Pengikut

Rabu, 16 Maret 2022

Unsur-unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel


 



Cerpen adalah adalah karya fiksi singkat yang biasanya ditulis dalam bentuk prosa. Isi dari cerpen, padat dan langsung kepada inti cerita. Pembangun seluruh bagiannya adalah unsur intrinsik cerpen.

Unsur Intrinsik cerpen terdiri dari delapan bagian, yakni tema, alur, tokoh, penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Semua unsur ini mirip dengan karya sastra sejenisnya, hanya saja dalam cerpen memiliki konsep lebih ringkas dan sederhana. 

Perlu diketahui bahwa cerpen adalah karya fiksi prosa yang bisa dibaca dalam sekali duduk, 20 menit sampai satu jam dengan panjang cerita seribu hingga 10 ribu kata. Ciri-ciri ini yang membuat unsur intrinsik cerpen memiliki perbedaan dengan pembangun cerita yang lain.



Tema

Tema adalah unsur intrinsik cerpen yang menjadi dasar cerita. Unsur intrinsik cerpen tema sering disamakan dengan ide atau tujuan utama cerita. Tema merupakan unsur intrinsik cerpen yang menjadi sebuah ruh atau nyawa yang ada di dalam karya prosa seperti novel.

Tema bisa disebut ide utama dalam membuat cerita, karena tema adalah penentu latar belakang dari cerita tersebut. Tema dalam unsur intrinsik cerpen berisikan gambaran luas tentang kisah yang akan diangkat sebagai cerita dalam cerpen sehingga sangat penting memikirkan tema sebelum menulis cerpen.

Biasanya, tema ini kelihatan jelas dalam cerita, tetapi bukan lewat ungkapan langsung. Untuk menentukan tema dari sebuah cerpen, kamu perlu membaca dari awal sampai akhir dulu.


Alur

Unsur intrinsik cerpen yang kedua adalah alur atau plot. Alur dalam cerpen adalah jalan cerita. Cerpen harus memiliki jalan cerita yang jelas.

Alur sebagai unsur intrinsik cerpen biasanya memiliki beberapa tahapan mulai dari perkenalan, penanjakan, klimaks, anti klimaks dan penyelesaian.

Alur unsur intrinsik cerpen dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.

2. Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).

3. Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

Penulis bisa menceritakan tentang konflik terlebuh dahulu, kemudian menceritakan tentang awal konflik terjadi, dan pengenalan tokoh. Ada juga alur maju-mundur yang merupakan kombinasi dari kedua alur ini.

Tokoh merupakan unsur intrinsik cerpen yang sangat penting. Unsur intrinsik cerpen seperti tokoh adalah meliputi orang atau karakter yang ditampilkan dalam cerita.

Oleh pembaca, tokoh sebagai unsur intrinsik cerpen ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dari tindakan yang diceritakan.

Tokoh dalam unsur intrinsik cerpen dibagi menjadi tiga karakter, yaitu:

1. Tokoh Protagonis: tokoh utama pada cerita.

2. Tokoh Antagonis: tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama.

3. Tokoh Tritagonis: penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan.

4. Tokoh figuran, yaitu tokoh dalam cerpen yang menjadi tokoh pembantu dan memberi warna pada cerita.


Penokohan

Istilah penokohan lebih luas dari pada tokoh dan perwatakan. Penokohan dalam unsur intrinsik cerpen mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca.

Penokohan dalam unsur intrinsik cerpen merupakan penentuan watak atau karakter dari tokoh tersebut. Penokohan ini bisa digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan saat menyelesaikan suatu masalah. Begitu juga melalui penjelasan narasi atau penggambaran fisik tokoh tersebut.


Latar/setting

Unsur intrinsik cerpen selanjutnya adalah latar. Unsur ini mengacu pada latar waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita. Latar dalam unsur intrinsik cerpen bisa membuat pembaca cerpen lebih paham tentang kapan, dimana dan sedang apa tokoh yang diceritakan.

Latar/Setting merupakan unsur intrinsik cerpen berupa gambaran tentang peristiwa-peristiwa yang ada di dalam cerita. Latar termasuk unsur pembangun cerita yang vital.

Latar/setting disebut unsur intrinsik cerpen sebagai landas tumpu, mengarah pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.

Keberadaannya sangat penting untuk membangun suasana dalam cerita. Latar dalam unsur intrinsik cerpen dibagi menjadi beberapa macam, seperti waktu, tempat, sosial budaya, keadaan lingkungan, dan suasana.


Sudut Pandang

Unsur intrinsik cerpen yang tak kalah penting adalah sudut pandang. Sudut pandang adalah arah pandang dari unsur intrinsik cerpen seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita.

Sudut pandang menjadi cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.

Sudut pandang sebagai unsur intrinsik cerpen memiliki beberapa macam jenis seperti sudut pandang orang pertama, kedua, atau ketiga. Ada juga sudut pandang dari penulis yang berasal dari sudut pandang orang yang berada di luar cerita.



Gaya Bahasa

Gaya bahasa dalam unsur intrinsik cerpen menjadi ciri khas dari penulis saat menuliskan cerita. Gaya bahasa ini bisa dibedakan dari penggunaan majas, diksi, dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya.

Ada penulis yang menggunakan unsur intrinsik cerpen berupa gaya bahasa baku dan ada yang menggunakan gaya bahasa santai. Setiap penulis cerpen tentu memiliki gaya bahasa yang berbeda-beda. Hal inilah yang membedakan satu penulis dengan yang lainnya.


Amanat

Amanat adalah unsur intrinsik cerpen berupa pesan moral yang ditulis oleh penulis cerita. Amanat bisa dipetik oleh pembacanya, setelah membaca karya tersebut.

Amanat atau pesan moral sebagai unsur intrinsik cerpen biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat. Namun, amanat dalam cerpen juga bisa ditulis langsung oleh penulis atau secara tersurat. Pembaca yang menyimpulkan sendiri apa pesan yang bisa diambil dari cerpen tersebut.


Ciri-ciri Cerpen

Alur Sederhana

Cerita pendek tidak memiliki alur cerita yang rumit. Kejadian, alur dan penempatan cerita umumnya hanya satu. Cerita pendek modern hanya sedikit mengandung alur. Plot tunggal yang mudah diisi adalah salah satu ciri khas cerita pendek dan membantu membentuk karakteristik lainnya.


Penokohan Terbatas

Cerpen juga biasanya hanya memiliki jumlah tokoh yang terbatas serta waktu penceritaan yang singkat.


Setting Padat dan Jelas

Paragraf pembuka cerita pendek harus dengan cepat menggambarkan latar cerita. Pembaca harus tahu kapan dan di mana cerita itu berlangsung.


Bagian Akhir

Bagian akhir dari cerita pendek merupakan penyelesaian dari permasalahan-permasalahan yang telah terjadi di dalam cerita serta penyampaian pesan moral.

Panjang Cerita

Seperti dijelaskan sebelumnya, panjang cerpen tidak lebih dari 10 kata. Cerpen dapat dibaca dengan sekali duduk.


Gaya Bahasa Sederhana

Pada cerpen, diksi dan gaya bahasa yang digunakan tidak terlalu rumit. Ini membuat cerpen lebih mudah dan cepat dipahami pembaca.


Pesan Moral

Di akhir cerpen, biasanya akan ditemukan pesan moral yang terkandung. Pesan moral ini bisa berupa pesan tersurat maupun tersirat.


Subjek

Cerita pendek biasanya berfokus pada satu subjek atau tema. Subjek atau tema bisa berkisar dari sesuatu yang biasa-biasa saja seperti tugas sehari-hari atau yang mendebarkan seperti dongeng hantu.


Unsur ekstrinsik novel adalah unsur luar yang berada dalam sebuah cerita yang juga ikut membangun jalannya suatu cerita. Unsur ekstrinsik novel dapat berupa keadaan subjektivitas pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup.

Unsur ekstrinsik novel juga seringkali disebut mirip dengan bagian dari unsur intrinsik yaitu pada bagian “Amanat”. Berpengaruh dengan memberikan nilai-nilai positif yang melekat pada cerita. Sementara nilai-nilai yang ada pada unsur ekstrinsik novel memang tidak berpengaruh secara nyata namun, jika dipahami dengan dalam maka akan terasa.

Secara umum, unsur ekstrinsik novel berasal dari luar karya sastra dengan secara tidak langsung memengaruhi strukturnya. Ada tiga unsur ekstrinsik novel yang umum, yaitu unsur biografi, unsur sosial, dan unsur nilai.



Berikut ini terdapat sejumlah pendapat mengenai pengertian unsur ekstrinsik novel menurut para ahli, yaitu:

Tjahjno

Mendefinisikan unsur ekstrinsik novel sebagai hal-hal yang berada di luar dari struktur karya sastra, tetapi sangat dipengaruhi karya sastra tersebut.

Nurgiyantoro

Nurgiyanto menyatakan bahwa unsur ekstrinsik novel adalah unsur luar dalam karya sastra yang memiliki sifat tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme atau bagian terpenting karya sastra.

Aminuddin

Unsur ekstrinsik novel merupakan unsur yang berada di luar dari suatu karya atau cerita, tetapi dapat menentukan bentuk dan isi suatu karya itu sendiri.

Mido

Unsur ekstrinsik novel adalah latar belakang dan sumber informasi yang tidak bisa diremehkan karena memiliki nilai, arti, dan pengaruhnya.

Sumasari

Unsur ekstrinsik novel dapat dijelaskan sebagai suatu unsur yang menyusun karya sastra yang bersumber dari luar dan berkaitan dengan aspek sosiologi, psikologi, dan lain-lain.

Unsur Ekstrinsik Novel Menurut Para Ahli

Unsur ekstrinsik novel dapat dijelaskan sebagai suatu unsur yang menyusun karya sastra yang bersumber dari luar dan berkaitan dengan aspek sosiologi, psikologi, dan lain-lain. Menurut Rene Wellek dan Austin Warren dalam Tjahajono (1988:450), pengkajian terhadap unsur ekstrinsik novel mencakup empat hal yaitu:

1. Unsur ekstrinsik novel mengkaji hubungan antara sastra dengan biografi atau psikologi pengarang. Anggapan dasarnya, latar belakang kehidupan pengarang atau kejiwaannya   akan mempengaruhi terhadap proses penciptaan karya sastra dalam membangun unsur ekstrinsik novel.

2. Mengkaji hubungan sastra dengan aspek-aspek politik, sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan. Situasi sosial politik ataupun realita budaya tertentu akan berpengaruh terhadap karya sastra sebagai unsur ekstrinsik novel.

3. Unsur ekstrinsik novel adalah mengkaji hubungan antara sastra dengan hasil-hasil pemikiran manusia, ideologi, filsafat, pengetahuan, dan teknologi.

4. Mengkaji hubungan antara sastra dengan semangat zaman, atmosfir atau iklim aktual tertentu. Semangat zaman untuk membangun unsur ekstrinsik novel bisa menyangkut masalah aliran semangat digemari saat ini.

Sedangkan menurut Aminuddin, unsur ekstrinsik novel dibagi menjadi beberapa. Berikut rinciannya:

1. Nilai agama

Nilai agama yang dimaksud adalah nilai-nilai yang terkandung dalam cerita yang memiliki aturan atau ajaran keagamaan atau religi.

2. Nilai moral

Nilai moral merupakan nilai-nilai yang berhubungan dengan etika atau sopan santun dan juga akhlak. Nilai moral pada cerita umumnya dapat berupa nilai moral yang baik ataupun sebaliknya tergantung pada pengarang.

3. Nilai sosial

Nilai sosial adalah nilai yang berkaitan dengan masyarakat atau lingkungan sekitar. Nilai sosial dapat dilihat dengan mengamati interaksi antara tokoh utama dengan tokoh yang lain atau tokoh utama dengan lingkungan atau masyarakat.

4. Nilai budaya

Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kebiasaan atau tradisi yang sudah melekat pada suatu daerah.


Ada tiga unsur ekstrinsik novel yang umum, yaitu unsur biografi, unsur sosial dan unsur nilai. Berikut ini rinciannya:

1. Unsur Biografi

Unsur ekstrinsik novel yang pertama adalah unsur biografi atau latar belakang penulis. Latar belakang penulis sangat mempengaruhi isi dan cerita novel secara signifikan. Yang dimaksud unsur biografi merupakan unsur tentang latar belakang penulis, di antaranya meliputi tempat tinggal penulis, keluarganya, latar belakang pendidikannya, lingkungannya dan sebagainya.

2. Unsur Sosial

Berikutnya unsur sosial juga termasuk sebagai salah satu unsur ekstrinsik novel. Unsur sosial atau kondisi sosial budaya sangat erat kaitanya dengan kondisi masyarakat ketika novel dibuat. Artinya keadaan sosial turut mempengaruhi isi dan cerita novel tersebut. Yang meliputi unsur sosial antara lain adalah kondisi politik, kondisi sosial, kondisi ekonomi, ideologi negara serta lingkungan masyarakat sekitar dari penulis novel.

3. Unsur Nilai

Yang terakhir ada juga unsur nilai yang menjadi salah satu unsur ekstrinsik novel. Yang dimaksud unsur nilai adalah nilai-nilai yang terkadung dalam novel. Unsur ini turut melatarbelakangi cerita novel dan arah jalan ceritanya dari awal sampai akhir. Unsur nilai dalam novel berkaitan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam novel, bisa berupa nilai agama, nilai sosial, nilai budaya dan nilai moral dalam cerita novel.


1 komentar:

fiorentia viviane lesmana