Pengikut

Selasa, 15 Maret 2022

Macam-macam Paragraf

Paragraf merupakan gabungan dari tiga hingga tujuh kalimat yang berisi pikiran, gagasan, atau ide pokok. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat karena berisi satu gagasan dalam sebuah topik.

Jenis paragraf menurut letak kalimat utamanya

Paragraf deduktif

Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf. Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.

Paragraf Induktif

Paragraf Induktif merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Jenis paragraf ini memiliki kalimat utama di akhir paragraf. Paragraf induktif dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas.

Paragraf campuran

Paragraf campuran merupakan jenis paragraf yang memiliki kalimat utama di awal dan akhir paragraf. Jenis paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama lagi sebagai penjelas.

Jenis paragraf menurut tujuannya: 

Paragraf Narasi

Paragraf narasi adalah jenis paragraf yang bertujuan menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-ciri dari paragraf narasi adalah ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian. Cerita dalam paragraf narasi dituliskan secara runtut dan urut.

Paragraf narasi dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris adalah narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat. Sementara narasi sugestif adalah narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang.

Paragraf Deskripsi

Paragraf deskiripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Jenis paragraf ini bertujuan menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.

Ciri-ciri paragraf deskiripsi adalah menggambarkan suatu benda, orang, makhluk, tempat, atau suasana tertentu. Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan). Paragraf ini bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan. Paragraf ini biasanya menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.

Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca. Tujuan dari paragraf ini adalah memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca.

Pembaca juga perlu melakukan proses berpikir dan melibatkan pengetahuan untuk memahami paragraf ini. Ciri-ciri paragraf eksposisi adalah memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau melaksanakan suatu tindakan.

Gaya penulisan paragraf eksposisi bersifat informatif. Paragraf eksposisi juga menginformasikan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra. Paragraf eksposisi umumnya juga menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana.

Ada banyak jenis paragraf eksposisi seperrti eksposisi definisi, klasifikasi, proses, ilustrasi, berita, pertentangan, perbandingan, dan analisis.

Paragraf Argumentasi


Paragraf Argumentasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta. Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Tujuan dari paragraf ini adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.

Ciri-ciri paragraf argumentasi adalah menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin. paragraf argumentasi membutuhkan paparan akta untuk membuktikan pendapatnya. Isi dari paragraf ini biasnaya menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman dan penelitian. Penutup paragraf argumentasi biasanya berupa kesimpulan.

Ada tiga jenis pola paragraf argumentasi; pola analogi, pola generalisasi, dan pola hubungan sebab akibat. Pola analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Pola generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Sementara pola hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.


 Paragraf Persuasi

Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu. Paragraf persuasi merupakan jenis paragraf yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Dalam paragraf persuasi penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.

Mirip dengan argumentasi, paragraf persuasi juga memerlukan fakta dan data untuk meyakinkan pembaca. Ciri-ciri paragraf persuasi adalah berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah. Paragraf persuasi harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.

Paragraf persuasi edapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai. adalah serangkaian kalimat yang saling terhubung untuk membentuk sebuah gagasan atau ide. Paragraf disebut juga sebagai alinea. Detikers pasti sudah familiar dengan jenis paragraf, dong.

Berdasarkan jenisnya, paragraf dibedakan menjadi empat, yaitu paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif atau campuran, dan paragraf naratif.

Jenis paragraf deduktif memiliki ide pokok di awal dan menyampaikan gagasan dari yang umum atau luas ke hal yang khusus. Kebalikan dari deduktif, jenis paragraf induktif memiliki ide pokok di akhir dan menyampaikan gagasan dari hal yang khusus ke hal yang umum atau luas.


Merupakan campuran deduktif dan induktif, jenis paragraf deduktif-induktif atau campuran memiliki ide pokok di awal dan akhir paragraf. Ide pokok paragraf deduktif-induktif menyampaikan gagasan dari hal yang umum ke hal yang khusus dan ditegaskan kembali pada hal yang umum.

Sementara itu, jenis paragraf naratif adalah paragraf yang seluruh kalimatnya saling terhubung dan merupakan satu kesatuan.

Secara khusus, artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai jenis paragraf deduktif-induktif atau yang disebut juga sebagai paragraf campuran. Yuk, simak contoh yang dikutip dari buku Pengembangan Menulis Paragraf karya Dr. Munirah, M.Pd., di bawah ini.

Paragraf Deduktif-induktif
Dua kalimat ide pokok dalam jenis paragraf deduktif-induktif memiliki fungsi yang berbeda, lho. Ide pokok atau kalimat utama di awal paragraf berfungsi untuk memberi gambaran atas keseluruhan isi paragraf.

Sementara itu, kalimat utama di akhir merupakan penegasan kembali dari kalimat utama yang ada di awal paragraf.

Perhatikan contoh di bawah ini untuk mengetahui letak kalimat utama atau ide pokok pada jenis paragraf deduktif-induktif.

Contoh:

Ahli gizi selalu merekomendasikan untuk makan buah dan sayur secara rutin. Banyak manfaat yang bisa didapat dari memakan buah dan sayur. Sejumlah khasiat yang diberikan adalah bisa meningkatkan performa otak, mengurangi risiko penyakit kanker, dan menjadi sumber antioksidan. Melihat banyaknya manfaat yang diberikan, maka kita harus rutin makan buah dan sayur.

Berdasarkan contoh di atas, kalimat utama paragraf terletak di awal dan di akhir. Kalimat utama di akhir berfungsi untuk menegaskan kembali kalimat utama di awal paragraf mengenai pentingnya memakan buah dan sayur secara rutin.
Ide pokok adalah gambaran keseluruhan dari sebuah paragraf. Ide pokok memiliki fungsi untuk membantu pembaca memahami pokok pikiran yang ingin disampaikan penulis. Ide pokok disebut juga pikiran utama atau gagasan utama.
Selain itu, ide pokok memiliki fungsi untuk membantu penulis mengembangkan alur tulisan. Maka dari itu, ide pokok menjadi unsur terpenting dalam sebuah paragraf.

Cara Menemukan Ide Pokok
Umumnya, penulis menuangkan ide pokok dalam sebuah kalimat yang disebut sebagai kalimat utama. Untuk dapat menemukan ide pokok, pembaca harus memiliki kemampuan untuk membedakan kalimat utama dan kalimat penjelas.

Dalam bukunya berjudul Master Bahasa Indonesia, Ainia Prihatini, S. Hum., menjabarkan sembilan cara menemukan ide pokok, yaitu

1. Mengenali tipe atau jenis paragraf
2. Memahami perbedaan kalimat utama dan kalimat penjelas
3. Mencari kalimat utama dalam paragraf
4. Kalimat utama berisi gagasan pokok paragraf
5. Kalimat utama dapat terletak di awal atau akhir paragraf
6. Kalimat utama berupa pernyataan umum yang diperinci dengan kalimat lain
7. Kalimat utama tidak mengandung kata acuan, seperti itu, tersebut, -nya
8. Kalimat utama biasanya mengandung kata kunci, seperti yang terpenting, adalah, pada prinsipnya, sebagai kesimpulannya, jadi, dengan demikian, intinya, dll.
9. Kalimat penjelas biasanya mengandung kata kunci, seperti dengan kata lain, hal itu, artinya, cara tersebut, hal tersebut, selain itu, karena hal itu, akibatnya, sebagai contoh, contohnya, oleh karena itu.

Bentuk Paragraf berdasarkan Letak Kalimat Utama
Berdasarkan letak kalimat utamanya, Nunung Yuli Eti dalam bukunya berjudul Paragraf membagi paragraf ke dalam tiga bentuk, yaitu paragraf deduktif, paragraf induktif, dan paragraf campuran. Berikut adalah penjelasan beserta contohnya.

1. Paragraf Deduktif
Memiliki ide pokok di awal paragraf. Ide pokok dinyatakan dalam kalimat pertama dan disusul dengan kalimat-kalimat penjelas.

Contoh:
Pada prinsipnya karya sastra harus dikembalikan pada tujuan akhirnya, yakni kemanusiaan. Para sastrawan sebagai kreator langsung dalam proses itu, semestinya tidak hanya duduk berdiam menikmati suatu pergolakan yang menyangkut nasib bangsanya atau menyangkut insan sesamanya. Para sastrawan pun tidak boleh lelap dalam lamunan penuh bunga, mengingkari kenyataan yang ada di sekelilingnya. Sementara itu, kehidupan di sekitarnya penuh jeritan kelaparan, kesengsaraan, dan penindasan.

2. Paragraf Induktif
Ide pokok yang disebut juga pikiran utama atau gagasan utama dalam paragraf induktif terletak di akhir paragraf. Mula-mula dijabarkan fakta atau uraian yang kemudian digeneralisasi menjadi sebuah kalimat utama.

Contoh:
Pada saat penjajah mencengkeramkan kekuasaannya di tanah air kita, dunia sastra pun bangkit bergolak menentang kezaliman. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya syair-syair perjuangan rakyat Aceh dan roman satir yang menusuk kekejaman penjajah. Dengan demikian, nyatalah bahwa dunia sastra kita mampu membuktikan dirinya sebagai unsur pendobrakan tirani.

3. Paragraf Campuran (deduktif-induktif)
Merupakan perpaduan antara paragraf deduktif dan paragraf induktif. Paragraf campuran memiliki dua kalimat utama yang terletak di awal dan akhir paragraf.
Kalimat utama di akhir umumnya menegaskan kalimat utama di awal paragraf.

Contoh:
Gerak perjuangan kita terbatas, tetapi tidak lumpuh sama sekali. Dengan segala daya bangsa kita melepaskan diri dari penindasan meskipun blockade atau aturan-aturan yang digariskan penjajah atau penguasa sangat ketat. Balai Pustaka dan Pujangga Baru sebetulnya adalah sarana untuk mengembangkan dan memperkukuh kesastraan Indonesia. Namun, pada kenyataannya Balai Pustaka dan Pujangga Baru menjadi forum untuk merebut kemerdekaan. Itulah bukti bahwa gerak perjuangan kita tidak lumpuh sama sekali.

4. Paragraf Ineratif
Paragraf yang ide pokoknya terletak di tengah paragraf. Kalimat awal paragraf seolah-olah menjadi pengantar untuk menuju puncak.

Contoh:
Kedisiplinan masyarakat Kota Banjarsari sangan tinggi. Masalah disiplin sudah mendarah daging di tubuh mereka. Di mana mereka berada selalu menempatkan
sikap disiplin. Masyarakat Banjarsari memang layak dijadikan teladan. Mereka selalu memelihara kebersihan lingkungan. Mereka tidak mau membuang sampah
sembarangan. Bagi mereka, kebersihan adalah hal yang utama. Dengan lingkungan yang bersih, badan pun sehat, dan suasana menjadi nyaman.

5. Paragraf Deskriptif/Naratif
Paragraf ini memiliki ide pokok yang menyebar pada seluruh kalimat. Dengan kata lain, paragraf ini tidak memiliki kalimat utama dan semua kalimat penjelas memiliki ide pokok yang tersirat.

Contoh:

Suasana pagi hari di rumah bercat kuning itu sangat sejuk dan asri. Kicau burung bersahut-sahutan dan semilir angin sepoi-sepoi menambah sejuknya udara pagi. Halaman depan rumah itu tidak terlalu luas. Di sudut kanan halamannya ada sebuah taman yang cantik. Dua buah patung burung bangau putih menghiasi taman itu. Di sebelah kiri taman itu dilengkapi pula dengan air terjun yang mengalir agak deras. Tampak beraneka macam tanaman yang tumbuh di taman itu. Bunga mawar dan anggrek bulan yang sedang berbunga di taman mengundang siapa saja untuk memuji indahnya taman itu.

Pengertian & Macam Macam Paragraf Lengkap

Pengertian & Macam Macam Paragraf Lengkap – Paragraf adalah sekumpulan kalimat yang membentuk satu gagasan. Dalam sebuah paragraf terdapat satu gagasan atau ide pokok. Sebuah paragraph terdiri dari tiga unsur, yaitu ide pokok, kaimat utama, dan kalimat penjelas.

Unsur-unsur dalam paragraf:

1. Ide pokok / gagasan utama : ide yang menjiwai paragraf. Inti dalam sebuah paragraf.
2. Kalimat Utama : kalimat yang merepresentasikan ide utama dalam sebuah paragraf.
3. Kalimat Penjelas : kalimat yang memberikan penjelasan atau detil-detil tambahan dalam sebuah paragraf.

Paragraf adalah gabungan kalimat yang mengandung satu gagasan pokok dan didukung oleh gagasan-gagasan penjelas. Gagasan pokok dan gagasan penjelas ini tentunya harus memiliki keterpaduan antara bentuk dan maknanya. Sebuah paragraf bisa ditulis dengan diawali bait yang menjorok atau alinea atau bisa juga ditulis dalam bentuk yang lurus, denga dibatasi spasi antar paragraf seperti dalam artikel ini.
Dalam bahasa Indonesia, terdapat banyak sekali macam-macam paragraf. Penggolongan jenis paragraf ini bisa berdasarkan sifat isi paragraf, letak kalimat utama, fungsi atau tujuan, pengembangan kalimat utama ke dalam kalimat penjelas dan sebagainya. Berikut ini akan dibahas macam-macam paragraf beserta contohnya lengkap.

 

Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat Isi Paragrafnya

Berdasarkan isi paragraf, maka paragraf dibedakan menjadi paragraf deskripsi, eksposisi, narasi, argumentasi dan persuasi. Berikut ini pengertian kelima macam paragraf tersebut beserta contohnya.

1. Paragraf Deskriptif

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu keadaan sehingga para pembacanya seolah-olah dapat melihat, mendengar, merasakan, atau terlihat dalam peristiwa yang diuraikan penulis dalam paragrafnya. Contoh paragraf deskripsi adalah sebagai berikut.

 

Pantai Pangandaran

Ketika berada di pantai, tentu ada keinginan untuk menyaksikan matahari terbit dan matahari terbenam. Begitu pula, ketika berada di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, matahari terbit dan terbenam dapat disaksikan dengan indah. Bentuk semenanjung dari Pantai Pangandaran membuat kita bisa menikmati matahari terbit di sisi pantai timur dan tenggelam di sisi pantai barat.

Pemandangan Pantai Pangandaran sangat memesona. Di sebelah kanan terlihat perbukitan yang memanjang. Sementara itu, di sisi kiri terdapat perkampungan nelayan dengan beraneka perahu tradisional. Selain itu, di sisi kanan pun terdapat hutan cagar alam Pananjung yang dipakai sebagai penyangga ekosistem sekaligus tujuan wisata.

Di pantai ini pun banyak dipenuhi kios cinderamata, penginapan, dan toko kelontong. Hal ini sangat menarik jika mengabadikan pantai dengan teman atau keluarga dalam media foto atau video. Selain itu, hal ini pun dapat dijadikan pengalaman yang tidak akan terlupakan.

 

2. Paragraf Ekspositif

Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang isinya memberitahu, mengupas, menguraikan atau menerangkan sesuatu permasalahan dan sebisa mungkin penulis akan menjelaskan detail dan urutannya sehingga pembaca dapat memahami dengan baik permasalahan yang disampaikan penulis. Adapun contoh dari paragraf ekspositif adalah sebagai berikut.

 

Cara Menggunakan Komputer

Jika akan menyalakan komputer, kamu harus memerhatikan langkah-langkah yang tepat. Hal itu penting agar komputer terhindar dari kerusakan. Berikut penjelasannya.

Langkah pertama adalah masukkan steker komputer ke sumber listrik, lalu menyalakan stabilizer listrik. Jika lampu telah berwarna merah menyala, menandakan listrik sudah mengalir ke komputer. Kemudian, tekan tombol "power" sampai terdengar bunyi berdengung lembut tanda perangkat harddisk/ memori komputer bekerja.

Setelah itu, tekan tombol layar di bawah kaca monitor sampai muncul tanda "Windows 2000, XP atau Vista". Kemudian klik tanda "start" untuk memilih menu untuk mengetik atau mengerjakan sesuatu, misalnya pilih menu "Microsoft Word". Setelah klik, mesin langsung bekerja, terbuka dan ada halaman layar kosong yang siap di ketik. Ketiklah bahan yang perlu diketik. Selesai mengetik, sim panlah hasil ketikan secara aman dalam memori dengan menekan ikon disket pada toolbar atau klik "save".

Setelah itu, pilihlah file "close" atau klik ikon "X" di ujung layar kerja sampai muncul gambar menu komputer dan huruf start. Untuk mematikan komputer, Anda dapat mengeklik tombol start. Kemudian pilih shutdown. Dengan menekan shutdown, komputer akan mati secara otomatis. Setelah program komputer hilang, tekanlah tombol power pada layar monitor dan stabilizer saluran listrik. Cabutlah steker listrik ke komputer untuk mengakhiri proses operasi komputer.

 

3. Paragraf Naratif

Paragraf narasi adalah paragraf yang isinya menceritakan suatu kejadian atau peristiwa dan disusun secara kronologis (berdasarkan urutan waktu) sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang diceritakan dalam paragraf tersebut. Biasanya cerita dalam paragraf narasi ini adalah kisah nonfiksi/nyata (ex. biografi) maupun kisah fiksi (ex. cerpen). Contoh paragraf narasi adalah sebagai berikut.

 

Pengedar Uang Palsu Ditangkap

Tukiran, 49, warga Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk, Klaten, Jawa Tengah, ditangkap karena mengedarkan uang palsu, kemarin. Selain menangkap tersangka, petugas juga menyita barang bukti uang palsu pecahan Rp100 ribu senilai Rp1,5 juta. Tersangka yang berprofesi tukang kayu ditangkap anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Trucuk dan kini ditahan di Kepolisian Resor (Polres) Klaten.

Penangkapan dilakukan berkat laporan masyarakat tentang beredarnya uang palsu pecahan Rp100 ribu di Desa Kalikebo, Trucuk. Berdasarkan informasi itu Tukiran ditangkap saat membeli rokok di toko dengan menggunakan uang palsu pecahan Rp100 ribu sebanyak 15 lembar. Kepada polisi, Tukiran mengaku telah tiga kali mengedarkan uang palsu, yaitu di Kalikebo, Srago, dan Jimbung. Hal itu dilakukan karena terdesak kebutuhan untuk membayar angsuran kredit sepeda motor.

 

4. Paragraf Argumentatif

Paragraf argumentasi adalah jenis paragraf yang isinya memuat argumen (pendapat) atau opini atau gagasan-gagasan dari penulis dan berdasarkan sudut pandang dan keyakinannya. Biasanya untuk memperkuat pendapatnya, penulis akan melampirkan bukti-bukti supaya pembaca yakin. Yang membedakan paragraf ini dengan jenis paragraf yang lainnya adalah hampir seluruh isinya merupakan pendapat secara subjektif. Perhatikan contoh paragraf argumentasi berikut ini.

 

Impian Orang Tua adalah Belenggu Anak

Sebelum menjalani tes masuk perguruan tinggi, lulusan SMA sebenarnya sudah dihadapkan pada ujian. Mereka harus memilih jurusan dan jenis sekolah yang tepat. Mereka juga harus cermat memilih faktor-faktor yang memengaruhi proses belajarnya nanti.

 

Akan tetapi, ada orangtua yang sangat berambisi untuk memajukan anak sesuai dengan kehendaknya. Alasannya untuk mewujudkan cita-cita dan impian orangtuanya sendiri. Hal ini menyebabkan anak menjadi terbelenggu, tidak kreatif, dan tidak mandiri. Di sisi lain, orangtua pun akhirnya tidak mengukur kemampuan anak sesuai minat dan bakatnya.

 

5. Paragraf Persuatif

Paragraf persuasi adalah sebuah paragraf yang berisi bujukan atau himbauan untuk mempengaruhi atau meyakinkan pembaca agar melakukan apa yang dituliskan dalam paragraf tersebut. Dan Biasanya dilengkapi dengan bukti agar pembaca lebih yakin. Jenis paragraf ini banyak digunakan untuk iklan atau promosi barang maupun suatu objek. Contoh paragraf persuasif antara lain sebagai berikut.

 

Berwisata di Bandar Lampung

Menikmati keindahan Kota Bandar Lampung akan terasa lebih afdal jika Anda nikmati dari kawasan Bukit Randu. Di wilayah ini berdiri sejumlah hotel dan restoran yang memanjakan para wisatawan ketika berlibur dengan berbagai fasilitas menarik. Berdasarkan informasi dari warga, Bukit Randu diambil dari nama sebuah bukit yang terkenal dengan Daerah Umbul Kapuk atau pohon randu.

 

Bukit yang ada di tengah Kota Bandar Lampung pada ketinggian 200 meter dari permukaan laut. Jika Anda ingin mencari oleh-oleh khas Lampung, Jalan Teluk Betung adalah tempatnya. Di jalan yang berjarak sekitar 500 meter dari Bukit Randu ini berdiri beberapa warung yang menjual makanan asli Lampung. Di antaranya kopi bubuk dan keripik pisang. Oleh-oleh khas Lampung juga banyak dijumpai di Pasar Bambu Kuning.

 

Di sini, banyak dijual beragam kebutuhan warga. Salah satu barang yang menarik dan layak untuk Anda jadikan kenang-kenangan adalah kain tapis. Kain khas Lampung ini dijual dengan harga bervariasi, tergantung corak dan proses membuatnya.

 

Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama

Berdasarkan posisi atau letak topik atau gagasan utamanya, paragraf dibedakan menjadi paragraf deduktif, induktif, campuran (deduktif-induktif), dan paragraf penuh kalimat topik (naratif).

1. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di bagian awal paragraf. Paragraf jenis ini memiliki ciri yaitu menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu baru kemudian menyusul uraian yang lebih rinci mengenai permasalahan atau gagasan utamanya (umum-khusus). Contohnya adalah sebagai berikut.

 

Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.

 

2. Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya pada bagian akhir paragraf. Karakteristik paragraf induktif yaitu menyajikan penjelasan terlebih dahulu, baru kemudian diakhiri dengan pokok pembicaraan (urutan khusus-umum). Contoh paragraf induktif adalah sebagai berikut.

 

Guru menguasai materi dengan baik. Siswa terkelola dalam suasana pembelajaran yang kondusif. Proses pembelajaran aktif dan partisipatif. Evaluasi dilaksanakan sebagai pengukuran tingkat penyerapan siswa. Hal-hal di atas merupakan indikasi menuju keberhasilan pembelajaran di kelas.

 

3. Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)

Paragraf campuran atau deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di bagian awal dan akhir paragraf. Kalimat pada akhir paragraf ini umumnya menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf. Contoh paragraf campuran adalah sebagai berikut.

 

Bahasa sangat penting dalam kehidupan kita. Untuk berkomunikasi kita menggunakan bahasa. Untuk bekerja sama kita menggunakan bahasa. Untuk mewarisi dan mewariskan kebudayaan, kita memerlukan bahasa. Sekali lagi, betapa pentingnya bahasa bagi kehidupan kita.

 

4. Paragraf Penuh Kalimat Topik (Naratif)

Pada paragraf ini, seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat khusus menjadi kalimat utama (topik). Kondisi demikian biasanya akibat sulit menentukan kalimat topik karena kalimat yang satu dan yang lainnya sama-sama penting. Paragraf macam ini sering dijumpai dalam uraian yang bersifat naratif terutama dalam karangan fiksi. Contoh paragraf penuh kalimat topik adalah sebagai berikut.

 

Seseorang sedang menyapu sambil menembang. Pak Mo mengumpulkan daun-daun kering di sudut halaman. Esok hari pekerjaan yang sama menghadang di tempat yang sama. Daun-daun jatuh dan Pak Mo menyapunya lagi. Begitulah rupanya hakikat dari hidup, selalu menuntut dibersih-bersihkan karena sampah dapat datang setiap saat, setiap desah nafas.

 

Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsinya dalam Karangan

Berdasarkan tujuan atau fungsinya dalam sebuah karangan, maka paragraf dibedakan menjadi tiga jenis yaitu paragraf pembuka, paragraf pengembang/penghubung, dan paragraf penutup. Berikut ini pembahasan ketiga jenis paragraf tersebut.

1. Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka adalah jenis paragraf yang berfungsi sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah yang akan diuraikan. Oleh sebab itu paragraf pembuka harus menarik minat dan perhatian pembaca serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Contoh paragraf jenis ini adalah sebagai berikut.

 

Kali ini kita akan membahas manfaat kelapa untuk kesehatan. Kelapa banyak kita jumpai di pedesaan khususnya daerah pesisir. Namun tidak menutup kemungkinan di daerah pedalaman bahkan dataran tinggi juga masih dapat dijumpai pohon kelapa.

 

2. Paragraf Penghubung atau Pengembang

Paragraf ini bertujuan untuk menghubungkan dan mengambangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan di dalam paragraf pembuka. Contoh-contoh, ilustrasi, inti permasalahan, dan uraian pembahasan adalah isi sebuah paragraf pengembang. Contoh paragraf ini adalah sebagai berikut.

Beberapa manfaat kelapa diantaranya, dapat menetralisir racun, menghilangkan cairan tubuh yang hilang dan bisa untuk menggantikan infus.

 

3. Paragraf Penutup

Paragraf penutup adalah paragraf yang mengakhiri sebuah karangan. Biasanya paragraf ini berisi kesimpulan dari paragraf penghubung. Dapat pula paragraf penutup berisi penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam paragraf penghubung. Bentuk paragraf penutup bisa bervariasi bisa dalam bentuk kesimpulan, ringkasan, atau hanya sekedar harapan atau komentar. Contohnya adalah sebagai berikut.

Demikian beberapa manfaat dari buah kelapa yang bisa saya bagikan, semoga bisa bermanfaat.

 

Jenis Paragraf Berdasarkan Pola Pengembangan Kalimat Utama

Jenis paragraf berdasarkan Pola pengembangan kalimat utama ke dalam kalimat penjelas dapat dikategorikan ke dalam beberapa bentuk yaitu paragraf definisi, sebab-akibat, akibat-sebab, analogi, perbandingan, generalisasi, contoh dan klasifikasi.

1. Paragraf Definisi

Paragraf definisi menggunakan kata-kata seperti “adalah” antara lain: ialah, yaitu merupakan, dan sebagainya. Kata “adalah” biasanya digunakan apabila sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata benda. Kata “yaitu” untuk kata kerja atau sifat, kata “ialah” untuk menjelaskan sinonim suatu hal sedangkan kata “merupakan” dipakai untuk mendefinisikan pengertia rupa atau wujud. Contoh paragraf definisi adalah sebagai berikut.

Apakah psikologi itu? R.S Woodworth berpendapat, “Psikologi ialah ilmu jiwa”, sedangkan menurut Crow dan Crow “Psikologi adalah kejiwaan manusia dalam berinteraksi dengan dunia sekitarnya”. Sementara itu, Santian mengemukakan bahwa psikologi merupakan perwujudan tingkah laku.

 

2. Paragraf Sebab-Akibat

Paragraf ini memiliki ciri yaitu kalimat penjelas merupakan akibat dari apa yang disebutkan dalam kalimat utama, seperti pada contoh berikut ini.

Gelombang tsunami melanda kepulauan Mentawai. Sebagian besar wilayah pertanian hancur. Banyak penduduk yang mengalami luka-luka, bahkan banyak yang meninggal. Pemerintah sibuk dan para relawan sibuk menyelamatkan korban bencana tersbut

 

3. Paragraf Akibat-Sebab

Paragraf ini memiliki ciri yaitu kalimat penjelas merupakan sebab dari apa yang disebutkan dalam kalimat utama, seperti pada contoh berikut ini.

Disiplin pengendara di jalan raya sangat rendah. Jumlah kendaraan di jalan raya semakin banyak. Kian hari lalu lintas di jalan raya menjadi semakin sesak.

 

4. Paragraf Analogi

Analogi merupakan bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Biasanya paragraf analogi dibuat dengan bantuan kiasan. Kata-kata yang digunakan yaitu ibarat, seperti dan bagaikan. Contoh paragraf analogi adalah sebagai berikut.

Dalam penanganan poso kita memang diingatkan bahwa penangannya tidaklah mudah. Ibaratnya kita diminta untuk memegang telur. Kalau terlalu keras memegangnya, telur itu akan pecah, tetapi terlalu longgar juga akan pecah karena akan terlepas dari tangan.

 

5. Paragraf Perbandingan

Paragraf perbandingan biasanya menggunakan ungkapan “seperti dengan”, “seperti halnya”, “demikian juga”, “sama dengan”, “sejalan dengan”, “akan tetapi”, “sedangkan”, dan “sementara itu”. Contoh paragraf perbandingan adalah sebagai berikut.

Seruan “Kiri!” seorang penumpang angkot akan turun dari mobil yang ditumpanginya, misalnya di Bandung, mungkin tidak lazim di beberapa daerah lain seperti Manado, Gorontalo, dan Malaysia, yang membuat para penumpang serempak menengok ke kiri. Seperti halnya di Bandung, di Jakarta juga menggunakan seruan “ Kiri” untuk menghentikan angkot. Akan tetapi, di Manado kata yang diserukan yaitu ” Muka”. Sementara itu, seruan “ Minggir!”, lazim digunakan di daerah Lampung.

 

6. Paragraf Generalisasi

Paragraf generalisai adalah bentuk paragraf yang tidak menempatkan ide pokok dalam satu kalimat, tetapi ide pokoknya menyebar dalam seluruh kalimat, seperti pada contoh berikut.

Remaja sekarang lebih menghargai kebebasan. Remaja selalu ingin meniru sesuatu yang dianggapnya modern. Budaya hidup barat selalu menjadi idolanya

 

7. Paragraf Contoh

Dalam paragraf jenis ini menggunakan kata “seperti”, “misalnya”, “contohnya”, dan lain sebagainya untuk mengembangkan gagasan utamanya. Perhatikan contoh berikut ini.

Selain tipe introver, sifat manusia adalah ekstrover. Tipe ekstrover adalah orang-orang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya, kepada orang lain, dan kepada masyarakat. Orang yang tergolong ekstrover memiliki sifat-sifat tertentu, contohnya berhati terbuka, lancar dalam pergaulan, ramah tamah, penggembira, mudah mempengaruhi, dan mudah dipengaruhi oleh orang lain.

 

8. Paragraf Klasifikasi

Paragraf ini dikembangkan melalui klasifikasi (pengelompokkan) berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata yang lazim digunakan yaitu “dibagi menjadi”, “digolongkan menjadi”, “terbagi menjadi”, dan “mengklasifikasikan”. Contoh paragraf klasifikasi adalah sebagai berikut.

Penyelidikan tentang temperamen watak manusia telah dilakukan sejak dahulu kala. Hippo Crates dan Galenus mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi empat golongan menurut keadaan zat-zat cair yang ada di dalam tubuhnya.

 

9. Paragraf Rincian

Paragraf rincian merupakan paragraf yang kalimat utamanya dijelaskan dengan cara merinci seperti pada contoh berikut ini.

Akhir-akhir ini negara kita sedang mengalami banyak musibah. Musibah yang terjadi diantaranya meletusnya gunung Merapi yang mengakibatkan banyak penduduk yang mengalami musibah. Selain itu tsunami di kepulauan Mentawai yang menyisakan duka yang dalam bagi masyarakat di wilayah itu. Belum lagi musibah banjir bandang yang terjadi di Papua.

 

Jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama/ ide pokok paragrafnya:

1. Paragraf Deduktif adalah paragraf yang ide pokoknya berada di awal paragraf.
Contoh: “Paragraf terdiri dari dua jenis kalimat. Mereka adalah kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalimat utama adalah kalimat yang menonjolkan ide pokoknya, sedangkan kalimat penjelas adalah kalimat yang mendukung kalimat utama.”

2. Paragraf Induktif adalah paragraf yang ide pokoknya berada di akhir paragraf.
Contoh: “Kalimat utama adalah kalimat yang menonjolkan ide pokoknya, sedangkan kalimat penjelas adalah kalimat yang mendukung kalimat utama. Dari penjelasan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa sebuah paragraph dibentuk dari kalimat utama dan kalimat penjelas.”

3. Paragraf Campuran adalah paragraf yang ide pokoknya ada di awal dan akhir kalimat.
Contoh: “Sebuah paragraf terdiri dari ide pokok, kalimat utama, dan kalimat penjelas. Kalimat utama adalah kalimat yang menonjolkan ide pokoknya, sedangkan kalimat penjelas adalah kalimat yang mendukung kalimat utama. Dari penjelasan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa sebuah paragraph dibentuk dari kalimat utama dan kalimat penjelas.”

Jenis-jenis paragraf berdasarkan isi paragrafnya:

1. Paragraf Eksposisi yaitu paragraf yang isinya menceritakan tentang permasalaha, pertistiwa atau kejadian.

Contoh: Mawar adalah salah satu jenis bunga yang dari genus Rosa. Terdapat 100 spesies lebih bunga mawar liar yang ada di dunia ini. Tanaman mawar ini pada umumnya adalah tanaman yang berduri yang tingginya mencapai 2 hingga 5 meter. Selain itu, banyak orang yang memelihara tanaman mawar sebagai tanaman hias di rumah karena keindahan bunganya.

2. Paragraf Deskripsi yaitu paragraf yang menggambarkan suatu keadaan sehingga para pembacanya seperti membayangkan hal yang sama dalam karangan deskripsi.

Contoh: Tiara adalah gadis yang cantik. Ia memiliki kulit yang putih. Tiara memiliki senyum yang manis. Ia ramah dan tidak pernah marah. Ia baik dan murah hati.

3. Paragraf Argumentasi yaitu paragraf yang isinya tentang gagasan untuk meyakinkan atau mempengaruhi pembaca untuk menerima gagasan penulis.

Contoh: Lingkingan sekitar kita ini sangat kotor. Banyak sampah yang tidak dibuang pada tempatnya dan kotoran kucing ada di mana-mana. Hal tersebut membuat warga menjadi tidak nyaman. Oleh karena itu, kita harus bergotong royong untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal kita sehingga menjadi lebih bersih dan nyaman untuk ditinggali.

4. Paragraf Persuasi yaitu paragraf yang isinya tentang ajakan atau bujukan untuk mempengaruhi pembaca untuk mengikuti pendapatnya. Paragraf ini hampir mirip dengan paragraph argumentasi. Yang berbeda adalah, paragraph arguemntasi berisi alasan yang dijadikan fakta, sedangkan paragraf persuasi menggunakan alasan sebagai himbauan dan ajakan ataupun harapan sang penulis.

Contoh: Penggunaan pupuk kimia memiliki efek negative terhadap lingkungan. Pupuk tersebut terbuat dari bahan-bahan kimia yang dapat mencemari hasil panen karena bisa meresap hingga ke dalam. Mari kita beralih kepada pupuk alami yang lebih baik untuk lingkungan dan hasil panen.

5. Paragraf Narasi yaitu paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dan masalah tertentu.

Contoh: Kemarin aku berjalan-jalan di kebun nenek. Aku melihat banyak bunga bermekaran. Namun, aku tiba-tiba merasa takut karena ada gerombolan lebah yang terbang ke arah ku. Spontan saja aku berlari masuk ke dalam rumah dan menutup pintu. Untunglah aku selamat dan tidak digigit lebah-lebah itu.

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fiorentia viviane lesmana