Pengikut

Jumat, 10 Juni 2022

Tantangan Menulis Mulai 10 Juni Hingga 10 Juli : INOVASI PEMBELAJARAN DIGITAL BERSAMA NARASUMBER HANDAL 1

 GAMIFIKASI PENILAIAN PEMBELAJARAN 
MELALUI QUIZIZZ



Waktu     : Jumat, 10 Juni 2022

Moderator  : Ibu Rifatun

Narasumber :  M. Farid Ubaidillah



Sebelum kegiatan dimulai, Pak Farid mempersilakan semua peserta zoom untuk mengklik 

link ;  https://quizizz.com/join?gc=771993

To play with game 

Join my quiz.com 

enter game code

771993

Start


Kegiatan diawali dengan pertanyaan :

Dari daerah mana Bapak/Ibu berasal?

Quizizz selain bisa untuk quiz, bisa juga untuk presentasi.


Pertanyaan kedua : Mengajarnya dari Jenjang apa?


Apa itu gamifikasi pendidikan? gamifikasi adalah penerapan elemen game dan teknik desain game digital ke dalam pembelajaran

Penilaian pelajaran ? penilaian adalah pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik

Gamifikasi adalah sebuah metode pembelajaran yang menerapkan dinamika dan mekanika gim demi meningkatkan kualitas luaran pembelajaran. Sederhananya, gamifikasi adalah suatu teknik yang memasukkan unsur-unsur gim ke dalam bidang lain. 

Belajar terkadang terasa sangat tidak menyenangkan dan membosankan. Materi yang banyak membuat kita tidak fokus. Apalagi di masa pembelajaran daring, perubahan proses pembelajaran yang tiba-tiba menyebabkan ketidakefisienan pada pembelajaran secara daring. Tidak hanya itu, banyak pendidik yang gagap dengan pembelajaran daring sehingga pembelajaran seringkali dilakukan dengan pemberian tugas,sementara peserta didik belum mampu belajar secara mandiri.

Karena masalah itulah, diperlukan sebuah metode pembelajaran yang lebih terstruktur dan terencana. Gamifikasi bisa menjadi salah satu solusi, belajar jadi lebih menyenangkan dan menantang.

Gim adalah bidang pertama yang merangkul human focused design. Gim menjadi menarik karena tidak memaksakan penggunanya. Banyak orang yang menghabiskan waktunya untuk bermain gim hanya untuk merasakan “experience”.

Beberapa elemen gamifikasi yang bisa diterapkan dalam dunia pendidikan, misalnya:

  1. Konteks belajar (contoh kasus di dunia nyata)
  2. Jalan cerita yang terstruktur sehingga informasi terbuka sedikit demi sedikit seiring proses belajar. Hal ini bisa dilakukan dengan konsep level. 
  3. Dadu untuk memberikan pengalaman pengambilan peluang sehingga membuat variasi jalan cerita, unpredictability, dan misteri.
  4. Rewards berupa points maupun digital badges untuk menunjukkan capaian
  5. Avatar untuk representasi diri
  6. Challenge untuk membangkitkan tantangan
  7. Miniquest untuk mendorong keingintahuan
  8. Karakter untuk menunjukkan personality
Gamifikasi penilaian pembelajaran adalah penerapan elemen game dan teknik dengan game digital dalam proses penilaian pembelajaran untuk mengetahui capaian belajar peserta didik secara menyenangkan
Bebera unsur game yang digunakan dalam gamifikasi adalag
  1. point
  2. level
  3. badges
  4. leaderboard
Kelebuhan gamifikasi
  1.  Belajar lebih menyenangkan
  2. mendorong siswa untuk menyelesaikan aktivitas pembelajarannya
  3. membantu siswa lebih fokus dan memahami materi yang sedang dipelajari
  4. memberikan kesempatan untuk berkompetisi, bereksporasi dan berprestasi dalam kelas
  5. menghilangkan ketegangan saat melakukan ulangan/ujian
Beberapa aplikasi gamifikasi
  1. kahoot!
  2. Baambeezle
  3. educand
  4. quizizz
Quizizz merupakan aplikasi gamifikasi berbasis daring gratis yang dapat dibuka melalui browser web melalui aplikasi ini, guru dapat menggabungkan instruksi, review dan evaluasi. Guru dapat terkoneksi dengan seluruh guru-guru lainnya secara cuma-cuma.

Apakah Bapak/ibu sudah menggunaan quizizz dalam pembelajaran?

Kenapa memakai Quizizz
  1. interaktif dan menyenangkan
  2. dapat digunakan secara gratis
  3. 70 juta pengguna aktif di dunia
  4. 8 juta pengguna aktif di Indonesia
  5. tersedia menu bahasa indonesia
  6. jutaan kuis publik dengan semua mapel
  7. mode permainan yang beragam
  8. mudah digunakan
  9. dapat digunakan di laptop/hp/tab
  10. fitur teleport
  11. laporan yang otomatis dan lengkap
  12. kuis dan presensi dapat dicetak
  13. terintegrasi dengan google classroom
  14. terdapat kalkulator matematika

Gambarkan ekspresi wajah anda saat ini

Cara membuat akun quizizz
  1. ketik quizizz.com
  2.  login/getstart
  3. continu wit google
  4. klik school
  5. klik techer agar kita bisa membuat quiz
  6. klik, keluar tulisan, anda sudah memiliki akuh quizizz
Cara membuat soal di quizizz

fitur-fitur terbaru dari quizizz



Kamis, 09 Juni 2022

Lomba Menulis Satu Guru

 




MENULIS ITU MENGASYIKAN

s.id/kanal satuguru

 

Rencana Tuhan Takada yang Tahu

 

Menulis itu mengasyikkan.

Itu yang diungkapkan oleh mereka yang sudah cinta menulis dan terbiasa berasyik masyuk dengan tulisan serta mengetahui manfaat menulis

Menulis itu mengasyikkan?

Benarkah?

Itu yang menjadi pertanyaan sekelompok orang yang merasa jika menulis itu merupakan pekerjaan yang membebani. Karena mereka sebagian besar merasa bingung tentang apa yang harus mereka tulis di awal tulisannya.

Menulis adalah aktivitas yang asyik jika sudah mengerti caranya. Tapi menakutkan bagi yang belum biasa. Apalagi bagi anak sekolahan, mahasiswa bahkan guru sekalipun kadang menulis itu menjadi beban tersendiri.

Bagiku menulis adalah obat dikala sedih, senang, galau dan merana,  writing is healing. Karena melalui tulisan aku bisa mengungkapkan semua cerita hidupku. Dan karena tulisan aku bisa meninggalkan jejak masa laluku yang mungkin bagiku biasa saja akan tetapi bagi orang lain luar biasa.

Aku akan buktikan jika menulis itu mengasyikkan, karena saking asyiknya aku bisa menyelesaikan naskahku hanya dengan sekali duduk saja. Kuawali kata-kata awal dengan latar suasana dan waktu.

Kubuka lembaran lama, saat aku terpuruk dalam duka dan nestafa. Ini merupakan langkah awal aku memutuskan menjadi seorang guru.

Saat itu, anakku, bidadari kecilku yang baru berusia 18 hari, tiba-tiba batuk. Anakku yang ketiga ini lahir normal dengan berat badan 3,3kg dan panjang badan 52cm. Dia berkulit putih, dengan mata sipit dan muka bulat, persis seperti nenek mertuaku. Selama kehamilannya,  aku bisa melaksanakan semua aktivitasku tanpa gangguan, baik itu kegiatan di kantor suamiku, ibadahku bahkan puasakupun full 1 bulan.

Bidadari kecilku belum sempat di vaksin 7 hari karena bidannya sedang sibuk kuliah di Tasikmalaya. Sementara daerah kami saat itu masih jarang tenaga medis selain satu bidan desa dan tenaga kesehatan di kantor suami. Aku terpaksa menunggunya. Karena aku pikir ke kota Garut lumayan jauh. Saat tenaga kesehatan ke rumah,  tepatnya hari kamis mereka bilang batuk biasa saja. Sehingga aku tidak khawatir.

Hari Kamis 5 April  2007, kompi suamiku harus berjaga di batalyon. Namun, malam itu mati lampu. Udara di ksatriaan 303 cukup dingin, apalagi jika kami tidur tanpa lampu penghangat ruangan. Karena mati lampu, takada lampu penghangat ruangan selain lilin. Kuselimuti anakku dengan selimut dua lapis. Dia diam saja, seperti tertidur nyenyak. Tapi aku heran, dia tidak meminta asi. Padahal biasanya dia cepat lapar. Diluar suara burung malam bersahutan, menambah seramnya malam ini, apalagi ini malam jumat. Horror banget rasanya.

Anak-anakku Gita, Sutan dan si kecil Dede Faiqa tertidur pulas. Kantukpun menyerangku, dan tak terasa, mataku mulai tertutup. Tidur dengan nyenyak.

Pagipun tiba. Aku heran, anakku yang kecil tak bersuara, kakinya sudah lemas saat suamiku pulang. Aku minta suamiku memanggil orang kesehatan dan MakYayah, paraji yang biasa membantu melahirkan. Saat MakYayah datang, beliau kaget. Dan meminta segera dibawa ke rumah sakit. Saat anakku kugendong, tiba-tiba badannya melintir seperti pakaian yang diperas mau dijemur,  dan berwarna biru. Aku berteriak histeris, karena takut terjadi sesuatu pada anakku.

Ambulanpun tiba. Kami berangkat ke rumahsakit Guntur yang jaraknya -/+ 45km. Sesampai di rumahsakit, Dede Faiqa segera ditangani. Dan saat siang tiba, dokter bilang jika masa kritisnya sudah lewat. Aku sedikit lega. Akupun segera mandi, karena daripagi belum mandi. Setelah mandi, dokter bilang Defaiqa bisa dipindahkan keruangan bayi. Sesampai di sana, DeFaiqa kembali melintir badannya, biru seluruh badannya. Aku berlari terbirit-birit menuju ruang UGD, tak kuhiraukan sakit bekas melahirkanku. Suamiku sedang membeli perlengkapan ke supermarket.

DeFaiqa kembali dibawa keruang bayi, disiapkan alat pemacu jantung, kemudian disuntik antibiotic. Kasian sekali, anakku yang gemoy harus sudah mendapat suntikkan dan bantuan pemicu jantung. Namun Allah telah menuliskan takdirnya. Gadis kecilku dalam dekapanku melepaskan ruhnya. Kulihat ada warna biru dibalik kulitnya yang putih, berjalan mulai dari kaki terus menuju ke atas, dan…anakku, … bidadariku,…gadis kecilku,…pergi untuk selamanya. Aku hanya diam, sementara suamiku terus mengaji sambil meneteskan airmata.

Hanya 20 hari aku bisa menikmati kebahagian bersama gadis kecilku yang kini telah terbaring dalam pangkuan illahi robby di tanggal 6 April 2007, sehari sebelum ulangtahun bapaknya. Kepedihanku telah mengakibatkan mentalku sakit. Jiwaku sakit. Ragaku sakit. Sebulan aku tidak bisa berbicara. Dan didiagnosis terkena leukimia. Selama tiga bulan, aku mengkonsumsi obat leukimia sehari  33 butir, 11 pagi, 11 siang dan 11 malam. Dan dua minggu sekali aku harus kontrol ke Rs Dustira Bandung.

Hingga suatu hari datanglah temanku dan mengajak kuliah, agar aku tidak bersedih terus. Awalnya aku ragu. Karena kegiatan suami yang begitu padat, kondisiku yang sakit dan anak-anakku yang butuh perhatian. Belum lagi ijin dari suamiku, pasti sulit. Karena dia pasti khawatirkan kondisiku. Aku masih ingat, saat itu bulan Juni 2007, aku mulai masuk kuliah. Tak pernah kupikir jurusan yang ingin kuambil. Aku hanya mengikuti temanku,  Ibu Lilis Misgiyono, ternyata dia kuliah jurusan Bahasa Indonesia. Aku berusaha mengikuti kegiatan perkuliahan dengan serius. Walaupun suamiku sering melarangku setiap akan berangkat kuliah. Bukan karena tidak mau aku maju, akan tetapi suamiku takut aku dijauhi teman-teman atau kecapean karena kuliah, sehingga sakitku semakin parah.

Bulan Oktober 2007  aku ditawari untuk mengajar di salah satu MTs di Cigedug, Mts Daruttaqwa namanya. Aku terima saja padahal saat itu sekolah tersebut baru berdiri. Dan guru-gurunya kadang diberi honor kadang tidak, karena sekolah ini, sebagian siswanya dari golongan kurang mampu sehingga kami mengajar benar-benar ikhlas beramal. Waktu terus berlalu, kesibukanku telah membuatku lebih bisa menguasai diri dan mengikhlaskan kepergian anakku. Kujalani perkuliahan dari tahun 2007 hingga 2010. Aku bisa menyelesaikan kuliah dengan cepat, walaupun awalnya tertinggal. Dan di tahun 2010 Desember, aku bisa daftar untuk mengikuti penataran PPG. Dan Alhamdulillah tahun 2011, aku bisa ikut PPG, tepatnya bulan September 2011. Namun saat itu aku baru memiliki bayi,  yang berusia 3 bulan. Dan dengan terpaksa, PPG kujalani dengan membawa bayi kecilku dan pengasuhnya. Alhamdulillah 2 minggu PPG dijalani dengan lancar.

Namun, masalah timbul, saat yang lain cair sertifikasinya, punyaku tidak,  hingga 3 tahun lamanya. Berulang kali kutanya ke Depag, tapi jawabannya sabar dan sabar saja. Hingga akhirnya aku terpaksa berangkat sendiri ke Jakarta untuk mengurusnya. Dan hanya seminggu setelah itu sertifikasiku cair, hanya gara-gara NUPTK kurang satu angka saja. Aku bersyukur bisa menikmatinya, taklupa kuberbagi pada teman-teman di sekolah dan saudara=saudaraku.

Ternyata, kepergian anakku, menjadi perubahan jalan hidupku, yang awalnya tak pernah terbersit sedikitpun untuk bisa menjadi guru karena kegiatan kantor suamiku yang padat, ternyata Allah tunjukkan jalan lain untukku berbagi ilmu dan pengetahuan. Alhamdulillah terimakasih Ya Allah, terimakasih Ibu, bapak, ibu mertuaku (almarhumah}, suamiku sayang, anak-anakku, adik-adikku dan semua yang telah mendukungku dan menyemangatiku dari keterpurukan hingga bangkit kembali.

 

Selayang Pandang

 

Lilis Ernawati,  Lahir di Kuningan 3 Desember 1976. Pendidikan TK, SD,SMP dan SMEA di kota Kuningan.Kuliah S1 di STKIP Garut jurusan PBSI lulus 2010 dan  2018 melanjutkan kembali S2 di IPI Garut, lulus 2020 jurusan PBSI. Pertama kali mengajar di MTs Daarut Taqwa Cigedug Garut, lalu pindah ke MA Miftahul Anwar dan dosen di STAIDA Garut. Domisili di Garut dan sedang menggeluti hobi menulis dengan bergabung di grup menulis KPPJB Jabar, PGRI AISEI dan AGBSI. Buku sudah 10 buku antologi dihasilkan dan 2 buku solo dalam proses.

    Lomba yang pernah diikuti adalah Juara dua ngeblog cerpen “Rumahku Istanaku” dan Juara 1 ngeblog bersama AISEI cerpen “Kasih Sayang Guru Terhadap Anaknya”,  juara Harapan di TBM Kinanthi cerpen “Panggil Dia Ibu” serta juara harapan di lomba menulis blog  “Penamrbams.” Dan sekarang aktif menjadi moderator di kelas online yang diadakan oleh PGRI di bawah naungan Bapak Wijayakusuma.        Email. Ernawatililis433@gmail.com,

blog https://guruuningabersamabulieze.blogspot.com

http://lilisernawati083124.gurusiana.id/

WA. 089695353202.

LOMBA NGEBLOG

PERJUANGAN MENGGAPAI PENGAKUAN









 

 

 

 

 



Kunjungan ke Situs Ciburuy, pembelajaran Bahasa Indonesia

Ini adalah sekelumit kisah yang kualami di MAS Miftahul Anwar Bayongbong Garut berkaitan dengan Peran Guru dalam Merdeka Belajar.  Sekolah MAS Miftahul Anwar adalah sekolah yang terletak di pinggiran Garut tepatnya di Desa Lebak Lengsir Jl Raya Cigedug Km 1 Bayongbong Garut.



Dengan bermodalkan kenekadan dan keprihatinan terhadap pendidikan masyarakat Bayongbong, khususnya masyarakat Lebak lengsir, didirikanlah sekolah dan pesantren di bawah naungan Yayasan Miftahul Anwar. Yayasan ini pertama didirikan oleh Bapak H. Burhanuddin kemudian dilanjutkan oleh Bapak Aan dan sekarang pemegang tonggak utamanya dipegang oleh Bapak H. Tantan Khoerul Anwar.

Sebagai seorang pimpinan, Bapak Tantan Khoerul Anwar adalah sosok yang sederhana, murah senyum dan segala sesuatunya selalu dipikirkan dengan matang. Berdasarkan rasa keprihatinannya pada  sekolah di bawah Yayasan Miftahul Anwar ini, yang kurang mendapat perhatian dan pengakuan dari  pemangku kekuasaan, MAS Miftahul Anwar lebih menonjolkan kemampuan peserta didiknya dibidang Hafidz Quran. Nilai jual ini yang membuat MAS Miftahul Anwar sedikit demi sedikit mulai dikenal masyarakat luas. Sehingga semakin tahun, semakin banyak siswa yang mau bersekolah di Yayasan Miftahul Anwar. Namun, dengan banyaknya siswa, muncullah masalah baru, MAS Miftahul Anwar, kekurangan ruang. Dengan jumlah siswa yang hampir 300 orang, kami hanya memiliki 6  ruang saja. padahal semuanya ada 9 rombel. MAS Miftahul Anwar tidak memiliki ruang perpustakaan, ruang osis, laboratorium, ruang kesehatan, kamar mandi siswa dan guru, lab komputer, koperasi, pokoknya semuanya terbatas. MAS Miftahul Anwar  belum pernah dapat dana rehab dari pemerintah, padahal kami kekurangan ruang. Sementara para pemangku jabatan berlomba mendirikan yayasan dengan tujuan agar dana rehab bisa mereka dapatkan. Inilah kenyataan Indonesia. Siapa yang berkuasa, dia yang lebih kenyang dan lebih banyak fasilitas. Padahal belum tentu juga kucuran dana rehab pada mereka itu akan barokah hasilnya. Karena hak semua orang mereka gunakan sendiri. Miris rasanya jika mengingat dan melihat keserakahan semacam itu. Namun takada yang bisa aku lakukan. Kalaupun aku ngobrol dengan Pak H. Tantan, Beliau hanya senyum, ada  kesedihan yang tergambar dibibirnya. Karena tidak bisa berbuat banyak. Ujung-ujungnya beliau katakan bahwa, mari kita buktikan dengan prestasi anak didik kita.

 


Beliau benar-benar menerapkan ajaran Ki Hajar Dewantoro yaitu   yang memiliki 3 dasar yaitu Triloka pendidikan yang berbunyi  . 

Ing ngarso suntulodo, Ing Madya MangunKarso, Tut wuri handayani, 


Artinya jika kita posisi di depan, maka harus mejadi contoh kepada anak buah .  Sebagai Public figure  Berarti kita  harus jadi baik, harus jadi teladan. Apapun kelebihan  yang kita  miliki saat bersama dengan teman-teman, kita harus menjadi  Ing ngarso,  sungtulodo. Artinya jika kita dilihat dan dicontoh orang harus menjadi teladan yang baik.

Dan jika kita sedang berada di tengah teman-teman maka kita harus Mangun karso, harus banyak kreatifitas. Bikin inisiatif-inisiatif, lahirkan hal-hal yang baru yang  produktif. itu namanya Ing Madyo MangunKarso.

Dan yang terakhir jika kita berada di belakang peserta didik berarti kita harus   Tut Wuri handayani, yang artinya   para pendidik khususnya, harus  mengikuti anak didiknya menuntunnya, menguatkannya, memberdayakannya dan mendukungnya menjadi manusia yang mandiri. 


 


Praktik seni budaya, membatik



Melukis


 


Menyalurkan bakat musik



Praktik ngajar

 

Jadi sebagai seorang pendidik jangan sampai mendiktenya, memarahinya dan

menjadikannya seperti kita. Melainkan kita hanya membimbingnya saja. Sebagai contoh, sebagai manusia sudah takdirnya bisa berjalan, kita hanya mengajarinya, setelah itu biarlah mereka berusaha untuk bisa berdiri, berjalan dan berlari.

Berkaitan dengan merdeka belajar, MAS Miftahul Anwar, mulai membuat kelas-kelas sesuai dengan hoby masing-masing. Ada kelas IPA, Biologi, Matematika, Geografi, Sastra. Masing-masing siswa mendalami ilmu itu sesuai dengan bakat dan minatnya.Guru membimbing siswa secara intensif dan hasilnya alhamdulillah. 

MAS Miftahul Anwar mulai menunjukkan taringnya, mulai menjadi juara tingkat kabupaten untuk Geografi, juara sains hingga tingkat provinsi, hafal Al-Quran hingga 5 juz, 10 juz, 15 juz, 20 juz, bahkan hafal 1 Al Quranpun ada. 


Alumni MAS Miftahul Anwarpun bisa masuk perguruan negeri dan mendapatkan 

 

 

beasiswa. Dan Tahun ini ada 3 orang yang masuk ITB, akan tetapi  peserta didik MAS Miftahul Anwar merasa kebingunan, bagaimana mengantisipasi untuk kehidupan sehari-sehari jika beasiswa tidak langsung cair.

Dan ujung-ujungnya, siswa MA Miftahul Anwar mendapatkan bantuan dari DEPAG pusat berupa laptop dan uang pendidikan masing-masing 12.5 jt rupiah. 

 


Tugas guru sebagai penuntun telah dilaksanakan oleh kepala sekolah dan guru-guru MAS Miftahul Anwar, semuanya demi kemajuan generasi penerus. Walaupun dengan honor yang mungkin hanya cukup sekali makan para pemangku kuasa, akan tetapi bagi kami semua yang di bawah uang sebanyak itu bisalebih barokah. Semoga dimasa yang akan datang ada perbaikan dan pengakuan yang lebih dibandingkan dengan sekolah negeri. 

 



Peserta lomba olympiade Biologi



Peserta lomba olympiade campuran

 

Karena   tantangan pendidikan  saat ini  sangat kuat dan hebat. Di satu sisi kita sudah berusaha menerapkan aturan pemerintah sesuai dengan Tupoksi. Namun di sisi lain dengan kondisi saat ini, Kita harus benar-benar ekstra hati-hati  ke anak-anak.

Saya adalah guru di salah satu sekolah swasta di sana kami tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka, walaupun ada kekhawatiran, namun apa daya. Kemampuan  dan kesadaran masyarakat masih kurang. sehingga jika siswa pembelajaran dengan cara daring, maka tidak semua anak bisa mengikutinya. Selain itu, dengan adanya gawai, anak-anak sangat rentan dengan situs-situs porno. Hari itu sempat mendapat bantuan kuota, akan tetapi hanya bisa digunakan untuk permainan saja. 

Sepertinya pemerintah memberikannya dengan memaksa gerai-gerai memberikan ke sekolah-sekolah. Dan gerai-gerai, berprinsip yang penting sudah memberi, walau bukan kuota belajar, gak mengapa. 

 Dari sini saja peran pemerintah sudah tidak sinkron sementara kemampuan dan keterbatasan masyarakat untuk kuota sangat kecil.

 

 

Selayang Pandang

 

Lilis Ernawati,  Lahir di Kuningan 3 Desember 1976. Pendidikan TK, SD,SMP dan SMEA di kota Kuningan.Kuliah S1 di STKIP Garut jurusan PBSI lulus 2010 dan  2018 melanjutkan kembali S2 di IPI Garut, lulus 2020 jurusan PBSI. Pertama kali mengajar di MTs Daarut Taqwa Cigedug Garut, lalu pindah ke MA Miftahul Anwar dan dosen di STAIDA Garut. Domisili di Garut dan sedang menggeluti hobi menulis dengan bergabung di grup menulis KPPJB Jabar, PGRI AISEI dan AGBSI. Buku sudah 10 buku antologi dihasilkan dan 2 buku solo dalam proses.

    Lomba yang pernah diikuti adalah Juara dua ngeblog cerpen “Rumahku Istanaku” dan Juara 1 ngeblog bersama AISEI cerpen “Kasih Sayang Guru Terhadap Anaknya”,  juara Harapan di TBM Kinanthi cerpen “Panggil Dia Ibu” serta juara harapan di lomba menulis blog  “Penamrbams.” Dan sekarang aktif menjadi moderator di kelas online yang diadakan oleh PGRI di bawah naungan Bapak Wijayakusuma.        Email. Ernawatililis433@gmail.com,

blog https://guruuningabersamabulieze.blogspot.com, http://lilisernawati083124.gurusiana.id/

WA. 089695353202.

 


fiorentia viviane lesmana