Pengikut

Senin, 24 Januari 2022

 

PEMILU TELAH DITETAPKAN



DUH ....DIA DATANG LAGI

Semalam sebelum tidur, aku tak sempat membaca isi chat dari teman-temanku, baik teman sekolah, kuliah maupun grup-grup lainnya. Badanku terlalu lelah setelah aktivitas di siang hari, belum lagi kegiatan belajar nulis yang dimulai pukul 19.00 wib hingga 22.00 wib dan dilanjutkan dengan membuat resume F1 yang kejar-kejaran. Luar biasa. semua ini perjuangan untuk hidup baik dalam artian nyata maupun dalam arti yang lainnya.

Pagi hari saat bangun tidur, kubuka HP dan kubaca satu demi satu. Kemudian Kuberhenti sejenak diberita yang membahas pemilu. Duuuuh,....dia datang lagi...

Pemilu bagiku adalah sandiwara yang penuh dengan kemunafikan karena banyak janji-janji pejabat disampaikan, akan tetapi saat waktunya tiba semua itu diabaikan.

Pemilu hanyalah ajang penghamburan dana yang luar biasa. Mungkin jika dipakai untuk membayar utang-utang bangsa ini bisa terlunasi. Aku hanya warga biasa yang jika saatnya tiba, selalu seperti makan buah simalakama, dipilih kadang suka ingkar janji, tak memilih kursi kita di duduki orang dan itu juga merugikan.

Jadi apa yang bisa aku dapat? saat aku memilih, jika yang dipilih olehku tidak melaksanakan amanat aku ikut berdosa, dan jika kita tidak memilih, kitapun sebagai warga ikut berdosa karena telah melalaikan hak suara yang mungkin bisa diduduki oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Terus bagaimana langkah terbaik kita saat ini? kita tak dapat membedakan kebaikan orang hanya melihat peci yang dikenakan atau sedekah yang diberikan atau perangai yang menjanjikan saja. Karena hati manusia itu tak dapat diselami seperti halnya lautan, walaupun dalam, masih bisa diselami, walaupun luas masih bisa kita arungi. Tapi hati manusia, walaupun kecil, tapi isinya sangat tersembunyi. Karena lazimnya manusia yang memiliki sisi buruk dan baik, saat iman kita dipuncak, kita akan tahu dan mengerti mana kebaikan dan mana keburukan, akan tetapi saat iman kita di bawah, kebaikan itu tertutup oleh kabut kelam keburukan dengan alasan "sedikitsih gakpapa kali"



Namun aku sebagai warga yang baik, selalu berdoa semoga di masa yang akan datang, pemilu bisa memunculkan sosok-sosok pahlawan yang akan mensejahterakan rakyat sehingga Indonesia menjadi sejahtera gemah ripah loh jinawi dan rakyat merdeka di tanah kelahirannya sendiri. Tumpas para pengkhianat rakyat yang hanya bekerja demi kenikmatan hidupnya saja dan hancurkan semua kedzoliman yang dapat menghancurkan negeri kita tercinta ini.

Selamat untuk para wakil rakyat yang telah sukses mensejahterakan hidupnya dan sebagian kecil rakyatnya. Semoga para penggantinya adalah orang-orang yang lebih kredible dan benar-benar wakil rakyat, pelayan rakyat, yang akan membahagiakan rakyat.

3 komentar:

  1. Iya yah,... pusing mikirin kebutuhans ehari-hari yang terus melonjak, hingga tak sempat menghitung waktu pemilu

    BalasHapus
  2. Santuy saja bu memang serasa memakan buah simalakama yg terasa. Hea

    BalasHapus

fiorentia viviane lesmana