Pengikut
Sabtu, 11 Juni 2022
Jumat, 10 Juni 2022
Tantangan Menulis Mulai 10 Juni Hingga 10 Juli : INOVASI PEMBELAJARAN DIGITAL BERSAMA NARASUMBER HANDAL 1
GAMIFIKASI PENILAIAN PEMBELAJARAN
MELALUI QUIZIZZ
Moderator : Ibu Rifatun
Narasumber : M. Farid Ubaidillah
Sebelum kegiatan dimulai, Pak Farid mempersilakan semua peserta zoom untuk mengklik
link ; https://quizizz.com/join?gc=771993
To play with game
Join my quiz.com
enter game code
771993
Start
Kegiatan diawali dengan pertanyaan :
Dari daerah mana Bapak/Ibu berasal?
Quizizz selain bisa untuk quiz, bisa juga untuk presentasi.
Pertanyaan kedua : Mengajarnya dari Jenjang apa?
Apa itu gamifikasi pendidikan? gamifikasi adalah penerapan elemen game dan teknik desain game digital ke dalam pembelajaran
Penilaian pelajaran ? penilaian adalah pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
Gamifikasi adalah sebuah metode pembelajaran yang menerapkan dinamika dan mekanika gim demi meningkatkan kualitas luaran pembelajaran. Sederhananya, gamifikasi adalah suatu teknik yang memasukkan unsur-unsur gim ke dalam bidang lain.
Belajar terkadang terasa sangat tidak menyenangkan dan membosankan. Materi yang banyak membuat kita tidak fokus. Apalagi di masa pembelajaran daring, perubahan proses pembelajaran yang tiba-tiba menyebabkan ketidakefisienan pada pembelajaran secara daring. Tidak hanya itu, banyak pendidik yang gagap dengan pembelajaran daring sehingga pembelajaran seringkali dilakukan dengan pemberian tugas,sementara peserta didik belum mampu belajar secara mandiri.
Karena masalah itulah, diperlukan sebuah metode pembelajaran yang lebih terstruktur dan terencana. Gamifikasi bisa menjadi salah satu solusi, belajar jadi lebih menyenangkan dan menantang.
Gim adalah bidang pertama yang merangkul human focused design. Gim menjadi menarik karena tidak memaksakan penggunanya. Banyak orang yang menghabiskan waktunya untuk bermain gim hanya untuk merasakan “experience”.
Beberapa elemen gamifikasi yang bisa diterapkan dalam dunia pendidikan, misalnya:
- Konteks belajar (contoh kasus di dunia nyata)
- Jalan cerita yang terstruktur sehingga informasi terbuka sedikit demi sedikit seiring proses belajar. Hal ini bisa dilakukan dengan konsep level.
- Dadu untuk memberikan pengalaman pengambilan peluang sehingga membuat variasi jalan cerita, unpredictability, dan misteri.
- Rewards berupa points maupun digital badges untuk menunjukkan capaian
- Avatar untuk representasi diri
- Challenge untuk membangkitkan tantangan
- Miniquest untuk mendorong keingintahuan
- Karakter untuk menunjukkan personality
- point
- level
- badges
- leaderboard
- Belajar lebih menyenangkan
- mendorong siswa untuk menyelesaikan aktivitas pembelajarannya
- membantu siswa lebih fokus dan memahami materi yang sedang dipelajari
- memberikan kesempatan untuk berkompetisi, bereksporasi dan berprestasi dalam kelas
- menghilangkan ketegangan saat melakukan ulangan/ujian
- kahoot!
- Baambeezle
- educand
- quizizz
- interaktif dan menyenangkan
- dapat digunakan secara gratis
- 70 juta pengguna aktif di dunia
- 8 juta pengguna aktif di Indonesia
- tersedia menu bahasa indonesia
- jutaan kuis publik dengan semua mapel
- mode permainan yang beragam
- mudah digunakan
- dapat digunakan di laptop/hp/tab
- fitur teleport
- laporan yang otomatis dan lengkap
- kuis dan presensi dapat dicetak
- terintegrasi dengan google classroom
- terdapat kalkulator matematika
- ketik quizizz.com
- login/getstart
- continu wit google
- klik school
- klik techer agar kita bisa membuat quiz
- klik, keluar tulisan, anda sudah memiliki akuh quizizz
Kamis, 09 Juni 2022
Lomba Menulis Satu Guru
MENULIS ITU MENGASYIKAN
s.id/kanal satuguru
Rencana Tuhan Takada yang Tahu
Menulis
itu mengasyikkan.
Itu
yang diungkapkan oleh mereka yang sudah cinta menulis dan terbiasa berasyik
masyuk dengan tulisan serta mengetahui manfaat menulis
Menulis
itu mengasyikkan?
Benarkah?
Itu
yang menjadi pertanyaan sekelompok orang yang merasa jika menulis itu merupakan
pekerjaan yang membebani. Karena mereka sebagian besar merasa bingung tentang
apa yang harus mereka tulis di awal tulisannya.
Menulis
adalah aktivitas yang asyik jika sudah mengerti caranya. Tapi menakutkan bagi yang
belum biasa. Apalagi bagi anak sekolahan, mahasiswa bahkan guru sekalipun
kadang menulis itu menjadi beban tersendiri.
Bagiku
menulis adalah obat dikala sedih, senang, galau dan merana, writing
is healing. Karena melalui tulisan aku bisa mengungkapkan semua cerita
hidupku. Dan karena tulisan aku bisa meninggalkan jejak masa laluku yang
mungkin bagiku biasa saja akan tetapi bagi orang lain luar biasa.
Aku
akan buktikan jika menulis itu mengasyikkan, karena saking asyiknya aku bisa
menyelesaikan naskahku hanya dengan sekali duduk saja. Kuawali kata-kata awal
dengan latar suasana dan waktu.
Kubuka
lembaran lama, saat aku terpuruk dalam duka dan nestafa. Ini merupakan langkah
awal aku memutuskan menjadi seorang guru.
Saat
itu, anakku, bidadari kecilku yang baru berusia 18 hari, tiba-tiba batuk.
Anakku yang ketiga ini lahir normal dengan berat badan 3,3kg dan panjang badan
52cm. Dia berkulit putih, dengan mata sipit dan muka bulat, persis seperti
nenek mertuaku. Selama kehamilannya, aku
bisa melaksanakan semua aktivitasku tanpa gangguan, baik itu kegiatan di kantor
suamiku, ibadahku bahkan puasakupun full 1 bulan.
Bidadari
kecilku belum sempat di vaksin 7 hari karena bidannya sedang sibuk kuliah di
Tasikmalaya. Sementara daerah kami saat itu masih jarang tenaga medis selain
satu bidan desa dan tenaga kesehatan di kantor suami. Aku terpaksa menunggunya.
Karena aku pikir ke kota Garut lumayan jauh. Saat tenaga kesehatan ke
rumah, tepatnya hari kamis mereka bilang
batuk biasa saja. Sehingga aku tidak khawatir.
Hari
Kamis 5 April 2007, kompi suamiku harus
berjaga di batalyon. Namun, malam itu mati lampu. Udara di ksatriaan 303 cukup
dingin, apalagi jika kami tidur tanpa lampu penghangat ruangan. Karena mati
lampu, takada lampu penghangat ruangan selain lilin. Kuselimuti anakku dengan
selimut dua lapis. Dia diam saja, seperti tertidur nyenyak. Tapi aku heran, dia
tidak meminta asi. Padahal biasanya dia cepat lapar. Diluar suara burung malam bersahutan,
menambah seramnya malam ini, apalagi ini malam jumat. Horror banget rasanya.
Anak-anakku
Gita, Sutan dan si kecil Dede Faiqa tertidur pulas. Kantukpun menyerangku, dan
tak terasa, mataku mulai tertutup. Tidur dengan nyenyak.
Pagipun
tiba. Aku heran, anakku yang kecil tak bersuara, kakinya sudah lemas saat
suamiku pulang. Aku minta suamiku memanggil orang kesehatan dan MakYayah,
paraji yang biasa membantu melahirkan. Saat MakYayah datang, beliau kaget. Dan
meminta segera dibawa ke rumah sakit. Saat anakku kugendong, tiba-tiba badannya
melintir seperti pakaian yang diperas mau dijemur, dan berwarna biru. Aku berteriak histeris,
karena takut terjadi sesuatu pada anakku.
Ambulanpun
tiba. Kami berangkat ke rumahsakit Guntur yang jaraknya -/+ 45km. Sesampai di
rumahsakit, Dede Faiqa segera ditangani. Dan saat siang tiba, dokter bilang
jika masa kritisnya sudah lewat. Aku sedikit lega. Akupun segera mandi, karena
daripagi belum mandi. Setelah mandi, dokter bilang Defaiqa bisa dipindahkan
keruangan bayi. Sesampai di sana, DeFaiqa kembali melintir badannya, biru
seluruh badannya. Aku berlari terbirit-birit menuju ruang UGD, tak kuhiraukan
sakit bekas melahirkanku. Suamiku sedang membeli perlengkapan ke supermarket.
DeFaiqa
kembali dibawa keruang bayi, disiapkan alat pemacu jantung, kemudian disuntik
antibiotic. Kasian sekali, anakku yang gemoy harus sudah mendapat suntikkan dan
bantuan pemicu jantung. Namun Allah telah menuliskan takdirnya. Gadis kecilku
dalam dekapanku melepaskan ruhnya. Kulihat ada warna biru dibalik kulitnya yang
putih, berjalan mulai dari kaki terus menuju ke atas, dan…anakku, …
bidadariku,…gadis kecilku,…pergi untuk selamanya. Aku hanya diam, sementara
suamiku terus mengaji sambil meneteskan airmata.
Hanya
20 hari aku bisa menikmati kebahagian bersama gadis kecilku yang kini telah
terbaring dalam pangkuan illahi robby di tanggal 6 April 2007, sehari sebelum
ulangtahun bapaknya. Kepedihanku telah mengakibatkan mentalku sakit. Jiwaku
sakit. Ragaku sakit. Sebulan aku tidak bisa berbicara. Dan didiagnosis terkena
leukimia. Selama tiga bulan, aku mengkonsumsi obat leukimia sehari 33 butir, 11 pagi, 11 siang dan 11 malam. Dan
dua minggu sekali aku harus kontrol ke Rs Dustira Bandung.
Hingga
suatu hari datanglah temanku dan mengajak kuliah, agar aku tidak bersedih
terus. Awalnya aku ragu. Karena kegiatan suami yang begitu padat, kondisiku
yang sakit dan anak-anakku yang butuh perhatian. Belum lagi ijin dari suamiku,
pasti sulit. Karena dia pasti khawatirkan kondisiku. Aku masih ingat, saat itu
bulan Juni 2007, aku mulai masuk kuliah. Tak pernah kupikir jurusan yang ingin
kuambil. Aku hanya mengikuti temanku, Ibu Lilis Misgiyono, ternyata dia kuliah
jurusan Bahasa Indonesia. Aku berusaha mengikuti kegiatan perkuliahan dengan
serius. Walaupun suamiku sering melarangku setiap akan berangkat kuliah. Bukan
karena tidak mau aku maju, akan tetapi suamiku takut aku dijauhi teman-teman
atau kecapean karena kuliah, sehingga sakitku semakin parah.
Bulan
Oktober 2007 aku ditawari untuk mengajar
di salah satu MTs di Cigedug, Mts Daruttaqwa namanya. Aku terima saja padahal
saat itu sekolah tersebut baru berdiri. Dan guru-gurunya kadang diberi honor
kadang tidak, karena sekolah ini, sebagian siswanya dari golongan kurang mampu
sehingga kami mengajar benar-benar ikhlas beramal. Waktu terus berlalu,
kesibukanku telah membuatku lebih bisa menguasai diri dan mengikhlaskan
kepergian anakku. Kujalani perkuliahan dari tahun 2007 hingga 2010. Aku bisa
menyelesaikan kuliah dengan cepat, walaupun awalnya tertinggal. Dan di tahun
2010 Desember, aku bisa daftar untuk mengikuti penataran PPG. Dan Alhamdulillah
tahun 2011, aku bisa ikut PPG, tepatnya bulan September 2011. Namun saat itu
aku baru memiliki bayi, yang berusia 3
bulan. Dan dengan terpaksa, PPG kujalani dengan membawa bayi kecilku dan
pengasuhnya. Alhamdulillah 2 minggu PPG dijalani dengan lancar.
Namun,
masalah timbul, saat yang lain cair sertifikasinya, punyaku tidak, hingga 3 tahun lamanya. Berulang kali kutanya
ke Depag, tapi jawabannya sabar dan sabar saja. Hingga akhirnya aku terpaksa
berangkat sendiri ke Jakarta untuk mengurusnya. Dan hanya seminggu setelah itu
sertifikasiku cair, hanya gara-gara NUPTK kurang satu angka saja. Aku bersyukur
bisa menikmatinya, taklupa kuberbagi pada teman-teman di sekolah dan
saudara=saudaraku.
Ternyata,
kepergian anakku, menjadi perubahan jalan hidupku, yang awalnya tak pernah
terbersit sedikitpun untuk bisa menjadi guru karena kegiatan kantor suamiku
yang padat, ternyata Allah tunjukkan jalan lain untukku berbagi ilmu dan
pengetahuan. Alhamdulillah terimakasih Ya Allah, terimakasih Ibu, bapak, ibu
mertuaku (almarhumah}, suamiku sayang, anak-anakku, adik-adikku dan semua yang
telah mendukungku dan menyemangatiku dari keterpurukan hingga bangkit kembali.
Selayang
Pandang
Lomba yang pernah diikuti adalah Juara dua ngeblog cerpen “Rumahku Istanaku” dan Juara
1 ngeblog bersama AISEI cerpen “Kasih Sayang Guru Terhadap Anaknya”, juara Harapan di TBM Kinanthi cerpen “Panggil
Dia Ibu” serta juara harapan di lomba menulis blog “Penamrbams.” Dan sekarang aktif menjadi
moderator di kelas online yang diadakan oleh PGRI di bawah naungan Bapak
Wijayakusuma. Email. Ernawatililis433@gmail.com,
blog https://guruuningabersamabulieze.blogspot.com,
http://lilisernawati083124.gurusiana.id/
WA. 089695353202.
LOMBA NGEBLOG
PERJUANGAN MENGGAPAI PENGAKUAN
Kunjungan ke Situs
Ciburuy, pembelajaran Bahasa Indonesia
Ini adalah sekelumit
kisah yang kualami di MAS Miftahul Anwar Bayongbong Garut berkaitan
dengan Peran Guru dalam Merdeka Belajar. Sekolah MAS
Miftahul Anwar adalah sekolah yang terletak di pinggiran Garut tepatnya di Desa
Lebak Lengsir Jl Raya Cigedug Km 1 Bayongbong Garut.
Dengan bermodalkan
kenekadan dan keprihatinan terhadap pendidikan masyarakat Bayongbong, khususnya
masyarakat Lebak lengsir, didirikanlah sekolah dan pesantren di bawah naungan
Yayasan Miftahul Anwar. Yayasan ini pertama didirikan oleh Bapak H. Burhanuddin
kemudian dilanjutkan oleh Bapak Aan dan sekarang pemegang tonggak utamanya
dipegang oleh Bapak H. Tantan Khoerul Anwar.
Sebagai seorang
pimpinan, Bapak Tantan Khoerul Anwar adalah sosok yang sederhana, murah senyum
dan segala sesuatunya selalu dipikirkan dengan matang. Berdasarkan rasa
keprihatinannya pada sekolah di bawah Yayasan Miftahul Anwar ini, yang
kurang mendapat perhatian dan pengakuan dari pemangku kekuasaan, MAS
Miftahul Anwar lebih menonjolkan kemampuan peserta didiknya dibidang Hafidz
Quran. Nilai jual ini yang membuat MAS Miftahul Anwar sedikit demi sedikit
mulai dikenal masyarakat luas. Sehingga semakin tahun, semakin banyak siswa
yang mau bersekolah di Yayasan Miftahul Anwar. Namun, dengan banyaknya siswa,
muncullah masalah baru, MAS Miftahul Anwar, kekurangan ruang. Dengan jumlah
siswa yang hampir 300 orang, kami hanya memiliki 6 ruang saja. padahal
semuanya ada 9 rombel. MAS Miftahul Anwar tidak memiliki ruang perpustakaan,
ruang osis, laboratorium, ruang kesehatan, kamar mandi siswa dan guru, lab
komputer, koperasi, pokoknya semuanya terbatas. MAS Miftahul Anwar belum
pernah dapat dana rehab dari pemerintah, padahal kami kekurangan ruang.
Sementara para pemangku jabatan berlomba mendirikan yayasan dengan tujuan agar
dana rehab bisa mereka dapatkan. Inilah kenyataan Indonesia. Siapa yang
berkuasa, dia yang lebih kenyang dan lebih banyak fasilitas. Padahal belum
tentu juga kucuran dana rehab pada mereka itu akan barokah hasilnya. Karena hak
semua orang mereka gunakan sendiri. Miris rasanya jika mengingat dan melihat
keserakahan semacam itu. Namun takada yang bisa aku lakukan. Kalaupun aku ngobrol
dengan Pak H. Tantan, Beliau hanya senyum, ada kesedihan yang tergambar
dibibirnya. Karena tidak bisa berbuat banyak. Ujung-ujungnya beliau katakan
bahwa, mari kita buktikan dengan prestasi anak didik kita.
Beliau benar-benar
menerapkan ajaran Ki Hajar Dewantoro yaitu yang memiliki 3 dasar
yaitu Triloka pendidikan yang berbunyi .
Ing ngarso suntulodo,
Ing Madya MangunKarso, Tut wuri handayani,
Artinya jika kita posisi
di depan, maka harus mejadi contoh kepada anak buah . Sebagai Public
figure Berarti kita harus jadi baik, harus jadi teladan.
Apapun kelebihan yang kita miliki saat bersama dengan teman-teman,
kita harus menjadi Ing ngarso, sungtulodo. Artinya jika kita
dilihat dan dicontoh orang harus menjadi teladan yang baik.
Dan jika kita sedang
berada di tengah teman-teman maka kita harus Mangun karso, harus banyak
kreatifitas. Bikin inisiatif-inisiatif, lahirkan hal-hal yang baru yang
produktif. itu namanya Ing Madyo MangunKarso.
Dan yang terakhir jika
kita berada di belakang peserta didik berarti kita harus Tut Wuri
handayani, yang artinya para pendidik khususnya, harus
mengikuti anak didiknya menuntunnya, menguatkannya, memberdayakannya dan
mendukungnya menjadi manusia yang mandiri.
Praktik seni budaya,
membatik
Melukis
Menyalurkan bakat musik
Praktik ngajar
Jadi sebagai seorang
pendidik jangan sampai mendiktenya, memarahinya dan
menjadikannya seperti
kita. Melainkan kita hanya membimbingnya saja. Sebagai contoh, sebagai manusia
sudah takdirnya bisa berjalan, kita hanya mengajarinya, setelah itu biarlah
mereka berusaha untuk bisa berdiri, berjalan dan berlari.
Berkaitan dengan merdeka
belajar, MAS Miftahul Anwar, mulai membuat kelas-kelas sesuai dengan hoby
masing-masing. Ada kelas IPA, Biologi, Matematika, Geografi, Sastra.
Masing-masing siswa mendalami ilmu itu sesuai dengan bakat dan minatnya.Guru
membimbing siswa secara intensif dan hasilnya alhamdulillah.
MAS Miftahul Anwar mulai
menunjukkan taringnya, mulai menjadi juara tingkat kabupaten untuk Geografi,
juara sains hingga tingkat provinsi, hafal Al-Quran hingga 5 juz, 10 juz, 15
juz, 20 juz, bahkan hafal 1 Al Quranpun ada.
Alumni MAS Miftahul Anwarpun bisa masuk perguruan negeri dan mendapatkan
beasiswa. Dan Tahun ini
ada 3 orang yang masuk ITB, akan tetapi peserta didik MAS Miftahul Anwar
merasa kebingunan, bagaimana mengantisipasi untuk kehidupan sehari-sehari jika
beasiswa tidak langsung cair.
Dan ujung-ujungnya,
siswa MA Miftahul Anwar mendapatkan bantuan dari DEPAG pusat berupa laptop dan
uang pendidikan masing-masing 12.5 jt rupiah.
Tugas guru sebagai
penuntun telah dilaksanakan oleh kepala sekolah dan guru-guru MAS Miftahul
Anwar, semuanya demi kemajuan generasi penerus. Walaupun dengan honor yang
mungkin hanya cukup sekali makan para pemangku kuasa, akan tetapi bagi kami
semua yang di bawah uang sebanyak itu bisalebih barokah. Semoga dimasa yang
akan datang ada perbaikan dan pengakuan yang lebih dibandingkan dengan sekolah
negeri.
Peserta lomba olympiade
Biologi
Peserta lomba olympiade
campuran
Karena
tantangan pendidikan saat ini sangat kuat dan hebat. Di satu
sisi kita sudah berusaha menerapkan aturan pemerintah sesuai dengan Tupoksi.
Namun di sisi lain dengan kondisi saat ini, Kita harus benar-benar ekstra
hati-hati ke anak-anak.
Saya adalah guru di
salah satu sekolah swasta di sana kami tetap melaksanakan pembelajaran tatap
muka, walaupun ada kekhawatiran, namun apa daya. Kemampuan dan kesadaran
masyarakat masih kurang. sehingga jika siswa pembelajaran dengan cara daring,
maka tidak semua anak bisa mengikutinya. Selain itu, dengan adanya gawai,
anak-anak sangat rentan dengan situs-situs porno. Hari itu sempat mendapat
bantuan kuota, akan tetapi hanya bisa digunakan untuk permainan saja.
Sepertinya pemerintah
memberikannya dengan memaksa gerai-gerai memberikan ke sekolah-sekolah. Dan
gerai-gerai, berprinsip yang penting sudah memberi, walau bukan kuota belajar,
gak mengapa.
Dari sini saja
peran pemerintah sudah tidak sinkron sementara kemampuan dan keterbatasan
masyarakat untuk kuota sangat kecil.
Selayang Pandang
Lilis Ernawati, Lahir di Kuningan 3 Desember 1976. Pendidikan TK, SD,SMP dan SMEA di kota Kuningan.Kuliah S1 di STKIP Garut jurusan PBSI lulus 2010 dan 2018 melanjutkan kembali S2 di IPI Garut, lulus 2020 jurusan PBSI. Pertama kali mengajar di MTs Daarut Taqwa Cigedug Garut, lalu pindah ke MA Miftahul Anwar dan dosen di STAIDA Garut. Domisili di Garut dan sedang menggeluti hobi menulis dengan bergabung di grup menulis KPPJB Jabar, PGRI AISEI dan AGBSI. Buku sudah 10 buku antologi dihasilkan dan 2 buku solo dalam proses.
Lomba
yang pernah diikuti adalah Juara dua ngeblog cerpen
“Rumahku Istanaku” dan Juara 1 ngeblog bersama AISEI cerpen “Kasih Sayang Guru
Terhadap Anaknya”, juara Harapan di TBM
Kinanthi cerpen “Panggil Dia Ibu” serta juara harapan di lomba menulis
blog “Penamrbams.” Dan sekarang aktif
menjadi moderator di kelas online yang diadakan oleh PGRI di bawah
naungan Bapak Wijayakusuma. Email. Ernawatililis433@gmail.com,
blog https://guruuningabersamabulieze.blogspot.com, http://lilisernawati083124.gurusiana.id/
WA.
089695353202.
-
Secara rinci menurut Agus Sugiarto (2005:2) , pengertian surat adalah instrumen untuk penyampaian pesan dari ke kubu lain dengan syarat ...
-
1. ADANG SUTARDI : ANAKKU PEWUJUD IMPIANKU Abah, ... itulah panggilan semua orang di kampus kami pada lelaki pendek, berambut putih yang...