Pengikut

Minggu, 02 Januari 2022

PENTIGRAF : CerPEN TIga paraGRAF

 PENTIGRAF : CerPEN TIga paraGRAF



Cerpen merupakan suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang mengisahkan tentang sebuah
 cerita fiksi lalu dikemas secara pendek, jelas dan ringkas. Cerpen biasanya hanya mengisahkan cerita pendek tentang permasalahan yang dialami satu tokoh saja.

Cerpen juga bisa disebut sebagai fiksi prosa karena cerita yang disuguhkan hanya berfokus pada satu konflik permasalahan yang dialami oleh tokoh mulai dari pengenalah karakter hingga penyelesaian permasalahan yang dialami oleh tokoh. Cerpen juga terdiri tidak lebih dari 10.000 kata saja.

Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek. Saat membaca cerpen biasanya sangat cepat selesai. Selain itu isi pada cerpen juga sangat mudah dipahami karena ceritanya yang relatif pendek. Oleh karena itu banyak orang yang suka dengan cerita yang singkat dan tidak rumit seperti pada cerpen.

Pada umumnya permasalahan yang dikisahkan pada cerpen tidak terlalu rumit. Maka dari itu jumlah kata pada cerpen juga dibatasi. Biasanya cerpen terdiri dari berbagai kisah seperti genre percintaan, kasih sayang, jenaka, dan lain-lain. Pada cerpen juga mengandung pesan dan amanat untuk para pembaca.

lalu apa yang dimaksud dengan cerpen tiga paragraf atau lebih terkenal dengan istilah Pentigraf?

Cerpen tiga paragraf. Artinya cerita pendek banget harus memenuhi syarat tiga paragraf. Secara umum harus ada alur ceritanya juga. Seperti cerpen secara umum. Ada unsur klimaks dan anti klimaks. Bukan asal tiga paragraf selesai. Justru kesulitannya di sini

Perempuan Lain


Sejak lulus kuliah dan mulai bekerja, Dio sedikit berubah. Kesibukan pekerjaan seperti menelannya. Cerita yang biasa mengalir lancar tentang kegiatan kesehariannya, kini hanya kudengar sepenggal-sepenggal saja. Itu pun jika akhir pekan tugas tak membawanya ke luar kota.

“Bu, Dio week end ini tidak pulang. Ada yang harus diselesaikan di Jogja.” Begitu pesan yang dikirimkannya Jumat lalu padaku. Ternyata, sebagai orang tua yang selalu menyandingnya sejak kecil, perubahan ini cukup membuatku merasa kesepian. Sejak ayahnya tidak ada, sebagai anak satu-satunya, hanya Dio yang mengisi hari-hariku. Tak kukira profesi impiannya sebagai jurnalis yang dia jalani saat ini membawanya sering jauh dariku. Ah… Dio kecilku sudah beranjak dewasa. Mungkin sebentar lagi, dia juga akan beristri.
Malam ini, aku siapkan hidangan spesial untuknya setelah dia bilang akan pulang lebih cepat. Disantapnya dengan lahap semua masakanku. Selesai makan, kulihat wajahnya berubah menjadi sedikit serius dan terlihat cemas. Sambil menggenggam tanganku dia berkata, “Bu, kemarin di Jogja Dio ketemu dengan Bu Marni. Beliau sehat dan sudah cerita semua ke Dio.” Aku tercekat dan air mata tiba-tiba berkumpul di pelupuk demi mendengar Dio menyebutkan nama perempuan itu. Perempuan yang telah melahirkannya. Ibu kandung anakku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fiorentia viviane lesmana