A. Menulis
Menulis adalah kegiatan yang sebagian orang menganggap sebagai hal yang
kurang bermanfaat, menjemukan bahkan banyak yang merasa malas karena belum
paham manfaat apa yang bisa dia peroleh dengan kegiatan menulis.
Seorang penulis akan banyak ide, jika dia banyak membaca, banyak
pengalaman, banyak pengetahuan dan banyak mengenyam manis pahit kehidupan.
Namun, tidak cukup hanya itu saja modal seseorang bisa menulis. Karena untuk
bisa menulis dibutuhkan suatu keberanian, kenekatan, motivasi, ketekunan dan
daya imajinasi yang kuat. Tidak bisa salah satu saja karena kalau hanya modal
nekat saja tanpa ketekunan, motivasi,
dan daya imajinasi yang kuat, kadang aktivitas menulis menjadi mentok karena
kehilangan ide atau mentok gara-gara hilang semangat.
Oleh karena itu sebelum menulis sebaiknya tentukan dulu tujuannya, dan
tanamkan semangat dalam hati, apa yang ingin dicapai sehingga saat menulis
termotivasi untuk segera bisa menyelesaikan buku hasil tulisannya. Misalnya,
dengan menulis berharap bisa menghasilkan buku best seller yang bukunya
dipampang di etalase toko buku bergengai atau dengan menulis berharap, karyanya
dipublikasikan oleh media cetak atau Koran ternama.
Menulis memang membutuhkan teori, akan tetapi jika kita terlalu banyak
membaca teori akhirnya kita merasa terjebak sendiri oleh teori tersebut.
Misalnya dalam teorinya harus mengikuti langkah-langkah yang terstruktur.
Sementara saat kita menulis, ternyata strukturnya tidak sesuai. Dan akhirnya
rencana menulis kita mentok karena takut salah. Jadi ujung-ujungnya takada
hasil kita menulis hanya karena takut salah, tidak sesuai teori atau tidak sesuai
struktur.Makanya menulis dibutuhkan keberanian, berani untuk menghasilkan
karya, berani untuk dikritik dan berani untuk terus belajar menulis memperbaiki
diri, agar tulisan kita semakin hari semakin baik.
Bagaimana caranya?
Untuk bisa menulis dengan baik, seorang penulis membutuhkan nutrisi otak
yang baik dan istimewa. Nutrisi yang dimaksud adalah berupa bacaan, melek
informasi, mau meneliti, mau mengamati dan mau survey secara langsung ke
lapangan.
Mengapa mau menulis, harus
membaca dulu? Karena dengan membaca, maka semakin banyak ilmu yang bisa kita
tuangkan dalam bentuk tulisan. Membaca tanpa
menulis ibarat orang pincang berjalan. Menulis tanpa membaca ibarat orang buta berjalan. Apalagi tidak membaca dan tidak menulis , maka
dapat diibaratkan seperti orang pincang dan buta yang
berjalan.
Kegiatan membaca dan menulis masih rendah di negeri ini. Hal ini
tidak saja terjadi pada masyarakat, bahkan di kalangan akademisi juga terjadi
kondisi yang sama. Penulisan di kalangan akademisi baru sebatas keterpaksaan
dan adanya aturan. Menulis belum menjadi kesadaran bagi sebagian
besar para intelektual
Menulis merupakan kegiatan yang bisa dikerjakan oleh siapa saja,
anak-anak, dewasa, tua, maupun muda. Menulispun bisa dikerjakan dimana saja,
kapan saja, dan tentang apa saja. Jadi jangan takut salah menulis, jangan malas
menulis dan jangan berpikir jika menulis hanya dapat dikerjakan oleh para
intelektual saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar