Pengikut

Senin, 24 Januari 2022

4. HOW TO BE THE F1

                                                     HOW TO BE THE F1


Nama                : How To Be The F1

Pertemuan        :    4
Waktu              :  Senin, , 21 Januari  2022  
Pukul                : 19 wib s.d selesai
Moderator        : Ibu Widya  Setianingsih
Narasumber     : Ibu Maesaroh, M.Pd
Judul                : How To Be the f1



Kesan pertama melihat judulnya, hatiku sedikit risau karena aku pikir akan menggunakan bahasa Bule. Wah...harus siap-siap kamus, dengan cemilan roti gandum mentega keju, biar ngomongnya jadi agak lancar.....padahal, apa urusannya yah, makan roti sama lancar bahasa bule.

Namun saat acara dibuka oleh Ibu Widya yang cantik, eeeeeeeeh,....rupanya bahasa kita juga. syukurlah. Jadi menu roti pakai kejuku bisa diganti lagi nih sama nasi tutug oncom pakai karedok ikan asin dan tahu tempe,,,mak nyus.......

Perkenalan Ibu narasumber kita malam ini dimulai dengan karyanya yang pilu mendayu-dayu bikin ingat masa lalu...

Senja Mengukir Cinta

Oleh: Maesaroh


Deru angin dalam semilir

Mengukir ruang resah

Tentang senja paling gulita

Yang membawa rasa untuk dia.


 

Untuk rembulan dalam temaram

Ku titipkan singasana cinta

Berceloteh tentang rindu

Yang bersembunyi dalam diam.


 

Sunyi bertahta dalam gelap

Hampa riak suara, kelabu

Hanya menandu rindu

Dari cinta yang berselimut dingin.



Rasa cinta yang tetap terjaga

Bak bersanding dengan alam

Menjadi singgasana keabadian

Membumi dengan lubuk paling dalam.


 

Untuk dia, ku jaga rasa

Memeluk rindu seabad

Ku sampaikan dalam maya

Agar terukir cerita paling menawan.


 

Lebak, 20 Juni 2021


Narasumber kita malam ini adalah  Seorang bloger, motivator dan novelis. Seorang guru muda yang multitalenta. The Queen of Diction. Ratu Diksi, Ibu Widya menyebutnya demikian karena kepiawaian Beliau merangkai kata-kata indah sarat makna. Siapa dia??????jeng....jeng......inilah dia...Ibu Maesaroh....Beliau bilang jika Maesaroh, nama Panggungnya Blogger Millenial dan nama penanya Maydearly. Keren. 

Namun sayang, beliau tidak mau memberitahukan biografinya, katanya "The secret" . Ibu Maesaroh  berasal dari Provinsi Banten, tepatnya dari Kota Lebak. Salah satu kota yang kaya akan budaya. Di kenal dengan motto Lebak Unique karena miliki Tanah Baduy.

Menurut beliau bahwa membuat resume jika ingin cepat yaitu dengan menggunakan dua perangkat yaitu gawai sebagai alat menyimak dan laptop sebagai alat menulisnya.

Kemudian cara menulis resume dengan benar  menurut Ibu Maesaroh yaitu :

1. Amati materi dari Narasumber dengan baik, Tiru bahasa Narsum dengan tehnik parafrase, dan modifikasi menjadi bahasa sendiri (ATM) Amati, Tiru, Modifikasi. Ingat, bahasa yang kita tulis adalah bahasa gubahan dari Narasumber. So, we must think hard!

2. Memodifikasi Bahasa Narsum dengan gaya bahasa sendiri. Jelas ya, Jangan Copy Paste Bahasa Narasumber secara menyeluruh. Jika kita akan meniru bahasa Narsum, maka sisipkan 

Menurut Pak.....

Atau dengan memberi tanda  (") dengan tulisan cetak miring.

3. Hindari Copy Paste seluruh materi Narsum. Artinya, perlu keterampilan dalam mengolah bahasa menjadi bahasa sendiri yang memiliki poin sama dengan yang disampaikan oleh Narasumber.

4. Kembangkan materi dengan relevansi sumber lain yang berhubungan dengan materi tersebut. So, perlu kesiapan untuk menulis resume.

5.   Berikan kesimpulan di akhir penjabaran resume atau tepatnya sebelum kalimat penutup

6. Yang terpenting dari menulis resume adalah membuatnya dengan gaya bahasa sendiri. Kenapa ini menjadi keharusan? Sejatinya seorang penulis yang baik, adalah penulis yang memiliki karakter dalam tulisannya. Sebagaimana Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman bahasa, maka bahasa yang baik, adalah bahasa yang mempertahankan keindahan bahasanya sendiri.

Menurut beliau intinya yah be your self tulislah sesuai yang kita suka

Makanya saya  menulis sesuai dengan apa yang sedang saya rasakan, saya lihat, dan saya pegang. Pokoknya yang dekat dengan kita dan kita temui sehari-hari.

SET OUR MIND

1. Posisikan resume anda di urutan pertama karena dengan memposisikan diurutan pertama akan banyak peminat yang berkunjung

2. berikan karakter pada resume anda, jika resume kita dibuat dengan bahasa yang menarik akan membuat  tulisan kita lebih berkarakter

3. tambahkan referensi lain yang berkaitan dengan materi. Hal ini dilakukan agar tulisan kita lebih kredibel

4. meramu tulisan dengan bahasa yang khas agar pembaca merasa tidak bosan dan menunggu tulisan kita selanjutnya

Untuk menjadi penulis yang handal, kita harus mengatur pola pikir kita. Untuk menjadi penulis, tentunya tujuan utama kita adalah agar tulisan kita ada yang baca.Tidak mudah membuat banyak orang tertarik dengan dunia literasi, terkadang banyak tulisan yang berserak di WAG. Namun ada yang membaca dan banyak pula yang mengabaikan. Benar banget. Bahkan kadang orang-orang yang kita harapkan memperhatikan kitapun  tak peduli dengan link yang kita bagikan, mereka sekedar melihat linknya saja tanpa membukanya. Apalagi di zaman sekarang ini tingkat keinginan membaca masyarakat kita bisa tergolong rendah.

Untuk itu, seorang penulis harus memiliki karakter, karena terkadang ada saja yang mau membaca tulisan bergantung pada siapa penulisnya. Karena kesan pertama mereka saat pertama  membaca naskah kita akan membuat mereka penasaran dengan tulisan kita selanjutnya.

Disini kita semua adalah penulis, akan tetapi tak jarang jika semua dari kita saling membaca tulisan satu sama lain. Berbeda ketika ada seorang penulis yang sudah terkenal seperti Tere Liye misalnya, tanpa beliau suruh, kita pasti mencari Tulisannya. Itulah sebabnya mengapa kita harus memiliki karakter dalam menulis. Harus memiliki kekhasan dalam bahasa tulisan. Sebagai penulis pemula, memang bukan hal yang mudah untuk menumbuhkan sikap percaya diri.

Menurut Ibu Maesaroh hindari plagiarisme karena memang diantara kita masih ada yang suka mengcopy karya orang agar mudah dan cepat tanpa berpikir panjang dan bersusah payah merangkai kata-kata. 

Semakin kita sering dalam menulis, maka semakin handal pula kita serta makin tinggi pula rasa percaya diri kita. oleh karena itu menurut ibu Maesaroh, Untuk menjadi penulis handal, kita harus memupuk mental baja dalam menulis dengan cara:

1. Tanamkan sikap percaya diri. Jangan merasa malu, karena tulisan yang kita anggap jelek akan menjadi luarbiasa bagi mereka yang tidak pernah belajar menulis.

2. Siap dengan segala kritikan. Meskipun terkadang budaya memuji lebih banyak dari budaya mengkritik, namun pujian itu harus membuat kita semakin memperbaiki tulisan. 

3. Bangunlah tulisan di berbagai Blog. Hal ini amat perlu karena terkadang orang akan bosan melihat penampilan kita yang itu itu saja. Ibarat memakai baju, tentu orang akan bosan jika baju yang kita pakai hanya warna hijau saja. Itulah sebabnya tulisan harus memiliki warna lain, salah satunya  tulisan kita pada blog lainnya. Seperti Omjay yang memiliki banyak blog dan banyak pengunjung.

4. Menulis di berbagai blog juga menanamkan mental penulis yang mudah beradaptasi dan tak segan memberi perubahan.

Menurut Ibu maesaroh , Trik Cepat Menulis Resume  adalah sebagai berikut :

1. Duduk 10 menit sebelum kuliah di mulai

2. tulis narasi pembuka yang nyambung dengan materi  dan narasi penutup sebagaisimpulan pemaparan

3. tulis resume dengan paragrap yang pendek .

4. tulis pernyataan narasumber dengan gaya bahasa paralelisme


Pesan terakhir dari Ibu Maesaroh 

"Yang terpenting dari semua poin yang saya sampaikan adalah mulailah menulis, mencoba menulis.Menulislah dengan gaya sendiri, jika terasa sulit kuncinya hanya menulis dan teruslah menulis semakin sering semakin terampil menulislah dengan kekhasan, sampai orang mencari tulisanmu. Materi ini saya tutup dengan penggalan ayat motivasi Jadilah manusia cerdas yang siap menerima perubahan"

Acara selanjutnya adalah tanya jawab

1. Dari Ibu Inge yang menanyakan cara mensiasati agar tidak terpengaruh oleh tulisan orang lain apa ? dan Ibu Mae menjawabnya agar kita berprinsip bahwa kita mampu

2. Ibu Afiatur bertanya bagaimana cara membuat tulisan kita berkarakter? menurut ibu Maesaroh, karakter kita akan terbentuk jika kita sering membaca dan menulis

3. Ibu Chaula menanyakan bagaimana agar tidak terpengaruh oleh tulisan narasumber? dan Ibu maepun menjawab bahwa boleh saja sama dengan narasumber hanya memberikan tanpa kutip atau konjungsi kalimat tidak langsung menurut ibu/bapak...

4. ibu maria menanyakan agar bisa di zona menulis yang menyenangkan, agar tidak plagiarisme dan tidak menggunakan bahasa narasumber? jawab Ibu maesaroh adalah bahwa agar di zona menyenangkan yah pakai bahasa sendiri, terus agar tidak plagiarisme gunakan parafrasi sedangkan agar tidak seperti narasumber, pakai tanda kutip atau hubung, ini pertanyaannya sama dengan ibu chaula

5. Ibu mutmainah menanyakan agar kalimat enak dibaca dan disertai diksi bagaimana? dan Ibu Maesaroh pun menjawab bahwa perlu memahami keterampilan sense of jurnalism dimana sebuah tulisan bisa memiliki ruh dan dapat menyentuh hati pembaca. Bisa di kepoin di kelas diksi

6. Pak Ahmad Zaki penasaran katanya apa yang Ibu Mae lakukan agar kata-kata cepat menjadi buku? he,,he,,, pengen tahu aja nih si bapak. Tapi Ibu Mae tetap menjawab dengan sabar  dan jawabnya singkat bisa ala biasa

7. ibu isti menanyakan cara  agar kita percaya diri dan tidak menganggap rendah karya sendiri serta cara mengawali sebuah resume? jawabannya ibu Mae adalah bahwa semakin kita sering menulis semakin ahli dan gakusah peduli apa kata orang, sedangkan mengawali sebuah resume sebenarnya ada aturannya namun untuk membukukan harus menggunakan referensi dan bahasa sendiri

8. Ibu Parni menanyakan cara mengisi blog yang banyak karena 1 juga belum terisi semua lalu sejauh mana kita disebut   plagiarisme? dan Bagaimana mengatur pola pikir kita agar menjadi penulis yg handal? Menurut Ibu mae, menulis di berbagai blog mambantu kita untuk lebih beradaptasi dalam menulis. Kita dikatakan plagiarisme ketika mengcopy seluruh tulisan/bahasa narsum. sedangkan agar menjadi penulis handal, kita berusaha dan terampil dalam menulis. Percaya diri adalah kunci utama.

9. ibu widuri bertanya bagaimana jadi yang pertama dan jawaban ibu mae ada di pptnya yang cara menulis cepat

10. Bapak Fransisco menanyakan cara membaca cepat ? dan jawaban ibu Mae Cara mengatasi masalah membaca cepat, menyimak tepat dan dan menulis benar adalah dengan Ambil kesimpulan secara garis besar dari pemaparan materi narsum ketika kita memulainya, maka ide ide  itu akan muncul dengan sendiri

11. Ibu sisca menanyakan cara  agar tidak salah mengirim link. dan jawaban ibu mae  adalah Sebelum grup dibuka, usahakan ibu sudah mengkopi resume ibu. Ketika grup dibuka ibu hanya tinggal klik salin tautan maka ibu akan menjadi yang tercepat.

12. Ibu Cut nisaul menanyakan tentang cara memainkan majasdan meminta contohnya.jawaban ibu Mae adalah  memainkan majas adalah dengan memahami tehnik menulis. Memahami tehnik menulis sense of jurnalism dimana setiap banda yang kita sentuh, yang kita rasa memiliki kontur tersendiri. Bisa lembut, keras, dingin, hangat, hingga panas.

Takdir Cinta

Oleh: Maydearly

 

"Pengecut terbesar adalah pria yang membangunkan cinta seorang wanita tanpa bermaksud untuk balas mencintainya". Bob Marley

Kusebut ia dengan Delima. Sebuah nama yang ingin penulis narasikan sebagai pemilik rasa cinta. Sesekali perasaan di hatinya seperti kemarau. Ia butuh mata air  untuk mengobati dahaga yang gersang. Delima menganggap cinta sebagai angin  paling risau. Ia datang menembus sukma dan pergi dengan sayap-sayap kenangan.

Hikayat rasa berjejer  pada beranda hati si gadis bernama Delima. Mencintai tidaklah mudah, ia perlu belajar  mengeja rindu yang terkadang berontak tanpa  jemu. Masa muda merupakaan penciptaan paling elok dari sketsa cinta. Cinta bak matahari yang hinggap di orbit hati.

Pena ini hanya untaian rasa dari frasa memori tentang sebuah sajak rasa dari takdir sang Delima. Kerinduannya pada lelaki yang dicintainya adalah bara yang sulit di eja, apalagi jika rindu bertepuk sebelah tangan. Hatinya terlalu lemah karena mengemis rasa yang tak pernah memudar. Rasa sesak yang menyakitakan, selalu terjaga dalam sirkuit ingatannya.

Semua punya kisah tentang rasa cinta. Mencintai yang saling berbalas adalah oase paling indah. Aku ingin menarik benang memori tentang cinta sang Delima yang tak berbukit. Sebuah rasa yang menumpuk dalam hatinya, tak pernah berbalas dari lelaki yang dicintainya. Ia  mengenal seorang lelaki yang  ia pikir, saat itu teman laki-lakinya adalah satu-satunya Adam di muka bumi.  Rasa kagum, suka, dan cinta bertumpuk jadi satu. Semua angan Delima hanya tentang dia. Bayangan wajahnya membangunkan larik paling epik. Ya, itulah rasa pada cinta pertama bagi sang Delima.

Lelaki itu  datang kepada Delima dengan sebuah isarat rasa, yang  ia jabarkan sebagai rasa cinta. Segala pengorbanan dilakukan Delima sebagai pembuktian atas rasa cinta. 4 tahun mempertahakan makna agar rasa tetap asri. Sebuah kedekatan yang tanpa komitmen menghadirkan kegundahan yang tak pasti. Bersama tapi  samar, saling cinta tapi tak berucap. Hingga sampai pada pucuk ratapan, sebuah pertemuan dengan orang ketiga.

Waktu itu, Delima berkumpul dalam suatu wadah ikatan mahasiswa di Kampusnya. Sebuah  organisasi yang kemudian  mengadakan pertemuan di Puncak Cigamea. Di situ Delima seperti dipanah racun paling menusuk. Mendapati orang yang paling di kaguminya dekat dengan temannya. Derai air mata bercucuran dari mega hitam kelopak mata sang Delima. Ingin marah tapi tak pasti, ingin teriak tapi tak berhasrat. Hingga ia  berlari dari puncak dengan kepala paling nanar.

Sepanjang perjalanan di mobil, Delima tak bisa menyeka air mata yang lupa cara mereda. Sesak dan sakit di hatinya adalah gelembung rasa paling koyak. Seminggu bahkan sebulan tak bisa lepas dari rasa cemburu paling buta. Hingga sampai pada pucuk waktu, takdir mempertemukan Delima dengan cinta sejatinya.

Waktu berjalan meninggalkan jejak luka dari hati sang Delima. Ia mencoba melepas ingtn tentang sebuah pepisahan yang tanpa permisi. Ia mencoba menepis episode merindu. Meski binar di matanya menguap pada pucuk kesediha, serta hatinya yang terjermbab pada rindu yang tak tahu cara berteduh. Jika bisa Delima berteriak maka mungkin ia melangitkan kata “I Wanna meet You”, tapi rasa itu semakin melangit semakin sesak dirasakan.

Hingga pada sudut waktu, Delima benar-benar tersadar jika cinta tak harus memiliki. Seperti pepatahnya Fierra BesariBeberapa rindu memang harus sembunyi-sembunyi. Bukan untuk disampaikan, hanya untuk dikirimkan lewat doa". Melupakan larik rasa cinta adalah keberanian yang paling elegan.

Sebuah pertemuan yang tanpa sengaja, tetapi menepi pada guratan takdir yang sempurna. Hari itu, Delima bertemu dengan  cinta sejatinya atas urusan pekerjaan. Mereka  bertemu dengan awalan komunikasi yang sederhana. Tak ada rasa, semua normal dan biasa. Namun, di hari pertemuan itu tanpa sengaja Delima diantarkan  pulang oleh si calon jodohnya. Kebetulan  lelaki itu harus bertemu rekannya yang sekampung dengan Delima. Dari pertemuan itu mereka bertukar nomor Hp, dan kemudian  saling bertukar cerita. Pertemuan yang tanpa sengaja kemudian menciptakan sebuah kedekatan yang mengundang rasa nyaman.

Sampai pada episode dimana lelaki itu  memberikan ketegasan untuk sebuah keseriusan. Namun Delima selalu belajar dari pengalaman. Belajar untuk tak terlalu memberi harapan agar tak larut pada kecewa yang dalam. Kali itu perjalanannya seperti roda di arena balapan. Semakin Delima berlari cinta sejatinya semakin mengejar, semakin ia menjauh cinta sejatinya semakin mendekat hingga sampai pada garis waktu, lelaki itu meminang Delima dengan Syahadat. Itulah suami Delima sebagai cinta sejatinya. Begitulah cinta sejati datang tanpa prediksi, meski berusaha berlari ia tetap datang menghampiri. Tak perlu mengukir kisah ribuan hari, tanpa ujung yang pasti. Cinta sejati pasti datang dengan cepat memberi kepastian yang hakiki.

Jodoh itu terlalu sederhana, ia hanya menunggu kapan waktu berpihak padanya. Yang harus kita sadari hanyalah kebesaran hati atas rasa kecewa, cemburu buta, dan merasa diri tak beruntung. Seperti Hadist Shahih AL-Hakim "Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila datang kepada kalian siapa yang kalian ridhai akhlak dan agama nya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak kalian lakukan, niscaya akan menjadi fitnah dan muka bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Al-Hakim – sanadnya shahih).

Hidup itu sudah di atur oleh Sang Penulis Takdir. Tak perlu tergesa dan terlena untuk segala rasa. Karena berharap pada manusia adalah duri paling pahit. Berserah diri pada Ilahi adalah langkah pasti dari kecewa paling gulita. Belajarlah mencintai sewajarnya, karena Tuhan adalah yang paling berhak untuk cemburu. Ketika kita terlalu mencintai manusia, mencintai dunia, maka Tuhan akan menguji kita dengan menjauhkannya.

Lebak, 6 Oktober 2021

Maydearly


13. pak syamsul menanyakan cara menyadur dan bolehkah menyela tulisan dengan menambahkan motivasi? jawabannya boleh banget

14. Apakah tulisan harus selalu ada diksi dan cara penempatannya? dan bu Mae menjawab bahwa tidak semua suka tulisan berdiksi, jadilah diri sendiri

15. pak Arfan menanyakan apakah resum tidak sama isinya dengan pematerinya? jawabannya adalah bahwa resume itu ringkasan bahasa pemateri. Bahasa yang dikeluarkan pemateri adalah bahasa yang timbul dari kekayaaan intelektual sang pemateri. Jadi ketika kita meresume, ada baiknya dengan kekayaan intelektual yang kita sendiri

16. Pak kadek menanyakan bagaimana cara menempatkan tulisan yang masih belepotan? jawabannya adalah bahwa kita menulis harus dengan hati, rasa  dan kita lihat

17 dan terakhir adalah pertanyaan saya he,...he...he......saya menanyakan rasa setelah banyak karyanya dan apa yang diinginkan Ibu mae....dan jawabannya adalah?......jeng...jeng... perubahan terbesar bagi saya adalah saya seperti mendapat rezeki terbesar bertemu dengan orang2 hebat di komunitas menulis.Tahun lalu, saya pernah gagal mendapatkan beasiswa ke luar negeri di Universitas tazmania. Rasa kecewa itu kubawa lari ke laut, batinku koyak bak menerbangkan kepakan mimpi yang berserak di udara. Beranda kalbu mengajaku untuk menyepi dari keramaian dan berserah pada Ilahi.Sang Waktu  semakin menarik pelatuknya mengitari bulan dan tahun, menyajikan bias bintang untuk mengawalku menuju kehidupan baru, kehidupan menjadi seorang penulis dan bertemu orang2 hebat se Indonesia. mantaaaap.... ternyata memang rejekinya di sini bukan di tazmania

Pencapaian selanjutnya adalah Go to Cappadocia seperti yang lagi viral sekarang😅😅 semangat bunda Maesaroh

18. Pak ibnu Muslim menanyakan apa perlu tulisannya di akun  belajar.id  dipindahkan ke blog? jawaban ibu Mae adalah bahwa Seperti programnya guru penggerak, dimana guru diharuskan menulis di akun Lms, maka akun di id guru pembelajar juga sangat cocok di salin ke blog dan dibagikan untuk referensi pbelajaran.

19. Ibu Yandri Novitasari menanyakan trik dan tips ibu yang pandai memainkan diksi dalam membuat tulisan.  Bagaimana ibu mendapatkan ide ide baru disetiap tulisan dengan menyajikan dengan diksi yang epic untuk di baca? dan cara memainkan diksinya. Jawaban Ibu Maee sejauh kita memahami diksi dengan baik, memahami makna kata dengan baik, memahami padanan kata dengan benar, tentunya majas yang kita gunakan atau tulisan yang kita buat, jauh dari kata lebay, sedangkan cara memainkan diksi  dengan tehnik touch in write, atau make sense of word.


20. apakah dalam menulis diperlukan iringan lantunan musik atau hal lain yang dapat menyebabkan kita bergairah dalam menulis? Bagaimana pengalaman Kak May dalam berproses dalam beraktivitas menulis? ternyata kebiasaan Ibu Mae itu keren lho kata beliau ketika hendak  menulis

1. Sebelum menulis ada baiknya berwudhu, agar tulisan kita memiliki ruh yang sampai pada pembaca.

2. Saya menikmati menulis di waktu fajar sebelum subuh, karna dengan hening, sukma itu terasa bangkit.

3. Menulis dengan merasakan energi udara, karena dengan energi udara kita akan merasa damai. Sehingga ide yang sulit muncul mengalir dengan baik sejalan dengan urat nadi kita.

Jadi inti dari pembelajaran menulis  malam ini  adalah menulislah dengan hati apa yang kita rasa, dan kita lihat, semakin banyak kita membaca dan melihat maka semakin banyak ide yang bisa kita tuangkan dalam tulisan. semakin sering kita menulis, semakin pandai kita memparafrasekan kata-kata narasumber saat memberi materi. semakin kita sering membuat resume, semakin cepat kita menangkap ide dan menuliskannya hingga bisa menjadi F1 

2.

27 komentar:

  1. terima kasih sudah mengerjakan tugas resumenya dengan baik.

    BalasHapus
  2. Mantapzzz, terus melaju F 1.Menjadi penulis solo (Widya)

    BalasHapus
  3. lengkap banget bu... menarik dan enak dibaca...

    BalasHapus
  4. Masuk di jajaran terdepan..
    Semangat pooll..

    BalasHapus
  5. Lengkap, enak buat wawasan literasi

    BalasHapus
  6. Masyallaah Mantaf👍
    Terimaksih bu ilmu nya🙏
    Barokallah 🤲

    BalasHapus
  7. Balasan
    1. siiip...masih dalam tahap belajar .....salam literasi

      Hapus
  8. Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Sama sama belajar bu...ayo semangat mengerjaakn resume. Salamnliterasi

      Hapus
  9. kereen sekali shobatttt sdh mengena dech

    BalasHapus
  10. Wah tulisannya lengkap.

    Tetap semangat...

    BalasHapus
  11. Pembuka yang menarik, akan mengajak pembaca berselancar sampai akhir. Mantap

    BalasHapus
  12. LUAR BIASA RESUMENYA, BAGUS RAPIH DAN LENGKAP.

    JAGO BIKIN PUISI JUGA YA BUNDA LILIS

    BalasHapus

fiorentia viviane lesmana