LAPORAN KEGIATAN
A.
Waktu pelaksanaan dan Penyelenggara
Kegiatan
Waktu : senin,
8 november 2021
Tempat/Media : hp/youtube
Penyelenggara : AGBSI
DPW Sumatera Barat
B. Nama Kegiatan
Membangun Bangsa Yang
Literat
C. Ringkasan Materi
1.
Narasumber 1, Yusrizal KW , Membangun
Manusia yang Literat
Fokusnya membangun manusia memberi ruang setiap individu yang
dibangunnya itu manusianya.
Manusia literat adalah
a.
Manusia yang bermental pembelajar,
memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan luas yang diperolehnya dari membaca,
diskusi, menonton film , observasi, dan
pengamatan sehari-hari secara luas dan bermakna
b. Mereka memiliki daya kritis, kreatif, inovatif, kompetitif
sekaligus mampu bersikap kolaboratif
yang secara utuh berakhlak muliaberilmu pengetahuan yang
c. manusia yang bermental pembelajar memiliki kemampuan mengakses,
memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas
antara lain membaca, menyimak, melihat, menulis dan berbicara.
d. Orang yang literat haus akan informasi dan pengetahuan terbaru dan
tahu cara mendapatkannya
e. Anti hoax
Manusia literat harus berupaya memahami
enam literasi dasar. Pemahaman terhadap enam literasi dasar sebagai wawasan
yang perlu dimiliki manusia literasi :
a.
Literasi baca tulis
b.
Literasi numerasi
c.
Literasi sains
d.
Literasi digital
e.
Literasi finansial
f.
Literasi budaya dan kewargaan
Penjelasan
a.
Literasi baca tulis adalah kemampuan
untuk memahami isi teks tertulis baik
yang tersirat maupun yang tersurat dan menggunakannya untuk mengembangkan
pengetahuan dan potensi diri. Kemampuan menuangkan gagasan dan ide-ide kedalam
tulisan dengan susunan yang baik untuk berpartisipasi dilingkungan sosial
b.
Literasi numerasi adalah kecakapan untuk menggunakan berbagai angka
dan symbol yang terkenal dengan
matematika dasar untuk memecahkan masalah
praktis dalam berbagai macam kehidupan sehari-hari. Kecakapan untuk
menganalisis informasi yang diharapkan dalam berbagai bentuk grafik, tabel,
bagan, dan menggunakan hasil untuk mengambil keputusan. Literasi numerasi perlu
agar kita dapat memahami dunia yang penuh angka dan data. Agar kita dapat
berpikir rasional, sistematis dalam menyelesaikan masalah dan mengambil
keputusan dalam berbagai konteks
c.
Literasi sains ialah kemampuan memahami
fenomena alam dan social di sekitar kita. Kecakapan untuk mengambil keputusan
yang tepat secara ilmiah agar kita dapat hidup lebih nyaman, lebih sehat dan
lebih baik. Membuat kita mampu memilih dan menilai informasi ilmiah yang lebih
tepat
d.
Literasi digital adalah kecakapan
menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggungjawab untuk memperoleh
informasi dan berkomunikasi
e.
Literasi finansial adalah pengetahuan
dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, risiko,
keterampilan dan motivasi dalam konteks finansial. Agar dapat mengambil
keputusan yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan finansial baik individu
maupun social dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat
f.
Literasi budaya dan kewargaan. Literasi
budaya merupakan kemampuan dalam
memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.
Literasi kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajibannya sebagai
warga Negara
Manusia literat memahami membaca buku
sebagai kebutuhan rohani karena membaca mampu memperbaiki cara berpikir,
memahami dan melakukan sesuatu berdasarkan ilmu pengetahuan
Pilihan literatnya : membangun pustaka
keluarga , punya anggaran belanja buku, rekreasi ke toko buku dan menjadi
anggota perpustakaan
Hal-hal yang membuat generasi ini
literat adalah dengan turut serta membangun masyarakat yang literat melalui
gerakan literasi sekecil apapun
a.
Menjadi founder atau relawan taman baca
masyarakat /literasi
b.
Menjadi donator
c.
Menyumbang buku
d.
Membantu sosialisasi program literasi
Visi Literasi nabi Muhammad SAW
Ketika nabi Muhammad SAW membarter 7
tawanan quraisy dengan mengajarkan membaca anak-anak dan dewasa di Madinah yang
berdampak 700 orang terbebas buta huruf seusai perang badar biasanya cukup
tebusan 1000 sampai 4000 dirham
Tokoh literat Indonesia Bung Hatta,
HAMKA, H,Agus Salim, M.Natsir, Syahrir, Tan Malaka
Karena literat mesti cerdas bermedia
social
a.
Kemaslahatan teknologi tidak diimbangi
kecerdasan hakiki pengguna
b.
Merasa asyik sendiri dan bebas nilai
c.
Merasa wajar walau kurang ajar (tak
sopan bertutur)
d.
Survey Microsoft digital civity index 2021 menempatkan warganet
Indonesia keperingkat ke 29 dari 32 negara di wilayah asia tenggara survey ini
mengkategorikan warganet Indonesia sebagai “tidak sopan”
Memaknai kembali kearifan local untuk
keharmonisan hidup
a.
Apapun latar belakang etnis kita pasti
memiliki ajaran dan nilai-nilai luhur kehidupan yang berdampak kelanggengan dan
keharmonisan satu sama lain antar manusia
b.
Cari dan maknai kembali kearifan local
dalam berprilaku dan keseharian
c.
Manusia literat membangun peradaban dan
memiliki kekuatan budaya
Guru dan sekolah yang literat
a.
Guru literat berdampak manusia
(bangsa)literat
b.
Program literasi sekolah yang senafas
dengan zaman
3.
Narasumber 2, Nalar Kritis sebagai Inti
Literasi, Dr Silvia
Nalar kritis : generasi kritis akan memiliki nalar kritis.
Ketika literasi digaungkan ternyata sudah ada 5 genersi.
a.
Generasi pertama : perkembangan awal
sebagai kemampuan menggunakan bahasa dimana manusia pandai membaca dan menulis
b.
Generasi kedua: sudah mulai merambahke
situasi sosial
c.
Generasi ketiga: teknologi informasi
dan multimedia
d.
Generasi keempat: konstruksi sosial
e.
Generasi kelima : multiliterasi
Tujuan pembelajaran
literasi
a.
Agar siswa menjadi pembaca menulis dan
berbicara yang baik dan strategis yang dapat mengaktifkan syaraf-syaraf nalar
siswa
b.
Meningkatkan kemampuan berpikir
c.
Meningkatkan motivasi belajar
d.
Mengembangkan kemandirian belajar
Indicator literasi membaca
a.
menemukan informasi
b.
memahami bacaan
c.
mengevaluasi dn merefleksi
mengapa berpikir kritis? Berpikir kritis memungkinkan kita memanfaatkan potensi anda dalam
melihat masalah memecahkan masalah, menciptakan dan menyadari diri.
Karena orang-orang yang kritis adalah orang yang peka, peduli
terhadap lingkungan sekitar dan
mempertanyakan apa, siapa, dimana, mengapa dll
bagaimana cara mengmbangkan nalar
kritis siswa
a.
perbanyak sesi diskusi saat kbm dikelas
b.
ajak siswa untuk mendengarkan secara
aktif
c.
biasakan melakukan riset terhadap
sebuah fakta
d.
buat gerakan membaca 1 buku dalam
sebulan
e.
mempertimbangkan segala kemungkinan
f.
mempertimbangkan segala kemampuan
g.
tanamkan pola piker beberapa langkah
kedepan
h.
tanamkan jangan pernah takut gagal
kebiasaan berpikir yang dapat dilatih
a. belajar terus-menerus dengan tekun
b. dengarkan orang lain dan berempati
c. keingintahuan
d. berkomunikasi
e. kemandirian
f.
keterbukaan
nalar kritis adalah
kemampuan untuk memeriksa informasi secara nasional dan membuat penilaian
berdasarkan analisis yang tajam
3. Narasumber 3, Yuliarni, M.Pd,
Pengembangan Penilaian Literasi Domain Membaca
Asesmen kompetensi
Minimum (AKM) merupakan penilaian kemampuan yang
dilakukan kepada peserta didik.
Kemampuan minimum yang dimaksud adalah kemampuan paling
dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik pada jenjang tertentu yang
meliputi literasi membaca dan numerasi. Kemampuan yang disesuaikan dengan
kecakapan abad ke-21 yang menuntut peserta didik untuk dapat mengikuti
perkembangan zaman yang penuh dengan tantangan
Tujuan penulisan
framework AKM adalah menyusun rancangan pengembangan
soal AKM agar memberikan gambaran utuh mengenai konten/domainlevel kognitif dan
konteks dari soal-soal yang akan digunakan dalam AKM.
Pada
literasi membaca terdapat kompetensi dan subkompetensi sesuai dengan jenjang
/level sedangkan pada numerasi terdapat domain dansubdomain dengan disertai
level kognitif yang perlu dikuasai peserta didik pada setiap level
Hasil studi penyebab
rendahnya skor PISA
·
Teks bacaan dalam uji PISA adalah
muntiteks yang sajiannya begitu canggih isi dan struktur teksnya dalam tampilan
beragam genre wacana dengan memadukan kata, kalimat, grafik, peta dan ragaan
yang dibentuk dalam tautan lintas teks dengan siasat rujuk silang (cross conference
·
Terbiasa berhadapan dengan teks tunggal
teks yang hanya rangkaian paragraph siswa kita akan kesulitan luar biasa
menghadapi teks ragam genre dalam kemasan multimedia
Pengembangan
penilaian literasi domain membaca
Asesmen
kompetensi minimum (AKM) dilakukan untuk mengukur literasi membaca dan literasi
matematika (numerasi) peserta didik. Selain itu AKM mengukur hasil belajar
kognitif yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi)
peserta didik.
Kompetensi
yang diukur dijabarkan menjadi beberapa sub kompetensi mengacu pada asesmen
nasional yang dikembangkan oleh pusat asesmen dan pembelajaran, kompetensi dan
subkompetensi AKM dijabarkan dalam tabel
Ragam soal
a.
Pilihan ganda
b.
Pilihan ganda kompleks
c.
Menjodohkan
d.
Jawaban singkat
e.
Essay / uraian
Ragam isi dan bentuk
teks
a.
Teks berkesinambungan kompleks
Teks desktipsi
(impresionistik, teknis), narasi(paparan naratif, laporan berita), eksposisi
(essai eksposisi, definisi, penjelasan, ringkasan, notulen, teks interpretasi),
argumentasi ( komentar, argumentasi ilmiah), instruksi (arahan, aturan)
b.
Teks non definisi
Daftar (sederhana, daftar campuran,
daftar kolom, daftar jaringan, daftar kombinasi), dengan format (form, lembar
info, sertifikat, iklan, bagan, table dan matrik , daftar sesuatu, peta)
Format kisi-kisi dan
penyusunan soal terdiri dari:
a.
Konteks
b.
Kompetensi
c.
Subkompetensi
d.
Level
e.
Ragam soal
f.
Nomor soal
Tingkat
kompetensi membaca
a.
Menemukan informasi (locale information)
Mencari dan mengambil
informasi dalam teks
Memahami makna
literal
b.
Memahami teks
Mengapresiasikan
informasi dan membuat kesimpulan
c.
Merefleksi dan mengevaluasi
Menilai kualitas dan
morbilitas dbentuk teks dan isi teks
Merefleksi teks dan
bentuk teks
Mendeteksi dan
menyelesaikan konfliks dalam teks
D. Dokumentasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar