Pengikut

Sabtu, 29 Januari 2022

Cibulan Tempat Berenang yang Mengasyikkan

 Cibulan, Tempat Berenang yang Mengasyikkan


Kebersamaan bersama keluarga adalah kebahagian yang tiada tara. Karena diantara mereka ada cinta dan ikatan darah yang takbisa dipisahkan oleh apapun juga selain kematian. Inilah aku bersama keluargaku dalam mengisi kesengganganku dan melepas lelah dari kesibukanku.


Bermain air, berenang-renang di cibulan bersama ikan kancra bodas atau disebut ikan dewa, merupakan sensasi tersendiri. Walau besar-besar dan menyeramkan, akan tetapi mereka tak pernah menggigit ataupun mengganggu kami yang sedang berenang.

Dengan kemampuan renang yang tak seberapa, kuraih ban dan kubawa mereka ketengah kolam, agar terbentuk keberanian dalam diri mereka yang suatu saat menjadi bekal bagi mereka dalam mengarungi suka dukanya kehidupan.


Ada senyum tergambar di wajah mereka, akan tetapi ada ketakutan menghiasi senyumnya,....tak apa-apa ...takusah takut,"kataku menenangkan.

Ikan di Cibulan besarnya bisa mencapai paha orang dewasa melebihi besarnya bayi, wajahnya seram tapi hatinya baik. Mereka senang sekali jika diberi makan jagung rebus atau apel merah, atau ikan-ikan kecil yang suka dijadikan umpan. Namun perlu di ingat, ini adalah ikan keramat di sini. Jadi jangan coba-coba melanggar pantangan di sini dengan membawanya pulang. Katanya bisa menimbulkan malapetaka.

Ikan-ikan ini berenang dengan asyiknya diantara batu kali yang berserakan di lantai kolam. Semuanya alami, sehingga kolam ini benar-benar jernih. Walau banyak pengunjung yang berenang, akan tetapi ikan ini asyik-asyik saja menikmati suasana air, seakan takpernah terganggu oleh hadirnya manusia di kolam tempatnya hidup.

Cibulan  terletak di di desa Maniskidul kecamatan Jalaksana kabupaten Kuningan Jawa Barat. Cibulan di dalamnya terdapat tiga buah kolam berbentuk persegi panjang berisi air pegunungan yang bening dan sejuk. Dalam kolam kita bisa melihat puluhan ikan kancra bodas (Labeobarbus dournesis) berenang-renang kian  kemari. Ikan-ikan ini cukup jinak. Pengunjung bisa memberi makan dan berenang bersama ikan-ikan itu. Jika penasaran pengunjung bahkan bisa merasakan sensasi dicium ikan-ikan ini, tentunya dengan bantuan seorang pawang. Namun, bagi masyarakat  setempat, ikan-ikan ini bukanlah ikan biasa. Warga biasa menyebut hewan air itu sebagai ikan dewa dan diyakini sebagai jelmaan dari para pengikut Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi. 



“Dulunya tempat ini diyakini sebagai petilasan atau tempat bertapa Prabu Siliwangi. Sebagai raja, saat berada di petilasan beliau juga didampingi para pengiringnya,” ujar sejarawan Cirebon, Mustaqim Asteja. Begitu lekatnya keyakinan ini di masyarakat sekitar Cibulan, sehingga mereka memperlakukan ikan-ikan itu layaknya manusia. “Saat ada ikan yang mati, warga membungkus ikan mati itu dengan kain kafan sebelum dikuburkan,” tambah Mustaqim.

 Keterangan Mustaqim itu dibenarkan Badra, seorang pemandu wisata lokal. Menurut dia, banyak hal menarik di tempat wisata yang diresmikan Belanda pada 1935 itu. “Hal menarik lainnya adalah ikan-ikan ini tak pernah bertambah banyak atau berkurang. Jumlahnya tetap selama bertahun-tahun,” kata Badra. Badra mengakui, memang belum ada “sensus” untuk menghitung jumlah ikan-ikan tersebut. 

Namun secara kasat mata, jumlahnya tak berubah. Di Cibulan terdapat tujuh mata air yang diyakini warga setempat memiliki berbagai khasiat, nama sumur itu adalah sumur Kejayaan, Keselamatan, Pengabulan, Kemulyaan, Cisadane, Cirencana dan Kemudahan. “Semua dipercaya ada khasiatnya. Pengunjung bisa cuci muka, minum dan membawa air ini. Tapi semua akhirnya terserah kepada Tuhan,” kata Badra. 

Ketujuh sumur itu terletak hanya sepelemparan batu dari kolam-kolam ikan dewa. Untuk masuk ke dalam wilayah tujuh mata air itu, pengunjung diminta memasukkan uang sekadarnya ke dalam kotak yang sudah disediakan. Di dalam, Badra menunjukkan jalan ke arah tujuh sumur tersebut. Ternyata dari pintu masuk jaraknya tak jauh dan ketujuh mata air itu terletak sangat berdekatan. Kita akan di pandu untuk mencuci wajah sebanyak tiga kali disetiap sumur tersebut sambal menyebutkan keinginan kita , sumur itu  menurut saya hanya kolam kecil. 

Masih di dekat ketujuh sumur itu, terdapat tempat yang diyakini sebagai petilasan atau tempat bertapa Prabu Siliwangi. Tempat itu juga ramai dikunjungi warga yang menyampaikan permohonannya lewat seorang juru kunci. Tentu saja, jasa sang juru kunci tidak gratis. Pengunjung harus menyisipkan uang sukarela untuk setiap doa yang dipanjatkan.

Kini Cibulan sudah mulai banyak perubahan, tidak sealami dulu lagi, karena disediakan kolam renang buatan buat anak-anak yang takut saat berenang, serta permainan lainnya.

Keasyikan lainnya di Cibulan adalah, setelah lelah berenang, kami makan-makan di bawah rindangnya pepohonan yang sudah beratus-ratus tahun usianya. Pohonnya sudah purba, dengan akar yang menjuntai seperti tali ayunan tarsan, kuat dan kokoh...

Kebahagiaanku bersama keluarga bisa didapat dengan  mudah dan  murah, yaitu cukup menikmati dan mensyukuri alam ini sebagai ciptaan Tuhan yang luar biasa. Semoga keindahan ini akan terus terjaga, sehingga anak cucu kami kelak dapat menikmatinya.

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fiorentia viviane lesmana