Nama : Lilis Ernawati
Pertemuan : 30
Waktu : Senin, 25 Maret 2022
Pukul : 19.00 wib s.d selesai
Moderator : Ibu Rosminiyati
Narasumber : Bapak Bambang Purwanto, S.Kom, Gr
Judul : Mengelola Taman Bacaan
Sesuai dengan poster di atas, materi yang akan dibahas dengan tema "Mengelola Taman Bacaan" dengan Narasumber Bapak Bambang Purwanto, S.Kom., Gr. atau lebih dikenal dengan panggilan Mr. Bams atau Ayah Salwa atau Mario Teduh.
Yuk simak CV beliau dengan mengeklik tautan berikut ini.
https://penamrbams.id/cv-bambang-purwanto/
Woow sejuta prestasi telah beliau ukir, pencapaian yang luar biasa diusia yang masih muda.
Seperti biasa, kuliah malam ini dibagi menjadi 4 sesi:
1. Pembukaan
2. Pemaparan materi
3. Tanya Jawab
4. Penutup
Menurut Mr Bams, "Buku sangat identik dengan penulis. ini gambaran tentang TBM. Nama TBM kami adalah TBM AS Lebakwangi. Awal berdiri tanggal 5 Oktober 2011 dengan nama TBM Ayah Salwa. Nama Ayah Salwa digunakan sebagai nama TBM, dengan alasan menggunakan nama panggung kalau sedang mendongeng.
Walau akhirnya di tahun 2012 TBM Ayah Salwa diganti dengan nama TBM AS Lebakwangi.
TBM AS Lebakwangi saat berdiri masih bergabung dengan rumah. Rumah mungil berukuran 21 meter persegi. Rumah yang terdiri dari Ayah Salwa, Ibu Salwa dan Salwa anak semata wayang.
TBM AS Lebakwangi hadir karena kepedulian kepada anak-anak. Ayah Salwa sang pendongeng merasa perlu mengajak anak-anak untuk senang membaca. Awal berdiri tidaklah mudah. Tantangan dari pasangan pun menjadi tantangan pertama yang harus dinegosiasi. Memberikan penjelasan kepada pasangan itu pun butuh perjuangan alias senyuman manis.
Mengawali dengan mengumpulkan buku-buku yang dimiliki di rumah. Terkumpul ada sekitar 200 buku. Kami simpan di sebuah box. Setelah terkumpul, saya memilih tanggal yang sekiranya baik, maka kami lahirkan TBM Ayah Salwa pada tanggal 5 Oktober 2011. Berarti sekarang umumnya sudah masuk 10 tahun.
Mengawalinya kami siapkan sebuah rak, dengan 3 trap. Rak pertama saya simpan koran dengan buku pengunjung. Rak kedua saya simpan 20 buku cerita anak-anak. Rak ketiga saya simpan majalah bobo sebanyak 20 buah. Setiap pagi saya simpan di teras. Rumah kami tanpa pagar. Anak-anak sangat mudah sekali menjamah buku yang kami simpan di teras. Rumah kami kosong, karena Ayah Salwa dan Ibu Salwa bekerja. Salwa saat itu usianya masih 8 tahun. Setiap pagi saya antarkan ke rumah Ibu, sehingga rumah kosong. Kini Salwa sedang kuliah semester 2 di UNPAS dengan Jurusan Kependidikan Bahasa Indonesia. Mohon doanya agar bisa menjadi guru yang disenangi anak-anak kelak
Perjuangan membangun TBM saya diawali dengan pendekatan kepada tetangga, Ketua RT dan Ketua RW. Walau saat itu saya sedang menjabat sebagai Ketua RT, kini sih sedang menjabat Ketua RW 13 Lebakwangi Asri Desa Lebakwangi Kec Arjasari Kab Bandung
Saya ijin share google map TBM AS Lebakwangi. Alamat Lengkap TBM AS Lebakwangi adalah Perumahan Lebakwangi Asri D4 No 18 RT 04 RW 13 Desa Lebakwangi Kec Arjasari Kab Bandung Provinsi Jawa Barat
https://www.google.com/maps/place/TBM+AS+Lebakwangi/@-7.0407779,107.6063948,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e68ebbab961d753:0xcefcfae9e4958ed5!8m2!3d-7.0407985!4d107.6085766?hl=id
TBM AS Lebakwangi dalam menjalani kegiatannya memanfaatkan facebook. Kini memang kurang aktif, karena pandemi dan saya menjabat Ketua RW sehingga lebih fokus mengelola keperluan masyarakat.
Apa yang dilakukan di facebook? Posting kegiatan-kegiatan yang dilakukan di TBM AS Lebakwangi. Kegiatan awal memang tidaklah langsung mengajak anak-anak membaca. Cara perdana adalah dengan mengadakan Dongeng Ayah Salwa. Ternyata anak-anak senang mendengarkan dongeng. Buku-buku kami keluarkan dan di gelar di meja yang telah disiapkan. Anak-anak berkumpul dan mendengarkan dongeng.
TBM AS Lebakwangi pun memiliki blog, walau jujur ternyata untuk istiqomah mengelola blog itu memang tidaklah mudah. Kini saya lebih fokus dengan penamrbams.id.
Ini blog TBM AS Lebakwangi :
https://lebakwangimembaca.wordpress.com/
Silahkan berselacar disana, banyak informasi yang didapatkan.
Tinggal di Kabupaten Bandung sangatlah beruntung. Banyak pegiat literasi yang lebih dulu bergerak dibidang literasi. Mereka tidaklah memikirkan biaya, militansinya sangat terasa. Sebut saja TBM Arjasari dan Sudut Baca Soreang.
Dalam mengelola TBM AS Lebakwangi kami mencari pengelola yang sanggup menunggu. Bahkan kami memiliki 5 generasi yang pernah menjadi pengelola harian. Mereka kami berikan insentif. Mulai dari 100 ribu hingga yang terakhir 500 ribu. Dari mana uangnya ? awal dari pribadi, sampai akhirnya mendapatkan donatur karena mereka peduli dan melihat kegiatan di Facebook.
Apa sih keun?tungan membuat TBM? TBM bagi kami sekeluarga adalah tempat pengabdian. Tempat belajar untuk ikhlas, sabar dan senang dengan anak-anak. TBM tidaklah seseram Perpustkaan yang harus hening. Coba bayangkan anak-anak dengan riang membaca dengan bersahutan. Mereka tidak merasa terganggu. Bayangkan saat kita di perpusakaan sekolah misalnya, baru ngobrol sebentarnya saja langsung orang yang terdekat akan menatap tajam sembari sedikit mengeluarkan mata, heheh. Maaf jangan ribut ya
Interaksi dengan TBM lain membuat jaringan TBM menjadi kuat. Silaturahmi pegiat literasi memudahkan untuk saling menguatkan. Ini kegiatan benar-benar sosial, enggak ada duitnya. Untungnya adalah kebahagiaan yang bisa melihat anak-anak membaca buku, pinjam buku, cerita bersama , belajar komputer, belajar internet, belajar bernyanyi, membuat puisi, dan banyak kegiatan lainnya.
Tahun 2013 saya diberikan amanah sebagai Bupati. Maaf bukan Bupati pemerintahan Kabupaten Bandung, tetapi Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Bandung. Mendapatkan amanah sebagai Ketua FTBM Kab Bandung periode 2013-2017. Menjadi ketua sebuah organisasi pun tidaklah mudah, tidak dapat biaya operasional. Untuk roda organsasi tetap berjalan, harus membangun kemitraan dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan (saat itu di Kab Bandung, adalah BAPAPSI masih berupa Badan belum Dinas)
Prestasi yang diraih dalam pengelolaan TBM AS Lebakwangi adalah :
1. Terpilih sebagai Ketua Forum TBM Kab Bandung periode 2013-2017
2. Juara ke 1 TBM se Kab Bandung tahun 2013
3. Juara ke 2 TBM se Provinsi Jawa Barat tahun 2013
4. Juara ke 1 TBM se Kab. Bandang tahun 2014
5. Juara ke 1 TBM se Provinsi Jawa barat tahun 2014
6. Anugerah Sabilulungan Award tahun 2018 dari Bupati Kab. Bandung
7. Juara ke 1 TBM Teladan se Kabupaten Bandung 2019
Tahun 2012, setahun sejak TBM AS Lebakwangi berdiri kami mendapatkan kejutan. Rizki yang tak disangka kami bisa membeli rumah yang masih dekat dengan TBM. TBM no 18 rumah yang baru no 26. Dekat loh. Sejak itu TBM AS Lebakwangi memiliki bangunan yang mandiri. Tidak seperti saat gabung dengan rumah pribadi. Saat itu kalau TBM buka, anak-anak bisa sampai membaca di dapur bareng Ibu Salwa, 😂
Apa hubungan TBM dengan Guru ? Guru sepantasnya menjadi buku sebagai sahabat yang bisa dicintai. Mencintai buku banyaklah cara, seperi Bapak-ibu yang saat ini sedang berjuang untuk melahirkan buku. Awalnya antologi selanjutnya buku solo. Kecintaan saya kepada buku sudah sangat tak bisa dipisahkan. Rumah pun penuh buku dimana-mana
Pengalaman seru di TBM, bila ada kegiatan. Seperti kegiatan BIMTEK. BIMTEK TBM yang dilaksanakan di Hotel Grand Pasundan tahun 2011 mengantarkan saya bisa bertemu dengan para pegiat literasi tingkat Nasional. Seperti GOL A GONG, Wien Muldian, Agus Munawar, Agus M. Irkham, Bu De Kiswanto, dan lain-lain
ini Salwa saat TBM AS Lebakwangi mendapatkan anugerah Sabilulungan Award. Foto bareng bersama Bupati Kab Bandung Bapak Dadang Naser
Program yang menarik buat kami adalah gelar buku ke sekolah-sekolah yang dekat dengan TBM AS Lebakwangi. Dengan menggunakan motor membawa buku sekitar 100-200 bersama isteri, menjadi sebuah romantis berbau literasi. Saat di sekolah, kami gelar buku. Anak-anak mendapatkan dongeng, juga bisa membaca buku bersama-sama.
Mengelola TBM sejak 2011. Mendongeng sejak 2003. Dua aktivitas ini menguatkan saya di sekolah. Guru tak hanya mengajar. Guru bisa lakukan banyak hal. Kegiatan literasi sangat banyak sekali di sekolah. Saya aktif sejak adanya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sejak jaman pa Anis. Bahkan dimulai jadi relawan di sekolah, pernah menjadi Koordinator Literasi (2019-2020 dan 2020-2021). Berhasil membuat SMP Taruna Bakti mendapatkan Anugerah Sekolah Literasi Ketegori Utama se Kota Bandung. Penghargaan secara pribadi pun didapat dari Dinas Pendidikan Kota Bandung sebagai Penggiat Literasi
Rasanya cukup karena waktu sudah menunjukkan 20.01. Inilah TBM AS Lebakwangi buah dari perjuangan. Dilakukan dengan penuh romantis bersama istri juga anak. Duet bahagia suami istri yang memimpikan anak-anak selalu senang membaca. Ini lah perkenalan kami, kalau ngak kenal maka tak akan respek."
Begitu banyak jejak literasi dan motivasi yang menginspirasi terkait literasi sekolah dan masyarakat yang telah disajikan Mr. Bams.
Hal yang paling menakjubkan dari semuanya adalah perjuangan Ayah Salwa ini memulai gerakannya.
https://penamrbams.id/berbagi-di-kelas-menulis-tentang-tbm/
Pengertian Taman Bacaan Masyarakat Menurut Para Ahli
Program Taman Bacaan Masyarakat
Kegiatan Taman Bacaan Masyarakat
Sesi Tanya Jawab
1. Maria dari Jakarta.
Pertanyaannya:
- Bagaimana Bapak mempertahankan ritme semangat dan motivasi hingga menorehkan prestasi yang bukan biasa saja tapi memiliki prestise?
- Bagaimana strategi komunikasi dengan sekitar, bapak dan anak-anak menjadi cinta literasi?
- Mohon berbagi tips dan trik yang mudah diimplementasikan pemula literasi.
Jawabannya:
- Lakukan setiap aktivitas dengan riang gembira. Tebar energi positif di mana pun berada. Jadilah manusia yang mau terus bergerak untuk melakukan kebaikan-kebaikan.
- Komunikasi dengan anak-anak saya melalui dongeng. Apa yang disenangi anak-anak kita lakukan. Anak-anak senang menggambar, bukalah kelas menggambar. Anak-anak senang mewarnai, bukalah kelas mewarnai, Semua dilakukan di TBM AS Lebakwangi. Atau buatlah program yang membuat anak-senang dan tertantang. Seperti Celengan Literasi
- Oh ya terima kasih Bu Maria penanya pertama. Penanya pertama saya berikan bonus Konsultasi Gratis selama 1 tahun untuk mendirikan Taman Baca.
2. Frans Fernandez SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB
Pertanyaannya:
- Menurut Mr. Bams bagaimana meningkatkan minat baca masyarakat. Karena menurut saya jika kita bisa meningkatkan minat baca masyarakat dewasa maupun anak-anak maka mereka pasti akan mengejar buku di manapun berada.
- Apa saja syarat yang dibutuhkan ketika membentuk Taman Baca. Apalagi jika kita bukan siapa-siapa (bukan pejabat atau tokoh-tokoh idola).
- Termasuk mengumpulkan buku bacaan yang sesuai kebutuhan, dengan dana minim. Misalnya jika mau mengajukan proposal pengadaan buku-buku kemana dan bagaimana caranya? Kita ketahui bahwa di daerah kami perpustakaan masih sepi, taman baca hampir dipastikan masih sepi, dsb.. Ohya pernah ada LSM yang bergerak di bidang TBM namun hilang begitu saja. Padahal anak-anak banyak yang datang baca.Mohon maaf saya bertanya demikian karena dari pengalaman TBM Mr. Bams ada beberapa daya dukung yang membuat bisa tetap eksis.
Pak Frans di NTB yang luar biasa.
- Ya sebuah perjuangan mendekatkan buku kepada siapapun, salah satunya dengan teladan. Saya menjadikan rumah tinggal sebagai tempatnya buku untuk dibaca anak-anak secara gratis. Kita hanya terus mengupayakan kepada mereka pentinya sebuah buku untuk dibaca.
- Syarat utama adalan NIAT. Tak ada seorang pun yang bisa menghalangi untuk membuat Taman Baca. Tak harus juga berijin secara resmi. Saya mendirikan TBM tahun 2011 tetapi legalitas resmi baru diurus pada tahun 2013, itu pun karena ada lomba mewakili Kabupaten, sehingga difasilitasi dalam pengurusan ijin. Untuk buku banyak sekali jaringan yang bisa diakses. Saat mendirikan TBM maka segeralah bergabung dengan Forum TBM yang ada disetiap tingkat Kab/Kota, Provinsi dan Nasional. Forum bisa bekerjasama dengan komunitas untuk pengdaan buku, bahkan dari Kemdikbud. Komunitas 1001 buku itu sangat terkenal di Komunitas FTBM.
- Membangun TBM bukanlah sebuah proyek akan tetapi program kesukarelaan yang harus penuh keikhlasan. Akan tetapi kita bisa mengelola dengan penuh kretivitas dan kolaburasi. Berkolaburasi dengan berbagai pihak yang satu frekwensi itu membuat lebih semangat mengelola Taman Bacaan, Selamat mencoba
3. Lastika dari Pematangsiantar
Pertanyaannya:
- Langkah awal apa yang harus saya lakukan untuk membuka taman bacaan sederhana di sekolah saya SD yang penuh dengan keterbatasan jumlah siswa, tempat yang sempit dan waktu yang sedikit
Jawabannya:
- Bu Lastika yang budiman. Manfaatkan yang ada. Mulai dari SDM , tempat dan fasilitas lainnya bukanlah sebuah penghalang untuk sebuah gerakan. Gerakan Literasi bisa dimulai walau hanya kumpul bersama melakukan baca buku bersama. Melakukan diawal itu akan menjadi magnet. Lakukan sehingga banyak yang melihat. Lakukan dengan penuh semangat, walau pasti ada rintangan dan hambatan. Ajak semua orang yang peduli agar anak-anak rajin membaca. Selamat berjuang, selamat bergerak untuk Indonesia yang lebih baik. 🙏
4. Zunnurin Isnaini, dari Pasuruan
Pertanyaannya:
- Sejak lama saya ingin mempunyai perpustakaan mini yg bisa dikunjungi anak-anak maupun orang tua, akan tetapi belum terwujud sampai sekarang dan menjadi angan-angan saja. Ada rasa khawatir akan gagal untuk mengajak tetangga berminat membaca. Apakah Mr. Bams pernah mengalami seperti yang saya pikirkan
- Bagaimanakah mengatasinya bila tetangga menolak atau tidak respon terhadap minat baca.
Jawabannya :
- Bu Isnaini yang baik hatinya. Lawan rasa khawatir dengan Bismillah. Lakukan hal yang sederhana. Saat melakukan ini di tengah-tengah masyarakat. Saya dianggap kurang kerjaaan atau bahkan melakukan yang sia-sia. Tapi lama-lama rumah jadi tempat berkumpul anak-anak. Saat anak-anak kumpul di TBM walau asalnya hanya ikut-ikutan, akan tetapi itu sangat ada manfaatnya. Bayangkan kalau anak-anak 1 jam di TBM tanpa gawai, tapi mereka dekat dengan buku. Itu hal yang sangat indah.
- Khawatir gagal itu ada, tapi saya membiasakan membagun pikiran dengan hal-hal yang positif, agar dalam diri memiliki kekuatan yang pantang menyerah. Tidaklah mudah tapi bisa dilatih. 🙏😊
5. Ibu Siti Rohani, SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah
pertanyaannya:
- Prosedur awal membuat TBM
- Jadwal membaca Buku
- Apakah buku boleh dibawa pulang
- Bagaimana trik mengajak masyarakat untuk datang ke TBM
Jawabannya:
- Bu Siti yang antusias. Prosedurnya :
- Bicarakan rencana ini bersama seisi rumah, kenapa? supaya niat baik didukung sepenuhnya oleh orang-orang terdekat.
- Siapkan buku dari buku yang ada saja
- Siapkan empat, walau itu hanya diteras
- Tentukan kapan jam layanan
- Ngobrollah dengan tetangga terdekat, maklum nanti banyak anak-anak kadang membuat suasana ramai.
- Memintalah ijin tertulis kepada RT dan RW juga ditanda tangani oleh tetangga terdekat, kiri, kanan, depan dan belakang.
- Untuk awal cukup sampai RT, selanjutnya bisa berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat, biasanya melalui Pengawas Pendidikan Luar Sekolah.
- Jadwal Baca Buku. Buatlah jadwal yang membuat nyaman pengelola dan pembaca. Kalau bisanya satu minggu Lomba mewarnai, Lomba Menggambar, Lomba Puisi, Lomba Menulis Cerita
Pertanyaannya :
- Masyarakat Allah semoga limpahan riski untuk Mr Bams sekeluarga. Saya terkagum2 melihat perjuangan Mr Bams beserta istri. Kebetulan saya suka sekali mendongeng, dan biasanya saya mendongeng untuk anak2 didik saya di kelas 1 di akhir pembelajaran. Saya juga sediakan jurnal yg diisi anak-anak setelah mendengarkan dongeng yang saya bacakan. Dan di rumah menjelang tidur saya bacakan dongeng untuk anak saya yg sekarang duduk di kelas 2. Iseng2 pak saya membuat cerita anak berjudul aza sang pemimpin dan aku Pancasila part 1 yg tokoh2nya adalah anak didik saya dan cerita tersebut untuk mendukung kegiatan belajar ppkn anak2 didik saya. Pertanyaan saya pak. Apa saja yang membuat cerita dongeng menjadi hidup sehingga anak2 dapat meresapi isi yang terkandung dalam cerita?
Jawabannya :
- Mendongenglah dengan hati. Mendongeng bukan untuk menggurui. Mendongeng bagi saya mengantarkan sebuah pesan. Biarkan anak menerima pesan sebebas apapaun. Dengarkanlah pendapat anak-anak akan cerita yang kita sampaikan. Itu malah membuat anak senang merasa dihargai. Anak-anak butuh dihargai. Kadang kita orang dewasa terlalu merasa dewasa sehingga lupa untuk menghargai anak-anak. Mereka tidak pernah meminta untuk lahir menjadi anak-anak kita. Tapi itulah titipan dari Allah. Tuhan Yang Maha Segalaanya.
- Bagi saya dongeng yang baik, adalah dongeng yang punya pesan moral.
- Mendongenlah dengan senang hati, mendongenglah dengan sepenuh hati. Mendongeng semakin sering akan semakin menikmati. Tidak harus menjadikan seorang pendongeng seseorang yang harus diikuti. Mendongenglah dengan gaya sendiri.
7. Pak Dail.
Pertanyaannya :
- Apa saja manfaat dan kepuasan yang Mr. Bams dapatkan dengan membuka TBM tersebut ?
Jawabannya :
- Manfaat bagi saya TBM :
1. Menebarkan manfaat membaca buku
2. Menjadikan tempat yang dimiliki bernilai manfaat untuk orang banyak
3. Membuat keluarga peduli dengan literasi
4. Mengelola buku berarti harus belajar mempraktikan apa yang ada dibuku walau tidak semuanya
5. Melatih kesabaran
6. Berpikir cerdas bagaimana TBM bisa tetap berjalan
7. Berjejaring
8. Eksistensi diri dan keluarga
Kepuasan :
1. Bisa terbang gratis (kalau ada kegiatan)
2. Bisa tinggal di hotel yang bagus gratis (kalau ada kegiatan)
3. Bila ada yang mau belajar mengelola TBM kemudian lebih sukses dari kita
4. Bisa romantis bersama pasangan
5. Bisa kompak bersama keluarga
6. Bermafaat bagi lingkungan terdekat
8. Ibnu Muslim _ Maros.
Pertanyaannya :
- Apakah pak Bams punya staf untuk mengelola?
- Bagaimana mendapatkan buku_buku baru, karena kalau dari 2012 maka sudah banyak buku yang lama perlu diperbaharui, dimana mendapat biaya?
Jawabannya :
Bunda Muslim yang semangat
- Untuk staff ada satu orang dan diberikan insentif saat ini insentifnya 500rb per bulan. Dana dari donatur, bila tidak ada gunakan uang pribadi.
- Buku kini ada sekitar 6000 buku dari awal berdiri 200 buku di tahun 2011. Kami pun punya program Rolling Buku, jadi TBM/Komunitas buku bisa meminjan 100-200 buku. Kadang ada yang kembali kadang tidak. Atau sengaja kami buatkan program Donasi Buku. Biayanya kadang suka banyak buku dari penyumbang. Yakinlah akan banyak orang tergerak membantu, ikhlas menjadi kuncinya.
9. Ibu Afiatur dari Sumenep.
Pertanyaannya :
- Bagaimana cara yang bisa dilakukan, untuk memaksimalkan fungsi perpustakaan sekolah, agar menjadi taman bacaan yang menyenangkan?
- Program apa yang bisa dilakukan?
https://penamrbams.id/pengumuman-lomba-10-tahun-tbm-as-lebakwangi/
Jawabannya :
- Ibu Afi di Sumenep yang saya hormati. Fungsi Perpustakaan akan maksimal bila dikelola dengan baik. Pengelola membuat berbagai kegiatan agar murid merasa mendapatkan suasana berbeda. Buatlah acara-acara yang menarik untuk anak-anak. Jadikanlah anak-anak yang punya kesungguhan kepada dunia baca sebagai relawan di perpustakaan, jadikanlah mereka Relawan Perpustakaan dengan diberikan pelatihan sederhana dan tugas yang mudah. Jadikanlah mereka partner untuk diskusi dalam memajukan perpustakaan yang dikelola bersama. 🙏👍
10. Pak Zaki, SMP BAHAGIA Jakarta Timur,
- mengucapkan terima kasih. Mr. Bams telah memberikan materi yang sangat menginspirasi saya.Karena disekolah ada perpustakaan mini, yang tidak ada pengunjung nya. Dengan materi malam ini bersama Mr. Bams, saya akan amalkan ilmu "mengelola taman bacaan". Barokallahulaka Wabaroka'alaika Wajama'ah fi Khair
Jawabannya :
- Pak Zaki yang kekiniaanSelamat berjuangkan membangunkan buku-buku yang tertidur lelap. Mereka akan bahagia karena disapa oleh anak-anak juga bapak ibu guru. Jadikanlah buku sahabat sebagai sumber ilmu. In syaa allah kita bisa terus bergerak agar kebiasaan membaca, menulis dan diskusi menjadi bekal untuk murid kita semua.
- Belajar
- Berkarya
- Berbagi
- Berbagi
Sebagai institusi daripada lembaga pendidikan, yang memiliki koleksi terhadap berbagai ilmu pengetahuan maka suatu TBM (Taman Bacaan Masyarakat ) perlu untuk mendesain atau berupaya menarik masyarakat untuk berkeunjung di TBM tersebut. kelebihan TBM yang ada terutama bagi TBM yang berlokasi jauh dari perkotaan memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan bahan bacaan. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian Khayatun (2011) tentang Keragaan Taman Bacaan Masyarakat Bogor dan Permasalahannya, menunjukkan bahwa TBM pada umumnya belum dikelola dengan baik, jumlah koleksi sangat sedikit, dan belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai.Taman Bacaan adalah Materi terakhir ini tidak kalah penting bagi kemajuan gerakan literasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar