun akan saya coba jawab. Jumlah pertemuan dalam penelitian boleh berapapun asalkan sudah dapat menyelesaikan Kompetensi dasar yang dijadikan fokus penelitian. Lama penelitian berbeda tergantung dari skenario pembelajaran yang dibuat oleh masing-masing peneliti. Ini juga terkait dengan instrumen yang dibuat. Baik itu RPP, form penilaian, dsb"


2. ibu  Parni (Wonosari, Gunung Kidul) menanyakan cara mengubah KTI yang sudah 5 tahun lebih dapat diubah menjadi Buku? Bagaimana trik agar mengubah menjadi buku menarik, tanpa mengubah esensi isi KTI tersebut?

Jawabannya : "Diperbolehkan asal daftar Pustaka diperbaharui (minimal 5 tahun terakhir) dan isi dikaitkan dengan kondisi sekarang seperti yang sudah saya jelaskan di poin C. Tujuannya agar isi buku lebih kekinian dan menjawab masalah di masa sekarang. Tulislah kalimat buku dengan bahasa yang sederhana, komunikatif dan lebih memahamkan bagi para pembaca karena KTI cenderung menggunakan bahasa kaku dan ilmiah yang cenderung membuat bosan para pembacanya.."


3.  Seseorang bertanya,"Untuk mengkonvesi KTI kita ke buku apakah boleh di lakukan dengan copy paste tanpa mengetik ulang isinya? Apakah catatan kaki di kti juga dimasukan ke buku?

Jawabannya "Sudah saya jawab di poin I dan 12 silahkan dapat dipahami kembali "😊

Catatan kaki masuk ke isi buku saja ibu,, agar isi buku juga lebih lengkap dan jelas


4. Bu. Rismaya (Pangkal Pinang )menanyakan  tentang  anggapan menulis buku karya ilmiah tdk menarik dan mgkin tdk terlalu banyak peminatnya bila dibandingkan dgn menulis buku2 cerita seperti novel atau buku biografi? Otomatis dari segi keuntungan atau popularitas, penulis buku ilmiah tdk terlalu banyak mendapatkannya.

Jawabannya : "Tiap genre buku baik itu fiksi atau non fiksi, pasti memiliki para pembacanya tersendiri bu.. Buku-buku fiksipun banyak jenisnya, ada novel, kumpulan cerpen, puisi, dll yang biasanya dibaca saat kita ingin relax, memperkuat daya imajinasi, meningkatkan motivasi, atau hanya sekedar hiburan semata. Buku non fiksi pun juga sama, pasti tetap ada pembacanya. Contohnya saja jika kita ingin mengajar, tidak lepas dari bahan bacaan buku non fiksi. Ketika kita ingin membuat PTK misalnya, pasti mencari buku non fiksi. Saya yakin, apapun jenis bukunya, setiap buku pasti akan menemui takdir pembacanya meskipun berbeda jumlah pembacanya. Yang terpenting niat awal kita menulis adalah untuk berbagi, berbagi ilmu, berbagi pengalaman."


5. Saya Marhani dari Tolitoli, menanyakan  tentang cara mudah membuat karya ilmiah yang baik dan yang perlu diperhatikan atau hal apa saja yang penting dalam penulisan karya tulis ilmiah?

Jawaban :"Ide orisinal, menjawab permasalahan yang ada, mudah diaplikasikan atau dibuat, tidak plagiat tentunya. yang pertama pastinya format penulisan, karena biasanya pihak juri akan melihat apakah karya tersebut sesuai aturan atau tidak

- tema juga harus sesuai

- ide orisinal dan unik

- menjawab masalah yang sedang hangat diperbincangkan

- EYD dan PUEBI juga wajib diperhatikan

- referensi atau pustaka terbaru (biasanya pustaka 5 tahun terakhir)


6. Bu Siska, Nagekeo  menanyakan ,tentang  kriteria dalam menentukan judul KTI agar tepat dan menarik

Jawabannya :"Sejauh pengalaman saya, biasanya judul dengan mengubahnya menjadi akronim, masih disukai, contoh : metode SEMMI (SEM berbasis mind map) pada peningkatan atau pengembangan WEBROID  pada mata pelajaran."


7. Widuri Permata AR, S. Pd-Lombok Barat menanyakan tentang  kesulitan  terbesar dalam menulis buku dari KTI? Bagaimana mengatasinya (2) Siapa yang paling mendukung dan memotivasi ibu dalam menulis?

1. Kesulitan terbesar yang saya rasakan dan mungkin ini juga dirasakan oleh yang lain adalah manajemen waktu bu, hehe.. Karena sebagai seorang guru apalagi suami/istri, ada tanggung jawab lain yang harus kita selesaikan. Terkadang saya sudah membuat time schedule, namun itupun saya langgar sendiri 😅.  Semoga tidak ditiru ya.. 🤣🤣. . 

Intinya, konsekuen dan konsisten adalah kunci utama penulisan buku ini bisa selesai tepat pada waktunya. Terkadang keras pada diri sendiri itu perlu jika memang ingin berjaya 😊. 

 Ketika pertama kali menulis buku, tentunya om jay adalah penyemangat saya untuk menulis. Awal mula hanya ingin menulis di BLOG saja, namun ketika prof Eko hadir dan memberikan tantangan menulis buku di penerbit mayor, say…


8. bu Elmi dari Pasuruan -Jawa Timur menanyakan tentang  cara merubah KTI sehingga menjadi buku yang bagus,  trik-trik khusus di luar syarat-syarat perubahan format KTI menjadi buku dan  ada tidak angka kredit untuk pembuatan buku solo dengan karier guru pppk

"Untuk pertanyaan 1 dan 2 sudah saya jelaskan pada poin 11 dan 12 A hingga H. Bisa dibaca kembali bu . Pertanyaan 3, dari sepengetahuan saya karena di sekolah tempat saya mengajar sudah ada guru berstatus PPPK angkatan pertama, semua pengembangan kompetensi dan profesi guru PPPK sangat perlu dilakukan karena dievaluasi setahun sekali. Mungkin mirip dengan pengajuan angka kredit bagi guru ASN. Namun, untuk teknisnya saya juga kurang paham bu. Ditunggu saja aturan dari pemerintah. Namun, tidak ada salahnya berkarya, karena dengan karya akan menambah kompetensi kita, pengalaman, pengetahuan dan teman . Intinya banyak keuntungan lah,, tidak hanya sekadar naik pangkat atau golongan saja"


9. Ibu Yustinus, menanyakan apakah skripsi bisa dijadikan buku?

jawabnya "Bisa ".😊


10. Pertanyaan Pak  Fransisco Xaverius Fernandez dari SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB, 

a. Untuk judul bagaimana meramunya agar tidak menjadi seperti plagiat dan menarik. Karena pada PTK sering kali mempunyai kemiripan judul. Apalagi jika mau di cetak ber-ISBN. 

b. Judul adalah halaman muka sebuah buku. Bagaimana agar tidak terlalu angker sehingga bisa dibaca banyak pihak bukan hanya akademisi.

c. Mohon ijin saya sedikit copy paste urutan penjelasan Ibu Nora. Agar bisa melihat maksudnya lebih dalam. Pertanyaan saya : dalam PTK yang di lihat adalah hasil belajar anak-anak. Apakah di buku perlu ditulis nama mereka atau ada saran lainnya?Termasuk tindakan dalam beberapa fase/ siklus.

d. Untuk kajian pustaka apa cukup ditulis dengan PTK kita atau ditambahkan?

e. Bagaimana mengembangkan Bab penutup, PTK, Kesimpulan dan sarat

Jawabannya 

"Bab 1 dan 2 mengenai kiat mengubah judul. 

3. tidak perlu penyebutan nama. Bisa dituliskan bahwa metode ini sudah diaplikasikan dalam pembelajaran di kelas... Dan menghasilkan peningkatan sebesar... %

4. Kalau saran saya ditambah pak agar isi buku lebih kaya dan jelas. Pustaka juga yang terbariu, minimal 5 tahun terakhir

5. Bab terakhir dapat diubah mendi kebihan dan kekurangan kelemahan penelitian yang dilakukan."


11. Ibu Zunnurin Isnaini(Pasuruan) Menanyakan jika KTI dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui model Discovery Learning disertai penerapan pendekatan keterampilan proses di kelas IX, maka judul bukunya jika "Efektivitas model discovery Learning dan pendekatan keterampilan proses" Bolehkah? Kemudian bab berikutnya krn hanya tentang belajar, model discovery learning dan pendekatan keterampilan proses, maka bisa ditambah dengan  4C?

Jawabannya  "Untuk judul, mungkin bisa diringkas lagi menjadi belajar IPA dengan discovery learning berbasis keterampilan proses. Betul bu,, mungkin bisa ditambah tentang tinjauan model pembelajaran, jenis model, pendekatan pembelajaran, jenis pendekatan"


12.  Pak Arfan menanyakan bolehkah jika hasil  penelitiannya sudah lama lebih dari 5 tahun?  boleh di buat buku populer? 

jawabannya boleh asal diperbaharui


13. Ibu Faridah Lasanipa (Muna Sulawesi Tenggara) menanyakan jika judulnya  Implementasi Manajemen Kelas Dalam Pembelajaran Al-Qur'an Hadits Pada Madrasah Tsanawiyah Kabupaten Muna. Bagaimana diubah supaya menjadi judul popular dan singkat?

Jawabannya "Pembelajaran dan manajemen kelas."


14. Ibu  A'am , menanyakan jika file telah usang, terkontaminasi virus dan sudah tidak kekinian lagi bagaimana cara menulisnya agar bisa cepat?

Jawabannya

"Untuk. Pertanyaan ini, mohon nmaaf ibu, saya kurang bisa membantu karena lebih ke teknik kokomputernya. Saran saya, ibu bisa mendatangi tempat service komputer atau ahli komputer untuk menanyakan hal tersebut 🙏🙏. Kalau dari fokus penelitian yang ibu ajukan, saran judul dari saya adalah pengawas sekolah VS supervisi 😊. Jadi yang terpenting di bagian judul adalah apa yang menjadi fokus penelitian kita itulah yang dimasukkan dalam judul buku. Namun bahasanya dibuat lebih kece saja agar tidak cenderung kaku." 

15. Nelwiza dari SMPN3 Tualang, menanyakan tentang cara membuat penelitian untuk suatu karya tulis agar lebih cepat waktunya.

Jawabannya,"Sebenarnya cepat atau tidaknya suatu penelitian tergantung dari skenario pembelajaran yang akan kita rancang. Dan semua itu tertuang dalam RPP. Sebagai contoh, dalam KD 1 semester ini, saya memiliki 4 topik bahasan. Nah, topik bahasan itu selesai dalam 4 kali pertemuan. Itu juga bisa. Ataupun 4 topik menjadi 3 kali pertemuan saja + 1 pertemuan evaluasi akhir. Tidak masalah. Intinya kembali lagi kepada tujuan kita penelitian. Apakah kita hanya butuh data atau hanya butuh angka kredit dari karya itu atau memang berniat memperbaiki kondisi pembelajaran di kelas,, tentunya ini juga akan menentukan cepat tidaknya sebuah penelitian. Namun, saran saya, karena subjek penelitian kita adalah siswa yang kemampuannya beragam, janganlah han…


16. cut nisaul rafiqa dari Aceh menanyakan tentang apakah dalam buku, yang manuskrip hasil analisis dalam skripsi itu boleh dimasukkan atau tidak? karena manuskrip yang saya buat terkandung dua bahasa, bahasa Aceh dengan bahasa Indonesia?Apakah nanti dalam sebuah buku bahasa yang dicantumkan harus seperti bahasa di skripsi, atau bebas memasukkan bahasa yang lain?

Jawabannya: "Wah,, boleh bu dimasukkan contoh skripsinya.

1. Untuk isi buku, bebas bu,, tergantung masing-masing penulis karena gaya tiap. Penulis berbeda. Namun, jika ada bahasa daerah, alangkah baiknya ada translate atau mungkin penjelasan setelahnya. Gunanya agar pembaca juga paham 2. Bahasa buku konversi dari KTI sebaiknya bahasa santai dan komunikatif namun tetap sesuai PUEBI dan EYD yang berlaku."


17. Ibu  Lastika dari kota Pematangsiantar, menanyakan Jika Saat akan menulis, tiba2 tersendat karena ada kerjaan lain, bagaimana agar rencana menulis tidak tertunda-tunda yah buk? 

Jawabannya, "Jika terjadi. seperti ini, akhirnya saya tetap keras oada diri sendiri. Buku tetap sesuai deadline harus selesai. Namun, proses pengerjaan yang ekstra lembur karena kita yang tidak konsekuen dan menunda-nunda penulisan. Agar tidak sering menunda-nunda pekerjaan, bangkitkan kembali NIAT dan motivasi menulis. Berkumpul dengan teman yang punya kesukaan sama bisa memantikkan semangat lagi."


18. Bapak  Mohamad Ashabul Yamin dari Lombok Timur, NTB  memohon kepada narasumber agar materi malam ini ada filenya. 

Jawabannya, "file menyusul."


19. Yustinus Masae menanyakan kalau judul sy Pengaruh Panjang Entries Terhadap pertumbuhan bibit mangga dengan  metode grafting. judul yang menariknya apa?

Jawabannya, "Metode Grafting pada Pembibitan."


20. Ibu Maria (Jakarta) menanyakan masalah berimut ini.

1. Bagaimana prestasi itu diraih pada usia yang masih muda belia

2. Bagaimana memulai karya ilmiah dimulai dari hal yang mudah dilakukan sebagi pemula

3. Bagaimana menjadikan “case siswa” menjadi karya ilmiah (saya sebagai guru BK)

4. Bagaimana cara mengutip pendapat atau teori dari penulis dalam membuat opini

Jawaban narasumber

1. Hehe.. Terimakasih bu atas apresiasinya.. Kalau ini,, tiap akhir tahun saya selalu evaluasi, kekurangan saya apa baik sebagai pengajar, ibu, istri dan pengembangan diri saya. Ini saya jadikan resolusi dan target tahun baru. Namun tetap, ada keluarga sebagai main support saya untuk bisa meraih semua itu bu 😊

2. Ide adalah pintu dari sebuah tulisan. Jika sudah ada ide, maka menulis dapat lancar 

3. Studi kasus dari teknik apa (disebutkan solusi untuk mengatasi permasalahan siswa)  terhadap masalah apa (masalah yang terjadi pada siswa)... 

4. Kutipan ada yang berupa kutipan langsung dan tak langsung. Parafrase, menyimpulkan, meringkas, ini juga termasuk salah satu kutipan sebenarnya

21. Ibu Eni (Pasuruan)  menanyakan Jika Karil nya berjudul  Upaya meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran tematik terpadu dengan metode Permainan lompat tali siswa kelas 1 SDN Wonokerto Kabupaten Pasuruan, kira-kira judul bukunya apa?

Jawabannya ,"Serunya Belajar Matematika dengan Numerasi Kelas."

Demikian serangkaian tanya jawab untuk malam ini, dan acara ditutup dengan doa dan permohonan maaf ibu Noralia yang cantik...terimakasih Ibu cantik atas ilmunya malam ini.....

Rabu, 26 Januari 2022

DESAKU TERCINTA BERUBAH NUANSA

 

MANISLOR,  DESA PENGGERAK DONOR DARAH DAN DONOR MATA



 


Ini adalah desaku,  Manislor. Tepatnya berada di Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Desa dengan  sejuta kenangan dan keindahan. Desa tempatku dilahirkan dan dibesarkan. Desa tempat leluhurku menetap dan disemayamkan. Desa Manislor berada di bawah kaki Gunung Ciremai.  Tempat ini, dulu saat aku masih kecil, sangatlah dingin. Sungai-sungai dialiri oleh air yang jernih dan deras, sehingga sering di pakai mencuci dan mandi warga sekitar. Saat kecil, jika libur sekolah aku suka ikut dengan ibuku ke Cinyungsu atau ke  Cikaler. Di Cikaler ada dua aliran sungai. Yang di bawah airnya deras dan yang atas airnya kecil, sehingga kami biasa mandi dan mencuci di sungai yang di atas. Dua-duanya sama-sama air dari mata air Gunung Ciremai. Sedangkan di Cinyungsu airnya berasal dari mata air pohon-pohon besar di sekitar itu, sehingga membentuk sebuah kolam yang jernih yang bawahnya dihiasi bebatuan dan pasir yang bersih serta ikan-ikan kecil yang lucu-lucu dan menggemaskan.





  Sebelum mandi dan mencuci biasanya aku dan teman-teman sebayaku sering mencari udang yang bersembunyi di bawah bebatuan kecil, atau mencari belut dan ikan gabus dekat sawah. Asyik sekali. Setelah lelah mencari ikan barulah kami mandi, sedangkan ibu-ibu  yang mencuci biasanya langsung menjemurkan cuciannya di batu-batu besar, sehingga saat anak-anaknya lelah bermain,  cucian mereka yang telah dijemurpun keringlah sudah. Sedangkan kami, mengikuti jejak mereka, setelah puas bermain, kemudian kami mencuci pakaian sambil mandi. Setelah itu biasanya kami menjemur pakaian di atas batu-batu besar sambal berjemur. Bongkahan batu yang halus dan asyik jika di pakai untuk tiduran, seperti singgasana layaknya. Katanya itu adalah batu-batu yang terbawa hanyut saat Gunung Ciremai meletus. Ada air terjun yang asyik jika kami loncati sambal berenang-renang kecil di aliran air yang cukup deras. Di kiri kanan banyak ditumbuhi pohon-pohon kaso, dan buah-buahan, yang jika berbuah suka menggoda kami untuk mengambilnya. Karena tidak ada pemiliknya, semua warga desa kami bebas mencicipinya, dengan syarat, tidak boleh di bawa pulang, makan sekenyangna di situ.



Kenangan yang tak akan pernah dilupakan dan takkan pernah bisa dijumpai oleh anak cucuku nanti. Semuanya hanya tinggal cerita karena aliran sungai itu kini telah tergerus zaman terbawa modernisasi, ikut kering dan takada kehidupan sungai yang penuh dengan ikan-ikan dan biota air lainnya. Semenjak kedatangan para investor, dan mereka membuat pabrik air mineral, serta melakukan pembelian tanah warga secara besar-besaran yang mereka jadikan sebagai perumahan, villa dan taman rekreasi, sungai-sungai yang dulu dialiri air yang jernih dan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat dan pertanian, kini menjadi kering dan tak berguna, kini hanya semak belukar yang menutupi aliran surai itu. Tak ada lagi orang yang bersenda gurau di sana, takada lagi ibu-ibu yang menjemur pakaiannya di atas bebatuan besar itu, dan tanaman buah-buahan yang dulu begitu lebat dan suburpun kini entah kemana.

Dulu sawah-sawah petani selalu di tanami padi dan ikan . Sehingga penduduk desa kami tidak pernah kekurangan beras dan ikan.  Sedangkan dijalan setapak pembatas antara pemilik sawah yang satu dengan yang lainnya biasanya ditanami tomat, cabe, singkong, ubi jalar dan kacang-kacangan. Dan di setiap sawah, ada saung atau rumah-rumahan kecil terbuat dari jerami, tempat para petani beristirahat dan makan. Dipojokan saung itu biasanya ada pohon pepaya atau pisang. Eeehhhmmm,,,,tak terasa air matakupun berlinang, mengingat kebahagiaan kecilku dulu bersama kakek nenekku  yang telah tiada dan kedua orangtuaku yang dulu masih muda. Mereka telah memberikan kenangan yang begitu indah dan membekas di hati sanubari ini. Sehingga walaupun kini aku sudah dewasa dan jarang pulang ke kampung halamanku,akan tetapi kenangan itu tak bisa tergantikan dengan keindahan alam lainnya yang aku jumpai saat ini di tempat yang berbeda.

Desaku,…pagi hari ramai oleh suara burung, kambing, sapi  dan  ayam, bersahutan  menyanyikan lagu alam mengiringi hembusan angin dan gemericik air di setiap pancuran rumah yang terbuat dari bambu sebagai pengganti pipa saat ini. Dan jika kodok merindukan hujan, suara kodokpun ikut mengiringi musik alam.  Sementara itu di sore hari, suara jangkrik dan tonggeret bersahutan, menambah rasa kagumku akan kebesaran Tuhan.

Desaku terkenal dengan hasil pertaniannya. Hampir setiap rumah memiliki lahan pertanian. Sehingga, jika menjual beras di desaku pasti tidak akan laku, karena produksi beras di desa kami sangatlah melimpah.  Begitupun dengan  sayuran dan umbi-umbian. Di bidang peternakan, hampir setiap rumah memiliki ayam dan kambing, serta kolam ikan. Sedangkan untuk sapi hanya beberapa orang saja yang memilikinya. Makanya penduduk desa kami lebih menyukai ikan, terutama ikan nilem dan ayam kampung.

Namun kini semua tinggal kenangan karena desa kami telah dikuasai oleh pendatang. Karena tanah dan persawahan di desa kami sebagian besar telah dijual dan dijadikan perumahan serta supermarket oleh orang-orang dari luar kampung kami. Apalagi sebagian besar pemuda  di desa kami, enggan untuk menggarap sawah. Mereka lebih bangga pergi ke kota untuk berjualan atau bekerja serabutan di kota. Karena bagi mereka, kota lebih menjanjikan dibandingkan desa. Sehingga kini, beraspun mulai di datangkan dari tempat lain, sayuranpun yang dulu bisa berbagi dengan tetangga, kini harus kami beli. Begitupun dengan ayam, ikan, telor dan umbi-umbian. Takada lagi kebersamaan seperti dulu, saat kami panen raya, makan bersama di sawah dan setelah panen padi kami jemur di jalanan. Semuanya kami jalani dengan kebahagiaan dan senda gurau. Tak ada rasa lelah tergambar di wajah kami.

Kini, setiap rumah di pagar tinggi, setiap jendela di pasang teralis besi. Takada lagi anak-anak bermain di halaman tetangga, belajar sambil bercanda. Takada lagi kebiasaan saling berkirim masakan atau makanan khas di tempat kami. Dulu di bulan safar biasanya kami saling berkirim   cimplo, jenis makanan berbentuk bulat seperti sorabi tapi dicampur gula merah. Enak sekali. Katanya itu buat menolak bencana, jadi kami harus saling berbagi dengan tetangga. Kalau menurut saya alasan itu sangat masuk akal. Karena dengan saling berbagi dan perhatian dengan tetangga, maka kitapun akan saling menjaga sehingga dijauhkan dari kejahatan dan keributan dengan tetangga. Namun kini,  budaya dan adat perkotaan mulai masuk menular ke perkampungan kami. Ingin rasanya bisa mengembalikan lagi adat istiadat orangtua kita dulu, yang walaupun jika  dilihat dari tingkat pendidikan, mereka jauh dari kata bertitel sarjana. Namun dilihat dari karakteristik mereka, jelas lebih berpendidikan dan berkemanusiaan dibandingkan dengan generasi saat ini yang katanya berpendidikan tinggi, akan tetapi solidaritasnya minim. Semoga ada perubahan yang terjadi agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam menjaga toleransi dan solidaritas sesama warga di desa kami.



Desa Manislor kini di bawah kepemimpinan Bapak Rusdi Sriwiyata, S.PKP  mulai berbenah kembali merajut asa berharap dapat terus maju dan bisa mengikuti perkembangan jaman,  tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur kebersamaan dan  kekeluargaan diantara para warganya serta terus meningkatkan rasa solidaritas agar kerukunan tetap terjaga dan terpelihara walaupun gaya hidup saat ini sudah mulai diluluh lantakkan oleh globasisasi yang salah menerapkan, akan tetapi  kekompakkan dan kekeluargaan  terus diusahakan  terjaga dan terpelihara oleh pimpinan Desa Manislor ini.



Hal ini dibuktikan dengan adanya penghargaan Muri kepada  Desa Manislor sebagai desa  siaga calon pendonor mata sukarela tingkat  nasional/internasional  karena banyak warga desanya yang siap mendonorkan matanya jika suatu saat nanti telah tiada, dan kornea matanya masih bisa dimanfaatkan serta ada yang membutuhkan. Hal ini membuat Bupati Kuningan yaitu Bapak H.Acep Purnama, S.H, M.H. ikut merasa terenyuh dan mendaftarkan diri sebagai relawan pendonor mata, semoga hal ini bisa menular kepada khalayak ramai sehingga rasa kemanusiaan dan rasa saling menyayangi diantara sesamanya semakin tinggi.  Adapun tempat pelayanan pendaftaran sukarelawan  pendonor mata atau yang membutuhkan donor mata, dapat menghubungi PPMTI Kabupaten Kuningan yang diketuai oleh Kuwu (kepala desa) Manislor, yaitu Bapak Rusdi  Sriwiyata.

Desa Manislor selain memiliki sukarelawan donor mata terbanyak, juga melaksanakan kegiatan donor darah secara rutin setiap tiga bulan sekali. Antusias masyarakat desa Manislor sangat tinggi dalam hal ini, sehingga jika ada yang membutuhkan darah dari mana saja dan kapan saja, bisa dilayani karena masyarakatnya siap berbagi dan menolong tanpa pamrih. Silakan tinggal menghubungi aparat desa Manislor  yang menjadi kooordinator donor darahnya saja, pasti nanti akan langsung ditindaklanjuti. Kesadaran untuk mendorohkan darah masyarakat di desa ini sudah mendarahdaging  karena sudah tertanam berpuluh-puluh tahun lamanya sejak donor darah mulai digembor-gemborkan oleh pemerintah. 

Semoga kekompakan  berbuah manis, sehingga  anak cucu kita ke depannya dapat terus menjaga dan memelihara tali kekeluargaan dan kebersamaan ini serta terus memupuk nilai-nilai kemanusiaan sesuai yang tercantum dalam butir-butir Pancasila.

Desaku kini telah berubah nuansa. Biarlah semua berjalan seperti air yang mengalir mengikuti perkembangan  jaman, akan tetapi kita jangan bosan untuk terus menanamkan rasa kekeluargaan, kebersamaan dan solidaritas pada jiwa-jiwa anak bangsa yang akan menjadi penerus kejayaan negeri ini. Semoga warga desa Manislor selalu ada dalam lindungan Allah Swt, sehingga diberikan kemajuan dan kemakmuran hingga akhir jaman.

5. MENULIS MEMBUATKU NAIK KELAS DAN BERPRESTASI

                    MENULIS MEMBUATKU 

               NAIK KELAS DAN BERPRESTASI

 

Nama                : Lilis Ernawati

Pertemuan        :    5
Waktu              :  Rabu , 26 Januari  2022 
Pukul                : 19 wib s.d selesai
Moderator        : Bapak Dail Ma'ruf
Narasumber     : Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd
Judul                : Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi



Hari ini rasanya lelah sekali, setelah membersamai anak-anak kelas 12 yang sidang KTI dilanjut PKG oleh pengawas. Mungkin ini efek dari kekesalanku kemarin. Laptopku tiba-tiba mati, sehingga pekerjaanku mengeprin materi PKG terbengkalai. padahal banyak banget. 
Untungnya kemarin pukul 20.00 wib, laptopku kembali bagus dan bisa aku gunakan. Tahu gak, kekesalanku apa lagi?
ATMku tiba-tiba tidak bisa digunakan, padahal akukan harus bayar teknisi yang sudah membetulkan  laptopku, jadilah aku berhutang dulu dan berjanji besok di bayar.  Tidak sampai disitu, saat mau ngeprin, ternyata di laptop yang sudah aku instal itu tidak ada driver printernya. haruuuuh,.....ada aja. akhirnya ku download driver printernya dan alhamdulillah bisa, tapi sayang, hari telah larut. sehingga mataku sudah tak kuat menahan kantuk. Aku pikir, besok lagi saja aku kerjakannya.
Rupanya hari ini aku gak sempat ke bank untuk membetulkan ATMku  karena beres ujian KTI hingga pukul 15.30 wib.  Yah dengan terpaksa, kubayar laptopku dengan uang jatah dapur dan aku harus sabar, hingga besok tiba.
Saat aku rebahan, tiba-tiba kuteringat jika ada jadwal belajar menulis PGRI yang dikelola oleh Om Jay. Kegiatan ini akan dilaksanakan pukul 19.00 wib  sampai dengan selesai. Pada malam ini yang menjadi moderator yaitu Bapak H. Dail Ma'ruf dan narasumber bernama Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd.
Malampun tiba, pukul 19.00 wib aku sudah siap di depan laptop dan hpku. Acarapun segara dibuka oleh Master Dail dengan pembukaan. 
1. Pembukaan
Di awal pembukaan bapak Dail Ma'ruf membuka acara dengan memimpin doa agar acara bisa berjalan dengan lancar, bagi umat islam membaca Al-Fatihah dan umat yang lainnya sesuai kepercayaan masing-masing

2. Acara inti
Diacara inti, Bapak Dail Ma'ruf memperkenalkan sosok narasumber saat ini yaitu Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd dengan mengirimkan data berupa photo profil beliau. Ibu Aam adalah narasumber Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) dengan segudang prestasi nasional
Teryata Ibu Aam adalah alumni angkatan 8, waw keren, berarti tahun berapa tuh?dan teman seangkatannya ada Bu Nora, Pak Yulius Toraja, Pak Suharto, Cak Mukminin,  dan Mr. Bams. Namun saat itu Ibu Aam tidak lulus. Sempat merasa sedih dan gundah gulana, akan tetapi Ibu Aam kemudian maju lagi di angkatan 12 dan lulus. 
buku antologi Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng adalah Buku pertama beliau yang sangat berkesan dan bermakna yang ditulis oleh 42 orang hingga lahirlah buku solo perdananya yang berjudul Mengukir Mimpi Menjadi Penulis Hebat



Dan  saat dipercaya menjadi moderator di kelas Om Jay, Ibu Aam jadikan buku yang berjudul Kunci Sukses Menjadi Moderator Online. Ibu Aam sudah menghasilkan buku sebanyak 41 buku dengan 4 buku solo.
Setelah mengasah diri menjadi moderator, Ibu Aam kembali ikut  lomba ngeblog dan juara 1 . Hasil lomba inipun beliau jadikan buku yang berjudul Blogger Inspiratif.
Ibu Aam merasa naik kelas setelah menjadi juara blog karena berkat pengalamannya menjadi juara ngeblog, Ibu Aam menjadi editor dan bekerja  bersama Ibu Kanjeng di Oase Pustaka.  Maksud naik kelas disini yaitu beliau bisa  berproses dari nol sampai bisa ke tempat yang lebih tinggi pak.
Jejak menulis Ibu Aam, diikuti oleh muridnya yang bernama Juminah yang berhasil menerbitkan buku berjudul Seindah takdir cinta. Padahal murid Ibu Aam ini hanya menulis lewat wa saja.


Dari sekian banyak buku, Ibu Aampun bisa tembus membuat buku bersama Prof. Richardos Eko Indrajit berjudul Parenting 4.0 kepercetakan Andi yang terkenal sangat selektif dalam menyaring buku-buku untuk diterbitkannya

Memang Ibu Aam ini luar biasa. salut banget.  Semoga semangatnya bisa menular kepada saya. Amiin yra.

Acara selanjutnya adalah tanya jawab. 
1.Pak syamsurizal SMKN 3 Padang menanyakan motivasi saat ikut lagi gelombang 12 apa? apa kiat Ibu aam bisa membukukan buku? dan apa rahasia menulis agar tidak bosan?
Jawabannya.
"Yang memotivasi saya kembali mengulang kelas adalah kepercayaan diri pak. Masa yang lain bisa lulus, saya tidak? Ini pasti bukan soal kemampuan, karena bakat bisa diasah dan dilatih. Ini soal fokus dan niat yang harus kita tanamkan sejak pertama kali bergabung. Jika tidak fokus, pasti tidak akan lulus. Jika fokus dan terus kerjakan resume sampai akhir, niscaya setelah pelatihan ini akan jadi buku solo perdana bapak. Bismillah, kembali ke jalan yang benar. Luruskan niat untuk bisa menghasilkan karya buku solo dan antologi"
"Setiap hal yang kita alami pasti ada cerita menarik di dalamnya. Yakin semua pengalaman akan jadi buku. Bismillah, ayo kumpulkan pengalaman terbaik kita saat mengajar dan menjadi guru. Pasti akan menjadi buku yang tebal dan menarik untuk dibukukan"
"Rahasia agar tidak bosan adalah jadikan menulis sebagai kebutuhan bukan beban. oleh karena itu sehari saja tidak menulis maka hidup terasa ada yang kurang. jadikan menulis sebagai passion atau gairah yang terus memompa untuk berkarya mengukir keabadian."

2. Rini dari Bogor🙏
Bagai mana cara kita memotivasi diri ketika mulai ada keraguan pada saat proses menulis? Ragu apakah tulisan ini bisa bermanfaat? Apa ini bukan sekedar mengeluarkan uneg-uneg dihati? 

"Semua penulis pemula pasti punya keraguan saat pertama kali menulis. Ragu tulisan jelek. Ragu tulisan tidak bermanfaat. Ragu tulisan tidak dibaca orang. Saya pun mengalaminya. Cara untuk memotivasi diri sendiri adalah biarlah tulisanmu berproses. Menulis dan terus menulia setiap hari. Menulis hal-hal kecil, bisa berarti besar bagi orang lain. Tetap niatkan menulis supaya berbagi kebaikan dan manfaat itu tujuan utama. Insyaallah, tulisanmu akan menemui takdirnya. PD saja saat menulis ya."

3.  Hadi dr jkt,  
Bagaimana cara ibu, dalam waktu singkat bisa dan mampu mengerjakan segudang tugas, sehingga berbuah... Manis?
" Saya tidak akan menjadi penulis besar, jika tidak menjadi penulis pemula dan penulis antologi. Bunda Rina bisa mulai dengan ikut antologi ya.Saya seorang kepala sekolah, ibu rumah tangga, dan mempunyai anak kecil yang masih sekolah PAUD. Tentunya, saya harus pandai mengatur waktu antara tugas sekolah dan dunia literasi. Biasanya saya gunakan skala prioritas. Tugas sekolah saya kerjakan pasa siang hari. Sedangkan mengedit naskah dan literasi saya kerjakan pada malam hari. Tanpa mengurangi tugas sebagai ibu tentunya. Mengurus anak dan suami juga"

4. Ibu Zunnurin Isnaini Pasuruan
 Mohon tips untuk dapat melahirkan karya sebegitu banyak dg tidak sekedar menulis, akan tetapi benar² berkualitas. 
" Banyak cari referensi supaya buku kita berbobot ya. Bisa klik Google Scholar atau Academia"

5. Wisri Atuti dari Jakarta
Bagaimana cara mengajak orang2 terdekat seperti teman, anak, saudara dan juga siswa untuk mau Menulis?
 "Caranya bisa dimulai dengan menunjukkan karya kita terlebih dahulu. Karena siswa, teman, anak, atau keluarga, butuh role model, atau contoh nyata dulu. Insyallah, mereka akan  termotivasi untuk menulis juga"

6. Yosefina Hoar Klau. Asal sekolah SMP Negeri 8 Kota Kupang-NTT
Bagaimana cara ibu membagi waktu antara menulis,ngeblog Dengan tugas pokok ibu sebagai seorang kepala sekolah?
"Caranya dengan membuat skala prioritas. Usahakan mana tugas yang urgent. Dahulukan tugas penting dan lihat deadline. Karena setiap tugas ada batas waktunya."

7.  Eni Anggreni dari SMK Negeri 2 Pangkalpinang. 
Apa saja tips untuk mulai menulis, karena saya suka bingung kalo mau menulis  mulainya dari mana?
"Mulai menulis dari hal yang sederhana, dari hal yang kita sukai, dari hal yang kita alami. Menulis 3 alinea, berupa paragraf pembuka, isi, dan penutup. Mulai dari buat resume akhirnya jadi buku deh."

8.  Elmi anggota Gelombang 23-24. 
Bagaimana cara mendapatkan ide dan pengolahan kata sedemikian hingga menjadi buku sebagus itu?
"Dengan mengamati hal-hal di sekitar kita bisa. Begitu banyak ide yang berserak yang bisa dijadikan ide tulisan. Bisa tentang anak murid, keluarga, atau hal yang kita senangi.. Dengan banyak membaca, niscaya tulisan kita akan semakin bagus. Sering  blog working dan kasih komentar juga bagus. Semangat"

9. Kadek Suprapto dari parigi moutong 
Bagaimana cara menulis di blog agar tulisan kita bisa di baca banyak orang? tulisan seperti apakah yang dapat menarik minat agar orang tertarik membacanya?
 "Cara tulisan kita banyak dibaca orang, rajin blog walking. Buat resume yang berbeda dengan teman..Pasti tulisan bapak dirindukan dan dinantikan. Tulisan yang dapat menarik pembaca, dimulai dengan paragraf pembuka yang menarik. Bisa pantun, kalimat motivasi, atau kata bijak penulis dunia"

10.  Iksan dari Kebumen. 
Apakah bisa kumpulan cerita pendek anak2 didik saya tadi dibuat dan diterbitkan menjadi buku antologi?  Kalau bisa, mohon tipsnya ibu. 
" Sangat bisa sekali pak. Semua cerita bisa dijadikan buku. Bisa japri saya untuk saya bantu dan diproses ya."

11.  Mulyati
Apa  tips dan triknya menulis?Pernahkah ibu merasa bosan dan mengalami stuck? Bagaimana mengatasinya?Ibu juga begitu jeli melihat sebuah moment dijadikan buku solo, bagaimana memulainya?
"Tips dan triknya berani berproses dari nol. Berani ikut tantangan antologi. Tantangan kurator. Tantangan editor. Sampai mengasah diri ikut lomba blog. Pernah mengalami bosan tentu saja. Biasanya saya berhenti sejenak dan hiburan dengan hobi lain. Bisa jalan-jalan ke pantai, nyanyi, atau merajut. Kalau diajak hiburan, nanti mood menulis kita kembali segar. Cara memulainya, ambil kesempatan dan pengalaman berharga lalu tuliskan menjadi buku. Bayangkan begitu banyak moment indah dalam hidup ini yang bisa kita wariskan."

12. Mutmainah Lebak
Bagaimana bu Aam membagi waktu agar semua bisa terlaksana dengan baik  ?
"Kerjakan yang paling mendesak. Luangkan waktu untuk hiburan. Kerja aja kan capek. Pasti otak butuh rehat"

13. Siska dari Nagekeo. 
 Bagaimana membuat tulisan menjadi indah, menarik bagi pembaca
"Saya biasa mengedit pada malam hari. Jika ingin mengenal dunia maka membacalah,  jika ingin dikenal dunia maka menulislah."

14.  Zainab dari MTs Negeri Sumba Timur NTT
Apakah ide menulis Bu Aam mengalir begitu saja ataukah ada peristiwa tertentu yg menjadi motivasi untuk menulis? Soalnya saya tak bisa menulis jika tidak terjadi peristiwa atau sesuatu yg saya rasakan maupun yang saya lihat seperti yg dikatakan omjay menulis tanpa ide juga bagus .bagaimana saya bisa menulis sementara tidak ada?
" Sebenarnya menulis itu seperti ini. Ibarat keran air, kita harus bisa mencari penyumbat, kenapa air tidak mengalir lancar. Masalah yang ibu alami sangat wajar karena keran air ibu masih macet. Itu pun pernah saya alami. Coba deh lihat sekeliling bunda, amati, perhatikan ada apa saja lalu tuliskan.  Atau gini deh, buka  album foto di hp, atau fb. Pasti banyak cerita di dalamnya. Buat menulis ibarat update status. Tanpa beban tulis saja"

15. Frans Fernandez dari SMPN 1 Praya Lombok Tengah bertanya:
1. Energi atau motivasi yang membuat ibu berubah dari guru biasa menjadi penulis. 
2. Motivasi yang mengubah dari penulis biasa menjadi penulis produktif dan bermutu.
3. Ide yang muncul untuk menulis itu diperoleh dari mana saja.
4. Bagaimana mengolah ide-ide itu menjadi tulisan berbobot.
5. Selain kepuasan batin bahwa tulisan kita diterbitkan, juga ada kepuasan finansial. Sehingga makin semangat dalam berkarya. Apa rahasianya?
"Energi terbesar saya adalah ketika mendapatkan motivasi dari Ibu kanjeng, mengapa yang muda kalah sama yang tua semangatnya.selama 1 tahun bersama bu kanjeng bisa berproses dari bloger menjadi editor dan kurator. ide yang muncul diperoleh dari hal yang kita alami dan kita lihat. kunci agar tulisan berbobot, harus rajin menulis diksi maka lama kelamaan menjadi banyak kosakata yang dimiliki. rahasia semangat berkarya karena karya kita bisa diwariskan."

16. Maria_SMPN 25 Jakarta
Berikan dong tehnik paling sederhana tetapi bisa kulakukan sebagai penulis yang masih banyak belajar dan Memulai tulisan tentang resume materi. Conto…
"Menulis satu hari satu bab, 1 bab minimal 10 halaman jika A4 dan jika A5 jadi 15 halaman, untuknovel, kita harus banyak membaca novel juga. untuk blog yang menarik harus punya ciri khas tersendiri."

17,  A'am
1) Bagaimana mengatur waktu untuk menulis dalam kesibukan dan aktivitas guru mengajar tiap harinya? Apalagi, supaya bisa nerbitin buku dalam waktu 1 minggu.
2) Ide dan judul buku karangan bu Aam cukup simpel, tapi menggugah dan inspiratif..mohon bisa sharing triknya bagaimana menemukan tema menulis yang dapat dilakukan oleh setiap guru dalam rutinitas di sekolah.
Ibu Aam ngajar senin selasa dan rabu sedangkan hari lain digunakan untuk menulis buku. Judul buku pertama di dapat dari mimpi, sedangkan buku menjadi moderator online, karena banyak kisah saat menjadi moderator
18.  Lastika Lena Rosalida dari Kota Pematangsiantar
Bu, saya sedang giat-giatnya menulis blog sejak ikut kelas menulis, kapankah waktu menulis yang paling pas menurut ibuk jika ditilik dari inspirasi ide menulis?
"Biasa menulis di malam hari karena kejadian dari pagi siang dan malam bisa ditulis hal yang paling menarik"

19.  Widuri Permata AR, S. Pd dari Lombok Barat. 
Menulis buku solo berapa biayanya bu. Apakah ada minimal jumlah cetakan? 
Maksud saya berapa eksemplar minimal kita bisa cetak buku di percetakan? 
Supaya jadi bayangan buat saya untuk mencetak buku solo.
"Biaya buku solo bergantung  percetakan, ada yang terima cetak saja, ada juga yang sekalian mengedit. minimal 70/80 halaman. Cari amannya 100 halaman"

20. bu Siti Rohani SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah 
Dalam menulis saat kehilangan kata-kata. Supaya resume atau tulisan cepat selesai apa yang harus kita lakukan supaya kata kata tetap mengalir deras tanpa jeda Bu Aam... 😀😀🥰🥰
"Simpulkan apa yang disampaikan inti dari pembicaraan narasumber"

21. Ibu Jaitun Kalteng
1. Apa rahasianya bisa menjadi penulis hebat dngn segudang prestasi sperti ibu.
2. Bagaimana memunculkan ide dlm tulisan kayaknya tdk pernah habis, dan 
3. Bagaimana cara membagi waktunya dengan kesibukan ibu.
"Rahasianya harus punya niat dan tekad bahwa bisa, harus berprestasi, buktikan bisa menang. untuk memunculkan ide, kita harus peka terhadap sekitar kita, kalau gak bisa buka google. Cara membagi waktunya gunakan skala prioritas"

22.  Bu Norliana dari Palangka Raya Kal- Teng
 Pengalaman  ibu mengikuti lomba blog kriteria apa saja yang dinilai juri sehingga juara 
"Jumlah kata, tema tulisan, diksinya, isi blognya nyambung tidak, jumlah kata jika diminta 750 kata maka harus segitu kalau tidak nanti di blacklist."

23. Ashabul Yamin, dari Lombok Timur, NTB. 
Berdasarkan penjelasan riwayat karir, Bu Aam bisa melesat cepat ke puncak. Bisa jadi juara, dipercaya sebagai editor, kurator, sampai narsum. Ini seperti sebuah keajaiban. Bagaimana cara kerjanya? 
"Semuanya berproses dari seorang peserta, seorang blogger, menjadi moderator, menjadi editor, menjadi kurator dan sampai sekarang.Dari jumlah kata, diksinya, dan kalimatnya nyambung atau tidak."

24. Vivin Sumenep. Ijin bertanya, apakah kita harus selalu berbagi link blog, agar tulisan kita bisa dibaca orang. Atau ada trik agar orang lain tertarik mengunjungi blog kita?
"Harus rajin blog working  dan sering komentar. Buat judul yang menarik yang orang mau berkunjung"

25.  Susi, dari Kayu Agung, Sumatera Selatan.
Izin bertanya, setelah semua pencapaian ibu sekarang ini, masih adakah yang menjadi asa yang ingin diraih dimasa depan? Kalau Ibu sendirian, apa sih yang biasa Ibu katakan pada diri Ibu, agar ngak mager menulis?
Keinginan ibu Aam adalah membuat sebuah buku tentang suka duka guru honorer selama 11 tahun hingga menjadi ASN.
Bagi ibu aam jika beliau tidak menulis hari ini berarti beliau tidak berkarya, jika kita menulis berarti kita tidak berkarya dan tidak dikenal orang esok hari.

Selanjutnya Pak Dail selaku moderator menutup acara dengan doa  dan ucapan hamdalah sedangkan Ibu Aam memberikan pesan berikut ini. 
Untuk peserta kelas menulis khususnya gelombang 23-24, jangan takut untuk menulis, jangan takut untuk berproses, jangan takut untuk naik kelas. Menulis di setiap kesempatan,  ikut lomba blog, jangan pikir menang, tapi uji keberaniam Jangan menunggu waktu baru menulis, tapi LUANGKAN WAKTU UNTUK MENULIS RAJINLAH MENULIS HINGGA KARYAMU BERBUAH MANIS

fiorentia viviane lesmana