Pengikut

Selasa, 15 Maret 2022

KARYA ILMIAH : Pengertian, tujuan, manfaat, karakteristik, jenis-jenis, ciri-ciri, struktur, kaidah kebahasaan, sistematika,

Pengertian Karya Ilmiah


Pengertian karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk melakukan pemecahan masalah dengan melalui landasan teori dan juga langkah-langkah ilmiah didalamnya. Umumnya karya ilmiah berisi tentang data, fakta dan juga solusi untuk menyelesaikan masalah dalam tulisan tersebut.

Sebuah karya ilmiah ditulis berdasarkan pada hal-hal yang memang diperlukan untuk dilaksanakan dan dicari solusi penyelesaiannya secara cepat dan tepat. Supaya bisa terlaksana sesuai dengan ekspektasi yang telah dibuat dan direncanakan.

Karya ilmiah yang baik adalah tulisan yang mengikuti tata cara pembuatan dan penelitian yang baik dan benar. Dengan begitu, hasilnya juga akan sangat memuaskan dan bisa memberikan berbagai kepuasan di hati peneliti dan para penikmat karya tulis tersebut.

Karya Tulis Ilmiah atau disingkat Karya Ilmiah (Dalam Bahasa Inggris Scientific Paper) adalah laporan tertulis atau tulisan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian mengenai suatu masalah yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi etika dan kaidah keilmuan yang ditaati dan dikukuhkan oleh masyarakat umum.

Karya ilmiah disebut juga sebagai "tulisan akademis" karena biasa ditulis oleh kalangan kampus perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa. Karya ilmiah juga berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berupa penjelasan (explanation), prediksi (prediction), dan pengawasan (control).

Pengertian Karya Tulis Ilmiah Menurut Para Ahli


Eko Susilo, M. 1995:11


Karya ilmiah adalah suatu tulisan atau karangan yang didapatkan sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil penelitian, pengamatan, peninjauan dalam bidang tertentu, disusun menggunakan metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantu bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya.

Yamilah dan Samsoerizal (1994:90)


Memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis yang berdasarkan fungsinya antara lain seperti: makalah, skripsi, tesis dan disertasi.

Sikumbang (1981)


Memaparkan bahwa ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan ilmiah tersebut. Antara lain dapat mengembangkan keterampilan membaca efektif, dapat menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil inti sarinya dan mengembangkan ke tingkat pemikiran yang lebih matang dan lain sebagainya.

Tujuan Karya Tulis Ilmiah


Adapun tujuan dari karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut.
  • Untuk dapat melatih hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah yang sistematis dan metodologis. atau ide tersurat.
  • Karya ilmiah yang telah ditulis, diharapkan menjadi transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat.
  • Para akademisi tidak hanya sebagai konsumen pengetahuan, tapi juga mampu menjadi produsen berfikir dan menulis di bidang ilmu pengetahuan.
  • Untuk membuktikan pengetahuan serta potensi ilmiah yang dimiliki oleh penulis.
  • Dapat melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian.


Manfaat Karya Tulis Ilmiah


Manfaat apa yang akan kita dapatkan dalam menulis karya ilmiah? Ini dia penjelasannya.
  • Untuk melatih dalam menggabungkan beberapa hasil bacaan dari berbagai sumber bacaan.
  • Penulis dapat berlatih mengintegrasikan hasil bacaan dengan gagasan sendiri.
  • Dapat mengembangkan pemikiran menjadi lebih matang.
  • Dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta dan data secara jelas dan sistematis.
  • Mengakrabkan penulis dengan kegiatan-kegiatan perpustakaan, seperti menggunakan katalog dalam mencari buku yang diperlukan.
  • Penulis akan merasakan kepuasaan intelektual, yakni satu kepuasan yang berkaitan dengan kemampuan untuk menyajikan satu pengetahuan.
  • Penulis ikut menyumbang bagi perluasan cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
  • Sebagai bahan penelitian atau acuan pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.


Karakteristik Karya Tulis Ilmiah


Kita juga harus mengetahui karakteristik dalam karya tulis ilmiah.
  • Tulisan yang dbuat harus mengacu pada teori.
  • Harus lugas, maksudnya tidak emosional, tidak kritis, dan tidak menimbulkan interprestasi lain.
  • Harus logis, artinya mengacu pada pembahasan yang rasional dengan urutan yang konsisten.
  • Efesien, artinya mempergunakan kalimat, kata dan bahasa yang baik, sesuai, dan mudah dipahami.
  • Efektif, artinya tulisan-tulisan yang dibuat harus ringkas dan padat.
  • Objektif, artinya berdasarkan fakta, kerangka karya ilmiah bersifat konkrit dan benar adanya/ tidak mengada-ada.
  • Sistematis, artinya penulisan dan pembahasan harus sesuai dengan prosedur yang ada.


Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah


Berikut ini adalah beberapa macam jenis karya tulis ilmiah beserta penjelasan singkatnya.

1. Artikel


Artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan cara yang ilmiah dan mengikuti pedoman ilmiah yang telah disepakati sebelumnya.

Sistematika artikel:
  • Judul
  • Nama penulis (tanpa gelar akademik)
  • Abstrak
  • Kata kunci
  • Pendahuluan
  • Kerangka teori (kajian)
  • Pembahasan
  • Penutup
  • Daftar pustaka

2. Makalah


Makalah adalah salah satu karya ilmiah yang menyajikan suatu masalah dengan pembahasan berdasarkan data yang ada di lapangan dan bersifat empiris-objektif.

Sistematika makaalah:
  • Pendahuluan
  • Pembahasan
  • Kesimpulan

3. Kertas Kerja


Kertas kerja / work paper pada prinsipnya sama dengan makalah, namun pada kertas kerja dibuat dengan analisis yang lebih mendalam dan juga tajam dan dipresentasikan pada seminar yang biasanya dihadiri oleh para ilmuwan.

4. Paper


Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan para akademisi (mahasiswa) dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikan sebelum menyelesaikan jenjang studi.

5. Skripsi


Skripsi adalah salah satu karya ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S1 (Sarjana). Berisi tulisan yang sistematis yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain.

6. Tesis


Tesis adalah suatu karya ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S2 (Pasca Sarjana). Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.

7. Disertasi

Disertasi atau disebut juga "Ph.D Thesis" adalah suatu karya ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S3 (Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan fakta dan data yang sahih dengan analisis yang terinci.

8. Artikel Ilmiah Populer


Artikel ilmiah populer adalah artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya bahasa populer (bahasa jurnalistis/media) untuk dimuat pada media massa (majalah, situs, suratkabar). Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah populer tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Namun, artikel ilmiah populer ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik..

Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah


Tahukah Anda apa saja ciri-ciri yang terdapat dalam karya tulis ilmiah?
  • Bahasa yang digunakan harus bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata, dan kalimat-kalimat efektif dengan struktur yang baku.
  • Sikap penulis dalam karya ilmiah harus objektif, disampaian dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif dan tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
  • Struktur karya ilmiah sangat ketat.
  • Komponen karya ilmiah bermacam-macam sesuai dengan jenisnya, namun pada intinya karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka.


Struktur Karya Tulis Ilmiah


Struktur dari karya tulis ilmiah terdiri dari tiga yaitu bagian pendahuluan, inti pembahasan, dan penutup.

Bagian Pendahuluan


Pada bagian ini berisikan informasi terkait karya ilmiah yang telah dilakukan. Ada banyak poin-poin penting harus dipaparkan dalam pendahuluan diantaranya yaitu, latar belakang masalah yang menceritakan kenapa penelitian itu diambil sebagai judul utama dalam karya tulis ilmiah tersebut.

Bagian Inti Pembahasan


Pada bagian inti pembahasan dalam penelitian karya tulis ilmiah memaparkan penelitian dilakukan dengan mengambil studi kasus pada bagian pendahuluan.

Bagian penutup


Pada bagian ini menjelaskan kesimpulan akhir dari penelitan karya tulis ilmiah yang telah dilakukan. Apakah penelitian tersebut dapat memberi solusi terhadap permasalahan yang diangkat atau sebagai batu loncatan awal untuk penelitan selanjutnya pun harus dipaparkan.

Kaidah/Unsur Kebahasaan Karya Tulis Ilmiah


Dalam penulisan karya tulis ilmiah harus mengikuti 2 kaidah, yakni kaidah penulisan bersifat umum dan kaidah penulisan bersifat khusus.
  1. Kaidah bersifat umum: adalah kaidah tentang bahasa Indonesia baku dan ejaan yang berlaku secara umum.
  2. Kaidah bersifat khusus: adalah kaidah mengenai teknis penulisan yang telah disepakati bersama dan berlaku di lingkungan tertentu.

  

Ciri-ciri Bahasa Keilmuan Sebagai Media Karya Ilmiah


Ciri-ciri kebahasaan karya ilmiah menurut Jujun Suriasumantri sebagai berikut:
  1. Reproduktif: maksud yang ditulis oleh penulis karya ilmiah dapat diterima dengan makna yang sama oleh pembaca.
  2. Rasional: penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis.
  3. Bersifat Denotative: penulis dalam karya ilmiah menggunakan istilah atau kata yang hanya memiliki satu makna.
  4. Penggunaan istilah keilmuan: penulis dalam karya ilmiah harus mempergunakan istilah-istilah keilmuan sebagai bukti penguasaan penulis terhadap ilmu tertentu yang tidak dikuasai penulis pada bidang ilmu yang lain.
  5. Penggunaan bahasa baku dalam ejaan, kata, kalimat, dan paragraf: penulis mempergunakan bahasa dengan mengikuti kaidah tatabahasa agar hasil tulisan tidak mengandung arti yang lain atau salah tafsir bagi pembaca.
  6. Tidak ambigu: maksudnya tidak bermakna ganda karena penulis kurang menguasai materi atau kurang mampu menyusun kalimat dengan subjek dan predikat yang jelas.
  7. Tidak emotif: maksudnya tidak melibatkan aspek perasaan dari penulis karya ilmiah.

Sistematika Karya Tulis Ilmiah


Kamu juga harus mengetahui sistematika karya tulis ilmiah yang baik dan benar.

Bab I Pendahuluan
  1. Latar belakang masalah, uraian singkat, jelas dan logis dari suatu kegiatan ilmiah untuk menjelaskan alasaan teoritik serta faktual mengapa permasalahan yang diangkat perlu dijawab melalui kegiatan penelitian.
  2. Rumusan masalah, argumentasi atau pertanyaan kritis yang fleksibel yang diambil intinya dari pernyataan umum dari masalah penelitian, sebagaimana tercantum dalam latar belakang masalah.
  3. Tujuan penelitian, uraian singkat serta penjelasan tentang tujuan apa yang hendak dicapai dalam penelitian tersebut.
  4. Manfaat penelitian, uraian mengenai hasil karya tulis ilmiah apa saja yang diunggulkan dan dapat disumbangkan dari hasil penelitian.

Bab II Kerangka Teori
  1. Landasan teori, seperangkat konsep batasan dan proposisi yang dapat menyajikan suatu pandangan yang sistematis mengenai fenomena dalam penelitan dengan merinci hubungan antar variabel yang bertujuan menjelaskan serta memprediksikan fenomena tersebut.
  2. Hipotesis penelitian, kesimpulan sementara kerangka pemikiran seorang peneliti.

Bab III Metode Penelitian
  1. Jenis penelitian, a) dari tujuan dasarnya, b) dari tempat pelaksanaan penelitian, c) dari tujuan umumnya, d) dari sifat-sifat masalahnya, e) dari ruang lingkup pengujiannya
  2. Definisi konsep dan operasional variabel, definisi konsep adalah konseptual tentang variabel penelitian, sedangkan definisi opeasional adalah variabel yang berisi penjelasan secara sistematik dan operasional tentang bagaimana mengukur variable penelitian.
  3. Populasi dan sampel penelitian, populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian yang akan diteliti sedangkan sampel adalah sebagian subjek penelitian yang djadikan penelitian.
  4. Jenis, sumber dan teori pengumpulan data, uraian lengkap dan jelas tentang jenis data yang digunakan dalam penelitian, serta bagaimana cara mengumpulkan data tersebut.
  5. Teknik analisis/pengujian data, penjelasan tentang bagaimana caranya pengolahan serta penganalisisan data penelitian dilakukan.

Bab IV Pembahasan Penelitian
  1. Gambaran umum objek penelitian, uraian secara umum tentang objek penelitian yang akan diteliti.
  2. Deskripsi hasil penelitian, uraian hasil penelitian berdasarkan hasil data yang diperoleh dari lapangan.
  3. Pengujian hipotesis, uraian pemaparan data yang diperoleh dari lapangan penelitian untuk menguji apakah data yang didapat itu mendukung hipotesis yang ada atau tidak. Jika mendukung dapat diterima jika tidak berarti sebaliknya.
  4. Interpelasi hasil pengujian hipotesis

Bab V Penutup
  1. Daftar pustaka, kesimpulan & saran.
  2. Lampiran

Ciri-Ciri Karya Ilmiah

Terdapat beberapa macam ciri-ciri karya ilmiah yang memang harus Anda pahami dengan baik dan benar. Hal tersebut berfungsi untuk bisa menjadi pembeda dan sekaligus pengingat mengenai tulisan yang berbau penelitian. Berikut adalah penjelasan-penjelasan mengenai hal tersebut.

1. Reproduktif dan Tidak Ambigu

Ciri pertama dari karya ilmiah adalah memiliki sifat reproduktif. Maksudnya karya ilmiah yang ditulis harus bisa diterima dan diartikan oleh pembaca. Pemaknaan ini harus sama dengan makna dari pembuat dan peneliti karya tulis tersebut untuk menciptakan kesinambungan antara keduanya.

Selanjutnya tidak bersifat ambigu, artinya karya tersebut harus bisa memberikan pemahaman yang detail dan tidak dibuat dengan bahasa yang sulit dipahami oleh pembacanya. Sebuah karya ilmiah harus disajikan dengan bahasa yang sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia.

2. Tidak Emotif

Berikutnya yakni memiliki sifat tidak emotif. maksudnya yakni tidak melibatkan perasaan penulis ketika melakukan penelitian dan membuat tulisan tersebut. Ini karena karya ilmiah harus ditulis berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Atau hasil analisis, bukan perasaan subjektif seseorang.Dengan menggunakan kalimat dan lugas dan bersifat ilmiah, maka seseorang akan bisa membuat para pembaca senang. Bahkan mereka juga akan suka dengan hasil karya ilmiah yang Anda sajikan dengan cara tersebut.

3. Menggunakan Bahasa Baku

Penulisan karya ilmiah harus dibuat dengan menggunakan bahasa baku. Ini agar penyampaiannya dapat mudah dipahami oleh para pembacanya. Dengan begitu, mereka tidak akan kebingungan dalam memahami makna karya tulis tersebut.

Penggunaan bahasa baku memang sangat disarankan dan diwajibkan dalam penulisan karya ilmiah. Karena menulis karya ilmiah seperti ini tidak boleh dengan menggunakan bahasa kiasan. Bahasa yang digunakan haruslah lugas dan mudah dipahami oleh para pembaca dan pendengarnya.

4. Memakai Kaidah Keilmuan

Dalam penulisa karya ilmiah Anda harus mematuhi dan memakai kaidah keilmuan atau istilah akademik dari bidang penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Ini berfungsi untuk menunjukkan pembuat tulisan ini memiliki kemampuan dala bidang penelitian yang dibuat dalam karya ilmiah tersebut.

Penggunaan kaidah ilmiah itu juga menjadi tolak ukur dari tingkat keahlian peneliti dalam bidang keilmuannya tersebut. Untuk itu seorang peneliti harus mampu untuk menguasai bidangnya. Supaya bisa menghasilkan penelitian dan baik dan benar sesuai dengan kapasitasnya.

5. Memiliki Sifat Dekoratif dan Kohesi

Selanjutnya yakni memiliki sifat dekoratif. Maknanya seorang penulis karya ilmiah harus memakai istilah yang mempunyai satu makna saja. Penulis harus berpikir rasional untuk bisa membuat tulisan yang bermutu dan tepat untuk para pembacanya.

Kemudian juga harus terdapat kohesi yang artinya harus menjadi berhubungan antar bagian dan juga masing-masing bab penulisan tersebut. Tulisan juga tidak boleh bertele-tele, melainkan harus tepat sasaran dan mudah dipahami oleh pembacanya.

6. Bersifat Objektif

Berikutnya yakni karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal tersebut sangat penting untuk dapat mengingatkan agar tidak melibatkan perasaan saat akan menulis karya ilmiah. Karena sebuah karya ilmiah harus membuat fakta dan data dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya.

Dalam membuat sebuah karya ilmiah membuatnya dengan objektif adalah hal yang sangat dianjurkan dan memang harus dilakukan. Supaya hasil dari karya ilmiah tersebut diakui, atau bahkan diakui oleh masyarakat luas dan juga pembaca yang sedang berusaha memahami tulisan tersebut.

Terakhir yakni memakai kalimat efektif dalam pembuatannya. Ciri satu ini memiliki kaitan dengan berbagai macam penjelasan-penjelasan sebelumnya. Penggunaan kalimat efektif akan membuat pembaca mudah dalam memahami maksud penulis membuat karya ilmiah tersebut.

Dengan menggunakan kalimat efektif, Anda akan menjadi lebih mudah memahami maksuda dan tujuan dari karya ilmiah tersebut. Sebaiknya hindari penulisn karya ilmiah dengan bahasa bertele-tele dan tidak lugas. Hal tersebut akan sangat tidak disukai oleh pembaca.

Itulah beberapa penjelasan mengenai ciri-ciri dari karya ilmiah tersebut. Hal ini akan sangat berguna bagi Anda dalam mengenai jenis tulisan satu ini. Karena setiap jenis karya memang memiliki ciri yang berbeda-beda dan tidak dapat disamakan begitu saja dalam setiap penulisannya tersebut.

Struktur Karya Ilmiah

Berikutnya yakni mengenai struktur dari karya ilmiah. Ini sangat penting agar Anda dapat membuat karya ilmiah dengan baik dan benar. Termasuk juga sesuai dengan kaidah yang telah ditetapkan oleh balai bahasa. Berikut adalah beberapa macam penjelasannya.

1. Pendahuluan, Isi dan Pembahasan

Bagian pertama dari struktur karya ilmiah adalah pendahuluan. Dalam setiap penulisan karya ilmiah sangat diperlukan bagian pendahuluan ini. Karena ini adalah bagian dari perkenalan dan tentang hal yang dibahas dalam tulisan tersebut dengan baik dan benar serta sesuai dengan kapasitasnya.

Isi dan pembahasan biasanya terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlahnya tergantung pada seberapa jauh penulis atau peneliti dalam melakukan penelitan dan kajiannya. Pembahasannya juga dibuat dengan semudah mungkin dan seenak mungkin dalam segi bahasanya.

2. Kesimpulan

Pada bagian kesimpulan ini berisi mengenai penutup dari hasil analisis yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya yakni isi dan pembahasan. Semua makna disatukan dan dijadikan sebagai kesimpulan dalam tulisan karya ilmiah ini. Kemudian disusun kedalam bahasa yang mudah dipahami.Kesimpulan yang dibuat dalam karya ilmiah ini dibuat dalam bentuk penjelasan singkat dan juga padat mengenai hasil analisis yang sudah dilakukan. Umumnya, bagian tersebut terdiri dari satu pembahasan saja. Namun, terkadang penulis menambahkan satu jenis bab lagi didalamnya.

Seperti itulah penjelasan mengenai struktur penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Seorang peneliti harus mampu dalam membuat tulisan yang bisa dibuktikan kebenarannya. Ini untuk dapat memberikan jawaban pasti kepada Anda mengenai hal tersebut.

Unsur Kebahasaan Karya Ilmiah

Berikutnya adalah pembahasan mengenai unsur kebahasaan karya ilmiah. Dalam penulisan karya tulis jenis satu ini, terdapat beberapa unsur kebahasaan yang harus ada didalamnya. Berikut adalah penjelasan-penjelasan mengenai hal tersebut dengan tepat dan mudah dipahami.

1. Kata Pilihan Bersifat Impersonal

Unsur kebahasaan karya ilmiah yang pertama adalah kata pilihan yang digunakan harus bersifat impersonal. Hal tersebut untuk dapat memberikan kejelasan dan uraian secara jelas mengenai isi dari karya ilmiah tersebut. Dengan menggunakan kata jenis ini, pembaca tidak akan kesulitan memahami.

Setiap karya ilmiah harus menggunakan bahasa yang tidak bertele-tele. Dengan begitu akan lebih memudahkan para pembacanya untuk dapat memahami makna dan isi dari karya tulis tersebut dengan baik benar serta sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan dalam Bahasa Indonesia.

2. Banyak Menggunakan Kalimat Pasif

Berikutnya yakni menggunakan kalimat pasif. Dalam unsur kebahasaan dari karya ilmiah, sebuah jenis tulisan ini harus menggunakan kalimat pasif untuk menjelaskan mengenai tulisan tersebut. Dengan begitu, pembaca akan lebih mudah dalam memahaminya dan menerapkannya juga.

Jenis tulisan karya tulis ilmiah dibuat dengan menerapkan berbagai macam hal untuk dapat memberikan pemahaman penting kepada para pembacanya mengenai penjelasan-penjelasan tentang bahan dan pembahasan dalam tulisan tersebut dengan benar dan tepat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fiorentia viviane lesmana