Pengikut

Selasa, 12 April 2022

3. MEMBANGUN BANGSA YANG LITERAT

 





LAPORAN KEGIATAN 

       

A.    Waktu pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan

Waktu                         : senin, 8 november 2021

Tempat/Media   : hp/youtube

Penyelenggara   : AGBSI DPW Sumatera Barat



B.   Nama Kegiatan

Membangun Bangsa Yang  Literat



C.   Ringkasan Materi

1.  Narasumber 1, Yusrizal KW , Membangun Manusia yang Literat

Fokusnya membangun manusia memberi ruang setiap individu yang dibangunnya itu manusianya.

Manusia literat adalah

a.  Manusia yang bermental pembelajar, memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan luas yang diperolehnya dari membaca, diskusi, menonton film , observasi,  dan pengamatan sehari-hari secara luas dan bermakna

b.  Mereka memiliki daya kritis, kreatif, inovatif, kompetitif sekaligus mampu bersikap kolaboratif  yang secara utuh berakhlak muliaberilmu pengetahuan yang

c.  manusia yang bermental pembelajar memiliki kemampuan mengakses, memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, menyimak, melihat, menulis dan berbicara.

d.  Orang yang literat haus akan informasi dan pengetahuan terbaru dan tahu cara mendapatkannya

e.  Anti hoax

Manusia literat harus berupaya memahami enam literasi dasar. Pemahaman terhadap enam literasi dasar sebagai wawasan yang perlu dimiliki manusia literasi :

a.  Literasi baca tulis

b.  Literasi numerasi

c.  Literasi sains

d.  Literasi digital

e.  Literasi finansial

f.   Literasi budaya dan kewargaan

Penjelasan

a.  Literasi baca tulis adalah kemampuan untuk memahami  isi teks tertulis baik yang tersirat maupun yang tersurat dan menggunakannya untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri. Kemampuan menuangkan gagasan dan ide-ide kedalam tulisan dengan susunan yang baik untuk berpartisipasi dilingkungan sosial

b.  Literasi numerasi adalah  kecakapan untuk menggunakan berbagai angka dan symbol yang terkenal  dengan matematika dasar untuk  memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam kehidupan sehari-hari. Kecakapan untuk menganalisis informasi yang diharapkan dalam berbagai bentuk grafik, tabel, bagan, dan menggunakan hasil untuk mengambil keputusan. Literasi numerasi perlu agar kita dapat memahami dunia yang penuh angka dan data. Agar kita dapat berpikir rasional, sistematis dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan dalam berbagai konteks

c.  Literasi sains ialah kemampuan memahami fenomena alam dan social di sekitar kita. Kecakapan untuk mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah agar kita dapat hidup lebih nyaman, lebih sehat dan lebih baik. Membuat kita mampu memilih dan menilai informasi ilmiah yang lebih tepat

d.  Literasi digital adalah kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggungjawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi

e.  Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, risiko, keterampilan dan motivasi dalam konteks finansial. Agar dapat mengambil keputusan yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan finansial baik individu maupun social dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat

f.   Literasi budaya dan kewargaan. Literasi budaya  merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Literasi kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajibannya sebagai warga Negara

Manusia literat memahami membaca buku sebagai kebutuhan rohani karena membaca mampu memperbaiki cara berpikir, memahami dan melakukan sesuatu berdasarkan ilmu pengetahuan

Pilihan literatnya : membangun pustaka keluarga , punya anggaran belanja buku, rekreasi ke toko buku dan menjadi anggota perpustakaan

Hal-hal yang membuat generasi ini literat adalah dengan turut serta membangun masyarakat yang literat melalui gerakan literasi sekecil apapun

a.    Menjadi founder atau relawan taman baca masyarakat /literasi

b.   Menjadi donator

c.    Menyumbang buku

d.   Membantu sosialisasi program literasi

Visi Literasi nabi Muhammad SAW

Ketika nabi Muhammad SAW membarter 7 tawanan quraisy dengan mengajarkan membaca anak-anak dan dewasa di Madinah yang berdampak 700 orang terbebas buta huruf seusai perang badar biasanya cukup tebusan 1000 sampai 4000 dirham

Tokoh literat Indonesia Bung Hatta, HAMKA, H,Agus Salim, M.Natsir, Syahrir, Tan Malaka

Karena literat mesti cerdas bermedia social

a.    Kemaslahatan teknologi tidak diimbangi kecerdasan hakiki pengguna

b.   Merasa asyik sendiri dan bebas nilai

c.    Merasa wajar walau kurang ajar (tak sopan bertutur)

d.   Survey Microsoft digital  civity index 2021 menempatkan warganet Indonesia keperingkat ke 29 dari 32 negara di wilayah asia tenggara survey ini mengkategorikan warganet Indonesia sebagai “tidak sopan”

Memaknai kembali kearifan local untuk keharmonisan hidup

a.    Apapun latar belakang etnis kita pasti memiliki ajaran dan nilai-nilai luhur kehidupan yang berdampak kelanggengan dan keharmonisan satu sama lain antar manusia

b.   Cari dan maknai kembali kearifan local dalam berprilaku dan keseharian

c.    Manusia literat membangun peradaban dan memiliki kekuatan budaya

Guru dan sekolah yang literat

a.    Guru literat berdampak manusia (bangsa)literat

b.   Program literasi sekolah yang senafas dengan zaman

 

3.   Narasumber 2, Nalar Kritis sebagai Inti Literasi, Dr Silvia

Nalar kritis : generasi kritis akan memiliki nalar kritis.

Ketika literasi digaungkan ternyata sudah ada 5 genersi.

a.  Generasi pertama : perkembangan awal sebagai kemampuan menggunakan bahasa dimana manusia pandai membaca dan menulis

b.  Generasi kedua: sudah mulai merambahke situasi sosial

c.  Generasi ketiga: teknologi informasi dan multimedia

d.  Generasi keempat: konstruksi sosial

e.  Generasi kelima : multiliterasi

Tujuan pembelajaran literasi

a.  Agar siswa menjadi pembaca menulis dan berbicara yang baik dan strategis yang dapat mengaktifkan syaraf-syaraf nalar siswa

b.  Meningkatkan kemampuan berpikir

c.  Meningkatkan motivasi belajar

d.  Mengembangkan kemandirian belajar

Indicator literasi membaca

a.            menemukan informasi

b.           memahami bacaan

c.            mengevaluasi dn merefleksi

 

mengapa berpikir kritis? Berpikir kritis memungkinkan kita memanfaatkan potensi anda dalam melihat masalah memecahkan masalah, menciptakan dan menyadari diri.

Karena orang-orang yang kritis adalah orang yang peka, peduli terhadap lingkungan  sekitar dan mempertanyakan apa, siapa, dimana, mengapa dll

bagaimana cara mengmbangkan nalar kritis siswa

a.  perbanyak sesi diskusi saat kbm dikelas

b.  ajak siswa untuk mendengarkan secara aktif

c.  biasakan melakukan riset terhadap sebuah fakta

d.  buat gerakan membaca 1 buku dalam sebulan

e.  mempertimbangkan segala kemungkinan

f.   mempertimbangkan segala kemampuan

g.  tanamkan pola piker beberapa langkah kedepan

h. tanamkan jangan pernah takut gagal

 

kebiasaan berpikir yang dapat dilatih

a.  belajar terus-menerus dengan tekun

b.  dengarkan orang lain dan berempati

c.  keingintahuan

d.  berkomunikasi

e.  kemandirian

f.   keterbukaan

nalar kritis adalah kemampuan untuk memeriksa informasi secara nasional dan membuat penilaian berdasarkan analisis yang tajam

 

3. Narasumber 3, Yuliarni, M.Pd, Pengembangan Penilaian Literasi Domain Membaca

Asesmen kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kemampuan yang dilakukan kepada peserta didik.

Kemampuan  minimum yang dimaksud  adalah kemampuan paling dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik pada jenjang tertentu yang meliputi literasi membaca dan numerasi. Kemampuan yang disesuaikan dengan kecakapan abad ke-21 yang menuntut peserta didik untuk dapat mengikuti perkembangan zaman yang penuh dengan tantangan

Tujuan penulisan framework AKM adalah menyusun rancangan pengembangan soal AKM agar memberikan gambaran utuh mengenai konten/domainlevel kognitif dan konteks dari soal-soal yang akan digunakan dalam AKM.

Pada literasi membaca terdapat kompetensi dan subkompetensi sesuai dengan jenjang /level sedangkan pada numerasi terdapat domain dansubdomain dengan disertai level kognitif yang perlu dikuasai peserta didik pada setiap level

Hasil studi penyebab rendahnya skor PISA

·         Teks bacaan dalam uji PISA adalah muntiteks yang sajiannya begitu canggih isi dan struktur teksnya dalam tampilan beragam genre wacana dengan memadukan kata, kalimat, grafik, peta dan ragaan yang dibentuk dalam tautan lintas teks dengan siasat rujuk silang  (cross conference

·         Terbiasa berhadapan dengan teks tunggal teks yang hanya rangkaian paragraph siswa kita akan kesulitan luar biasa menghadapi teks ragam genre dalam kemasan multimedia

Pengembangan penilaian literasi domain membaca

Asesmen kompetensi minimum (AKM) dilakukan untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) peserta didik. Selain itu AKM mengukur hasil belajar kognitif yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) peserta didik.

Kompetensi yang diukur dijabarkan menjadi beberapa sub kompetensi mengacu pada asesmen nasional yang dikembangkan oleh pusat asesmen dan pembelajaran, kompetensi dan subkompetensi AKM dijabarkan dalam tabel

Ragam soal

a.        Pilihan ganda

b.        Pilihan ganda kompleks

c.         Menjodohkan

d.        Jawaban singkat

e.         Essay / uraian

Ragam isi dan bentuk teks

a.    Teks berkesinambungan kompleks

Teks desktipsi (impresionistik, teknis), narasi(paparan naratif, laporan berita), eksposisi (essai eksposisi, definisi, penjelasan, ringkasan, notulen, teks interpretasi), argumentasi ( komentar, argumentasi ilmiah), instruksi (arahan, aturan)

b.   Teks non definisi

Daftar (sederhana, daftar campuran, daftar kolom, daftar jaringan, daftar kombinasi), dengan format (form, lembar info, sertifikat, iklan, bagan, table dan matrik , daftar sesuatu, peta)

Format kisi-kisi dan penyusunan soal  terdiri dari:

a.    Konteks

b.   Kompetensi

c.    Subkompetensi

d.   Level

e.    Ragam soal

f.     Nomor soal

Tingkat kompetensi membaca

a.    Menemukan informasi (locale information)

Mencari dan mengambil informasi dalam teks

Memahami makna literal

b.   Memahami teks

Mengapresiasikan informasi dan membuat kesimpulan

c.    Merefleksi dan mengevaluasi

Menilai kualitas dan morbilitas dbentuk teks dan isi teks

Merefleksi teks dan bentuk teks

Mendeteksi dan menyelesaikan konfliks dalam teks

 

D.  Dokumentasi

(berisi dokumen foto (swafoto) saat mengikuti kegiatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fiorentia viviane lesmana