Pengikut

Senin, 07 Februari 2022

BAB 10 MENULIS RESENSI

 

Pengertian resensi

Resensi berasal dari bahasa Latin recensere yang berarti menimbang-nimbang atau menilai kembali. Pendapat lain mengungkapkan resensi berasal dari kata re dan scenaRe berarti kembali dan scene berarti pemandangan, resensi berarti memandang kembali, atau memandang berulang. Dari keduanya dapat disimpulkan bahwa resensi adalah kegiatan menilai atau menimbang kembali sebuah karya.

Menurut KBBI, resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau bisa disebut sebagai ulasan buku. Resensi juga diartikan sebagai pendapat atau pertimbangan redaksi tentang hasil kesenian, kesusastraan, dan sebagainya.

Resensi adalah kegiatan menilai baik tidaknya sebuah buku atau karya. Dalam membuat resensi, penulis perlu menulis seobjektif mungkin. Resensi tidak hanya diperuntukkan bagi sebuah buku melainkan pada film, drama, musik, dan karya lainnya. Resensi harus lebih dari sekadar ringkasan isi buku. Resensi harus menjadi respons yang terlibat dan terinformasi terhadap gaya, tema, dan konten. untuk memberikan tanggapan dan penilaian terhadap isi buku yang kita baca. Biasanya buku yang diresensi adalah buku terbitan baru, jadi melalui resensi ini para pembaca dapat menentukan menarik atau tidaknya buku yang mereka ingin baca. Penulis resensi seringkali mendapat kesulitan saat meresensi sebuah buku dan juga dikarenakan tidak boleh sembarang orang untuk meresensi sebuah buku dengan baik dan benar maka diharapkan langkah-langkah berikut ini dapat memberikan gambaran lebih jelas untuk dapat meresensi sebuah buku dengan baik dan benar.

Menentukan Buku yang Akan Diresensi

Langkah pertama yang harus kalian lakukan adalah menentukan genre dan jenis buku yang akan kalian resensi. Buku yang pantas dan layak untuk di resensi  memiliki beberapa persyaratan. Diantaranya adalah :

  • Buku yang memiliki kualitas baik
  • Buku yang belum pernah di resensi sama sekali
  • Buku terbitan baru
  • Buku yang membahas mengenai persoalan – persoalan aktual dan nyata

Mencatat Identitas Buku

Langkah selanjutnya kalian harus menuliskan identitas buku yang akan kalian resensi. ketika ingin menulis tanda pengenal dari buku tersebut yang harus kalian perhatikan adalah judul, penulis buku tersebut, penerbit, nama kota penerbit, cetakan, jumlah halaman pada buku, dan harga buku. Point – point ini penting untuk memberikan gambaran kepada orang yang akan mencari resensi buku baru.

Ikhtisar merupakan bentuk rangkuman sebuah buku. Ikhtisar buku disusun berdasarkan pokok – pokok yang terkandung dalam buku. Untuk menentukan pokok – pokok buku fiksi dan nonfiksi tentu berbeda. Untuk pokok dan isi rangkuman buku fiksi/novel dapat ditentukan berdasarkan peristiwa dan kejadian penting pada buku tersebut sedangkan untuk buku nonfiksi merangkum secara garis besar mengenai penjelasan tentang isi buku tersebut.

Kepengarangan

Pengarang seringkali dikisahkan di dalam buku tersebut. Ini dapat berkaitan dengan latar belakang, keahlian, sikap, dan karya – karya yang dibuat olehnya. Masing – masing bagian dikisahkan secara ringkas biasanya tidak melibihi satu paragraf. Biasanya bagian kepengaran ini akan dicantumkan dibagian halaman pertama atau halaman belakang dari sebuah buku, dari sana kalian dapat meringkas kepengarangan dari buku yang ingin kalian resensikan. Namun untuk pengarang yang sudah terkenal kalian dapat mencari informasi mereka langsung dari internet dan sumber -sumber lainnya.

Menjelaskan Kelebihan dan Kekurangan Buku

Jika ingin meresensi buku, penulis harus dapat menulis kelebihan dan kekurangan pada buku tersebut. kelebihan dan kekurangan pada buku dapat berkaitan dengan unsur – unsur buku tersebut. Ketika kalian sedang merangkum sebuah buku, maka kalian juga harus dapat menilai buku yang kalian rangkum. Penilaian pada buku harus dilakukan secara jujur dan objektif. Unsur – unsur yang dapat kamu berikan penilaian pada buku yang ingin di resensi seperti kejelasan, kekhasan, penguasaaan masalah, dsb.

Menulis Resensi Secara Lengkap

Ini adalah langkah terakhir dalam meresensi sebuah buku. Setelah kalian memperoleh data yang lengkap, selanjutnya data tersebut kalian rangkum ke dalam satu tulisan yang padu. Selain itu jangan lupa untuk mencantumkan sebuah rekomendasi atas kelayakan dan kepantasan buku tersebut untuk para pembaca. Resensi dapat berupa sumber utama, opini, ulasan ringkasan, atau ulasan ilmiah. Sebuah resensi dapat dimuat di majalah, surat kabar, atau media online. Tujuan resensi merujuk pada bagaimana sebuah karya dideskripsikan atau dianalisis berdasarkan isi, gaya, dan keunggulannya.

Tujuan resensi berbeda dengan sinopsis. Jika sinopsis bertujuan gambaran tentang alur cerita atau poin utama dan faktor penentu lainnya dari karya, tujuan resensi adalah mengeksplorasi tema dasar dari sebuah karya. Tujuan resensi harus dipahami para penulis resensi.

Tujuan resensi dimaksudkan untuk memicu diskusi intelektual tentang sebuah karya,  atau setidaknya keingintahuan di pihak calon pembaca. 

Beda resensi dan sinopsis

Perbedaan terbesar antara resensi dan sinopsis adalah apa yang sedang dijelaskan. Resensi harus mengeksplorasi tema dasar dari sebuah karya, sedangkan sinopsis hanya berkaitan dengan deskripsi plot. Baik resensi maupun sinopsis akan mendeskripsikan apa yang terjadi dalam sebuah karya, tetapi resensi lebih mungkin untuk menjelaskan mengapa hal itu terjadi dan apa artinya.

ini mungkin berbicara tentang motivasi karakter, bagaimana peristiwa tertentu dari plot memengaruhi mereka, apa yang coba dikatakan penulis dengan cerita, dan apa yang dapat diambil pembaca darinya.

Resensi dimaksudkan untuk memicu diskusi intelektual tentang sebuah karya, atau setidaknya keingintahuan di pihak calon pembaca. Pada saat yang sama, ulasan tidak harus menceritakan kembali cerita dengan cara yang sama seperti sinopsis. Faktanya, resensi buku terbaik tidak akan mengungkapkan segalanya tentang sebuah cerita buku.

Tujuan resensi

Menurut Jauhari, tujuan resensi adalah menyampaikan kepada pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya sastra patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Intinya, tujuan resensi adalah mengevaluasi/mengulas/mengkritik sebuah karya seperti film, pertunjukan, buku, dan lain-lain.

Tujuan resensi sebuah karya di antaranya adalah:

- Membantu pembaca untuk paham gambaran serta penilaian umum sebuah hasil karya dengan ringkas.

- Paham kelebihan dan kelemahan karya yang diresensi.

- Paham latar belakang serta alasan sebuah karya dibuat.

- Memberi masukan pada pembuat karya berupa kritik dan saran.

- Ajak pembaca mendiskusikan karya yang diresensi.

- Memberi pemahaman serta informasi dengan komprehensif pada pembaca, mengenai karya yang diresensi.

- Menguji kualitas karya dan membandingkan dengan karya lain.

Unsur resensi

Unsur resensi memastikan tujuan resensi tersampaikan pada pembaca. Unsur-unsur resensi di antaranya adalah:

Informasi tentang karya yang diulas

Unsur resensi yang pertama adalah informasi lengkap tentang karya yang diulas. Ini meliputi judul, penulis/pemilik karya, penerbit, tanggal publikasi, jumlah halaman, harga, edisi, volume, dan informasi dasar lainnya.

Pembuka

Pengulas harus menulis pembuka yang kuat untuk menawarkan panduan tentang isi ulasan lainnya dan untuk mendorong pembaca membaca lebih lanjut. Pembuka yang menarik bisa memaparkan informasi seperti tujuan karya, menghindari memberikan latar belakang yang luas tentang penulis atau subjek, dan menggunakan kata kerja aktif.

Deskripsi Konten

Unsur selanjutnya yang sangat penting adalah deskripsi konten. Setelah membuat pembuka yang menarik, kamu bisa mulai mendeskripsikan konten yang kamu resensi. Deskripsi meliputi plot, sudut pandang, keahlian pembuat karya, audiens yang dituju. Pada bagian ini, hindari mengomentari format atau pengeditan materi kecuali jika tidak biasa atau dilakukan dengan buruk.

Evaluasi

Evaluasi dalam unsur resensi mencakup seberapa baik pembuat karya menyajikan karyanya. Evaluasi ini harus lebih dari sekadar bahasa hambar seperti baik, menarik, atau mengecewakan untuk menjelaskan karya tersebut.

Evaluasi juga meliputi apakah penulis menyajikan argumen yang meyakinkan jika karyanya merupakan nonfiksi, apakah penulis menyajikan plot yang kohesif dan pengembangan karakter jika karyanya fiksi, dan apa yang membuat cerita dan bahasanya menarik atau tidak menarik.

Perbandingan

Dalam unsur resensi kamu juga bisa memberi perbandingan. Kamu bisa menyatakan bagaimana materi dibandingkan dalam bentuk dan konten dengan item sejenis lainnya. Peresensi harus merekomendasikan alternatif jika karya yang diresensi dinilai tidak baik.

Rekomendasi

Peresensi juga harus bisa memberi pernyataan bahwa sebuah karya terekomendasi atau tidak.

Bahasa Resensi

Dalam menulis resensi kamu bisa menggunakan kalimat-kalimat aktif. Berhati-hatilah untuk tidak mengulangi bahasa yang ditemukan dalam materi promosi. Kamu perlu menghindari klise dan jargon, penulisan yang lebih memperhatikan review itu sendiri daripada item yang sedang direview.

Hindari juga bahasa yang berlebihan, baik positif atau negatif, yang dapat merusak pemahaman pembaca tentang keadilan ulasan,bahasa kosong (bagus, menarik) yang tidak benar-benar menunjukkan nilai karya.

menulis resensi buku itu nggak boleh ngasal. Struktur resensi buku, terutama resensi buku non-fiksi, mencakup unsur-unsur penting yang harus dicantumkan, yaitu:

1. Judul resensi buku

2. Data/identitas buku

Terdiri dari:

- Judul buku

- Nama penulis, serta penyunting atau penerjemah bila ada

- Nama penerbit buku

- Tahun terbit buku, serta cetakan ke-sekian atau nomor edisi bila ada

- Dimensi buku, berapa cm ketebalannya atau berapa jumlah halamannya

- Harga buku

3. Pembukaan

Berisi tentang siapa penulis buku, prestasi yang pernah diraihnya, ciri khasnya, keunikan buku yang diulas dibandingkan dengan buku lain yang sejenis, kesan yang dirasakan terhadap buku, membuka dialog dengan pembaca resensi.

4. Isi

Bagian isi resensi mencakup:

- Sinopsis buku

- Ulasan, kutipan-kutipan dari buku

- Keunggulan

- Kelemahan

- Kerangka buku

- Tinjauan bahasa di dalam buku

5. Penutup

Berisi kesimpulan, rekomendasi buku ditujukan bagi siapa, mengapa buku tersebut direkomendasikan.

 

Buku Fiksi

Identitas Buku

Judul Buku: Koala Kumal
Penulis: Raditya Dika
Tebal Buku: 250 halaman
Penerbit: Gagas Media
Tahun Terbit: 2015

Ringkasan Koala Kumal

Raditya Dika adalah salah satu insan kreatif Indonesia yang karyanya selalu sukses diterima masyarakat. Kesuksesannya berawal dari aktivitas isengnya, yaitu nge-blogging.

Tulisan di blognya lalu diadaptasi menjadi sebuah buku fiksi berjudul Kambing Jantan, yang merupakan hasil karya perdana Raditya Dika.

Kelebihan 

Menuangkan kisah cinta yang sangat cocok untuk dibaca para remaja. Konsep temanya berbeda dengan buku-buku sebelumnya yang memang selalu sama. Menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami secara universal. Tata tulisan jauh lebih baik dibanding karya tulis perdananya “Kambing Jantan”.

Kekurangan 

Secara menyeluruh kekurangan hanya pada tebal bukunya saja yang lebih tipis dari karya tulis lainnya.

(Contoh resensi buku disalin dari Saintif)

 

Buku Non Fiksi

Identitas Buku

Judul : Pantai dan Kehidupannya

Pengarang : Edy Karsono

Penerbit : PT. INDAHJAYA Adipratama

Tahun terbit : Cetakan I tahun 1996

                          Cetakan V tahun 2003

Kota terbit : Bandung

Jumlah halaman : 64

Edy Karsono ialah pengarang dari buku berjudul Pantai dan Kehidupannya yang mengungkapkan bahwa pantai itu manfaatnya bukan hanya sebagai tempat berekreasi, banyak sekali manfaat-manfaat pantai yang sangat penting bagi manusia. Contohnya saja dalam bidang ekonomi, pantai sangat bermanfaat bagi penduduk sekitarnya untuk mencari nafkah sebagai nelayan.  Selain sebagai mata pencaharian, pantai juga banyak sekali makhluk hidup yang hidup di sana yang memilki berbagai manfaat yang beragam. Misalnya burung-burung laut yang bisa diambil telur dan dagingnya. Siput, udang, lokan, tiram, dan remis untuk dimakan atau dijual ke pasar. Anjing laut yang bisa dimanfaatkan dagingnya untuk dimakan dan bulunya untuk bahan pakaian orang-orang kaya di kota-kota besar.

Buku ini juga bukan hanya sekedar menjelaskan manfaat-manfaat pantai saja, melainkan buku ini juga menjelaskan tentang bagaimana sejarahnya pantai, apa saja bencana yang dapat terjadi di pantai, mengapa pantai harus dijaga kelestariannya, dan juga contoh-contoh negara yang menyalahgunakan pantai sehingga menyebabkan pantai dan makhluk hidup di sekitarnya menjadi terganggu. Selain itu pula, buku ini juga menceritakan berbagai macam hewan dan tumbuhan yang hidup di pantai, mulai dari kebiasaannya, caranya hidup dan mencari makan, caranya menghindari pemangsanya, dan lain-lain hal yang dapat kalian pelajari dari buku ini.

Buku ini juga menjelaskan dalam bentuk kalimat yang tidak terlalu rumit sehingga mudah dipahami oleh pembacanya. Walaupun disajikan dalam kalimat simpel yang sederhana, buku ini tidak menyajikan gambar-gambar berwarna melainkan hitam-putih saja namun relevan dengan topik yang dibicarakan dan cukup memberi gambaran informasi yang jelas. Itulah yang menyebabkan buku ini terasa sedikit membosankan, namun sangat berguna bagi kita.


Kelebihan

Informatif, lengkap, dan logis

Menggunakan kalimat yang sederhana sehingga memudahkan yang membacanya

Terdapat gambar yang relevan

Kekurangan

Desainnya tidak menarik

Gambar yang disajikan tidak berwarna

(Contoh resensi buku disalin dari Dosen Pendidikan)

 

Novel

Identitas Buku

Judul Buku: Negeri 5 Menara
Penulis: Ahmad Fuadi
Tebal Buku: 423 halaman
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2009

Sinopsis

Novel karya Ahmad Fuadi ini sudah difilmkan. Tokoh utama di dalam novel ini adalah Alif. Ia lahir di Minangkabau. Sejak kecil, Ia mempunyai cita-cita menjadi seperti B. J. Habibie. Oleh karena itu, setelah SMP Ia berencana melanjutkan SMU di Padang. Ia berharap dapat kuliah di jurusan yang diinginkannya.

Amak Alif berkeinginan Ia menjadi penerus Buya Hamka. Hal ini membuat impian Alif kandas. Orang tuanya menawari untuk sekolah agama atau pergi ke pondok pesantren. Alif sempat kesal, namun Ia tidak ingin mengecewakan orang tuanya. Akhirnya, Ia masuk pondok. Pamannya memberi saran untuk masuk ke Pondok Pesantren modern Gontor di Jawa Timur.

Awalnya Alif menjalaninya dengan setengah hati, namun akhirnya Ia tetap ingin melanjutkan di pondok posantren karena mendengar kalimat bahasa Arab “Man Jadda Wajada” yang artinya adalah barang siapa bersungguh-sungguh pasti bisa.

Di pondok, Ia memiliki teman baru yang berasal dari berbagai daerah. Mereka adalah Raja, Dulmajid, Said, Atang dan Baso. Mereka habiskan waktu sehari-hari dengan hafalan Al-Qur’an, belajar bahasa Arab dan bahasa Inggris siang malam. Pada tahun pertama, mereka merasa berat namun tahun-tahun berikutnya mereka jalani dengan penuh warna dan pengalaman.

Suatu hari Baso keluar dari pondok, hal ini menggugah semangat Alif dan teman-temannya untuk segera lulus dan menjadi orang sukses serta mewujudkan impiannya untuk pergi ke benua Eropa dan Amerika.

Akhirnya, impian merekan terwujud. Alif berada di Amerika, Atang di Afrika, Raja di Eropa, Baso di Asia, Said dan Dulmajid di Indonesia. Anda dianjurkan untuk tidak meremehkan suatu impian karena Allah Maha Mendengar.

Kelebihan

Ceritanya menarik dan membuat pembaca penasaran untuk mengetahui lebih lanjut kehidupan di dunia pesantren. Di dalam novel ini banyak dijumpai motivasi.

Kekurangan
Bagian klimaks ceritanya kurang menonjol dan penjelasan mengenai kehidupan beberapa tokoh dalam novel tersebut kurang.

Contoh resensi novel fiksi di atas dapat bermanfaat bagi Anda untuk dijadikan sebagai sumber referensi. Dengan demikian, dapat memudahkan Anda dalam memahami isi dari masing-masing novel best seller yang ada di Indonesia.

(Contoh resensi buku disalin dari Sekolahnesia)

 

Buku Pengetahuan

Identitas Buku

Judul Buku: Satwa Terancam Bahaya
Penulis Buku: Jen Green
Penerbit Buku: Pakar Raya
Cetakan: Tahun 2006
Tebal: 32 Halaman

Ringkasan Satwa Terancam Bahaya

Banyak diantara kita yang sangat menyukai hewan liar. Akan tetapi, sekarang banyak hewan liar yang terancam punah. Bahkan beberapa diantaranya mungkin sudah punah.

Di dalam buku karangan Jen Green ini banyak sekali pengetahuan yang akan mengajak kita untuk lebih mengenal dan mengetahui penyebab satwa menjadi langka dan bagaimana cara menyelamatkannya dari kepunahan. Hewan dan tumbuhan punah merupakan hewan dan tumbuhan yang telah mati secara keseluruhan. Hewan yang sangat langka adalah hewan yang terancam kepunahan atau populasinya akan musnah.

Pada zaman dahulu, sudah banyak spesies yang telah punah. Hal ini dikarenakan hewan tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.

Pada zaman sekarang ini sedang terjadi pemanasan global yang merupakan perubahan suhu bumi dengan cepat. Banyak sekali penyebab hewan menjadi langka bahkan punah.

Pencemaran, penebangan liar, perburuan secara besar-besaran, penangkapan ikan yang berlebihan, hujan asam, itu semua dapat menyebabkan satwa menjadi langka.

Untungnya masih ada kelompok atau komunitas pecinta alam yang bersedia menyelamatkan satwa langka. Seharusnya tidak hanya pecinta alam saja yang membantu menjaga melestarikan satwa langka. Akan tetapi masyarakat juga harus bertindak, salah satunya dengan mematuhi UU yang berlaku tentang perlindungan satwa langka.

Kelebihan 

Jika dari tata bahasa, buku ini mampu membantu siswa dengan kemampuan baca yang berbeda dan dapat menikmati buku yang sama. Baik itu secara materi di kelas maupun bacaan kelompok sendiri.

Kekurangan 

Masih terdapat beberapa istilah asing yang tidak ada penjelasannya. Sehingga masih menimbulkan tanda tanya untuk para pembacanya.

(Contoh resensi buku disalin dari Saintif)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fiorentia viviane lesmana