Pengikut

Jumat, 28 Januari 2022

6. MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

Nama                : Lilis Ernawati
Pertemuan        :    6
Waktu              :  Jumat , 28 Januari  2022 
Pukul                : 19 wib s.d selesai
Moderator        : Ibu Raliyanti
Narasumber     : Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd
Judul                : Menulis Buku dari Karya Ilmiah




Jumat akhir di bulan Januari di temani sepinya malam, rintiknya hujan dan rindunya hatiku padamu kuingat jika malam ini ada belajar online di grup belajar menulis. Kubuka laptopku dan ku onlinekan wa ku agar bisa mengerjakan tugas dengan cepat. 

Taaaaapiii sayaaaang,...suuunguuuh sayaaaang, aku malah ketiduran........  Hari ini, aku begitu lelah karena harus pergi pulang Garut Bandung menjemput anakku yang pindahan kosan ke Tasikmalaya dan dilanjut dengan ngajar ke kampus sampe sore. duuh hari yang  luar biasa. Namun  Alhamdulillah Allah masih berikan aku kesehatan dan  kebahagiaan dalam menjalani hari-hariku.

Kubaca kembali wa pembelajaran semalam, ternyata jika kita sudah terlambat, jadinya malas mengerjakan. akan tetapi aku harus kerjakan, kubuang rasa malas ini dengan doa dan harapan agak bisa menambah ilmu, lebih banyak pengalaman, lebih pinter dan lebih humble.

Saat kubuka  wa  grup menulis 23, kubaca ibu Raliyanti sebagai moderatornya. Beliau mengawali kegiatan dengan menyebutkan susunan acara yang akan dibawakan pada malam itu.



 Acara pertama pembukaan dan ibu Raliyanti   dengan doa dilanjutkan dengan memperkenalkan narasumbernya  yaitu Ibu Noralia Purwa Yunita,...uuuh....masih unyu...unyu banget.......tapi pinter

Ibu Raliyanti memberitahu profil Ibu Noralia, dan ternyata bener banget, cute anaknya,....waaah inimah seumuran sama anakku yang pertama, walau beda 2 tahunan..tapi anakku masih manja.



Ibu Raliyanti juga mengirimkan data prestasi yang pernah diraih oleh Ibu Noralia ini.


Adapun data buku yang pernah Ibu Nora buat adalah berikut ini.

Banyak banget yach..memang luar biasa, ibu muda ini....
Malam ini Ibu Nora akan membahas tentang karya tulis ilmiah. wah... nyambung banget nih. Baru kemarin aku di sekolah laksanain ujian KTI di sekolah. Begitupun di kampus, materi semester ini ngebahas tentang KTI juga. Semoga makin menambah ilmuku dan pengetahuanku.

Karya ilmiah adalah kegiatan mengamati dan meneliti yang kemudian hasilnya dituangkan melalui tulisan berdasarkan kaidah penulisan yaitu sesuai dengan Pedoman Umum  Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
Sedangkan menurut Sukohardjono (2007) Karya Ilmiah adalah berbagai macam tulisan  yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan menggunakan tata cara ilmiah. Dengan kata lain, karya ilmiah adalah  laporan tertulis hasil kegiatan ilmiah.

Menurut Ibu Nora, Berbicara masalah karya ilmiah, rasanya sudah tak asing lagi karena kita sudah membuatnya saat S1 membuat skripsi, S2 tesis dan kelak S3 disertasi dan saat sudah menjadi guru membuat PTK. Kemanakah karya tulis kita? apakah hanya cukup disimpan di gudang saja? hayuuu...dibukukan, supaya ada kenangan. 

 Dengan membukukan karya ilmiah kita, Ada banyak manfaat mengkonversi karya ilmiah menjadi buku, antara lain. 

A. Dapat dibaca oleh masyarakat awam

B. b.Buku dapat diperjualbelikan, jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh

C. c. Bagi para ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. 

D. Jika buku hasil konversi karya ilmiah milik kita banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama kita sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi buku

 format penulisan buku dengan format karya ilmiah.

1.  format buku :

- judul

- kata pengantar

- prakata

- daftar isi

- isi buku

- daftar Pustaka

- sinopsis

- profil penulis

Boleh ditambah daftar gambar, indeks,


format KTI pada umumnya :

- judul

- lembar pengesahan

- kata pengantar

- halaman persembahan

- daftar isi

- pendahuluan

- tinjauan Pustaka

- metode penelitian

- pembahasan

- kesimpulan

- daftar Pustaka

- lampiran


CARA KONVERSI KTI menjadi buku

A. Ubah judul

Biasanya, judul KTI menggunakan bahasa ilmiah,  kaki, dan panjang. Judul buku lebih cenderung menggunakan bahasa populer, santai dan singkat. Paling tidak maksimal 5-6 kata. 

Sebagai contoh, judul Skripsi "Efektivitas metode SEM berbasis Mind Map untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa mata pelajaran Kimia kelas X SMA".

Ketika diubah menjadi judul buku, menjadi :

" Mudah belajar Sains dengan metode SEMMI ".

lebih singkat, padat, namun tidak mengubah arti dari judul karya ilmiah yang telah dibuat


B. Ubah daftar isi

BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah

BAB 2 landasan teori

Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika

Bab 4 hasil dan pembahasan

Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Namun ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)

Bab 1 (why) menjelaskan pentingnya, alasan penggunaan metode itu untuk pembelajaran. Masalah pembelajaran Sains selama ini, dll

Bab 2 (APA) enjelaskan apa itu, karakteristik, ciri khas, dari metode/media/model yang menjadi fokus dari tulisan

Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.

Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.

Sebagai contoh jika bab 2 KTI yang merupakan landasan teori ternyata berisi

2.1. hasil belajar

2.2. media pembelajaran

2.3. Modul

2.4. metode pembelajaran

2.5 pembelajaran berbasis riset


ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu

Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku 

Bab 2 TEORI BELAJAR

2.1. belajar

2.2. permasalahan dalam pembelajaran

2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya


Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku

Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN

3.1. Pengertian media

3.2. jenis media

3.3. manfaat media

Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku

Bab 4 mengenal modul 

4.1.pengertian modul

4.2. karakteristik modul

4.3.sistematika modul

4.4. kelebihan modul

Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah.

C. Berikan pengetahuan baru yang terkait dengan isu sekarang. Sebagai contoh, mind map dikaitkan dengan tuntutan pembelajaran abad 21 yang mengharuskan peserta didik memiliki kompetensi 4C yaitu Communications, collaboration, creativity, dan critical thinking. Atau dapat juga dihubungkan mind map sebagai sebuah media efektif dalam pembelajaran di masa pandemi yang notabene jam mata pelajaran dipangkas sehingga guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua KD yang ada

D. Boleh menampilkan hasil penelitian tetapi jangan terlalu banyak. Hasil yang ditulis hanya data penelitian yang penting saja

 E.  Secara kebahasaan dan penyajian, . Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku.

F. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya

G. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

H. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit

I. Agar tidak dikatakan self plagiarisme, sebaiknya kita tidak hanya sekedar copy paste KTI kita untuk dijadikan buku. Kita tetap menulis ulang setiap kalimat yang ada, namun dengan tidak mengubah arti dari kalimat yang ada di KTI asli. 

Teknik parafrasa akan membantu penulis ketika ingin menuliskan ulang KTI nya menjadi buku Dengan demikian, membuat  buku dari karya ilmiah bukan berarti hanya mengubah cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan KTI yang sudah kita punya. Itu merupakan suatu kesalahan karena akan menjadi self plagiarisme untuk karya kita. Kita harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya.

Acara selanjutnya adalah tanya jawab

1.  Bu Siti Rohani (lampung tengah)  menanyakan tentang  cara mengidentifikasi masalah dan rumusan masalahnya?untuk BAB 4 Boleh kah 2 siklus 4 kali pertemuan saja?Lama penelitian minimalberapa  bulan?

 Jawabannya :"untuk mengidentifikasi masalah masuk ke Why pada penulisan buku dapat dijadikan alasan mengapa hal itu dilakukan. Rumusan masalah tidak perlu dituliskan dalam bukuUntuk pertanyaan berikutnya, mungkin ini terkait tentang PTK ya ibu, jadi agak beda bahasan dengan materi malam ini. Namun akan saya coba jawab. Jumlah pertemuan dalam penelitian boleh berapapun asalkan sudah dapat menyelesaikan Kompetensi dasar yang dijadikan fokus penelitian. Lama penelitian berbeda tergantung dari skenario pembelajaran yang dibuat oleh masing-masing peneliti. Ini juga terkait dengan instrumen yang dibuat. Baik itu RPP, form penilaian, dsb"


2. ibu  Parni (Wonosari, Gunung Kidul) menanyakan cara mengubah KTI yang sudah 5 tahun lebih dapat diubah menjadi Buku? Bagaimana trik agar mengubah menjadi buku menarik, tanpa mengubah esensi isi KTI tersebut?

Jawabannya : "Diperbolehkan asal daftar Pustaka diperbaharui (minimal 5 tahun terakhir) dan isi dikaitkan dengan kondisi sekarang seperti yang sudah saya jelaskan di poin C. Tujuannya agar isi buku lebih kekinian dan menjawab masalah di masa sekarang. Tulislah kalimat buku dengan bahasa yang sederhana, komunikatif dan lebih memahamkan bagi para pembaca karena KTI cenderung menggunakan bahasa kaku dan ilmiah yang cenderung membuat bosan para pembacanya.."


3.  Seseorang bertanya,"Untuk mengkonvesi KTI kita ke buku apakah boleh di lakukan dengan copy paste tanpa mengetik ulang isinya? Apakah catatan kaki di kti juga dimasukan ke buku?

Jawabannya "Sudah saya jawab di poin I dan 12 silahkan dapat dipahami kembali "😊

Catatan kaki masuk ke isi buku saja ibu,, agar isi buku juga lebih lengkap dan jelas


4. Bu. Rismaya (Pangkal Pinang )menanyakan  tentang  anggapan menulis buku karya ilmiah tdk menarik dan mgkin tdk terlalu banyak peminatnya bila dibandingkan dgn menulis buku2 cerita seperti novel atau buku biografi? Otomatis dari segi keuntungan atau popularitas, penulis buku ilmiah tdk terlalu banyak mendapatkannya.

Jawabannya : "Tiap genre buku baik itu fiksi atau non fiksi, pasti memiliki para pembacanya tersendiri bu.. Buku-buku fiksipun banyak jenisnya, ada novel, kumpulan cerpen, puisi, dll yang biasanya dibaca saat kita ingin relax, memperkuat daya imajinasi, meningkatkan motivasi, atau hanya sekedar hiburan semata. Buku non fiksi pun juga sama, pasti tetap ada pembacanya. Contohnya saja jika kita ingin mengajar, tidak lepas dari bahan bacaan buku non fiksi. Ketika kita ingin membuat PTK misalnya, pasti mencari buku non fiksi. Saya yakin, apapun jenis bukunya, setiap buku pasti akan menemui takdir pembacanya meskipun berbeda jumlah pembacanya. Yang terpenting niat awal kita menulis adalah untuk berbagi, berbagi ilmu, berbagi pengalaman."


5. Saya Marhani dari Tolitoli, menanyakan  tentang cara mudah membuat karya ilmiah yang baik dan yang perlu diperhatikan atau hal apa saja yang penting dalam penulisan karya tulis ilmiah?

Jawaban :"Ide orisinal, menjawab permasalahan yang ada, mudah diaplikasikan atau dibuat, tidak plagiat tentunya. yang pertama pastinya format penulisan, karena biasanya pihak juri akan melihat apakah karya tersebut sesuai aturan atau tidak

- tema juga harus sesuai

- ide orisinal dan unik

- menjawab masalah yang sedang hangat diperbincangkan

- EYD dan PUEBI juga wajib diperhatikan

- referensi atau pustaka terbaru (biasanya pustaka 5 tahun terakhir)


6. Bu Siska, Nagekeo  menanyakan ,tentang  kriteria dalam menentukan judul KTI agar tepat dan menarik

Jawabannya :"Sejauh pengalaman saya, biasanya judul dengan mengubahnya menjadi akronim, masih disukai, contoh : metode SEMMI (SEM berbasis mind map) pada peningkatan atau pengembangan WEBROID  pada mata pelajaran."


7. Widuri Permata AR, S. Pd-Lombok Barat menanyakan tentang  kesulitan  terbesar dalam menulis buku dari KTI? Bagaimana mengatasinya (2) Siapa yang paling mendukung dan memotivasi ibu dalam menulis?

1. Kesulitan terbesar yang saya rasakan dan mungkin ini juga dirasakan oleh yang lain adalah manajemen waktu bu, hehe.. Karena sebagai seorang guru apalagi suami/istri, ada tanggung jawab lain yang harus kita selesaikan. Terkadang saya sudah membuat time schedule, namun itupun saya langgar sendiri 😅.  Semoga tidak ditiru ya.. 🤣🤣. . 

Intinya, konsekuen dan konsisten adalah kunci utama penulisan buku ini bisa selesai tepat pada waktunya. Terkadang keras pada diri sendiri itu perlu jika memang ingin berjaya 😊. 

 Ketika pertama kali menulis buku, tentunya om jay adalah penyemangat saya untuk menulis. Awal mula hanya ingin menulis di BLOG saja, namun ketika prof Eko hadir dan memberikan tantangan menulis buku di penerbit mayor, say…


8. bu Elmi dari Pasuruan -Jawa Timur menanyakan tentang  cara merubah KTI sehingga menjadi buku yang bagus,  trik-trik khusus di luar syarat-syarat perubahan format KTI menjadi buku dan  ada tidak angka kredit untuk pembuatan buku solo dengan karier guru pppk

"Untuk pertanyaan 1 dan 2 sudah saya jelaskan pada poin 11 dan 12 A hingga H. Bisa dibaca kembali bu . Pertanyaan 3, dari sepengetahuan saya karena di sekolah tempat saya mengajar sudah ada guru berstatus PPPK angkatan pertama, semua pengembangan kompetensi dan profesi guru PPPK sangat perlu dilakukan karena dievaluasi setahun sekali. Mungkin mirip dengan pengajuan angka kredit bagi guru ASN. Namun, untuk teknisnya saya juga kurang paham bu. Ditunggu saja aturan dari pemerintah. Namun, tidak ada salahnya berkarya, karena dengan karya akan menambah kompetensi kita, pengalaman, pengetahuan dan teman . Intinya banyak keuntungan lah,, tidak hanya sekadar naik pangkat atau golongan saja"


9. Ibu Yustinus, menanyakan apakah skripsi bisa dijadikan buku?

jawabnya "Bisa ".😊


10. Pertanyaan Pak  Fransisco Xaverius Fernandez dari SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB, 

a. Untuk judul bagaimana meramunya agar tidak menjadi seperti plagiat dan menarik. Karena pada PTK sering kali mempunyai kemiripan judul. Apalagi jika mau di cetak ber-ISBN. 

b. Judul adalah halaman muka sebuah buku. Bagaimana agar tidak terlalu angker sehingga bisa dibaca banyak pihak bukan hanya akademisi.

c. Mohon ijin saya sedikit copy paste urutan penjelasan Ibu Nora. Agar bisa melihat maksudnya lebih dalam. Pertanyaan saya : dalam PTK yang di lihat adalah hasil belajar anak-anak. Apakah di buku perlu ditulis nama mereka atau ada saran lainnya?Termasuk tindakan dalam beberapa fase/ siklus.

d. Untuk kajian pustaka apa cukup ditulis dengan PTK kita atau ditambahkan?

e. Bagaimana mengembangkan Bab penutup, PTK, Kesimpulan dan sarat

Jawabannya 

"Bab 1 dan 2 mengenai kiat mengubah judul. 

3. tidak perlu penyebutan nama. Bisa dituliskan bahwa metode ini sudah diaplikasikan dalam pembelajaran di kelas... Dan menghasilkan peningkatan sebesar... %

4. Kalau saran saya ditambah pak agar isi buku lebih kaya dan jelas. Pustaka juga yang terbariu, minimal 5 tahun terakhir

5. Bab terakhir dapat diubah mendi kebihan dan kekurangan kelemahan penelitian yang dilakukan."


11. Ibu Zunnurin Isnaini(Pasuruan) Menanyakan jika KTI dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui model Discovery Learning disertai penerapan pendekatan keterampilan proses di kelas IX, maka judul bukunya jika "Efektivitas model discovery Learning dan pendekatan keterampilan proses" Bolehkah? Kemudian bab berikutnya krn hanya tentang belajar, model discovery learning dan pendekatan keterampilan proses, maka bisa ditambah dengan  4C?

Jawabannya  "Untuk judul, mungkin bisa diringkas lagi menjadi belajar IPA dengan discovery learning berbasis keterampilan proses. Betul bu,, mungkin bisa ditambah tentang tinjauan model pembelajaran, jenis model, pendekatan pembelajaran, jenis pendekatan"


12.  Pak Arfan menanyakan bolehkah jika hasil  penelitiannya sudah lama lebih dari 5 tahun?  boleh di buat buku populer? 

jawabannya boleh asal diperbaharui


13. Ibu Faridah Lasanipa (Muna Sulawesi Tenggara) menanyakan jika judulnya  Implementasi Manajemen Kelas Dalam Pembelajaran Al-Qur'an Hadits Pada Madrasah Tsanawiyah Kabupaten Muna. Bagaimana diubah supaya menjadi judul popular dan singkat?

Jawabannya "Pembelajaran dan manajemen kelas."


14. Ibu  A'am , menanyakan jika file telah usang, terkontaminasi virus dan sudah tidak kekinian lagi bagaimana cara menulisnya agar bisa cepat?

Jawabannya

"Untuk. Pertanyaan ini, mohon nmaaf ibu, saya kurang bisa membantu karena lebih ke teknik kokomputernya. Saran saya, ibu bisa mendatangi tempat service komputer atau ahli komputer untuk menanyakan hal tersebut 🙏🙏. Kalau dari fokus penelitian yang ibu ajukan, saran judul dari saya adalah pengawas sekolah VS supervisi 😊. Jadi yang terpenting di bagian judul adalah apa yang menjadi fokus penelitian kita itulah yang dimasukkan dalam judul buku. Namun bahasanya dibuat lebih kece saja agar tidak cenderung kaku." 

15. Nelwiza dari SMPN3 Tualang, menanyakan tentang cara membuat penelitian untuk suatu karya tulis agar lebih cepat waktunya.

Jawabannya,"Sebenarnya cepat atau tidaknya suatu penelitian tergantung dari skenario pembelajaran yang akan kita rancang. Dan semua itu tertuang dalam RPP. Sebagai contoh, dalam KD 1 semester ini, saya memiliki 4 topik bahasan. Nah, topik bahasan itu selesai dalam 4 kali pertemuan. Itu juga bisa. Ataupun 4 topik menjadi 3 kali pertemuan saja + 1 pertemuan evaluasi akhir. Tidak masalah. Intinya kembali lagi kepada tujuan kita penelitian. Apakah kita hanya butuh data atau hanya butuh angka kredit dari karya itu atau memang berniat memperbaiki kondisi pembelajaran di kelas,, tentunya ini juga akan menentukan cepat tidaknya sebuah penelitian. Namun, saran saya, karena subjek penelitian kita adalah siswa yang kemampuannya beragam, janganlah han…


16. cut nisaul rafiqa dari Aceh menanyakan tentang apakah dalam buku, yang manuskrip hasil analisis dalam skripsi itu boleh dimasukkan atau tidak? karena manuskrip yang saya buat terkandung dua bahasa, bahasa Aceh dengan bahasa Indonesia?Apakah nanti dalam sebuah buku bahasa yang dicantumkan harus seperti bahasa di skripsi, atau bebas memasukkan bahasa yang lain?

Jawabannya: "Wah,, boleh bu dimasukkan contoh skripsinya.

1. Untuk isi buku, bebas bu,, tergantung masing-masing penulis karena gaya tiap. Penulis berbeda. Namun, jika ada bahasa daerah, alangkah baiknya ada translate atau mungkin penjelasan setelahnya. Gunanya agar pembaca juga paham 2. Bahasa buku konversi dari KTI sebaiknya bahasa santai dan komunikatif namun tetap sesuai PUEBI dan EYD yang berlaku."


17. Ibu  Lastika dari kota Pematangsiantar, menanyakan Jika Saat akan menulis, tiba2 tersendat karena ada kerjaan lain, bagaimana agar rencana menulis tidak tertunda-tunda yah buk? 

Jawabannya, "Jika terjadi. seperti ini, akhirnya saya tetap keras oada diri sendiri. Buku tetap sesuai deadline harus selesai. Namun, proses pengerjaan yang ekstra lembur karena kita yang tidak konsekuen dan menunda-nunda penulisan. Agar tidak sering menunda-nunda pekerjaan, bangkitkan kembali NIAT dan motivasi menulis. Berkumpul dengan teman yang punya kesukaan sama bisa memantikkan semangat lagi."


18. Bapak  Mohamad Ashabul Yamin dari Lombok Timur, NTB  memohon kepada narasumber agar materi malam ini ada filenya. 

Jawabannya, "file menyusul."


19. Yustinus Masae menanyakan kalau judul sy Pengaruh Panjang Entries Terhadap pertumbuhan bibit mangga dengan  metode grafting. judul yang menariknya apa?

Jawabannya, "Metode Grafting pada Pembibitan."


20. Ibu Maria (Jakarta) menanyakan masalah berimut ini.

1. Bagaimana prestasi itu diraih pada usia yang masih muda belia

2. Bagaimana memulai karya ilmiah dimulai dari hal yang mudah dilakukan sebagi pemula

3. Bagaimana menjadikan “case siswa” menjadi karya ilmiah (saya sebagai guru BK)

4. Bagaimana cara mengutip pendapat atau teori dari penulis dalam membuat opini

Jawaban narasumber

1. Hehe.. Terimakasih bu atas apresiasinya.. Kalau ini,, tiap akhir tahun saya selalu evaluasi, kekurangan saya apa baik sebagai pengajar, ibu, istri dan pengembangan diri saya. Ini saya jadikan resolusi dan target tahun baru. Namun tetap, ada keluarga sebagai main support saya untuk bisa meraih semua itu bu 😊

2. Ide adalah pintu dari sebuah tulisan. Jika sudah ada ide, maka menulis dapat lancar 

3. Studi kasus dari teknik apa (disebutkan solusi untuk mengatasi permasalahan siswa)  terhadap masalah apa (masalah yang terjadi pada siswa)... 

4. Kutipan ada yang berupa kutipan langsung dan tak langsung. Parafrase, menyimpulkan, meringkas, ini juga termasuk salah satu kutipan sebenarnya

21. Ibu Eni (Pasuruan)  menanyakan Jika Karil nya berjudul  Upaya meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran tematik terpadu dengan metode Permainan lompat tali siswa kelas 1 SDN Wonokerto Kabupaten Pasuruan, kira-kira judul bukunya apa?

Jawabannya ,"Serunya Belajar Matematika dengan Numerasi Kelas."

Demikian serangkaian tanya jawab untuk malam ini, dan acara ditutup dengan doa dan permohonan maaf ibu Noralia yang cantik...terimakasih Ibu cantik atas ilmunya malam ini.....

8 komentar:

fiorentia viviane lesmana