Jenis paragraf Eksplanasi

 Paragraf Eksplanasi

Paragraf eksplanasi merupakan tulisan yang menjelaskan mengapa dan bagaimana fenomena atau peristiwa tertentu dapat terjadi. Paragraf ini tidak hanya sebatas memuat penjelasan terkait proses pembentukan fenomena alam, tetapi juga fenomena sosial, ekonomi, hingga budaya. Di samping itu, penulis yang akan membuat paragraf eksplanasi harus memperhatikan ketentuan struktur penulisannya. Struktur umum paragraf ini adalah pernyataan umum dan deretan penjelas. Karenanya, bagian interpretasi bersifat opsional.

Jenis-Jenis Teks Eksplanasi Beserta Contohnya

Dilansir dari NWS Departement School dan Education, pada teks eksplanasi terdapat 4 jenis teks, yakni sebagai berikut.

1. Teks Eksplanasi Sequential (Berurutan)

Jenis teks ini memuat rincian tahapan suatu fenomena, contohnya siklus dalam rantai makanan, siklus menstruasi, siklus metamorfosis, siklus daur ulang, dan sebagainya. Berikut contohnya.

Dalam siklus mensturasi, terdapat 3 fase. Fase pertama, yakni menstruasi, biasanya terjadi selama 3—7 hari. Pada fase ini, lapisan dinding rahim mengalami peluruhan menjadi darah menstruasi. Pada tiap siklus, darah yang keluar selama menstruasi berkisar 30—40 ml. Selanjutnya, fase kedua, yakni praovulasi dan ovulasi. Lapisan dinding rahim yang sempat luruh mulai kembali menebal pada fase pra ovulasi. Di samping itu, masa ovulasi tiap perempuan berbeda tergantung pada siklus menstruasi dan faktor lainnya. Fase ketiga adalah pramenstruasi. Pada fase itu, lapisan dinding rahim semakin tebal. Jika tidak terjadi pembuahan, perempuan akan mulai mengalami gejala pramenstruasi (PMS).

2. Teks Eksplanasi Teoritis

Jenis teks ini menjelaskan kemungkinan sesuatu dan spekulasi yang bisa saja terjadi di balik fenomena tertentu. Misalnya, gempa bumi dapat memicu bencana alam lain yang juga menghancurkan. Berikut contohnya.

Berbagai bencana alam, misalnya letusan gunung berapi, gempa bumi, dan badai, dapat memicu kemungkinan bencana lainnya terjadi. Salah satu contohnya adalah bencama gempa bumi yang terjadi di bawah laut. Sering kali gempa bawah laut dipediksikan dapat memicu terjadinya bencana alam tsunami. Tsunami dapat muncul karena adanya gerakan vertikal pada kerak bumi sehingga dasar laut naik-turun dengan tiba-tiba atau mendadak. Dengan demikian, hal itu berdampak pada keseimbangan air laut yang terganggu sehingga berimbas pada terjadinya tsunami.

3. Teks Eksplanasi Kausal

Jenis teks ini menjelaskan asal atau penyebab perubahan yang terjadi pada hal tertentu secara bertahap. Misalnya, proses terjadinya gempa bumi, tanah longsor, dan lainnya. Berikut contohnya

Pergerakan bulan yang berada tepat di antara matahari dan bumi dapat menyebabkan terjadinya gerhana matahari. Pergerakan tersebut menyebabkan sebagian wilayah di bumi tertutup cahaya matahari. Fenomena ini membuat sebagian wilayah di permukaan bumi yang ditutupi bulan menjadi gelap. Dari permukaan bumi, bulan yang menghalangi cahaya matahari hanya berjarak sekitar 384.400 km. Berdasarkan hal itu, jaraknya dengan bumi lebih dekat daripada matahari yang berjarak sekitar 149.680.000 km dari bumi.

4. Teks Eksplanasi Faktorial

Jenis teks ini menjelaskan efek dan hasil dari suatu proses. Misalnya, sebab perubahan iklim, efek kolonialisasi, dampak munculnya UU Cipta Kerja, dan sebagainya. Berikut contohnya.

Transmigrasi merupakan program pemerintah untuk memindahkan penduduk dari satu daerah yang padat ke daerah lain yang masih dalam wilayah Indonesia. Program tersebut memiliki dampak positif, yaitu lahan-lahan yang kosong dapat dimanfaatkan agar dapat lebih produktif. Lahan-lahan itu dapat digunakan menjadi media tanam untuk komoditas pertanian dan perkebunan yang akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Di samping itu, para transmigran dapat lebih mengenal penduduk asli daerah yang telah bermukim. Dengan adanya rasa persaudaraan dan kebersamaan dalam aktivitas sehari-hari, diharapkan penduduk dan transmigran dapat mendapat kesejahteraan ekonomi dan kerukunan antarwarga.