Pengikut

Senin, 07 Maret 2022

RESENSI

 

Pengertian Resensi: Struktur, Unsur, Jenis, Tujuan dan Contoh



Pengertian Resensi 

Resensi adalah penilaian terhadap sebuah karya yang dapat memberikan gambaran mengenai suatu isi  karya, agar dapat memberikan pertimbangan kepada pembaca/penonton untuk ikut menikmati atau tidak.

Jadi, dengan adanya resensi, kita tidak membuang-buang uang dan waktu sebelum menikmati bacaan atau tayangan tersebut. Berikut pengertian resensi yang perlu Grameds ketahui.

Kata resensi berasal dari kata “recensie” (bahasa Belanda) yang berarti membicarakan dan menilai/borderland en besproken. Sepadan dengan bahasa Belanda, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) makna resensi merupakan pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Berdasarkan kedua penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa resensi merupakan sebuah kegiatan menilai atau menimbang kembali.

Oleh karena itu, resensi buku ialah memberikan tinjauan kritis atau penilaian terhadap kualitas suatu  buku. Meresensi sebuah buku berarti merupakan aktivitas seseorang untuk menyampaikan gagasan secara tertulis dalam hal mengukur baik buruknya suatu buku. Hal-hal yang diukur dari satu buku tersebut meliputi isi, struktur penyajian, serta manfaatnya bagi pembaca.

Bukan hanya buku saja, berbagai hal dapat kamu resensikan. Seperti pada buku The Art of Restaurant Review yang mengulas mengenai cara menjadi jurnalis boga yang baik dan membuat resensi sebuah restoran yang baik.


Pengertian Resensi Menurut Ahli

1. Gorys Keraf

Resensi adalah suatu ulasan mengenai nilai dari sebuah karya atau buku.

2. WJ. S. Poerwadarminta

Resensi adalah suatu pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, serta dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya bujku tersebut dibaca, dimiliki, atau dibeli.

3. Yus Rusyana

Resensi adalah suatu tulisan mengenai buku pengetahuan, sastra, kamus, ensiklopedia, dan sebagainya yang mengikhtisarkan, menggambarkan, menjelaskan, dan menilai buku.

4. Panuti Sudjiman

Resensi adalah pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis. KOnteks ini memberikan arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas atau mengkritik buku.

5. Euis Sulastri

Resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.

6. Saryono (1997;56)

Resensi adalah sebuah tulisan berupa esai dan bukan merupakan bagian dari suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya, benar-salahnya, argumentatif-tidaknya buku tulisan. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau fotocopy sampul buku.

7. Sitepu (2013)

Resensi mengandung makna dasar memeriksa, mencermati, meninjau, atau melihat kembali sesuatu. Objek resensi tidak hanya terbatas pada buku, namun juga dapat berupa karya film, drama, pameran, dan berbagai tulisan.

8. KBBI

Resensi adalah pertimbangan atau atau pembicaraan tentang suatu buku atau ulasan buku. Resensi tidak hanya terbatas pada buku atau karya pustaka saja, namun juka dapat dipakai untuk mengulas karya drama, film, atau musik.

Unsur Resensi

1. Judul

Judul merupakan struktur dari resensi yang paling penting dan menentukan apakah resensi dari suatu karya itu menarik atau tidak hanya dari satu kalimat saja. Banyak kesalahan yang dibuat peresensi, yakni mereka menulis judul resensi sama dengan judul buku yang diresensi.

Jadi saat membuat resensi, terdapat dua jenis judul yang harus diperhatikan. Pertama, buatlah judul yang menarik terkait buku yang akan diresensi. Judul yang kedua adalah judul buku sebagai identitas buku yang akan diresensi. Judul buku yang satu ini tidak boleh diutak atik karena merupakan identitas dari buku tersebut.

2. Data Buku

Struktur resensi yang kedua adalah data buku. Terdapat beberapa poin penting yang harus dipenuhi untuk mencantmkan identitas buku. Poin tersebut meliputi judul buku, nama penulis buku yang diresensi, tahun terbit buku, lokasi penerbit, ketebalan buku, serta harga buku.

3. Pendahuluan

Dalam menulis suatu pendahuluan dalam suatu resensi harus bisa membua pembaca merasa tertarik. Penulis bisa membahas sesuatu yang sedang trend saat ini kemudian menghubungkan dengan judul buku yang akan dirensensi.

Buatlah diksi yang menarik dan memberikan “wow effect” agar pembaca tergelitik untuk membaca resensi yang akan dibahas. Tidak perlu terlalu panjang, cukup 1 – 2 paragraf yang membahas informasi menarik, kemukakan masalah, lalu solusi yang terdapat di buku yang akan diresensi.

Dengan begitu, pembaca akan merasa bahwa buku itu cukup “relate” dan pembaca tidak sadar sedang digiring untuk membaca buku tersebut. Terlepas isi bukunya sesuai dengan kebutuhan pembaca atau tidak, namun resensi dinilai berhasil apabila mampu mengajak pembaca untuk ikut mengulas buku tersebut hingga tuntas.

4. Tubuh dan Pernyataan Resensi

Pada bagian tubuh atau pernyataan, inilah poin penting yang dalam suatu resensi. Di sini peresensi tidak perlu berbasa-basi, kemukakan informasi buku secara singkat, padat, dan jelas. penulisan sinopsis harus merupakan tulisan asli, bukan ulasan yang ditulis dari pihak penerbit.

Jangan terlalu banyak basa-basi pada bagian ini, karena pembaca akan bosan dan mereka tidak menemukan informasi yang mereka cari. Pada bagian tubuh, peresensi bisa mengemukakan opini mengenai buku tersebut, apa kelebihan dan kekurangan dari karya yang sedang dibahas. Sertakan pula kutipan singkat atau penggalan naskah yang dirasa menjadi selling poin dari karya tersebut.

Tolak ukur resensi yang berhasil adalah saat dimana pembaca tertarik akan resensi yang dibuat. Gaya bercerita peresensi yang informatif sekaligus persuasif bisa menjadi selling poin dari suatu resensi. Jika buku yang diresensi ternyata menarik animo masyarakat, sudah berarti resensi tersebut sudah memenuhi standar.

Jangan lupa menulis kekurangan dalam suatu resensi. Jangan takut dicekal, tuliskan opini apa adanya terkait kerangka, tinjauan buku, atau kesalahan cetak pada suatu buku. Jika sedang membahas film, kemukakan plot atau kekurangan yang sifatnya teknis. Selama kekurangan yang dikemukakan bersifat objektif dan bukan bermaksud menjelekan, opini dari peresensi penting adanya.

5. Penutup

Pada bagian kesimpulan, tuliskan dalam ringkasan karya dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Pada bagian ini, berikan diksi yang sifatnya persuasif agar pembaca tertarik dan melabuhkan hati untuk membeli karya tersebut.

Tentu saja ajakannya harus bersifat logis dan objektif, jangan berlebihan apalagi memaksa pembaca dengan kalimat yang terlalu frontal.

Jenis Resensi

Terdapat tiga jenis tujuan dari sebuah resensi berdasarkan isinya. Namun, jenis resensi ini tidak baku dan bisa diterapkan secara bersamaan dalam suatu resensi. Berikut jenis-jenis resensi yang perlu kamu ketahui.

  1. Resensi deskriptif adalah resensi yang membahas secara detail setiap bagian atau babnya.
  2. Resensi informatif adalah resensi yang isinya hanya berupa informasi mengenai hal penting dari keseluruhan isi buku secara umum.
  3. Resensi evaluatif, adalah resensi yang menyajikan penilaian presensi tebtang isi buku atau hal-hal yang berkaitan dengan buku. Informasi tentang buku hanya dijadikan sekilas bahkan hanya dijadikan sebagai ilustrasi.
  4. Resensi informatif – evaluatif, yaitu resensi yang merupakan perpaduan dari dua jenis resensi tersebut. Resensi ini disamping menyajikkan semacam ringkasan buku dan hal-hal yang penting yang ada di dalam buku. Resensi ini dinilai paling ideal karena bisa memberikan laporan yang lebih lengkap dan memadai.
  5. Resensi kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.

Tujuan Resensi

  1. membantu pembaca untuk memahami gambaran serta penilaian umum sebuah karya dengan ringkas.
  2. Memahami kelebihan dan kelemahan karya yang akan diresensi.
  3. memahami latar belakang serta alasan suatu karya dibuat
  4. memberi masukan pada pembuat karya berupa kritik dan saran.
  5. mengajak pembaca untuk berdiskusi mengenaik katrya yang diresensi
  6. memberi pemahaman serta informasi dengan komprehensif pada pembaca, mengenai karya yang diresensi tersebut.
  7. menguji kualitas karya dan membandingkan dengan karya lainnya.

Manfaat Resensi

1. Manfaat resensi untuk pembaca

Dengan adanya resensi, pembaca dapat mempertimbangkan sebelum membeli suatu buku. Tulisan yang dibuat yang peresensi akan memengaruhi apakah karya tersebut sesuai dengan selera dan harapan para pembaca.

2. Manfaat resensi untuk peresensi

  • Eksistensi : Peresensi dapat berkarya dengan mengulas suatu buku, memberikan penilaian yang objektif, serta memengaruhi pembaca agar mereka membaca buku atau karya yang diulas. Resensi merupakan media agar tulisannya dapat dikenal secara luas.
  • Menambah penghasilan : Peresensi akan mendapat royalti atau honor jika tulisannya dimuat di surat kabar, majalah, atau kanal berita online.
  • Menambah keilmuan dan kreativitas menulis : Peresensi dapat melatih kemampuan menulisnya setiap kali ia menulis mengulas suatu buku. Semakin sering peresnsi membaca buku, maka ia mampu menghafalkan dan memahami

3. Manfaat resensi untuk penulis buku

Manfaat resensi bagi penulis adalah mendapatkan umpan balik atas karya yang telah ia buat. Penilaian akan isi , kelemahan atau kelebihan atas suatu buku menjadi masukan untuk penulisan karya selanjutnya. Selain itu, resensi juga dianggap sebagai apresiasi atas karyanya, apakah diterima di masyarakat atau tidak.

4. Manfaat resensi bagi penerbit

Resensi dianggap sebagai media promosi atas suatu buku yang diterbitkan oleh penerbit. Dengan adanya resensi buku, diharapkan buku tersebut dapat dikenal oleh masyarakat luas.

5. Manfaat resensi bagi media massa

Resensi merupakan bentuk nilai untuk meningkatkan pemasaran melalui media massa.

Contoh Resensi Buku

Judul Buku : Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Penulis : Eka Kurniawan

Detail :

Bagi yang ingin membaca dan memiliki novel “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” karya Eka Kurniawan, bisa mendapatkannya di Gramedia.com. Gaung novel Eka Kurniawan sepertinya sedang melambung.

Ini karena film adaptasinya cukup sukses di pasar internasional. Jika Grameds mendengar karya sastra, banyak pembaca akan langsung merasakan topik yang berat dan tidak bisa dicerna.

Nyatanya tidak selalu demikian, kini banyak nama penulis dan karya sastra mulai digandrungi anak muda. Salah satunya adalah Eka Kurniawan. Sebuah karya sastra tidak hanya mengandung narasi, tetapi juga memiliki berbagai elemen yang membantu mengkonstruksinya, seperti budaya, sejarah, dan kritik sosial.Unsur-unsur yang perlu banget kamu resensi diantaranya

1. Judul Resensi

Judul merupakan bagian pemikat sebagai daya tarik pada pandangan pertama bagi membaca. Bagian inilah yang bisa mencuri hati pembaca untuk mengenal suatu buku. Selain menggambarkan isi resensi secara garis besar, judul harus ditulis dengan menarik yang membuat pembaca ingin terus membaca hingga akhir kalimat bahkan sampai membuktikannya dengan membeli sendiri suatu buku yang usai diresensi.

2. Identitas Buku

Identitas buku merupakan gambaran umum yang ada dari dalam buku yang berisi yakni judul buku, nama pengarang, tahun terbit dan tahun cetaknya, ketebalan buku, nomor edisi buku, penerbit, harga buku bila perlu sampai ukuran buku.

3. Intisari Buku

Pada bagian ini yang dibahas adalah sinopsis. Saat menulisnya, tidak perlu memperhatikan kronologi cerita. Kamu bisa menulis sinopsis secara bebas. Perlu banget dengan merangkai sebuah sinopsis yang memancing rasa ketertarikan pembaca tanpa perlu menulis secara lengkap isi dari buku sehingga dengan tulisanmu membuat pembaca terbius dan membaca buku aslinya.

4. Biografi Pengarang

Unsur berikutnya membicarakan tentang pengarang atau penulis buku. Bagian ini biasanya ditulis secara ringkas. Di dalamnya terdapat kehidupan si penulis mulai dari latar belakang, keahlian, sampai karya-karyanya. Ketika sedang menulis biografi pengarang merupakan unsur yang esensial di dalam resensi karena track record, citra seorang penulis yang namanya banyak dikenal akan memunculkan rasa penasaran pembaca.  Di samping itu, pembaca mempunyai gambaran mengenai kisah dan karir penulis selama ini dan penghargaan maupun prestasi selama ia berkarir. Bagian ini menjadi salah satu poin petunjuk pembaca untuk menentukan suatu buku.

5. Kelebihan dan Kekurangan Buku

Unsur vital yang harus ada selanjutnya adalah pandangan terhadap sebuah buku serta isi didalamnya. Umumnya berisi penilaian kelebihan dan kekurangan buku. Bagian inilah yang berisi pendapat terhadap buku yang diulas. Bagian ini pula yang dilihat kembali secara seksama oleh pembaca untuk memastikan apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak, apakah sesuai dengan yang dicari atau tidak.

6. Kesimpulan

Bagian unsur terakhir yakni pada penulisan sebuah kesimpulan. Kamu dapat menulis opini tentang buku. Isinya bisa berupa kritikan dan masukan  yang ditujukan kepada penulis buku. Kamu tidak bisa memberikan rekomendasi kepada pembaca.
Wah, sudah pada tahu nih apa-apa saja yang perlu ada saat meresensi buku, lalu apa saja manfaat menulis resensi buku? Seorang yang menggeluti di bidang ini ada julukannya yakni “resensator”.


Sinopsis Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas berkisah tentang seorang anak muda bernama Ajo Kawir yang digambarkan sebagai pemuda nakal dan merepotkan.

Alkisah, Ajo Kawir dan temannya Si Tokek, mengintip tragedi pemerkosaan seorang wanita sakit jiwa oleh dua petugas polisi. Mereka mengintip kejadian itu melalui lubang di jendela, namun ulah mereka ketahuan saat salah satu dari mereka terpeleset dan jatuh.

Tokek tersebut berhasil kabur sendiri, namun sayangnya Ajo Kawir berhasil ditangkap oleh dua orang polisi. Tak kuasa melawan, Ajo Kawir langsung diseret ke dalam gubuk tempat berlangsungnya aksi dua polisi tersebut. Ajo Kawir dipaksa menjadi saksi pemerkosaan dan bahkan diajak untuk ikut bergabung, sembari ditodong  pistol yang diarahkan ke kepala Ajo Kawir.

Seketika Ajo Kawir merasa bingung dan kalut ketika menghadapi situasi darurat dan mendesak itu. Karena terlalu panik dan takut, “burung” Ajo Kawir tidak bergerak, karena melihat apa yang terlihat di depannya.

Mengetahui situasi ini, kedua polisi itu langsung mencemooh dan menghina Ajo Kawir, dengan anggapan bahwa dia adalah orang yang lemah dan tidak berguna.

Pada akhirnya, Ajo Kawir dibebaskan oleh dua orang polisi dan dibiarkan pergi. Sejak kejadian itu, sekarang “Burung” Ajo Kawir  tidak bisa “bangun” lagi dan memilih untuk tertidur.

Ajo Kawir terluka oleh “burung” yang tidak berguna lagi. Ajo Kawir menggunakan berbagai cara untuk membangunkan dan membangunkan “burung” miliknya. Mulai dari cara yang enak hingga cara yang menyakitkan, Ajo Kawir mencoba membangunkan “burung” miliknya.

Namun, sang “burung” masih memilih diam dan tidak bergeming sedikitpun. Berita perihal “burung” Ajo Kawir sudah menjadi bahan olok-olokan dan tersebar kemana-mana.

Di lubuk hatinya, Ajo Kawir masih berkeyakinan bahwa  “burung” miliknya dapat berfungsi kembali suatu saat nanti. Kemudian Ajo Kawir memilih untuk melampiaskan rasa frustrasinya dengan cara berkelahi dan membuat onar.

Bersama Si Tokek, Ajo Kawir kerap berkelahi dan menghajar siapapun tanpa rasa takut. Oleh karena itu, ia ia terkenal sebagai biang onar yang ditakuti oleh semua orang, tanpa ada yang mmengetahui bahwa ada “burung” yang tertidur lelap di dalam dirinya.

Singkat cerita, Ajo Kawir bertemu seorang gadis bernama Iteung lalu mereka pun saling jatuh cinta. Mereka kemudian berpacaran dan Iteung meminta Ajo untuk segera menikahinya.

Namun, Ajo menyimpan keraguan atas permintaa Iteung. Mengingat “burung” miliknya yang belum juga bisa bangun. Seiring berjalannya waktu, Iteng akhirnya mengetahui kondisi masa lalu Ajo Kawir dan bersedia untuk dinikahi olehnya.

Tak disangka, Iteung ternyata menyimpan kenangan masa lalu yang pahit. Ia pernah menjadi korban pelecehan seksual yang menorehkan luka batin pada dirinya. Kehidupan pernikahan Iteung dan Ajo Kawir ternyata tidak mudah untuk dijalani.

Tak lama kemudian, akhirnya Iteung hamil. Anak yang ada dalam kandungannya sudah dipastikan bukan anak Ajo Kawir. Ajo merasa marah dan melampiaskan dendamnya semenjak saat itu. Bahkan ia sempat masuk penjara atas apa ia perbuat selama berbuat onar.

Setelah bebas dari penjara, Ajo mulai berdamai dengan dirinya sendiri. Ia mulai menerima kondisi “burung” miliknya. Ia belajar bersabar dan menerima jika “burung” tersebut tidak akan pernah bangun lagi selama-lamanya.

Ajo memilih untuk memulai hidupnya kembali dengan menjadi supir lintas trus jawa-Sumatra. Dalam perjalanan menjadi seorang supir truk, ia kerap berkomunikasi dengan “burung” miliknya, agar kehidupannya menjadi lebih tentram dan damai.

Kelebihan Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Gaya tutur kata Eka Kurniawan dalam Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas tidak berat seperti kaya sastra lainnya. Gayanya cenderung frontal dan blak-blakan. Eka dengan berani menulis segala seuatunya dengan vulgar, namun tidak meninggalkan kesan menjijikan.

Alur yang dibuat oleh Eka terasa ringan dan menyenangkan, kata-kata kasar di dalamnya justru menghibur dan terasa alami untuk disimak. Ceritanya pun tidak membosankan, banyak kata-kata yang dirasa menggelitik dan membuat pembaca terbahak-bahak.

Kelebihan dari Novel ini adalah pemilihan diksi yang berbeda dari novel lainnya. Eka seakan mampu menunjukkan eksistensinya melalui karya dengan gaya bercerita ceplas-ceplos dan blak-blakan. Setiap karakter diceritakan secara lugas dan tidak bertele-tele, sehingga tokoh di dalamnya terasa tidak dibuat-buat.

Selain gaya bahasanya yang ringan dan menarik, ada banyak isu sosial yang disematkan Eka dalam ceritanya. Banyak terselip posan moral mengenai  permasalahan sosial di masyarakat yang mampu menghipnotis pembaca.

Kekurangan Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Novel ini merupakan paket lengkap yang tidak membosankan untuk dibaca. Namun, karena bahasanya yang ceplas-ceplos, blak-blakan bahkan cenderung vulgar, Novel ini hanya direkomendasikan untuk pembaca 21 tahun ke atas.

Diperlukan pembaca dewasa yang bijak dan berpikiran terbuka untuk bisa menikmati alur cerita dari Novel ini, agar setiap pesan moral yang dikandung dapat diterima dan dinikmati.

Pesan Moral Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Pesan dan makna yang terkandung dalam novel ini dapat ditafsirkan secara berbeda-beda oleh setiap pembaca. Di sini ada tokoh Ajo Kawir yang pada akhirnya harus berdamai dengan keadaan.

Selain itu, tersirat bahwa kekerasan bukanlah cara yang tepat untuk melampiaskan emosi dan luka yang dialami Ajo Kawir. Kekerasan dan emosi justru malah menjerumuskan Ajo Kawir pada perasaan dendam dan kehidupan tanpa kepastian.

Meresensi buku merupakan kegiatan menelaah suatu karya yang berbentuk sebuah isi cerita yang dituangkan ke dalam buku, novel, cerita pendek ataupun sebuah buku pengetahuan. Membuat resensi tidak bisa hanya semata-mata menilai saja, namun terdapat ketentuan yang harus dipatuhi ketika menulis sebuah resensi.

Kata resensi berasal dari kata “recensie” (bahasa Belanda) yang berarti membicarakan dan menilai/borderland en besproken. Sepadan dengan bahasa Belanda, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) makna resensi merupakan pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Berdasarkan kedua penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa resensi merupakan sebuah kegiatan menilai atau menimbang kembali.

Oleh karena itu, resensi buku ialah memberikan tinjauan kritis atau penilaian terhadap kualitas suatu  buku. Meresensi sebuah buku berarti merupakan aktivitas seseorang untuk menyampaikan gagasan secara tertulis dalam hal mengukur baik buruknya suatu buku. Hal-hal yang diukur dari satu buku tersebut meliputi isi, struktur penyajian, serta manfaatnya bagi pembaca.

Bukan hanya buku saja, berbagai hal dapat kamu resensikan. Seperti pada buku The Art of Restaurant Review yang mengulas mengenai cara menjadi jurnalis boga yang baik dan membuat resensi sebuah restoran yang baik.

B. Tujuan Resensi Buku

1. Membantu pembaca (publik) yang belum berkesempatan membaca buku yang diresensi, 

Meresensi suatu buku memberikan sekilas informasi terkait informasi isi dari buku berupa alur cerita secara singkat, terdiri dari berapa bab, jumlah halamannya dan lain sebagainya

2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang diresensi

Tanpa sadar juga kegiatan meresensi buku telah memberi penilaian terhadap suatu buku. Biasanya pembaca sebelum membaca suatu novel atau karya lainnya akan melihat reviewers terlebih dahulu agar tidak salah pilih, sama sepertinya hal juga ketika akan melihat film di bioskop para penonton senantiasa melihat rate nya ada di angka berapa jika rate nya tinggi, tak salah film yang akan dilihat pasti berkualitas.

3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan, 

Mengetahui terlebih dahulu mengapa, dan alasannya suatu buku layak untuk diterbitkan dan dibaca  oleh sekian banyak orang nantinya.

4. Mengetahui perbandingan buku-buku karya penulis lain yang sejenis

Bisa juga lho dengan teknik ini, jadi tahu kelebihan dan kekurangan satu buku dengan yang lain memiliki karakter yang sejenis.

5. Bagi penulis buku, informasi sangat bermanfaat bagi kreatifitasnya

Penulis karya buku yang sedang diulas dapat digunakan sebagai masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya.

C. Unsur-unsur Resensi Buku

Unsur-unsur yang perlu banget kamu resensi diantaranya

1. Judul Resensi

Judul merupakan bagian pemikat sebagai daya tarik pada pandangan pertama bagi membaca. Bagian inilah yang bisa mencuri hati pembaca untuk mengenal suatu buku. Selain menggambarkan isi resensi secara garis besar, judul harus ditulis dengan menarik yang membuat pembaca ingin terus membaca hingga akhir kalimat bahkan sampai membuktikannya dengan membeli sendiri suatu buku yang usai diresensi.

2. Identitas Buku

Identitas buku merupakan gambaran umum yang ada dari dalam buku yang berisi yakni judul buku, nama pengarang, tahun terbit dan tahun cetaknya, ketebalan buku, nomor edisi buku, penerbit, harga buku bila perlu sampai ukuran buku.

3. Intisari Buku

Pada bagian ini yang dibahas adalah sinopsis. Saat menulisnya, tidak perlu memperhatikan kronologi cerita. Kamu bisa menulis sinopsis secara bebas. Perlu banget dengan merangkai sebuah sinopsis yang memancing rasa ketertarikan pembaca tanpa perlu menulis secara lengkap isi dari buku sehingga dengan tulisanmu membuat pembaca terbius dan membaca buku aslinya.

4. Biografi Pengarang

Unsur berikutnya membicarakan tentang pengarang atau penulis buku. Bagian ini biasanya ditulis secara ringkas. Di dalamnya terdapat kehidupan si penulis mulai dari latar belakang, keahlian, sampai karya-karyanya. Ketika sedang menulis biografi pengarang merupakan unsur yang esensial di dalam resensi karena track record, citra seorang penulis yang namanya banyak dikenal akan memunculkan rasa penasaran pembaca.  Di samping itu, pembaca mempunyai gambaran mengenai kisah dan karir penulis selama ini dan penghargaan maupun prestasi selama ia berkarir. Bagian ini menjadi salah satu poin petunjuk pembaca untuk menentukan suatu buku.

5. Kelebihan dan Kekurangan Buku

Unsur vital yang harus ada selanjutnya adalah pandangan terhadap sebuah buku serta isi didalamnya. Umumnya berisi penilaian kelebihan dan kekurangan buku. Bagian inilah yang berisi pendapat terhadap buku yang diulas. Bagian ini pula yang dilihat kembali secara seksama oleh pembaca untuk memastikan apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak, apakah sesuai dengan yang dicari atau tidak.

6. Kesimpulan

Bagian unsur terakhir yakni pada penulisan sebuah kesimpulan. Kamu dapat menulis opini tentang buku. Isinya bisa berupa kritikan dan masukan  yang ditujukan kepada penulis buku. Kamu tidak bisa memberikan rekomendasi kepada pembaca.
Wah, sudah pada tahu nih apa-apa saja yang perlu ada saat meresensi buku, lalu apa saja manfaat menulis resensi buku? Seorang yang menggeluti di bidang ini ada julukannya yakni “resensator”.

Baca juga : [Mudah] Cara Menemukan Gagasan Pokok dan Pendukung

D. Manfaat Meresensi Sebuah Buku

Inilah beberapa manfaat menulis resensi buku yang perlu kamu tahu

  1. Mengasah penalaran kita untuk terus berkembang
  2. Memahami secara mendalam isi buku yang diresensi
  3. Mendapat pemasukkan jika resensi yang dipajang di media massa baik cetak maupun online
  4. Dikenal dan direkrut untuk terus meresensi buku oleh penerbit buku jika kiat berlatih dan produktif membuat resensi buku
  5. Mendapat pengalaman dan pengetahuan baru dari sekian banyak buku-buku yang telah diresensi
  6. Mendapat mitra kerja yang akan bertambah luas dan banyak.

Jadi, tak perlu ragu nih untuk meresensi sebuah buku karena banyak manfaat bagi pembaca, penulis, dan pengarang buku. Tapi, belum pada tahu ya langkah demi langkah agar kamu yakin untuk menulis resensi buku? Tenang saja, setelah akan dijelaskan secara urut langkah-langkah membuat resensi buku.

E. Langkah-langkah Resensi Buku

Berikut ini langkah-langkahnya, jangan sampai terlewat ya! Ada enam langkah sederhana meresensi sebuah buku yang juga bisa kamu gunakan ketika akan menyampaikan resensi terhadap karya yang bukan hanya buku saja…
Upss, ada baiknya sebelum mendengar semua tahapannya, kamu harus mengenal dia lebih dekat, eh … buku

  1. Memahami atau menangkap isi dan tujuan si pengarang buku dengan karya yang dibuatnya,
  2. Memiliki arah dalam membuat resensi buku, jadi kamu harus tahu kepada siapa resensi itu untuk dibaca
  3. Mengenal atau mengetahui selera dari segala usia pembaca dan tingkat pemahaman dari para pembaca
  4. Menguasai segala ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu sebagai tolok ukur ketika menuturkan keunggulan dan kelemahan buku, dan
  5. Menjadi pengamat buku sekaligus rajin membaca buku apapun itu karena sudah banyak fasilitator atau penyedia layanan baca buku online seperti Perpus yang dikelola oleh Gramedia untuk membuka jendela ruang pintu ilmu.

Sudah mantap kenal dekat nih dengan buku yang akan diresensi? Jika sudah, ini lho cara membuat resensi buku.

F. Cara Menulis Resensi Buku

Jadi saat menulis resensi maka kamu menyertakan terhadap enam unsur di atas. Unsur-unsur tersebut harus ada dalam tulisan resensi. Setelah, merinci dan mengetahui unsur-unsur resensi, ulasan berikutnya adalah cara membuat resensi buku.  Lalu, apa langkah-langkahnya?

1. Menentukan Pilihan Buku yang Akan Diresensi

Menentukan pilihan buku mana yang akan diresensi. Apakah buku tersebut bergenre fiksi atau non-fiksi, pelajaran, pengetahuan atau sebuah novel? Menulis resensi buku pada dasarnya sama. Hanya saja tetap memiliki sedikit perbedaan terutama sisi kronologis cerita.
Adapun yang perlu kamu perhatikan terhadap beberapa poin ketika memutus buku yang akan diresensi. Buku tersebut harus memenuhi parameter berupa isinya tentang persoalan aktual, kualitas buku yang bagus, belum pernah diresensi, dan terbitan baru.

2. Membaca Buku

Tentunya membaca buku sebelum menulis resensi, karena dengan tidak membaca isinya secara gamblang, kamu tidak tahu isi, tujuan, makna dan pesan yang terdapat di dalam buku sebagai suara hati pengarang buku dengan nyata. Ketika sedang membaca buku jangan lupa untuk menandai poin-poin penting yang akan dimuat sebagai salah satu bahan untuk menulis resensi.

Proses membaca buku nantinya kamu akan merasakan sendiri bagaimana pengarang menceritakan kisah-kisah yang tertuang dengan mendapat feeling dan emosi saat memahami alur ceritanya, serta mendapatkan hikmah yang tersirat dan informasi sehingga kamu mendapatkan ide-ide dan kerangka untuk mengulas buku tersebut.

Selain itu, kamu dapat menentukan sisi yang menarik dari buku tersebut yang bisa diangkat ke dalam ulasan yang perlu banget kamu bahas untuk diketahui pembaca dan pengarang juga akan mengetahui bagian kesenangan dari penikmat karya yang ditulisnya  dengan cara memilih bagian/isi dari buku tersebut yang di-highlight dalam resensi.

3. Menentukan Teknik yang Tepat untuk Menulis Resensi

Saran penting nih untuk memilih tepat teknik menulis resensi yang akan digunakan. Ada beragam teknik menulis resensi yakni Teknik Cutting dan Glueing, Teknik Focusing, dan Teknik Comparing.

  • Teknik Cutting dan Glueing: teknik menulis resensi dengan merekatkan bagian-bagian tulisan. Semua bagian tersebut isinya ada materi yang menarik perhatian, yang terdapat di dalam buku yang hendak kita resensi, serta mencerminkan gagasan-gagasan inti si penulis buku
  • Teknis Focusing: teknik menulis resensi dengan memusatkan perhatian kepada satu aspek tertentu yang disajikan dalam objek resensi bisa fokus kepada si pengarang, tokoh-tokoh ataupun alur ceritanya
  • Teknik Comparing: teknik menulis dengan membandingkan atas hal-hal yang terdapat dalam objek resensi dengan sumber lain yang membahas topik sama.

4. Menulis lengkap enam unsur-unsur resensi

Pada tahap ini, kamu wajib banget tidak melupakan bagian penting yang ada di dalam unsur-unsur resensi. Setelah mendapatkan cerita yang akan diangkat dalam resensi maka kamu harus menentukan judul resensi, menulis identitas buku, membuat intisari, memberikan penilaian berisi kelebihan dan kekurangan, dan menutup resensi dengan opini serta rekomendasimu bila dibutuhkan.

5. Mengecek Kembali Semua Resensi yang Telah Ditulis

Setelah selesai menulis resensi, maka tak ayalnya untuk mengoreksi tulisan mu dengan cara membaca ulang,  memeriksa apakah ada typo, kesalahan terhadap struktur penulisan, data yang belum lengkap, dan sebagainya. Cara ini digunakan agar tulisan resensi tersebut menjadi epik dan indah sehingga pembaca pun tetap setia membacanya sampai akhir, nyaman, dan mudah menangkap isi resensi nya.

G. Contoh Resensi Buku

Setelah ini, ada lima contoh meresensi sebuah buku bergenre non fiksi, fiksi, pengetahuan, pelajaran dan novel.

1. Contoh Resensi Buku Non-Fiksi

sebuah seni untuk bersikap bodo amat


Identitas Buku :

  • Judul buku: Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat
  • Pengarang: Mark Manson
  • Penerbit: Gramedia Widiasarana Indonesia
  • Tanggal Terbit: 20 Februari 2005
  • ISBN: 9786024526986
  • Tebal halaman: 256 halaman
  • Lebar: 14.0 cm
  • Panjang: 21.0 cm

Sinopsis Buku:

“Apapun masalahnya, konsepnya sama: selesaikan masalah, lalu berbahagialah. Sayangnya bagi banyak orang, rasanya hidup tidak sesederhana itu. Itu karena mereka menghadapi masalah dengan paling tidak satu dari dua cara berikut: penyangkalan atau mentalitas korban” (hal 37)

Isi Resensi:

Buku ini menceritakan seorang Charles Bukowski seorang pecandu alkohol senang bermain perempuan,penjudi kronis,kasar, kikir,dan tukang utang.Ia bercita-cita menjadi seorang penulis. Karya Bukowski selalu ditolak oleh hampir setiap majalah, tetapi hal tersebut tidak membuatnya menyerah ia tetap menulis dan membuat puisi. Sehingga dengan pengalamannya ia memiliki sikap bodo amat

Dalam bukunya yang berisi makna cuek yang bukan berarti tidak peduli terhadap apapun, Charles Bukowski gambaran sederhana untuk mengarahkan kembali ekspektasi hidup dalam memilih apa yang penting karena pada intinya hidup hanyalah rentetan masalah yang tidak ada ujungnya.

Kelebihan Buku:

Melalui karakter tokoh Charles Bukowski yang kuat dan gigih, kita mendapat makna tersendiri untuk bersikap cuek, dan tetap bahagia menatap masalah yang sedang dialami

Kekurangan Buku:


Meskipun judulnya seolah memberi kesan tentang kiat-kiat cuek, tapi ternyata tidak cuek disini menggambarkan seorang pejuang yang meraih impian dengan segala rintangan.

2. Contoh Resensi Buku Fiksi

buku rapijali


Identitas Buku

  • Judul buku: Rapijali
  • Pengarang: Dee Lestari
  • Penerbit: Bentang Pustaka
  • Tanggal Terbit: 24 Februari 2021
  • ISBN: 9786022917724
  • Tebal halaman: 368 halaman
  • Lebar: 13.5 cm
  • Panjang: 20.0 cm
  • Berat: 0.22 kg

Sinopsis Buku

Ping merasa telah memiliki segala yang ia butuhkan. Dunianya yang damai di Pantai Batu Karas, rumahnya yang penuh alat musik di tepi Sungai Cijulang, seorang sahabat terbaik, serta kakek yang menyayanginya. Namun, diam-diam Ping menyimpan kegelisahan tentang masa depannya yang buram.

Bakat musiknya yang istimewa tidak memiliki wadah, dan ia tidak berani bercita-cita.Hidup Ping jungkir balik ketika ia harus pindah ke Jakarta dan tinggal bersama keluarga calon gubernur. Ping mesti menghadapi sekolah baru, kawan-kawan baru, dan tantangan baru. Mungkinkah ia menemukan apa yang hilang selama ini? Dan apakah Ping siap dengan yang ia temukan, bahwa hidupnya ternyata tidak sesederhana yang ia duga.

Isi Resensi Buku
Isi dari cerita Rapijali berlatar belakang seorang anak yang sedang menikmati pengalaman baru untuk mengikuti tren kekinian seperti mempunyai media sosial, smartphone, mengikuti ajang pencarian bakat. Kita akan berkenalan lebih jauh dengan dunia Ping. Ada Oding sahabatnya sejak kecil, yang jago surfing, Mang Acep Mulyana  dan Bu Lilis Sudrajat –orangtua Oding- serta beberapa rekan satu band Kakeknya.

Pengarang membuat alur tentang Ping yang berbeda, agar lebih relevan dengan sekarang. Itu semua tentunya tidak tersirat dalam naskah aslinya yang berlatar tahun ’90-an.

Kelebihan Buku
Kabarnya buku ini akan ada seri lanjutannya, kisah yang tertuang cukup menarik sebagai hiburan untuk anak muda yang doyan dengan dunia musisi

Kelemahan Buku
Konflik yang diceritakan sangatlah halus

3. Contoh Resensi Buku Pelajaran

Contoh Resensi Buku: Pengertian, Manfaat, Unsur dan Cara Meresensi Buku 4


Identitas Buku

  • Judul buku: Biologi untuk SMA & MA Kelas XII
  • Pengarang: Dra. Irnaningtyas
  • Penerbit: Erlangga
  • Tanggal Terbit: 24 Februari 2018
  • ISBN: 9786022987741
  • Tebal halaman: 406 halaman
  • Lebar: 18.0 cm
  • Panjang: 25.0 cm
  • Berat: 0.7 kg

Sinopsis Buku
Tidak ada karena merupakan buku kumpulan soal-soal

Isi Resensi
Buku ini dibuat oleh Tim Tentor Master diperuntukan untuk anak SMA kelas XIII sebagai buku pelajaran atau sumber referensi bacaan mengenai materi-materi Biologi. Buku ini juga dilengkapi oleh gambar, latihan soal dan bahan diskusi bersama siswa dan guru. Di mana buku ini menempatkan peserta didik sebagai subjek yang melakukan kegiatan belajar mandiri maupun bersama tutor untuk membahas materi-materi biologi yang ada.

Penyajian dalam buku ini berusaha untuk melatih kegiatan kognitif dalam membaca sebuah buku dengan kebiasaan terhadap gambaran beberapa soal-soal yang akan digunakan untuk menguatkan daya ingat siswa, berdiskusi juga bisa memahami terkait semua yang di dalam buku biologi tersebut.

Kelebihan Buku:

Beragam materi Biologi untuk kelas SMA XII yang telah dipilih penulis dengan menggunakan bahasa yang sederhana, tak lain untuk memudahkan siswa dalam belajar secara mandiri. Selain itu,  terdapat beberapa soal dan kegiatan bersama yang dilakukan secara bersama untuk melatih siswa dalam kelompok agar terbiasa berdiskusi berani untuk mengungkapkan pendapat atau jawaban dari soal yang ada dan dapat menyelesaikan persoalan baru di mata pelajaran khususnya biologi.

Kelemahan Buku:

Terdapat kata ilmiah yang mungkin belum pernah didengar oleh siswa, sehingga dalam memakainya diperlukan kamus biologi sebagai pendamping belajar mandiri agar dapat memahami dengan benar kata-kata ilmiah yang ditulis. Oleh karena itu, siswa dituntut untuk berpikir kreatif dalam menyelesaikan persoalan baru bila perlu belajar kelompok dengan temannya ataupun dengan gurunya.

4. Contoh Resensi Buku Pengetahuan

why camera


Identitas Buku

  • Judul buku: Why? Camera – Kamera
  • Pengarang: Yearimdang
  • Penerbit: Elex Media Komputindo
  • Tanggal Terbit: 13 Januari 2021
  • ISBN: 9786230022197
  • Tebal halaman: 160.0 halaman
  • Lebar: 18.0 cm
  • Panjang: 24.0 cm
  • Berat: 0.25 kg

Sinopsis Buku

Buku ini menceritakan tentang kamera yang dituangkan ke dalam bentuk komik untuk menyampaikan informasi mengenai perkembangan penggunaan  kamera yang tidak hanya digunakan untuk memotret pemandangan indah, bisa dipakai juga mengambil gambar dengan sensor tiga dimensi dan realitas virtual yang memberikan rasa yang sangat nyata

Resensi Buku

Buku Why? Camera – Kamera, salah satu buku yang dikemas Yaerimdang secara simple dan jelas melalui tokoh yang berbentuk komik. Buku ini berisi sejarah perkembangan kamera hingga kamera menjadi alat yang digunakan untuk memotret sebuah objek yang bisa diaplikasikan ke belum virtual reality.

Belajar pengetahuan umum dibutuhkan di abad ke-20 ini. Arus informasi semakin mudah diakses dan berkembang sedemikian cepatnya, membuat kita harus belajar dengan cepat. Belum lagi ilmu pengetahuan yang terus berkembang dan meningkat.

Buku ini menawarkan konsep belajar cepat tanpa membuat pembacanya merasa kebosanan. Oleh karena itu, buku ini akan memberikan foto, gambar tiga dimensi dan realitas virtual yang memberikan rasa yang sangat nyata, hingga sebagai sensor untuk kecerdasan buatan. Melalui buku ini, mari kita cari tahu dunia di balik kamera yang luar biasa.

Kelebihan Buku

Buku ini sangat informatif untuk segala usia. Penulis membuat buku ke dalam bentuk komik yang tentunya tidak akan membuat jenuh pembaca. Bahasa yang digunakan juga mudah dimengerti oleh awam, bisa juga dijadikan referensi.

Kelemahan Buku

Buku ini dibuat secara ringkas, padat dan lengkap sehingga isinya berupa informasi penting. Tidak ada terlalu banyak memaparkan tentang kamera secara historis yang ditulis secara panjang.

5. Contoh Resensi Buku Novel

Contoh Resensi Buku: Pengertian, Manfaat, Unsur dan Cara Meresensi Buku 5


Identitas Buku

  • Judul buku: Wingit
  • Pengarang: Sara Wijayanto
  • Penerbit: Elex Media Komputindo
  • Tanggal Terbit: 16 Desember 2020
  • ISBN: 9786230021831
  • Tebal halaman: 256.0 halaman
  • Lebar: 12.5 cm
  • Panjang: 10.5 cm
  • Berat: 0.15 kg

Sinopsis :

Penelusuran sebuah kompleks perumahan tua terbengkalai di daerah Jakarta Timur malam itu awalnya berjalan menyenangkan. Sebelum masuk ke area kompleks, saya bersama Wisnu, Fadi, dan Demian membuka vlog dengan gimmick seru untuk mencairkan suasana. Namun, saat tiba di sebuah lokasi rumah tingkat yang dikelilingi pepohonan dan semak, saya melihat semakin banyak makhluk tak kasatmata yang membuat saya terkejut.

Tidak jauh dari situ, saya merasakan kehadiran satu sosok hantu yang ingin berkomunikasi dengan saya. Hantu tersebut ternyata berwujud seorang anak kecil laki-laki. Fadi mengambil alih penelusuran saat makhluk tersebut berkomunikasi dengan saya. Selanjutnya, kami menyebut hantu anak kecil tersebut dengan nama Adik.

Ia memiliki kebiasaan mengangkat kaki kanannya lalu menggesekkan tulang kering kaki kanannya ke betis kaki kiri seperti merasakan gatal. Ternyata, Adik tidak sendirian. Ia bersama dengan seorang kuntilanak yang ia panggil Tante. Adik bahkan menunjukkan di mana lokasi Tante berada, tepatnya di sebuah pohon. Inilah penelusuran kisah Adik dan Tante Kun….

Resensi Buku :

Novel bertema Horor menceritakan tentang pengalaman Sara Wijayanto selama penelusurannya di tempat yang sudah lama tidak dihuni oleh penghuni dan di dalamnya menyimpan kisah misteri, dianggap “angker” atau berpenghuni makhluk tak kasat mata.
Kisah yang dituangkan dalam novel wingit berisi perjalanan hidup si sosok yang mendiami suatu bangunan kosong, sudah lama ditinggal pergi sang pemilik rumah atau bangunan, Salah satu sosok yang diceritakan ialah Siti mencoba bercerita lewat Sara, kisah semasa ia hidup. Siti mengungkapkan keinginannya untuk menjadi wanita berprofesi sebagai wanita pada umumnya, tidak pernah bermimpi bekerja sebagai wanita penghibur. Siti tidak bisa memilih jalan karirnya karena lingkungan yang membawanya harus menjalani hidup dalam sisi gelap.

Kelebihan Buku :

Novel Wingit mengangkat cerita tentang sosok-sosok tak kasat mata yang ada pada setiap bangunan, tujuan Sara menuliskan kisahnya dalam menelusuri sebuah lokasi dalam bentuk buku, tak lain untuk memperkenalkan sosok yang dulunya pernah hidup dengan segala kisah manis pahitnya hidup kepada kita yang masih diberi umur panjang agar tidak menyesal seperti sosok-sosok yang dikisahkan Sara di dalam bukunya.

Kelemahan Buku :

Kita akan mendapatkan rasa takut karena terdapat gambar makhluk astral yang tidak bisa dilihat secara kasat mata dan tidak semua makhluk astral itu jahil kepada manusia yang masih hidup. Buku ini juga menceritakan kisah hidup seseorang yang sudah tidak ada dan sosoknya telah diserupai oleh jin yang bersifat tahayul, oleh karena itu tidak semua orang percaya dan peduli dengan adanya sosok tak kasat mata.

Referensi:

  1. Haryanto. 2008. Membuat Resensi. Semarang:Sindur Press.
  2. Kuncoro, Mudrajad. 2008. Mahir Menulis Kiat Jitu Menulis Artikel, Kolom, dan Resensi Buku. Jakarta:Erlangga
Resensi Buku yang Baik :
  1. Menentukan Buku yang Akan Diresensi. ...
  2. Mencatat Identitas Buku. ...
  3. Ikhtisar Buku. ...
  4. Kepengarangan. ...
  5. Menjelaskan Kelebihan dan Kekurangan Buku. ...
  6. Menulis Resensi Secara Lengkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fiorentia viviane lesmana