Pengikut

Senin, 07 Februari 2022

10. MENULIS ITU MUDAH

 Nama                : Lilis Ernawati

Pertemuan        :    10
Waktu              :  Senin,  7 Februari 2022 
Pukul                : 19 wib s.d selesai
Moderator        : Ibu Raliyanti
Narasumber     : Prof. Dr Ngainun Naim
Judul                : Menulis Itu Mudah



Sepanjang hari ini Garut di temani rintik hujan. Untungnya tak ada jadwal ke sekolah, sehingga bisa menemani suami yang masih dalam masa pemulihan. Awalnya mau terapipun, gakjadi. karena malas keluar. ya sudah seharian leha-leha di rumah aja, bikin cemilan dan kita makan-makan seharian. Niat dietpun gagal, apalagi saat mie ayam lewat, mulut ini tak bisa di tahan untuk menghalawnya dan menyuruh mampir ke rumah. Tapi bukan untuk berteduh karena hujan he,....he,...he....melainkan mau minta diisiin mie ayam,  mangkuk kosong yang kusodorkannya. gak..gak...gak...

 Bismillah niat sehat ajadeh,...dietmah belakangan yang penting perut kenyang, isi kantong gak kurang dan anak-anak tetap senang. Dua mangkuk mie ayampun selesai dibuatkan oleh si emang, pakai baso dan ceker juga, pangsitnyapun tidak lupa.....maknyus pokoknya,...selamat membayangkan.

 Waktu terus berjalan. Dan aku harus menyiapkan bahan ajar zoom meeting di  PKBM . Semuanya kunikmati sambil mengerjakan pekerjaan rumah yang gak kelar-kelar....pokoknya kerjakan semuanya dengan ikhlas dan hati riang,...sehingga pekerjaan cepet kelar dan rasa lelah gak kepanjangan.

 Waktu terus berlalu magribpun tiba. seusai mandi dan melaksanakan sholat magrib, kubuka gawai dan laptop lagi...ternyata ibu moderator sudah mengunci grup dan ngasih aba-aba jika acara sebentar lagi akan dimulai...

Sebelum acara dimulai aku penuhi amunisi usus besarku, kubuatkan hidangan untuk makan malam, sehingga pas webinar nanti, aku bisa sambil makan juga, he..he...perut kenyang, otakpun kenyang, paling-paling jari jemari aja yang bakal tegang dan butuh peregangan he,..he...

Seperti biasa dalam setiap kegiatan moderator akan membacakan susunan acara malam ini. Dan Ibu moderator kita yang ceria dan selalu menebar senyum, Ibu Raliyanti membuka acara ini dengan doa agar pembelajarannya membawa manfaat.

Adapun susunan acara malam ini adalah :
1. Pembukaan
2. Paparan materi
3. tanya jawab 
4. Penutup

Tak lupa juga Ibu Raliyanti mengingatkan kami untuk mengisi absen. karena terus terang saja, kalau tidak diingatkan aku juga suka lupa ngisi. selain itu Ibu Ralianti mempersilakan kami japri pertanyaan yang berkaitan dengan materi malam ini.

 Ibu Raliyanti menjelaskan, jika malam ini Prof Ngainun Naim akan memberikan keyakinan kepada peserta webinar bahwa Menulis Itu Mudah. 

Selanjutnya Ibu Raliyanti memberitahukan tentang profil Prof Ngainun Naim. Beliau adalah dosen di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung , penulis buku, jurnal, motivator, serta pegiat literasi.
Kalau dilihat-lihat publikasi Buku dan Jurnalnya banyak banget sehingga tak mungkin bisa di tuliskan satu demi satu. Namun sebagian besar buku-bukunya tentang hal-hal yang berkaitan tentang islam, aturan islam, sejarah islam, literasi serta menulis.



Ini salah satu buku yang sudah saya baca secara online. Semoga kesampaian untuk dapat memilikinya. dalam buku itu terdapat tulisan yang membahas tentang 40 Jurus Jitu Mewujudkan Karya, antara lain yaitu:

Jurus 1: Mengubah Status Facebook Menjadi Buku
 Jurus 2: Menulislah Secara Ngemil
Jurus 3: Menulis yang Diketahui 
Jurus 4: Menulis sebanyak-banyaknya
 Jurus 5: Menulis tentang perjalanan 
 Jurus 6: Banyak Membaca untuk Produktif Menulis 
Jurus 7: Banyak Membaca, Banyak Ide.
 Jurus 8: Menulis Membuat Menjadi Penyintas.
 Jurus 9: Belajar Menulis kepada Penulis 
 Jurus 10: Menulislah sebelum ditulis.
Jurus 11: Menulislah secara berani
 Jurus 12: Buatlah Blog dan Isilah Secara Rutin
Jurus 13: Kegiatan Harian Sebagai Ide Tulisan
 Jurus 14: Menulis Itu Proses Belajar 
 Jurus 15: Formula Satu Hari Lima Paragraf 
 Jurus 16: Menulis Membuat Unggul 
 Jurus 17: Jadikan Webinar Sebagai Tulisan 
 Jurus 18: Rajin Blog Walking
 Jurus 19: Keindahan Tulisan dan Kekayaan Bacaan.
 Jurus 20: Bisa Menulis Merupakan Anugerah
 Jurus 21: Luangkan Waktu, Bukan Menunggu Waktu Luang.
 Jurus 22: Dengarkan, Catat, dan Olah Menjadi Tulisan 
 Jurus 23: Yakinkan Diri bahwa Anda adalah Penulis 
Jurus 24: Menulis Tanpa Beban.
 Jurus 25: Jalani, Nikmati, dan Syukuri.
 Jurus 26: Empat Level Malu dalam Menulis.
Jurus 27: Menulis Memberi Banyak Rezeki.
 Jurus 28: Menulis Membuat Plong .
 Jurus 29: Menulis Membutuhkan Perjuangan.
 Jurus 30: Menulislah Seperti Jam Dinding .
 Jurus 31: Menulis Itu ada Levelnya.
 Jurus 32: Jadikan Menulis Sebagai Hobi 
 Jurus 33: Mesin Ketik pun Bisa Membuat Produktif Menulis 
Jurus 34: Menjadikan Menulis Sebagai Kebiasaan 
 Jurus 35: Menulis Itu Keterampilan Sekolah Dasar 
 Jurus 36: Memahami Proses Menulis.
 Jurus 37: Mau dan Mampu Menulis .
 Jurus 38: Menulis Itu Terus Belajar 
 Jurus 39: Rekam, Transkip, dan Olah Menjadi Tulisan.
Jurus 40: Menulis Diri, Memberdayakan Diri.
 
Buku ini bahasanya ringan dan  mudah dimengerti oleh siapa saja. pokoknya enak dibaca, dan membuat kita merasa semangat lagi untuk menulis dan berkarya.

Prof ngainun dalam dialognya mengatakan bahwa pernyataan Menulis Itu Mudah,  sebenarnya relatif. Mengapa? karena  bisa saja orang-orang beranggapan bahwa menulis itu sulit, mudah, atau kadang mudah dan kadang sulit.

Namun beliau tetap meyakinkan peserta webinar, bahwa menulis itu mudah. Kecuali yang kurang sepakat karena merasa menulis itu memusingkan, walaupun sudah di depan laptop berjam-jam tetapi tidak satupun kata yang bisa diketik. Bahkan sudah mengikuti berbagai kursus menulis akan tetapi masih tetap saja belum bisa menulis.

Bagaimana agar menulis itu mudah dalam makna yang sebenarnya?
1. Ubah Pola Pikir
Pola pikir yang terbentuk di masyarakat yang mengatakan menulis itu sulit . sederhana kata-katanya. Namun dampaknya luar biasa. Hal ini tidak hanya kesan tetapi juga pengetahuan dan menjadi kesadaran, sehingga tertanam di pikiran kita bahwa menulis itu sulit. 
ubah pola pikir dan bangun pemahaman, keyakinan dan kesadaran dalam diri kita bahwa  menulis itu mudah. Saat kita mengalami kesulitanpun, coba tanamkan dalam diri kita bahwa menulis itu memang mudah.

2. Berlatih menulis
Teori menulis itu penting, akan tetapi jika tidak dipraktikkan seumur hidup kita tidak akan bisa menulis. Banyak penulis yang justru sekolahnya tidak ada hubungannya dengan menulis karena mereka mendisiplinkan setiap hari menulis. Jadikanlah menulis sebagai kewajiban dan hukumnya wajib menulis setiap hari walaupun hanya satu paragraf.

3. Banyak membaca
Menulis itu ibarat mengeluarkan tabungan bacaan.  Saya jadi teringat ungkapan dosen saya di IPI Garut, yang mengatakan bahwa makanan penulis yah... buku. Jadi saat penulis mengisi otaknya untuk bahan tulisan, yah membaca bukulah makanannya, nutrisinya. Ingat utamakan paham, bukan khatam. agar nutrisi yang kita makan berguna bagi seluruh tubuh.

4. Meluangkan Waktu
Jangan alasan sibuk, karena setiap orang memiliki kesibukan, pengangguran aja sibuk apalagi yang memiliki pekerjaan. jangan menunggu waktu luang, karena sulit rasanya. Namun luangkan waktu untuk menulis. 

5.  Rajin mengamati, rajin mencatat dan mengolah apa yang sudah dicatat kembangkan menjadi tulisan.

6. Belajar menulis kepada para penulis
Kunjungi, baca dan komentari tulisan demi tulisan di grup

Keren banget materinya, enteng tapi makjleb memang jam terbang tak bisa membohongi keahlian. luar biasa. terimakasih ilmunya Prof Ngainum Naim

Selanjutnya ke sesi tanya jawab.

Pertanyaan kesatu dari saya he...he... saya menanyakan bagaimana cara mengatasi ketidak pedean menulis setelah dikritik agar pede lagi? Dan tata tulis yang baik untuk sebuah artikel itu sebenarnya bagaimana? Karena selama ini saya melihat contoh para senior, bahasanya tidak baku dan terkesan santai. 
Jawabannya, " Waalaikumsalam Bu Lilis Ernawati. Salam kenal. Senang sekali Ibu berkenan membaca buku saya. Saya pernah memiliki pengalaman yang sama Bu. Saya dulu termasuk pemalu he he. Bahkan saat mahasiswa awal, berdiri di depan kelas saja saya bisa sesak nafas. Alhamdulillah seiring waktu rasa malu itu bisa teratasi. Dalam menulis juga sama. Saya juga pernah mengalami hal yang sama. Namun saya kemudian membangun BENTENG DIRI. Malu itu bagi saya berlebihan. Pokoknya nulis saja. Silahkan kritik, baca, atau apalah. Tugas saya adalah menulis. Jika tidak setuju ya silahkan. Setuju ya silahkan. Pokoknya pede saja Bu. Insyallah menulis itu buanyak sekali manfaatnya. Tentang tata tulis para senior yang enak dibaca, itu persoalan JAM TERBANG. Semakin sering berlatih menulis, lama-lama tulisan akan enak dan mudah dipahami."

Pertayaan kedua dari  Ibu Lely Suryani  Banjarnegara..

1. Mudahnya menulis itu yang bagaimana yah.. ?

2. Saya sebagai ibu.. mohon saran terbaiknya dari master yang notabene maskulin.. agar saya bisa  mengatur waktu antara pekerjaan di rumah.. di sekolah dan keinginan untuk menulis..
Sehingga semua berjalan dengan baik.
Jawabannya, " ya bisa dikerjakan seolah nggak usah mikir Bu. Itu mudah. Seperti saya mengetik semua materi malam ini. Saya mengetik Bu. Saat menulis seperti di blog yang tadi saya bagi, saya ya mengetik begitu saja. Tidak butuh waktu lama. Mungkin karena sudah terlatih. Jadi ya mudah saja. Bahkan saya pernah membuat kolom di sebuah media online hanya dalam waktu kurang dari dua jam. Itu saya buat saat perjalanan di Bus. Karena redaksinya mintanya mendadak. Jadi begitu Bu. Ibu juga bisa kok. Saya yakin. Ibu sesungguhnya yang lebih mengetahui tentang saat yang memungkinkan untuk menulis. Saya jadi teringat sebuah video tentang seorang ibu yang kalau menggoreng lauk, ibu itu masih sempat menyapu dan mengepel. Kadang juga mencuci piring. Pokoknya dimanfaatkan waktunya untuk mengerjakan hal-hal yang bermanfaat. Kalau Bapak, dalam video yang saya tonton, pokoknya menggoreng lauk ya menggoreng saja. Nggak ngelakukan yang lainnya.Video itu memberikan pelajaran kepada saya, meskipun tidak bisa dibuat hukum umum, bahwa ibu-ibu memiliki potensi manajemen waktu yang baik. Jadi ibu bisa mencermati waktu-waktu yang memungkinkan untuk membaca dan menulis.

Pertanyaan ketiga dari Ibu  Faridah
Asal Kota Muna Sulawesi Tenggara. 
1. Kalau Pak Prof sedang menulis tiba-tiba blank di tengah perjalanan, apa yang Prof lakukan?
2. Apa trik Pak Prof agar diawal dan akhir penulisan itu, enak dibaca ?
Jawabannya, "kalau sedang blank, saya biasanya ke dapur, bikin teh manis, atau kopi, atau minuman hangat lainnya. Saya lalu ke teras rumah, meregangkan otot pikiran. Setelah cukup saya kembali cek tulisan. Saya baca ulang. Jika belum ada ide, saya print. Saya baca. Jika tetap belum ada, saya akan baca-baca buku atau cari data di internet. Bisa juga diskusi dengan kawan. Dengan begitu biasanya ada ide yang menyambungkan kemacetan. Pertanyaan [2]: tergantung jenis tulisan. Jika tulisan di blog, saya memakai teknik FREE WRITING.  Pokoknya menulis apa saja yang ada di pikiran sampai habis. Tapi jika tulisan ilmiah tentu beda. Saya bikin draft, menulis, revisi, menulis lagi, revisi, menulis lagi, direview sejawat, revisi lagi, dan begitu sampai capek 

Pertanyaan keempat dari Ibu Maria dari DKI Jakarta.
1. Bagaimana agar tulisan selesai dengan baik? Sebab baru 100 kata sudah mentok.
2. Bagaimana cara mudah menuliskan artikel yang menginspirasi?
3. Apa saja strategi dan trik memulai tulisan agar lancar dan runtun. Seringkali saya menulis tidak runtun akhirnya tidak sesuai dengan tema. Malu rasanya setiap membaca tulisan yang tidak selesai
4. Cara mudah mengubah pola pikir agar kosa  kata untuk menya…

Jawabannya, "Saya percaya bahwa kebiasaan itu diawali dengan paksaan. Kita bisa jalan itu kan karena dipaksa orang tua. Kita bicara bahasa Indonesia kan juga karena paksaan. Nah, menulis itu awalnya harus juga dipaksa. Mari dengan sadar PAKSA diri kita untuk menulis. Paksa untuk menyelesaikan. Ingat kunci nomor 1 yang tadi saya sampaikan. Nanti akan terbiasa.
 [2] Tetap berproses, berlatih, dan terus berlatih. Lama-lama akan mudah.
 [3] Lancar dan runtut itu hasil dari kebiasaan. Misalnya Ibu bikin outline.
Pgri Raliyanti: Judul: MENULIS DI TENGAH KESIBUKAN
 [a]; Potret kesibukan sehari-hari (1 paragraf).
 [b] sibuk tapi ingin menulis (1 paragraf)
[c) Upaya mengelola waktu agar bisa menulis di tengah kesibukan (1 paragraf)
[d} penutup.
Dengan outline sederhana begini, semoga menulis ibu bisa lancar.
 [4-5] Tetap semangat. Paksa diri untuk berproses. Yakin semua masalah akan teratasi.


Pertanyaan kelima dari Ibu  khikmatul azizah Bumiayu , Bagaimana cara kita menuangkan tulisan / ide supaya menarik?
Jawabannya, " Caranya sederhana: buka komputer, ketik apa yang ada dalam pikiran. Terus ketik. Jangan diedit. sekali lagi, jangan menulis sambil ngedit.
 Terus ndak perlu diedit? Tentu perlu, tapi nanti setelah waktu yang berbeda. Jangan bareng nulis.
Pokoknya saat menulis ya menulis saja. Jangan dibaca, jangan diedit. Percayalah.

Pertanyaan keenam dari Ibu wulan sapeken
Pertanyaan: 
Point 1:mengenai pola fikir, sebagi penulis pemula jika memiliki pola fikir kritis dan setiap tulisan harus terlihat baik dan perfect,baik dan sempurna,apakah ini akan menghambat penulisan kita,sebagi penulis pemula? 
Kalo point 2 kita diwajibkan menulis secara rutin agar terbiasa dan ini menjadi tantangan penulis pemula.

Jawabannya, "Cara berpikir semacam itu terbalik. Saya kebetulan Profesor Filsafat yang menyukai menulis he hehe. Jika ingin menulis, mulailah dari yang tidak ideal. Jangan mulai dari yang ideal. Nanti ndak selesai. Pokoknya menulis dulu. Begitu selesai baru disempurnakan. Jangan kebalik. Nanti tulisannya nggak selesai. 


Pertanyaan ke tujuh dari  Yosefina Hoar Klau dari SMP Negeri 8 Kota Kupang
Pertanyaan: Bagaimana trik menyikapi hati saat mulai menulis agar bisa dikatakan bahwa menulis itu mudah...
Jawabannya, " Yakinkan diri sendiri bahwa menulis itu mudah. Jika sulit, tetap teguh pada keyakinan bahwa mudah. Nanti semuanya akan mudah.
 https://ngainun-naim.blogspot.com/2020/02/senja-di-pantai-warna-oesapa.html.
 Ini catatan saya tentang Kupang.

Pertanyaan kedelapan dari Ibu   Elmi  Pasuruan , Bagaimana cara membuka pola pikir rekan sejawat supaya mau menulis?
Jawabannya, " Saya teringat pesan filsafat: mulailah dari diri sendiri maka orang lain akan meniru kita. Tugas kita menyampaikan, bukan mengubah orang. Jika kita memberikan teladan yang menarik, orang akan ikut kita." 

Pertanyaan kesembilan dari Bapak  Robertus Priyo dari Pangkalpinang mau menanyakan faktor apa saja yang membuat kita kesulitan untuk menulis. 

Jawabannya, " Faktor pertama: internal. Ini faktor utama. Kata para ahli, kalahkan diri sendiri. Kalahkan rasa malas. Kedua: eksternal--lingkungan, fasilitas, dan sebagainya.

Pertanyaan kesepuluh dari Ibu Parni dari Wonisari, Gk, Gel 23
Pada awal memiliki komitmen dan semangat menggebu, saya harus menulis tiap hari. Namun setiap harinya, ada saja yang harus dikerjakan sampai larut, akhirnya tidak bisa mewujudkan menulis.
Bagaimana membangkitkan dan tetap menjaga komitmen meluangkan untuk menulis?
Antara keinginan dalam hati dan fakta yg dialami jauh berbeda.
Jawabannya, "  Hal terberat dalam menulis adalah MERAWAT KOMITMEN. Sesibuk apapun, luangkan waktu. Ambil jeda. Misalnya: sibuk mengajar sampai sore. Ambil 15 menit saja untuk menulis. Buat variasi kegiatan kita. Itu akan membuat hidup lebih indah. Yakinlah. Kita tidak akan rugi menyisihkan 15-30 menit untuk menulis. Akan sangat banyak manfaatnya.
Saya biasanya menulis dengan tulisan tangan saat menunggu Rektor menuju ruangan. Paling ya hanya dapat paragraf. Tapi itu lebih bermanfaat daripada tidak ngapa-ngapain.

Pertanyaan kesebelas dari Ibu Nelwiza, asal Riau 
Apa tipsnya diwaktu menulis sedang berlangsung menemui jalan buntu atau kehabisan ide untuk melanjutkan?
Jawabannya," Menulis itu ibarat naik motor. Kalau macet berarti ada masalah bahan bakar atau yang lain. Ya istirahat, ngopi, baca buku, dan tengok kembali tulisan kita. Jeda tetapi tetap ingat yang ditulis. Bukan jeda tapi lupa dengan yang ditulis. Kayak remaja yang begitu hujan datang yang diingat mantan, padahal punya jemuran." 

Pertanyaan keduabelas dari  Ibu Vivin  Sumenep,
Bagaimana caranya agar setelah membaca tulisan orang lain, kita tidak terpengaruh dengan gaya tulisan orang tersebut? Dan bagaimana memanajemen waktu dengan baik? Mohon pencerahannya. 
Jawabannya, " [1] nggak usah mikir seperti itu Bu. baca ya baca saja. pengaruh atau tidak itu hanya proses dan waktu. Kita itu punya karakter kita sendiri. [2] manajemen waktu: buat jadwal secara baik dan ikuti. Jangan buat tapi tidak diikuti." 

Pertanyaan ketigabelas Frans Fernandez dari SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB 
Setelah saya menerapkan disiplin dalam menulis benar saya rasakan dorongan terus untuk mengetik tuts laptop bukan ke medsos tapi ke word atau dikirim ke blog.
Namun kendala saya sekarang adalah mencari referensi buku. Di daerah kami, buku referensi masih kurang. Baik di perpustakaan daerah apalagi toko buku.
1. Bagaimana cara mencari referensi dengan syarat mudah tidak ribet? 
2. Bagaimana cara memilih buku atau bacaan referensi sesuai dengan apa yang kita mau tulis? 
Contoh saya mau tulis mengenai tips dan trik mengajar pada masa tatap muka terbatas ini. 
3. Bagaimana menjaga motivasi menulis ini terutama dalam hubungannya dengan keluarga, tempat tugas maupun mood haria…
Jawabannya, " Semangatnya penting dijaga Pak. [1] Bapak bisa kunjungi: https://scholar.google.co.id.  Di sini tersedia jutaan artikel jurnal dan buku. Bisa juga kunjugi: https://www.researchgate.net/. Dua itu saja dulu. Nanti komputernya nggak muat  [2] Kunjungi dua situs yang saya ketik di atas. Ketik: mengajar di masa pandemi."

pertanyaan keempatbelas dari Ibu  Sri Mulyani Wibusana, Bagaimana cara menumbuhkan gairah menulis? Dan bagaimana agar gairah menulis itu tetap stabil?
Jawabannya, "Kunci awalnya dipaksa Bu. Paksa diri untuk mencintai menulis. Nanti lama-lama akan terbiasa. Saya dulu memaksa diri untuk menulis. Sekarang merasakan nikmatnya.
Menulis itu buat saya berkah. Saya usul guru besar tanpa revisi sama sekali. tiga bulan 10 hari SK keluar. Selain karena anugerah Allah, faktor doa orang tua dan guru, faktor lainnya adalah karya tulis saya lebih dari cukup.

Pertanyaan kelimabelas dari  ibu Icut fiqa dari Aceh
Bagiamana cara kunci menulis esaayy dan menulis opini populer dengan mudah, karena jujur saya sangat sukar dimateri tersebut.
Bagaimana cara mengaplikasikan ide dengan  bahan yang ada di  sumber bacaan dengan baik.
Jawabannya, " Wah, Aceh mengingatkan saya pada Mi Razali  https://ngainun-naim.blogspot.com/2019/04/menikmati-mie-razali-banda-aceh_7.html.
 Kunci menulis apa pun itu bisa dibedakan menjadi dua: kunci dasar dan kunci umum.
 Kunci dasar menulis itu ya seperti yang sudah saya jelaskan pada banyak pertanyaan di atas
 Kalau kunci umumnya ya berkaitan dengan jenis tulisan."

Pertanyaan keenambelas dari Bapak Sigit  ...pertanyaan saya bagaimana cara mempertajam agar kita lebih mudah menemukan outline?
Jawabannya, "Bisa berlatih membuat outline sesering mungkin. Ingin menulis artikel, bikin outline. Semakin sering dilatih, semakin mudah.

 Closing statementnya :  Prof Ngainum meyakinkan bahwa menulis itu mudah, jika 6 kunci digunakan maka akan mudah dipraktekkan, namun jika hanya dibaca maka takada gunanya.

Benar-benar keren, jawabannya membukakan pintu hati peserta webinar dan membangkitkan kami semua untuk tidak bosan menulis dan semangat terus dalam menulis. Trism Prof Ngainum Naim, trim Ibu Raliyanti

34 komentar:

  1. Mantap... kumaha damang teh Lilis... makin okehh

    BalasHapus
  2. Bu Lieeesss semangat membara nih👍👍

    BalasHapus
  3. Masha Allah...bunda...full lengkapnya...saluut..👍👍

    BalasHapus
  4. Walahh... keren resumenya, lengkap materinya.

    BalasHapus
  5. Dari 40 langkah dikristalisasi menjadi 6 langkah. ibu sudah membaca bukunya adalah suatu hal yang luar biasa. karena ada tips untuk rajin membaca sehingga bank data kita tidak habis.

    BalasHapus
  6. Paket lengkap dan informatis Bun. Semoga berknan mampir ke blog Ovi 🙏👇

    BalasHapus
  7. Luar biasa... menginspirasi semangat menulisnya...sukses selalu Bu

    BalasHapus
  8. Motivasi webinar yang spektakuler Bu,,.

    BalasHapus
  9. Seperti saya harus mau menulis setelah membaca tulisan ini.💪

    BalasHapus

fiorentia viviane lesmana