Pengikut

Kamis, 02 Juni 2022

PEJUANG YANG TERLUPAKAN

 


Pagi ini, seperti biasa kususuri jalanan pasar sambil belanja kebutuhan dapur. Kulirik kanan dan kiri, siapa tahu ada sasaran untuk kuwawancarai melengkapi buku soloku. Buku solo yang sengaja aku buat dengan cara mewawancarai mereka-mereka yang renta namun masih memiliki semangat juang untuk mencari nafkah. Tidak dengan meminta-minta, akan tetapi dengan bercucuran air raga.

Tak sengaja mataku tertuju pada sesosok tua yang berjalan tegap. Namun wajahnya tak bisa membohongiku, jika beliau ini sudah banyak makan asam garam kehidupan. Mungkin karena beliau senang berolahraga, atau pola makannya yang sehat sehingga badannya masih tegap.

Benar saja, saat kudekati, beliau langsung tersenyum. Beliau merasa senang sekali masih ada yang mau menyapanya. Saat kutanya usianya, wah tak disangka, beliau sudah berusia 82 tahun. Usia yang tidak muda lagi, tapi masih kuat membawa beban setiap hari.


Pak Solih, itulah namanya. Nama yang diberikan oranguanya dengan penuh doa dan harapan. Semoga menjadi orang yang solih dalam agama, yang solih dalam bergaul dengan sesama.

Pak Solih sebenarnya asli dari daerah pakidulan (selatan) Garut tepatnya di daerah

Rabu, 01 Juni 2022

Sepenggal Kisah Sepiring Pepaya

Sepenggal Kisah  Sepiring Pepaya

oleh Lilis Ernawati



Sepiring  pepaya tanpa dosa tiba-tiba menjadi santapan kakak dikala dahaga. Tanpa ampun kakak melahapnya saat panas mendera. Tak bisa kupercaya sepiring pepaya yang luar biasa merahnya dalam sekejap mata hilang dari pandanganku.

"mamaaaaaaah,... pepaya dimakan kakak, ... mamaaaaaaaaah, " teriakku.

Kumenangis meraung-raung, kesal luar biasa. Namun aku tak berdaya karena kakak langsung pergi begitu saja tanpa dosa. Sebutir pepaya yang di ambil dari kebun oma, dengan susah payah kukupas dan kupisahkan dari biji-bijinya. Namun kini telah hilang dari pandangan mata.

Aku hanya bisa menelan air ludah saja, inilah nasib seorang adik. Selalu kalah sama kakaknya. Andaipun harus melawan, aku tak berani. Karena kakak lebih galak dariku.

Mamah datang menghampiriku, dia langsung memelukku agar aku merasa tenang. Kupeluk mamah dengan erat  sambil melaporkan kejadian yang baru saja dilakukan oleh kakak. Mamah tersenyum sambil berkata, "Gakusah nangis sayang karena masih ada pepaya yang lebih matang lagi di belakang, "bujuk Mamah kepadaku.

Aku berlari ke belakang, sambil menghapus air mataku yang terurai. Terlihat sebutir pepaya yang lebih matang dari yang tadi aku kupas dan bersihkan. Aku senang sekali. Mulutku terbuka lebar sambil tertawa bahagia.

"Mamah, pepayanya besar dan merah yah, boleh gak buat aku semua?, "tanyaku. Mamah  hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya saja.



Kuambil pisau dan kukupas pepaya dengan hati-hati. Karena sayang jika daging pepaya yang merah terbuang percuma. Kubuang biji pepaya tadi ke dalam plastik yang ada biji pepaya sebelumnya. Namun saat biji tersebut akan dibuang ke tempat sampah, mamah tiba-tiba berteriak, "Jangan dibuang bijinya dek, itu bermanfaat lho buat menghitamkan rambut."

"Masa sih mah?, "tanyaku.

"Iya, sekarang kita jemurin dulu sampe kering, "kata ibu sambil mengambil biji pepaya dan dijemurnya menggunakan tampah yang terbuat dari bambu.

Setelah menjemur biji pepaya, aku kembali menghampiri pepaya yang telah dipotong-potong dan melahapnya dengan riang gembira, sambil bercanda dengan ibu.

Sorepun menjelang, kuangkat biji pepaya yang sudah terlihat keliput dan mengering.


Biji pepaya itu kemudian ditumbuk oleh ibu hingga halus, setelah itu diberi sedikit minyak kletik (minyak kelapa asli) yang biasa dibuat sendiri oleh ibu dari kelapa tua yang diparut  kemudian diambil santannya dan dimasak hingga keluar minyaknya.

Setelah ramuan biji pepaya jadi, kemudian dioleskan pada rambut serta alisku, katanya biar bagus warnanya. Aku menurut saja, karena ibupun menggunakannya, pasti ibu tidak bohong, itu pasti resep tradisional yang diajarkan oleh nenekku pada ibu.





Selasa, 31 Mei 2022

PERAN GURU DALAM MERDEKA BELAJAR

 


PERAN GURU DALAM MERDEKA BELAJAR

MELALUI PEMBENTUKAN SISWA BERKARAKTER SALIH, ALIM, AMIL


oleh Lilis Ernawati, M.Pd
MA Miftahul Anwar Bayongbong Garut


Peran guru dalam merdeka belajar menjadi salah satu program Mas Nadiem saat ini. Pembelajaran yang awalnya lebih banyak peran guru, kini dibalik. Siswa disuruh lebih berperan dibandingkan guru.
Berdasarkan hal tersebut, sekilas kita tengok dulu pengertian guru menurut  UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, pengertian guru adalah tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Berdasarkan undang-undang tersebut,  guru adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya untuk mengajarkan suatu ilmu, mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya agar memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya tersebut.

Dalam hal ini, guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi juga pedidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya. Dari penjelasan tersebut, maka kita dapat memahami bahwa peran guru sangat penting dalam proses menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik secara intelektual maupun akhlaknya. 

 

 

 

Photo ini merupakan kegiatan mukhoyam  di sekolah kami, MAS Miftahul Anwar Bayongbong. Mukhoyam  atau kemah bakti  yang dilaksanakan di outdoor dengan tujuan untuk melatih fisik dan mental serta menumbuhkan semangat bela agama dan bangsa. Namun,   di sekolah kami lebih memfokuskan pada kegiatan hafalan Al-Quran. 

Dalam kegiatannya, guru-guru hanya membimbing, siswa diberikan kebebasan cara menghafal sesuai dengan keinginan mereka. Target hafalan adalah untuk kelas 10 juz 30, kelas 11 juz 29 dan kelas 12 bebas. Sehingga saat mereka keluar dari MAS Miftahul Anwar, minimal mereka sudah memiliki hafalan sebanyak 3 juz. Namun dalam kenyataannya banyak siswa yang hafalannya melejit hingga 6 juz, 10 juz, 20 juz bahkan ada yang sampai 30 juz. Ini merupakan pencapaian luar biasa.

Tempat yang kami gunakan untuk kegiatan mukhoyam ini adalah di sebuah villa yang tidak jauh dari sekolah kami. Kegiatannya berlangsung selama tiga hari. Hal ini kami lakukan untuk membentuk siswa-siswi yang berakhlakul karimah, yang berilmu, yang soleh dan memiliki kemampuan dalam bermasyarakat dan berwirausaha.

Ternyata saat saya mendengar kegiatan webinar pada   Kamis, 10 Februari 2022 Pukul 19.30  Wib dengan moderator Mr Bams dan narasumber  Bapak Dr Fahruddin Faiz, S.Ag, M.Ag dan  Ir Budi Rahardjo, M.Sc. Ph,D dengan Judul   Filosofi Pendidikan  Ahmad Dahlan Dalam Persfektif Peradaban Digital  di dalamnya mengajarkan hal yang sama. 


https://guruuningabersamabulieze.blogspot.com/2022/02/filosofi-pendidikan-ahmad-dahlan-dalam.html




Ada pesan moral yang utama dalam webinar ini


Kyai Ahmad Dahlan nama aslinya Muhamad Darwis, putra Katif di keraton Yogya pendiri Muhamaddiyah dan sebagai pahlawan nasional di bidang pendidikan. mempunyai  visi pendidikan  berikut ini.



Secara umum visi pendidikan  beliau  yaitu kyai, kemajuan, nyambut gawe.  Kalau Muhamaddiyah konteksnya saja namun isinya dari beliau. Keyword gagasan-gagasannya tentang pendidikan versi Ahmad Dahlan itu ada 3 yaitu 
  1.  kyai yang soleh hubungannya dengan karakter,
  2.  kemajuan hubungannya dengan alim/ilmu  berhubungan dengan profesionalitas keilmuannya dan 
  3. amil adalah pekerja, bagaimana ilmu  bisa kita terapkan membawa  kontribusi positif kemaslahatan  dalam kehidupan sehari-hari. 

Visi  pendidikan Kyai Ahmad Dahlan, mengidealkan manusia secara karakter baik, secara keilmuan profesional  dan secara karya produktif, bermanfaat bagi masyarakat.

Hal inipun menjadi tujuan pendidikan di MAS Miftahul Anwar, karena sekolah kami membentuk siswa siswi yang kyai/soleh dalam karakter, profesional dan bisa berkontribusi kepada masyarakat. Hal ini kami buktikan dengan kegiatan yang dilaksanakan di sekolah kami.
  1. dalam membentuk karakter, kami  berusaha menciptakan siswa-siswi yang soleh dengan mempelajari ilmu agama 
  2. berhubungan dengan ilmu, kami bisa mmbuktikan jika siswa siswi kami bisa menjadi juara tingkat kabupaten, provinsi, nasional dan beberapa siswa kami bisa masuk ke perguruan tinggi ITB, UNPAD,UIN IPI,UPI dll, walaupun sekolah kami swasta,  berada di pelosok dan sarana serta prasarana kamipun sangat terbatas akan tetapi semangat juang, siswa siswi kami luar biasa
  3. Siswa dan siswi kami belajar untuk bisa bermasyarakat mengamalkan ilmunya baik ilmu agama, maupun ilmu pendidikan lainnya.
Berikut adalah photo kegiatan yang sekolah kami laksanakan dalam mewujudkan belajar merdeka namun tidak lepas dari aturan dasar agama yang telah diterapkan oleh para ahli pendidikan sejak dulu seperti Kyai H. Ahmad Dahlan


kegiatan P3M kelas 11 menjadi pengisi acara pengajian di masjid-masjid sekitar tempat tinggal siswa. siswa berbagi tugas menjadi penceramah, pembaca ayat suci Al-Quran, pembawa doa, solawatan dan MC


Siswa belajar mengkafani mayat saat ujian praktik kelas 12


Siswa mampu menjadi pelajar yang berprestasi masuk PTN favorit

Siswa mampu melukis dengan baik menggunakan kanvas dan cat air


Siswa mampu membuat lampu tidur yang bisa diperjual belikan menggunakan media sendok plastik dan cup gelas plastik


Siswa mampu berperan sebagai tenaga pendidik untuk adik-adik kelasnya di tingkat SD

itulah kegiatan yang dilaksanakan di sekolah kami. Kami berusaha memfasilitasi siswa dalam mengembangkan bakatnya sesuai dengan kemampuan dan hobynya, sebagai perwujudan sekolah merdeka. Merdeka belajar mendukung banyak inovasi dalam dunia pendidikan, terutama kemajuan berbagai lembaga pendidikan termasuk sekolah ataupun madrasah, dengan membentuk pula kompetensi guru. 

Guru MAS Miftahul Anwar dalam mengajar tahu akan kebutuhan murid-muridnya sesuai lingkungan dan budaya siswa tersebut. 

Mengingat Indonesia memiliki banyak suku, adat istiadat dan budaya, tata Krama dan etika pada suatu daerah tentunya berbeda. Justru perbedaan yang ada membuat kita saling kenal mengenal, dan menjadi bangsa makmur dengan menghargai perbedaan yang ada, gotong royong yang sudah menjadi warisan terpuji leluhur secara turun-temurun. Nilai pancasila dan yang tertuang dalam Bhinneka Tunggal Ika dari kitab kakawin Sutasoma wajib menjadi nilai yang dipegang bersama oleh seluruh masyarakat Indonesia termasuk para pelajar kami di MAS Miftahul Anwar. 

Hal ini berhubungan dengan fungsi dan peran guru dibawah ini :

1. Mengajar Peserta Didik

Seorang guru bertanggungjawab untuk mengajarkan suatu ilmu pengetahuan kepada para murid. Dalam hal ini, fokus utama kegiatan mengajar adalah dalam hal intelektual sehingga para murid mengetahui tentang materi dari suatu disiplin ilmu.

 

2.  Mendidik Para Murid

Mendidik murid merupakan hal yang berbeda dengan mengajarkan suatu ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, kegiatan mendidik adalah bertujuan untuk mengubah tingkah laku murid menjadi lebih baik.

Proses mendidik murid merupakan hal yang lebih sulit untuk dilakukan ketimbang mengajarkan suatu ilmu pengetahuan. Selain itu, seorang guru harus dapat menjadi teladan yang baik bagi murid-muridnya sehingga para murid dapat memiliki karakter yang baik sesuai norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.

 

3.  Melatih Peserta Didik

Seorang guru juga memiliki tugas untuk melatih para muridnya agar memiliki keterampilan dan kecakapan dasar. Bila di sekolah umum para guru melatih murid tentang keterampilan dan kecakapan dasar, maka di sekolah kejuruan para guru memberikan keterampilan dan kecakapan lanjutan.

 

4.  Membimbing dan Mengarahkan

Para peserta didik mungkin saja mengalami kebingungan atau keraguan dalam proses belajar-mengajar. Seorang guru bertanggungjawab untuk membimbing dan mengarahkan anak didiknya agar tetap berada pada jalur yang tepat, dalam hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan.

 

5.  Memberikan Dorongan Pada Murid

Poin terakhir dari tugas seorang guru adalah untuk memberikan dorongan kepada para muridnya agar berusaha keras untuk lebih maju. Bentuk dorongan yang diberikan seorang guru kepada muridnya bisa dengan berbagai cara, misalnya memberikan hadiah.

 

Peran Guru dalam Pendidikan

 

Guru memiliki peran penting dalam pendidikan

Setelah memahami apa saja fungsi seorang guru, maka kita akan mengerti apa saja peran guru bagi para muridnya. Adapun peran guru adalah sebagai berikut;

 

  1. Pengajar, yaitu orang yang mengajarkan suatu ilmu pengetahuan kepada para anak didiknya.
  2. Pendidik, yaitu orang yang mendidikan muridnya agar memiliki tingkah laku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
  3. Pembimbing, yaitu orang yang mengarahkan muridnya agar tetap berada pada jalur yang tepat sesuai tujuan pendidikan.
  4. Motivator, yaitu orang yang memberikan motivasi dan semangat kepada muridnya dalam belajar.
  5. Teladan, yaitu orang yang memberikan contoh dan teladan yang baik kepada murid-muridnya.
  6. Administrator, orang yang mencatat perkembangan para muridnya.
  7. Evaluator, orang yang melakukan evaluasi terhadap proses belajar anak didiknya.
  8. Inspirator, orang yang menginspirasi para muridnya sehingga memiliki suatu tujuan di masa depan, dll
Demikian sekilas kegiatan di sekolah kami, MAS Miftahul Anwar berkaitan dengan peran guru dalam mewujudkan merdeka belajar kepada para siswa siswinya.  

 

Daftar Pustaka :


Literasi : https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-guru.html


web|url=https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/download/2903/1779&ved=2ahUKEwir5Lz55f_2AhWlRWwGHUmuCngQFnoECAMQAQ&usg=AOvVaw13y2_zYW-Pbh5e_M5QpDJ4


web|url=https://ditsmp.kemdikbud.go.id/menerima-perbedaan-dan-menghargai-keragaman-melalui-toleransi/


fiorentia viviane lesmana