Ungkapan atau idiom seringkali digunakan untuk menyampaikan sesuatu dalam bentuk kiasan. Sebab, kata ungkapan merupakan gabungan dari dua kata atau lebih yang mana maknanya tidak mengikuti kata dasar pembentuknya. Melainkan ada makna baru yang terbentuk dalam kata ungkapan.
Kata ungkapan juga dikenal dengan sebutan idiom. Contoh kata ungkapan biasanya terdiri dari gabungan beberapa kata. Namun untuk mengerti maknanya, tidak dapat diartikan satu persatu dari gabungan pembentuk kata ungkapan.
Jika dilihat dari pengertian kata ungkapan, mungkin saja terlihat mirip dengan kata majemuk. Melansir dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, perbedaan paling jelas antara kata ungkapan dan kata majemuk terletak pada gabungan kata dan maknanya.
Di mana kata ungkapan adalah gabungan kata yang maknanya tidak dapat dirunut dari arti komponen kata pembentuknya. Namun ada juga bentuk kata majemuk juga termasuk idiom atau kata ungkapan.
Karena itulah untuk lebih jelasnya memahami pengertian kata ungkapan beserta ciri-ciri dan contohnya dapat kalian simak melalui ulasan di bawah ini. Berikut pengertian kata ungkapan telah dirangkum kapanlagi.com dari berbagai sumber.
1. Pengertian Kata Ungkapan Bahasa Indonesia
Sementara menurut Alwasilah (1985), pengertian kata ungkapan atau idiom adalah kata yang memiliki makna tersendiri berbeda dari makna tiap kata dalam grup itu. Di mana idiom tidak dapat diterjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa asing. Sebab, idiom berkaitan dengan pemakaian bahasa oleh penutur asli.
Melihat dari pengertian kata ungkapan menurut para tokoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa kata ungkapan dikenal juga dengan idiom. Kata ungkapan adalah gabungan kata yang memiliki makna baru. Namun makna dari kata ungkapan tidak dapat diartikan berdasarkan tiap komponennya. Melainkan kata ungkapan biasanya berbentuk kiasan.
Contoh kata ungkapan dalam kalimat umumnya dapat menekankan sesuatu dengan kiasan. Sementara kalian mungkin saja juga sering menjumpai kata ungkapan dalam berbagai karya sastra sebab dapat juga membuat susunan kalimat tersebut menjadi lebih lebih menarik.
2. Jenis-Jenis Kata Ungkapan
1. Jenis Kata Ungkapan Berdasarkan untuk Pembentuknya
a. Kata ungkapan numerik: biasanya jenis kata ungkapan ini digunakan dengan kata yang mengandung unsur angka, biasa satu, dua, tiga. Di mana ada unsur bilangan untuk membentuk kata ungkapan tersebut.
b. Kata ungkapan dengan kata kerja: Jenis kata yang menggunakan kata kerja sebagai komponen dari kata ungkapan.
c. Kata ungkapan dari nama tanaman: jenis kata ungkapan yang komponennya mengandung nama tanaman ataupun bagian dari tanaman.
d. Kata ungkapan dari kata indra: jenis kata ungkapan yang komponen pembentuknya terdiri dari kata indra. Namun ada perubahan tanggapan indra yang satu dengan lainnya.
e. Kata ungkapan bagian tubuh: jenis kata ungkapan ini unsur komponennya berkaitan dengan bagian tubuh.
f. Kata ungkapan benda alam: jenis kata ungkapan yang unsur pembentuknya berkaitan dengan benda alam seperti langit, matahari, bulan, bintang, dan seterusnya.
g. Kata ungkapan binatang: unsur komponennya bisa nama binatang untuk membentuk kata ungkapan. Contohnya seperti otak udang.
h. Kata ungkapan dari unsur kata warna: Artinya komponen pembentuknya mengandung kata warna yakni seperti merah, biru, ungu, dan seterusnya. Contohnya, meja hijau.
2. Jenis Kata Ungkapan Berdasarkan Bentuknya
a. Kata ungkapan ungkapan sebagai suatu perbandingan (metafora): artinya kata ungkapan memiliki komponen pembentuk dari suatu perbandingan dengan sifat sama. Contohnya kepala batu.
b. Kata ungkapan untuk mengungkapkan sesuatu (frasa): komponen pembentuknya adalah untuk menyampaikan atau mengungkapkan sesuatu hal degan kiasan. Contohnya, Angin lalu
3. Contoh-Contoh Kata Ungkapan
Daftar Ungkapan Bahasa Indonesia
NO | NAMA UNGKAPAN | ARTI UNGKAPAN |
---|---|---|
1 | Adu Mulut | Bertengkar |
2 | Akal Bulus | Tipu Muslihat Yang Licik |
3 | Ambang Pintu | Saat Mendekatnya Peristiwa Atau Kejadian |
4 | Anak Bawang | Peserta Bermain Yang Tidak Masuk Hitungan |
5 | Anak Buah | Bawahan Seorang Pemimpin |
6 | Anak Emas | Anak Kesayangan |
7 | Anak Semata Wayang | Anak Satu- Satunya |
8 | Angkat Bicara | Mulai Bicara |
9 | Angkat Kaki | Pergi |
10 | Angkat Tangan | Menyerah |
11 | Angkat Topi | Menaruh Hormat / Kagum |
12 | Aral Melintang | Hambatan Atau Halangan |
13 | Asam Garam | Lika- Liku Kehidupan / Kesenangan Kesusahan |
14 | Awan Hitam | Mendung |
15 | Awan Kelabu | Kesedihan / Duka |
16 | Banting Tulang | Kerja Keras |
17 | Banyak Mulut | Cerewet |
18 | Batu Loncatan | Sarana untuk memperoleh sesuatu yg lebih baik |
19 | Bau Kencur | Masih Belum Banyak Pengalaman |
20 | Benang Kusut | Perkara yang susah untuk diselesaikan |
21 | Benang Merah | Sesuatu yang saling berhubungan hingga menjadi kesatuan |
22 | Bengkok Hati | Senang melihat orang lain susah dan Susah melihat orang lain senang |
23 | Berat Hati | Tidak tega |
24 | Berat Sebelah | Tidak Adil |
25 | Berbadan Dua | Hamil |
26 | Berbunga Bunga | Senang |
27 | Berdarah Dingin | Tidak mempunyai belas kasihan |
28 | Bermuka Dua | Orang yang tidak dapat dipercaya |
29 | Berpangku Tangan | Tidak melakukan apa-apa (diam) |
30 | Bersilat Lidah | Memutar-balikkan perkataan |
31 | Besar Hati | Sombong/Bangga |
32 | Besar Kepala | Sombong |
33 | Besar Mulut | Suka Membual |
34 | Biang Keladi | Penyebab Masalah |
36 | Bintang Kelas | Orang Paling Pintar / Terpopuler di Kelas |
37 | Bogem Mentah | Pukulan Dengan Kepalan Tangan |
38 | Buah Bibir | Bahan Pembicaraan |
39 | Buah Hati | Jantung Hati / Anak dsb |
40 | Buah Pena | Karya Tulis / Karangan |
41 | Buah Pikiran | Hasil Pikiran / Ide |
42 | Buah Tangan | Oleh- Oleh |
43 | Buku Putih | Buku yang sifatnya Rahasia |
44 | Bunga Desa | Perempuan cantik yang paling disenangi disebuah desa |
45 | Bunga Tidur | Mimpi |
46 | Buta Hati | Tidak ada Perasaan Belas Kasihan |
47 | Campur Tangan | Ikut dalam urusan orang lain |
48 | Cari Muka | Berbuat sesuatu dengan maksud mendapat pujian |
49 | Cepat Kaki | Tangkas / Giat dalam Bekerja dll |
50 | Cepat Mulut | Tidak Dapat Menyimpan Rahasia |
52 | Cuci Mata | Bersenang- senang dengan melihat sesuatu yg Indah |
53 | Cuci Otak | Menghilangkan suatu pendapat/keyakinan dgn yg baru dengan suatu cara |
54 | Cuci Tangan | Tidak mau ikut campur dalam suatu masalah |
56 | Darah Biru | Keturunan Bangsawan |
57 | Darah Daging | Anak Kandung |
58 | Darah Dingin | Tidak ada Perasaan Belas Kasihan |
61 | Debat Kusir | Debat yg tak disertai alasan masuk akal |
62 | Demam Panggung | Gugup |
63 | Diambil Hati | Dimasukan Kedalam Hati (perasaan)/Jangan dibawa perasaan (baper) |
65 | Dibawah Tangan | Tidak secara resmi (penjualan, pernikahan dll) |
66 | Diujung Tanduk | Keadaan yang membahayakan / mengkhawatirkan |
67 | Emas Biru | Semen |
68 | Emas Hijau | Komoditas Hasil Pertanian yg potensial utk diekspor |
69 | Emas Hitam | Aspal, Batu Bara, Pasir Besi |
70 | Empat Mata | Berdua Saja (Berbicara) |
71 | Enteng Tangan | Suka memukul atau menggunakan kekerasan |
72 | Gaji Buta | Menerima Gaji tapi Sedikit Bekerja |
74 | Gantung Raket | Pensiun dari Bulutangkis |
75 | Gantung Sepatu | Pensiun dari Sepakbola |
76 | Gelap Mata | Hilang Kesabaran/Sangat marah |
77 | Gigit Jari | Kecewa |
78 | Gila Hormat | Sangat Ingin Dihormati Orang Lain |
79 | Gulung Tikar | Bangkrut |
81 | Hampa Tangan | Tidak Berhasil / Pulang dgn Tidak Membawa Apa-Apa |
82 | Harga Mati | Harga yg Tidak Dapat Ditawar Lagi |
83 | Hati Besar | - |
84 | Haus Darah | Orang yang Haus Kekuasaan & Harta * |
85 | Hidung Belang | Laki-laki yang suka mempermainkan perempuan |
87 | Hotel Prodeo | Penjara |
88 | Hukum Rimba | Hukum yang Tidak Adil / yg kuat yg berkuasa |
89 | Jaga Mulut | Bicara Hati- Hati |
90 | Jago Kandang | Orang yg hanya berani di Lingkungannya Sendiri |
91 | Jago Merah | Api Kebakaran |
92 | Jatuh Bangun | Maju Mundurnya (Kehidupan, Usaha dll) |
93 | Jatuh Hati | Perasaan Suka terhadap sesuatu (orang, benda dll) |
94 | Jiwa Besar | Sabar Menerima Keadaan |
95 | Kabar Angin | Berita yg Belum Jelas Kebenarannya |
97 | Kaki Tangan | Anak Buah |
98 | Kambing Hitam | Sasaran Kesalahan |
99 | Kebakaran Jenggot | Panik atau Kebingungan yang amat sangat |
100 | Kecil Hati | Hilang Keberanian |
101 | Kejatuhan Bulan | Mendapatkan keberuntungan |
102 | Kelinci Percobaan | Orang yang pertama dimanfaatkan sebagai bahan percobaan |
103 | Kepala Batu | Susah dinasehati orang / Bebal |
104 | Kepala Dingin | Sabar / Tenang |
105 | Kepala Dua | Memihak Kesana- Kesini / Umur 20an |
106 | Kepala Keluarga | Orang yang bertanggung jawab pada suatu keluarga (biasanya Ayah) |
107 | Kepala Udang | Bodoh/Tolol |
108 | Keras Hati | Tidak cepat putus asa |
109 | Keras Kepala | Tidak mau dinasehati orang lain |
110 | Kuda Besi | Motor |
111 | Kuda Hitam | Peserta perlombaan yang tidak diperhitungkan untuk menang |
112 | Kulit Badak | Tidak tahu malu/tidak berperasaan |
114 | Kutu Buku | Orang yang Sangat Suka Membaca |
115 | Kutu Loncat | Orang yg suka berpindah- pindah dari golongan satu ke lainnya |
116 | Langkah Seribu | Lari cepat karena takut |
117 | Lapang Dada | Menerima dengan Tabah |
118 | Lapangan Hijau | Lapangan Sepakbola |
119 | Lebar Mulut | Banyak Bicara |
120 | Leher Panjang | Suka meniru pekerjaan orang lain |
121 | Lempar Batu Sembunyi Tangan | Melakukan perbuatan buruk kemudian pura-pura tidak mengetahuinya |
122 | Lempar Handuk | Menyerah |
123 | Lepas Kontrol | Tidak terkendali* |
124 | Lepas Tangan | Tidak Bertanggung Jawab |
126 | Lintah Darat | Orang yg suka meminjamkan uang dengan bunga tinggi/Riba |
127 | Lupa Daratan | Sikap yang melampaui batas |
128 | Lupa Diri | Tidak Sadar akan dirinya |
129 | Lurus Hati | Jujur |
130 | Macan Ompong | Penguasa tanpa Kekuatan |
131 | Main Mata | Melakukan kontak dengan pihak lain demi menguntungkan suatu pihak |
132 | Main Tangan | Memukul dgn Tangan |
133 | Makan Angin | Jalan- Jalan untuk Mencari Hawa Bersih |
134 | Makan Hati | Menderita/sedih gara-gara perbuatan orang lain |
135 | Makan Tulang | Mengambil keuntungan dari hasil kerja keras orang lain |
136 | Makan Waktu | Memerlukan waktu yg Lama |
137 | Mata Hati | Perasaan yang Dalam |
139 | Mata- Mata | Orang yg Mengawasi* |
140 | Meja Hijau | Pengadilan |
141 | Memutar Otak / Putar Otak | Berpikir dengan sungguh-sungguh |
142 | Mengurut Dada | Mengusap dada karena sedih, kecewa, susah dll |
143 | Menusuk Hati | Menyakitkan hati |
144 | Merah Padam | Merah Sekali |
145 | Muka Dua | Tidak Jujur |
146 | Muka Masam | Cemberut |
147 | Muka Tebal | Tidak Punya Malu |
148 | Muka Tembok | Tidak Punya Malu |
149 | Mulut Harimau | Bahaya atau Kesulitan Besar |
150 | Mulut Manis | Tutur Kata yang sangat menarik hati |
151 | Murah Hati | Suka memberi |
152 | Naik Banding | Minta pertimbangan kepada pengadilan yang lebih tinggi |
153 | Naik Daun | Karir yang sedang menanjak/Tenar |
154 | Naik Pitam/ Darah | Marah |
155 | Omong Kosong | Bualan |
156 | Orang Dalam | Orang yg ada dalam suatu lingkungan (pekerjaan dll) |
158 | Otak Encer | Pintar |
159 | Otak Miring | Agak Gila |
160 | Otak Udang | Bodoh |
161 | Panas Tangan/tangan panas | selalu gagal |
162 | Pangku Tangan | Tidak berbuat Apa- apa |
163 | Panjang Akal | Pandai Dalam Berpikir |
164 | Panjang Kaki | panjang langkah |
165 | Panjang Lidah | Suka Mengomel / Gampang Mengadu Pada Orang Lain |
166 | Panjang Tangan | Suka Mencuri |
167 | Patah Arang | Patah Semangat |
168 | Patah Hati | Kecewa karena harapannya gagal |
169 | Pecah Telur | Angka/penjualan pertama |
170 | Pedagang Kaki Lima | Pedagang yang berjualan di emperan toko atau tepian jalan |
172 | Pikul Beban | |
173 | Pusing Tujuh Keliling | Pusing sekali |
174 | Rahasia Umum | Rahasia yang sudah diketahui orang banyak |
175 | Rapuh Mulut | Tidak dapat menyimpan rahasia |
176 | Rendah Diri | Sifat merasa dirinya kurang |
177 | Rendah Hati | Tidak sombong |
178 | Ringan Kaki | Suka Datang (melawat, mengunjungi dsb) |
179 | Ringan Kepala | Mudah Mengerti atau menangkap Pelajaran |
180 | Ringan Mulut/Lidah | Ramah/Suka Menyapa/Bawel |
181 | Ringan Tangan | Suka Menolong (+) Suka Memukul (-) |
182 | Sahabat Pena | Berteman tapi tidak pernah bertatap muka dan biasanya hanya berkomunikasi lewat surat |
183 | Saksi Bisu | Benda mati yang menjadi saksi suatu kejadian atau peristiwa |
184 | Salah Langkah | Keliru Melangkah |
185 | Salam Tempel | Salam yg Disertai Uang (Amplop Berisi Uang) |
186 | Sapi Perah | Orang yang diperas tenaganya terus menerus atau dimanfaatkan orang lain |
187 | Sapu Bersih | Menendang langsung bola |
188 | Sebatang Kara | Tidak Memiliki Sanak Saudara |
189 | Sebelah Mata | Meremehkan |
190 | Selayang Pandang | Sekilas |
191 | Semata Wayang | Hanya satu-satunya (anak) |
192 | Setali Tiga Uang | Sama saja/Tidak ada bedanya |
193 | Setengah Hati | Segan-segan |
194 | Si Jago Merah | Api kebakaran |
195 | Silat Lidah | Pandai Bicara/Debat |
196 | Suara Emas | Suara yang Merdu |
197 | Suara Hati | Kata hati |
198 | Tahan Banting | Tidak Mudah Menyerah |
199 | Tangan Besi | Kekuasaan dgn Kekerasan |
200 | Tangan Dingin | Sifat Selalu Membawa Hasil |
201 | Tangan Hampa | Sia-sia/tidak mendapat apapun |
202 | Tangan Hitam | |
203 | Tangan Kanan | Orang Kepercayaan |
204 | Tangan Terbuka | Menerima dengan senang hati |
205 | Tebal Hati | Tidak punya Belas Kasihan |
206 | Tertangkap Basah | Terpergoki |
207 | Tikus Kantor | |
208 | Tinggi Hati | Sombong / Angkuh |
209 | Tukar Guling | Bertukar barang dengan tidak menambah uang |
210 | Tulang Punggung | Seseorang yang dijadikan andalan atau tumpuan dalam suatu hal |
211 | Tulang Rusuk | Pasangan Hidup |
212 | Turun Tangan | Ikut Membantu |
213 | Tutup Mata | Acuh terhadap apa yang terjadi |
214 | Tutup Mulut | Diam |
215 | Tutup Usia | Meninggal Dunia |
216 | Uang Panas | Uang yang tidak diperoleh dengan cara yang sah |
217 | Ujung Tanduk | Keadaan yang membahayakan |
218 | Ujung Tombak | Pasukan/pemain yang ada dibarisan paling depan |
219 | Uluran Tangan | Pemberian bantuan |
220 | Unjuk Gigi | Pamer Kekuatan |
221 | Kuda Hitam | Tidak diperhitungkan |
222 | Isapan Jempol | Kabar yang Tidak Benar |
Contoh Ungkapan dalam kalimat :
- Si jago merah : api.
- Setahun yang lalu lahan perkebunan karet di Kalimantan habis dilahap si jago merah.
- Panjang tangan : suka mencuri.
- Wanita yang panjang tangan itu sudah tidak tinggal disini lagi.
- Bunga tidur : mimpi.
- Jangan terlalu dipikirkan, itu hanya bunga tidur saja.
- Kepala batu : keras kepala.
- Suaminya memang kepala batu, tak heran jika mereka seringkali bertengkar.
- Tangan kanan : orang kepercayaan.
- Susanto, pemuda pengangguran itu, kini menjadi tangan kanan pak Bambang.
- Anak emas : anak kesayangan.
- Umumnya anak bungsu selalu dianggap sebagai anak emas oleh kebanyakan orang tua.
- Naik darah : emosi.
- Sudah berulangkali, anak itu tersandung kasus yang membuat orang tuanya naik darah.
- Banting tulang : kerja keras.
- Ayah rela banting tulang setiap hari demi memenuhi kebutuhan keluarga kami.
- Gelap mata : khilaf.
- Andi mengaku gelap mata saat melihat lemari di kamar majikanya terbuka lebar.
- Empat mata : hanya dua orang.
- Manda mengajak Arif untuk berbicara empat mata.
- Ringan tangan : suka menolong.
- Selama hidupnya, pak Slamet dikenal sebagai sosok yang ringan tangan.
- Darah biru : keturunan bangsawan.
- Meskipun dari keturunan darah biru namun Panji tak segan untuk berbaur dengan masyarakat di lingkungannya.
- Kabar angin : info yang tak jelas sumbernya.
- Menurut kabar angin yang berhembus, ia telah menikah dengan duda kaya itu.
- Tebal muka : tak punya malu.
- Walaupun pekerjaannya seringkali dicemooh masyarakat, namun Ria tetap tebal muka.
- Meja hijau : pengadilan.
- Karena kasus itu mencemarkan nama baik keluarganya, Haris berniat melaporkan pelakunya ke meja hijau
Itulah pengertian kata ungkapan, jenis-jenis, lengkap dengan contohnya. Semoga dengan ulasan di atas tentang kata ungkapan dapat membantu kalian memahami makna kata ungkapan atau idiom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar