Pengikut

Selasa, 15 Maret 2022

TEKS CERAMAH, Pidato, Khotbah : Pengertian, unsur-unsur, struktur, perbedaan,

Apa Itu Ceramah?

Ceramah dan khotbah adalah pidato yang menyampaikan atau menyiarkan ajaran-ajaran agama, sedangkan sambutan adalah pidato yang disampaikan sebagai pengantar atau pembuka dari suatu kegiatan. Nah, kali ini kita akan membahas secara lebih mendalam mengenai teks ceramah. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, teks ceramah adalah pidato yang menyampaikan pidato ajaran agama. Ajaran-ajaran tersebut dapat berupa nasihat, petuah, petunjuk, ataupun kisah-kisah.

Teks ceramah adalah teks yang berisi pemberitahuan, penyampaian suatu informasi baik pengetahuan maupun informasi umum lainnya untuk disampaikan di depan orang banyak oleh pakar atau orang yang menguasai bidangnya baik secara langsung maupun melalui media elektronik & digital.

Penjelasan di atas sejalan dengan pernyataan Tim Kemdikbud (2017, hlm. 78) yang mengungkapkan bahwa ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian suatu informasi, pengetahuan, dan sebagainya.

Penceramah biasanya adalah orang-orang yang menguasai bidang informasi yang disampaikan. Ceramah diperuntukkan untuk didengarkan oleh banyak orang. Medianya bisa dibicarakan langsung di kelas atau aula. atau melalui sarana komunikasi seperti televisi, radio, internet dan media informasi lainnya.

Pembelajaran di sekolah kebanyakan disampaikan melalui ceramah. Begitu juga dengan kuliah (pendidikan tinggi), kebanyakan Dosen akan menyampaikan materi lewat metode ceramah. Meskipun, hari ini metode pembelajaran yang digunakan biasanya sudah lebih variatif dan tidak hanya ceramah.Terkadang ceramah tampak atau terasa seperti pidato ataupun khotbah, untuk mengetahui perbedaannya, simak penjelasan di bawah ini.

 

Unsur-Unsur Teks Ceramah

 

1. Penceramah

Penceramah adalah orang yang melakukan kegiatan ceramah. Untuk menjadi penceramah, seseorang harus memiliki ilmu yang mumpuni terhadap materi yang diberikan kepada pendengar.

2. Pendengar

Pendengar merupakan penerima nasihat-nasihat dari penceramah. Dalam hal ini, pendengar bisa siapa saja tidak terbatas status sosial, umur, jenis kelamin, latar belakang, dan lain-lain.

3. Materi

Materi dalam teks ceramah berasal dari ajaran-ajaran agama. Akan tetapi, ceramah yang bagus adalah ceramah yang mampu membuat pendengar tergugah dan terdorong untuk melakukan nasihat-nasihat yang disampaikan oleh penceramah. Selain itu, materi hendaknya disusun secara sistematis sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar.

4. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah cara-cara yang digunakan seorang penceramah untuk menyampaikan materi. Metode ceramah terbagi menjadi:

  • Impromptu, yakni metode ceramah tanpa persiapan. Biasanya penceramah yang melakukan metode ini sudah memiliki jam terbang berceramah yang cukup tinggi.
  • Menghafal, yakni dilakukan dengan persiapan, kemudian menghafalnya.
  • Membaca naskah, yakni melakukan ceramah dengan naskah lengkap.
  • Ekstemporan, yakni metode ceramah yang menuliskan pokok-pokok pikiran sebagai catatan pengingat.

5. Media Ceramah

Media ceramah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi kepada pendengar. Ceramah di zaman sekarang tidak hanya dilakukan di rumah ibadah, tetapi juga bisa di banyak tempat. Adapun kegiatan ceramah bisa dilakukan secara langsung ataupun direkam sehingga pendengar bisa melihat dari internet atau televisi.

 

Struktur Teks Ceramah

 

1. Pendahuluan

  • Pembuka: bagian ini berisi salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan syukur.
  • Pengantar: bagian ini adalah paragraf pengantar yang mengarah pada topik. Biasanya pengantar berasal dari informasi atau berita yang faktual yang masih terkait dengan topik ceramah.

2. Isi Ceramah

  • Inti: berisi paparan dari penceramah, pandangan umum, ilustrasi dari materi yang disampaikan.
  • Gagasan: berisi ide besar yang ingin disampaikan kepada pendengar. Ceramah yang baik berisi satu gagasan besar yang kemudian dikembangkan dalam subtopik.

3. Penutup

  • Simpulan
  • Ucapan permintaan maaf
  • Salam penutup

 perbedaan teks pidato, ceramah, sambutan dan ktotbah:

  • Teks pidato adalah teks yang berisi gagasan yang disampaikan di depan publik. Teks pidato terdiri dari pembuka, isi dan penutup. Teks pidato bertujuan untuk memberikan pemahaman atau memberikan informasi kepada orang lain. contoh teks pidato adalah teks pidato dengan tema pentingnya menjaga kerukunan. Teks pidato biasanya disampaikan dalam acara-acar formal seperti perpisahan sekolah.
  • Teks ceramah adalah teks yang berisi tentang nasihat-nasihat baik mengenai topik keagamaan, pendidikan maupun pengetahuan. Tujuan dari teks ceramah adalah untuk meyakinkan pendengar atau pembaca tentang apa yang disampaikan. Teks ceramah memiliki struktur yang sama dengan teks pidato yaitu terdiri dari pembuka, isi dan penutup. Teks ceramah contohnya pentingnya memperkaya literasi. Teks ceramah ditujukan untuk didengarkan banyak orang sehingga teks ceramah mengandung nasihat dan manfaat bagi orang yang mendengarkan.
  • Teks sambutan merupakan teks yang disampaikan secara lisan maupun tertulis dalam menyambut suatu kegiatan atau acara tertentu. Teks sambutan bertujuan untuk memberikan informasi, mengarahkan, memberikan pemahaman atau mendorong supaya pelaksanaan acara dapat terlaksana dengan baik. Struktur dari teks sambutan adalah salam pembuka, kalimat sambutan, isi dan salam penutup. Contohnya ketika akan melakukan sambutan dalam acara wisuda.
  • Teks khotbah adalah penyampaian pengetahuan keagamaan dan praktik-praktik ibadah yang diajarkan kepada orang-orang untuk memperkuat keimanan. Khotbah disampaikan di acara keagamaan seperti contoh ketika melakukan sholat jumat. Cara membuat teks khotbah cukup menentukan tema yang akan disampaikan sebagai isi dan menyusun pembuka dan penutup. Sehingga strukturnya sama dengan teks yang lain yaitu pembuka, isi dan penutup. Tema yang diangkat harus menarik supaya didengar oleh para audience.

Perbedaan Ceramah, Pidato & Khotbah

Pidato merupakan pembicaraan di depan umum yang lebih cenderung bersifat persuasif, yakni ingin mengajak pendengar mengubah persepsi, sikap atau tindakannya. Pidato juga dapat lebih sering digunakan untuk menumbuhkan motivasi dan mendapatkan dukungan dari pendengarnya.

Sementara itu, Khotbah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian pengetahuan mengenai keagamaan dan praktik beribadah, hingga ajakan-ajakan untuk memperkuat keimanan pendengarnya.

Ceramah bersifat lebih umum, ceramah menyampaikan suatu pengetahuan, informasi, atau isu tertentu yang umum (mencakup semua bidang) dan disampaikan oleh pakar atau orang-orang ahli dalam bidangnya.

Struktur Teks Ceramah

Seperti teks lainnya, teks ceramah memiliki struktur yang membangun teks ini melalui beberapa bagian pembangunnya. Bagian-bagian pembangun struktur teks ceramah meliputi: pembuka/pendahuluan, isi, penutup. Berikut adalah struktur teks ceramah yang dikemukakan oleh Tim Kemdikbud (2017, hlm. 92).

  1. Pembuka (Tesis)
    Berisi pengenalan isu, masalah, pengetahuan hingga pandangan penceramah mengenai topik yang akan dibahas. Bagian ini sama dengan tesis dalam teks eksposisi.
  2. Isi (Rangkaian argumen)
    Berupa rangkaian argumen-argumen penceramah yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan pada pembuka atau tesis. Bagian ini biasanya mengemukakan pula berbagai fakta dan data yang memperkuat argumen-argumen penceramah.
  3. Penutup (Penegasan kembali)
    Merupakan penegasan kembali mengenai apa yang disampaikan dalam ceramah. Hal ini bertujuan untuk memastikan ceramah tidak memberikan pemahaman yang keliru dari yang dimaksudkan, hingga agar diingat oleh pendengarnya. Selain itu, agar ceramah terkenang dan pendengarnya terpengaruh untuk melakukan sesuatu, bagian ini juga biasa diisi oleh rekomendasi atau saran mengenai topik yang disampaikan.

Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah

Teks ceramah juga memiliki karakteristik dan ciri khas kebahasaan tersendiri yang cenderung beda dengan teks lain. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan dari teks ceramah.Banyak memakai kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan. Kata ganti pertama contohnya adalah: sayaakukami (mengatasnamakan kelompok). Sementara kata kedua jamak adalah: anak-anak, hadirin, bapak-bapakibu-ibu, kalian, saudara-saudara.

  1. Banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang dibahas. Misalnya jika topik yang di bahas adalah kebahasaan atau sastra, istilah-istilah yang muncul meliputi: prosa, puisi, etika berbahasa, sarkasme, majas, kesantunan berbahasa.
  2. Menggunakan kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi. Contohnya adalah: dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab, karena.
  3. Banyak memakai kata kerja mental, misalnya: memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, diharapkan, berasumsi, menyimpulkan, berpendapat.
  4. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti: diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu, harus.

Selain daftar di atas, teks ceramah juga banyak menggunakan kalimat majemuk bertingkat. Penjelasan mengenai kalimat majemuk bertingkat dalat dilihat artikel di bawah ini:Ciri Teks Ceramah

Adapun ciri-ciri teks ceramah dipaparkan pada daftar di bawah ini.

  1. Ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk memperluas pengetahuan para pendengar.
  2. Disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap pakar dalam bidang atau disiplin ilmu yang diceramahkan.
  3. Terdapat ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau melakukan tindakan terhadap materi yang dibicarakan.
  4. Berisi argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan.
  5. Memiliki fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks.
  6. Terdapat komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan pendengar, yaitu berupa dialog, tanya jawab, kolom komentar tanggapan video (jika daring), dsb.

Langkah Menulis Teks Ceramah

Langkah-langkah penyusunan teks ceramah menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 96) adalah sebagai berikut ini.

1. Menentukan Topik

Menentukan topik tentunya menjadi hal pertama yang harus ditentukan. Tentunya, terkadang topik ceramah juga dapat didapatkan dengan tidak sengaja misalnya saat kita membaca teks berita dan mendapatkan kabar yang sedang hangat dibicarakan. Namun, topik tersebut harus tetap ditentukan dan diolah melalui langkah selanjutnya, tidak hanya asal mengambil tren terbaru saja.

Topik yang diambil dapat meliputi: keterampilan, keahlian, pengalaman pribadi, hobi, pelajaran, pendapat pribadi, minat khalayak, biografi tokoh terkenal, dsb.

2. Merumuskan Tujuan Ceramah

Selanjutnya, tujuan adalah hal yang harus diperhatikan ketika sudah menemukan topik yang akan dibawakan. Untuk apa kita memberikan ceramah? Apakah untuk berbagi ilmu? Mengajak pendengar untuk melakukan sesuatu? Dsb. Namun, dalam gambaran luasnya, tujuan ceramah meliputi:

  1. Tujuan umum, yang meliputi: ceramah informatif, ceramah persuasif, ceramah rekreatif (hiburan)
  2. Tujuan khusus, yang merupakan rincian dari tujuan umum, tujuan ini meliputi: kebahasaan Indonesia untuk tujuan umum pelajaran, cara melukis untuk tujuan umum keahlian atau hobi, biografi Soekarno untuk tujuan umum biografi tokoh.

3. Menyusun Kerangka Ceramah

Kerangka teks ceramah adalah rencana yang memuat pokok-pokok bahasan struktur teks ceramah. Setiap bagian struktur yaitu: pembuka, isi, dan penutup dibuat kalimat pokok atau ide pokoknya terlebih dahulu tanpa penjelasan detail.

Pembuatan kerangka teks ceramah yang baik harus memperhatikan:

  1. Ketiga struktur harus dibuat: pembuka, isi, dan penutup
  2. Maksud ceramah harus diungkapkan dengan jelas
  3. Pastikan setiap bagian kerangka hanya memiliki satu gagasan pokok
  4. Bagian setiap kerangka harus tersusun secara logis
  5. Menyusun Ceramah berdasarkan Kerangka

4. Menyusun Ceramah Berdasarkan Kerangka

Setelah kerangka telah selesai dibuat, maka kembangkan setiap kalimat pokok menjadi paragraf-paragraf yang diberi kalimat penjelas, baik secara deduktif (kalimat pokok di awal paragraf) maupun induktif (kalimat pokok di akhir paragraf).

Bersamaan dengan itu, penulisan teks ceramah juga harus dibarengi dengan penghayatan terhadap bahan-bahan yang akan disampaikan. Caranya adalah sebagai berikut:

  1. Mengkaji bahan secara kritis
  2. Meninjau kelayakan materi terhadap khalayak ramai atau pendengar ceramah
  3. Meninjau kembali berbagai bahan yang kemungkinan mendapatkan pro kontra
  4. Menyusun sistematika bahan teks ceramah
  5. Menguasai materi ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis

Menyunting Teks Ceramah

Setelah menyelesaikan ceramah, tahap selanjutnya adalah untuk menyunting teks tersebut. Penyuntingan bertujuan untuk menyempurnakan atau untuk mengurangi kekeliruan-kekeliruan yang mungkin terjadi dalam suatu teks. Oleh karena itu, seorang penyunting setidaknya harus:

  1. Mengetahui bagaimana cara penulisan teks yang baik,
  2. Benar-benar memahami topik yang akan dibahas dalam teks tersebut, serta memahami aturan-aturan kebahasaan, seperti masalah ejaan dan tanda baca.

Kegiatan penyuntingan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.

  1. Mengonstruksi, menyusun, atau menulis teks ceramah yang akan disunting.
  2. Penyediaan bahan-bahan pemandu penyuntingan, seperti pedoman Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan kamus. Keduanya dapat ditemukan secara daring. Selain itu, bahan-bahan tersebut harus disesuaikan dengan teks yang akan disunting (dalam kesempatan ini: teks ceramah).
  3. Memperhatikan bahan suntingan secara cermat, baik itu berkenaan dengan cara penyajian isi maupun kaidah ke
  4. Memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam bahan suntingan secara benar dengan berpedoman pada sumber-sumber yang dapat dipercaya (PUEBI dan KBBI).

Contoh Teks Ceramah

Tentang Sekolah Jepang

Pembuka

Pernahkah kamu pergi ke Jepang? Jepang termasuk negara kecil di Asia yang sudah maju. Banyak hal yang perlu diketahui tentang Jepang. Masyarakat negara ini mampu mempertahankan tradisi yang berkembang di masyarakatnya.

Isi

Anak-anak Jepang membersihkan sekolah mereka setiap hari, selama seperempat jam dengan para guru. Itulah yang menyebabkan munculnya generasi Jepang yang sederhana dan suka pada kebersihan.

Para siswa belajar menjaga kebersihan karena dalam mengatasi kebersihan merupakan bagian dari etika Jepang. Siswa Jepang, dari tahun pertama hingga tahun keenam sekolah dasar harus belajar etika dalam berurusan dengan masyarakat.

Pekerja kebersihan di Jepang sering disebut sebagai “insinyur kesehatan” dan mendapatkan gaji setara dengan Rp50 Juta per bulan. Untuk merekrut mereka dilakukan melalui tes tertulis dan wawancara.

Jepang tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti Indonesia. Mereka sering terkena gempa bumi, tetapi itu tidak mencegah Jepang menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia. Rakyat Jepang mengatasi kekurangan sumber daya alam dengan mengoptimalkan sumber daya lainnya, yaitu sumber daya manusia.

Jika kamu pergi ke sebuah restoran prasmanan di Jepang maka kamu akan melihat orang-orang yang hanya makan sebanyak yang mereka butuhkan. Dengan begitu, tidak ada sisa-sisa makanan. Selain itu, dari restoran tidak ada limbah apa pun.

Penegasan Ulang

Masyarakat Jepang sangat menghargai waktu. Mereka selalu menepati waktu. Bahkan, tingkat keterlambatan kereta di Jepang hanya sekitar 7 detik per tahun. Budaya mereka dalam menghargai nilai waktu sangat dijaga sehingga mereka sangat tepat waktu, dengan perhitungan menit dan detik.

Jepang sangat menghargai pendidikan. Masyarakatnya mendukung visi pendidikan di Jepang. Jika kamu bertanya kepada mereka, “Apakah arti pelajar itu?” Maka mereka akan menjawab bahwa, “Pelajar adalah masa depan Jepang”.

Contoh Teks Ceramah Singkat

Pentingnya Berbahasa Santun

Pembuka (pendahuluan)

Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan-ungkapan banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan perasaan-perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapatrapat umum. Kata-kata mereka kasar (sarkastis), menyerang, dan tentu saja hal itu sangat menggores hati yang menerimanya.

Isi (rangkaian argumen)

Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu.

Penutup (Penegasan Ulang)

Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun.

Contoh Teks Ceramah

Penggunaan Tata Bahasa yang Baik dalam Pergaulan Sehari-hari

Pembuka (Tesis )

Bahasa adalah media utama yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan ilmu kebahasaan, terdapat ilmu tata bahasa yang digunakan untuk menyusun kalimat sesuai dengan kaidah kebahasaan. Biasanya tata bahasa yang baik dan benar diwajibkan dalam pertemuan formal atau karya tulis ilmiah.

Namun dalam pergaulan sehari-hari kita sama sekali tidak benar-benar menggunakannya. Bahkan untuk sebagian besar perusahaan-perusahaan besar pun dalam rapat kalimat dengan bahasa baku tidak benar-benar diimplementasikan. Mengapa? Karena terkadang menggunakan bahasa yang terlalu baku akan membuat suasana jauh lebih kaku.

Isi (Rangkaian Argumen)

Sebetulnya hal tersebut bukanlah alasan untuk menanggalkan tata bahasa. Karena tata bahasa yang baik digunakan agar proses komunikasi berjalan lancar. Tanpa tata bahasa yang baik risiko terjadinya miskomunikasi sangatlah besar.

Bayangkan skenario dialog pekerjaan sehari-hari ini. “Din, tolong prinin laporan penjualan kemaren yang di meeting itu”. “Ok, ini pak”. “Lho bukan laporan penjualan hari kemaren, yang kemaren di meetingin din”.

Keduanya jadi merasa tidak enak karena kesalahan tata bahasa yang digunakan. Atasannya merasa staff-nya kurang fokus atau cekatan dalam bekerja. Sementara staff nya dibuat merasa tidak enak karenanya. Keduanya tidak akan sadar bahwa ada kesalahan tata bahasa yang terjadi.

Karena tata bahasa yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari memang berbeda. Keduanya memiliki standar kebenaran yang berbeda. Wajar saja jika keduanya tidak sadar akan kesalahpahaman yang terjadi akibat dari kesalahan tata bahasa yang terjadi.

Seandainya tata bahasa yang digunakan tetap seimbang dan setidaknya tidak menghasilkan ambiguitas maka proses komunikasi tersebut akan berjalan lebih lancar. “Din, tolong prinin laporan penjualan yang dipresentasiin di meeting kemaren”.

Penutup

Intinya, bahasa yang digunakan tidaklah harus sangat baku sehingga membuat komunikasi baku. Menggunakan bahasa baku sepenuhnya itu ada waktu dan tempatnya. Setidaknya perhatikanlah tata bahasa yang baik agar tidak terjadi ambiguitas makna yang berpotensi menyebabkan miskomunikasi. Perihal penggunaan kata tidak baku sendiri tidak masalah selama digunakan dengan teman sejawat dan tidak berpotensi menimbulkan kekaburan tersendiri.

Pentingnya Memperkaya Literasi

Pembuka (Tesis)

Literasi merupakan salah satu modal utama yang harus terus ditingkatkan dalam menghadapi era revolusi 4.0 ini. Apalagi Indonesia sedang dalam keadaan darurat literasi. Hal tersebut dibuktikan melalui penelitian PISA yang menempatkan Indonesia menjadi urutan ke 62 dalam minat membaca.

Isi (Rangkaian Argumen)

Di zaman yang serba cepat dan instan ini kebutuhan akan pengetahuan yang kaya menjadi sangatlah penting. Literasi adalah kunci utama untuk mendapatkannya. Jika tidak, saya pikir kita akan dengan mudah tertinggal oleh zaman yang sedang terus berlari kencang melalui teknologi informasi dan komunikasi.

Kecepatan media teknologi informasi dan komunikasi juga membuat informasi mampu menyebar dengan cepat pada semua lapisan masyarakat. Tanpa literasi yang kaya, sesesorang akan mudah terhasut oleh berita bohong yang dapat menyebar jauh lebih cepat dari pesan kebaikan.

Literasi juga menjadi gerbang utama dalam menggapai masa depan abad ini. Bagaimana tidak, percepatan industri yang tak terkendali ini akan menumbuhkan ekonomi dengan cepat namun akan banyak memberikan permasalahan yang menggemingkan.

Mengapa demikian? Karena sesuatu yang dikerjakan secepat mungkin akan jauh lebih rawan untuk mendapatkan masalah purna produksi. Maka dari itu, problem sovling atau pemecahan masalah adalah salah satu kemampuan yang wajib dimiliki untuk menghadapinya. Dari mana kita mendapatkannya? lagi-lagi: literasi.

Penutup

Oleh karena itu pemahaman akan suatu wawasan dalam teks pengetahuan; literasi haruslah terus ditingkatkan. Kita tidak dapat hanya mengandalkan internet untuk mengetahui sesuatu. Wawasan itu untuk dikuasai, bukan untuk diingat apalagi “diketahui” melalui satu klik saja. Wawasan semacam itu justru hanya menyesatkan dan tidak dapat memberikan dampak baik bagi perkembangan diri.

Kaidah Kebahasaan “Pentingnya Memperkaya Literasi”

Kaidah KebahasaanBukti Kata/Kalimat
kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaanJika tidak, saya pikir kita akan dengan mudah tertinggal oleh zaman yang sedang terus berlari kencang melalui teknologi informasi dan komunikasi.
kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang dibahasLiterasi merupakan salah satu modal utama yang harus terus ditingkatkan dalam menghadapi era revolusi 4.0 ini.
kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasiMengapa demikian? Karena sesuatu yang dikerjakan secepat mungkin akan jauh lebih rawan untuk mendapatkan masalah purna produksi.
kata kerja mentalBagaimana tidak, percepatan industri yang tak terkendali ini akan menumbuhkan ekonomi dengan cepat namun akan banyak memberikan permasalahan yang menggemingkan.
kata-kata persuasifOleh karena itu pemahaman akan suatu wawasan dalam teks pengetahuan; literasi haruslah terus ditingkatkan

 

Contoh Teks Ceramah tentang Pendidikan

Hak Pendidikan di masa Pandemi

Pembuka (Tesis)

Pendidikan  adalah hak seluruh rakyat Indonesia. Hal tersebut telah tertuang dalam UUD 1945 dan dikonkretkan lebih lanjut dalam UU 20 tahun 2003 mengenai sistem pendidikan nasional. Hal itu berlaku bahkan dalam keadaan genting seperti sekarang. Pandemi adalah salah satu rintangan yang harus mampu dilampaui oleh sistem pendidikan yang telah dirancang tersebut.

Isi (Rangkaian Argumen)

Maka Saya kira sudah suatu kewajiban bagi kita semua untuk turut menyukseskan sistemnya. Bahkan dalam keadaan yang terbatas kegiatan pembelajaran harus tetap dilaksanakan bagaimana pun caranya. Karena tanpa pendidikan yang berjalan bangsa kita terancam mengalami gap generasi. Keadaan di mana satu generasi tertinggal pengetahuan dan kompetensinya akibat dari hak pendidikan yang tidak tersampaikan.

Padahal generasi baru seharusnya justru lebih brilian dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Karena mereka adalah harapan kita semua sebagai generasi penerus bangsa. Bayangkan jika hal tersebut sampai terjadi. Bangsa kita akan tertinggal dan terseok-seok untuk dapat bersaing dengan negara lainnya.

Sebetulnya bukan perkara persaingannya, namun lebih menyangkut pada bagaimana kesejahteraan dan kehidupan bangsa kita nantinya. Tanpa pengetahuan dan kompetensi yang ideal akan sulit bagi seseorang untuk dapat bertahan di kejamnya kehidupan di masa ini.

Melalui terwujudnya hak pendidikan, keadilan sosial juga dapat terjaga sejalan dengan manfaat lain yang akan menghampiri pula. Pandemi ini bukanlah hal yang akan selesai begitu saja. Maka pendidikan juga merupakan salah satu jalan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan permasalahan covid-19.

Penutup

Di masa ini tugas guru yang tidak boleh berhenti mengajar sama pentingnya dengan para pekerja kesehatan yang berusaha menyelamatkan nyawa para pasien. Karena, para guru dan pejuang pendidikan lainnya harus menyelamatkan masa depan generasi penerus bangsa.

Oleh karena itu, diharapkan kita semua turut berjuang bersama memperjuangkan hak pendidikan. Baik dari sisi pendidik maupun ananda sekalian sebagai pemilik hak tersebut. Gunakanlah hakmu dengan sungguh-sungguh dalam kondisi yang memprihatinkan ini.

Kaidah Kebahasaan

Kaidah Kebahasaan Teks CeramahBukti Kalimat yang Mengandung Kaidah Kebahasaan
Kata ganti orang pertama (tunggal)Maka Saya kira sudah suatu kewajiban bagi kita semua untuk turut menyukseskan sistemnya.
Kata Teknis/PeristilahanMaka pendidikan juga merupakan salah satu jalan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan permasalahan COVID-19.
Kata Hubungan Sebab AkibatOleh karena itu pendidikan juga merupakan salah satu jalan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan permasalahan COVID-19.
Kata Kerja MentalKarena mereka adalah harapan kita semua sebagai generasi penerus bangsa.
Kata PersuasifOleh karena itu, diharapkan kita semua turut berjuang bersama memperjuangkan hak pendidikan.

Contoh Teks Ceramah tentang Narkoba

Bahaya Sebenarnya dari Narkoba

Pembuka (tesis)

Narkoba atau singkatan dari narkotika dan obat berbahaya adalah benda yang dapat menghancurkan kehidupan seseorang yang akan memberikan efek domino pada orang lain pula. Narkoba sudah sepatutnya untuk dijauhi dan bahkan ditinggalkan sepenuhnya tanpa alasan apapun.

Isi (Rangkaian Argumen)

Narkoba merupakan permasalahan yang sangat memperihatinkan. Bahaya utama dari benda ini bukan terletak pada daya penghancur zat beracunnya saja. Namun pada ketergantungan tubuh ketika mengonsumsinya. Sehingga para penyalahgunanya kesulitan untuk berhenti menyakiti dirinya sendiri.

Bahaya lainnya adalah benda haram ini memiliki brand kuat yang melabeli dirinya sendiri sebagai benda yang dapat membawa kesenangan, menghilangkan kepenatan, dan menaikan status sosial seseorang. Padahal kenyataannya jauh dari label tersebut.

Padahal dampak euforia seperti itu hanya bisa didapatkan melalui cara yang benar. Contoh efek euforia yang didapatkan oleh seorang pelari marathon ketika mencapai batas tenaganya. Opsi lain yang lebih sederhana dan praktis adalah dengan mendapatkan hiburan baik itu bacaan, film, musik, hingga video games.

Bahaya sebenarnya dari narkoba adalah bagaimana ia mampu menyebar dengan cepat lewat label palsu yang melekat di dalamnya. Label yang dapat dengan mudah menjerumuskan orang pada kesengsaraan yang kekal jika tidak segera ditolong.

Penutup

Maka dari itu salah satu usaha yang harus dilakukan bukan hanya menyerukan yel sederhana yang mengajak masyarakat untuk menjauhinya. Usaha yang dilakukan harus jauh lebih sistematis dari hal itu. Kita harus mengupayakan agar brand atau label kesenangan, penghilang duka dan status sosial kuat yang melekat di dalamnya benar-benar hancur hingga ke akarnya.

  1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAN Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fiorentia viviane lesmana