Pengikut

Rabu, 15 Desember 2021

Tips Menulis Cerpen Simpel, Mudah untuk Penulis Pemula.


 Tips Menulis Cerpen 

Simpel, Mudah untuk Penulis Pemula.


        Cerpen atau cerita pendek adalah sebuah cerita yang melukiskan suatu kejadian yang terjadi dalam kehidupan manusia secara ringkas dan jelas. Seperti namanya, cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang. 

Adapun yang dimaksud pendek ialah dapat selesai dibaca sekali duduk dalam waktu kurang dari satu jam.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerita berarti tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal atau karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, penderitaan orang, atau kejadian baik yang sungguh terjadi maupun hanya rekaan belaka Cerpen banyak dijumpai di majalah, tabloid, dan surat kabar. Setelah  membaca cerpen, kita bisa menemukan hal menarik yang membuat pembaca terkesan pada cerpen tersebut. Hal yang menarik tersebut dapat berupa nilai yang bermanfaat bagi pembaca.
Cerpen biasanya mengangkat berbagai macam jenis kisah, baik itu kisah nyata maupun kisah fiksi. Cerita pendek kebanyakan berfokus pada satu kejadian tertentu atau spesifik, dan terdiri dari beberapa pemeran karakter.
Cerpen memiliki ciri, unsur, dan perbedaan tersendiri dari novel atau karya tulis lainnya. Bagi kamu yang sedang memulai untuk menulis sebuah cerpen, ada baiknya kamu mengetahui cara membuat cerpen yang baik dan benar.
Umumnya, cerpen adalah sebuah cerita pendek yang langsung selesai. Berbeda dengan cerbung (cerita bersambung) atau novel yang satu cerita dibahas detail panjang lebar dalam satu buku.


Langkah-Langkah Membuat Cerpen
1. Mengadakan observasi atau pengamatan
Observasi yang dapat dilakukan ialah dengan mengadakan pengamatan secara langsung. Selain itu, observasi dapat dilakukan dengan mengingat atau mendengarkan kejadian yang dilakukan oleh orang lain.


2. Memilih topik
Dalam menyusun cerpen bisa memilih topik sesuai keinginan atau yang dikehendaki. Topik dalam cerpen sangat banyak, jadi tidak perlu susah maupun bingung untuk mencari sebuah tema. Menentukan genre cerpen, seperti cerpen horor, drama, religi, romantis, tragis, misteri, drama komedi, komedi romantis, biografi, dan lain sebagainya.


3. Tentukan target pembaca
Menentukan jenis atau genre cerpen akan lebih memfokuskan cerita dengan gaya bahasa yang lebih mengena. Intinya, tanggung-tanggung menulis cerpen sesuai jenis yang akan dibuat.
Target pembaca penting dalam hal ini. Buatlah kesan cerpen secara menarik untuk memikat target baca, baik itu anak-anak, remaja, dewasa, atau segala umur.
Target baca harus jelas, jangan dipadukan dengan yang lainnya. Cerpen anak-anak tentu tidak sama dengan cerpen dewasa, cerpen remaja juga tidak sama dengan cerpen dewasa.


4. Menentukan tokoh-tokoh dan penokohannya
Persiapkan tokoh-tokoh yang akan dibuat dalam cerpen dengan matang. Tokoh ini meliputi tokoh utama dan tokoh sampingan. Nama-nama tokoh juga harus sesuai dengan cerpen.

5. Menganalisis watak tokoh
Watak tokoh atau penokohan dapat dibuat sesuai cerita yang akan dibuat. Penokohan ini dapat digambarkan dari paparan langsung maupun tidak langsung.
Paparan langsung misalnya dialog antartokoh, pikiran tokoh, dan penggambaran fisik tokoh. Penulis dapat membuat sebuah watak jika memang sudah benar-benar memahami cerpen apa yang akan dibuat.

6. Menulis garis besar cerita
Garis besar cerita meliputi apa-apa saja yang akan terjadi, konflik yang akan terjadi serta penyelesaian. Buatlah garis besar cerita dengan singkat, padat dan jelas serta harus memperhatikan berbagai kejadian yang akan muncul.

7. Menentukan alur
Tentukan alur cerita secara tepat dan baik sehingga memberi kesan mendalam bagi pembaca. Perlu diketahui, alur ada tiga yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Ketiganya memiliki tahapan, yaitu:
a. Pengenalan
b. Kemunculan konflik
c. Klimaks (puncak konflik)
d. Anti klimaks (konflik menurun)
e. Penyelesaian.

8. Menentukan latar
Cara berikutnya dalam membuat atau menulis cerpen, yaitu menentukan latar. Latar yang dibuat harus sesuai tema yang sudah ditentukan. Penulis juga harus ingat bahwa latar terdiri atas latar tempat, latar waktu, dan latar suasana.


9. Memilih gaya penceritaan atau sudut pandang
Untuk menulis cerpen, perlu adanya sudut pandang yang jelas. Sudut pandang ada sendiri terbagi menjadi empat, yaitu:
a. Orang sebagai pelaku utama
b. Orang pertama sebagai pelaku sampingan
c. Orang ketiga serbatahu
d. Orang ketiga sebagai pengamat


10. Memilih diksi yang sesuai
Dengan adanya diksi yang sesuai, sebuah cerpen akan jauh lebih menarik dan tidak berkesan biasa saja. Pemilihan kata yang sesuai juga dapat dijadikan tombak untuk memperoleh cerpen yang berkualitas.
Pilihlah diksi dengan memperhatikan padu tidaknya antarkata dan kalimat. Jangan asal memilih diksi karena diksi juga ikut berperan dalam suksesnya sebuah cerpen.


11. Membuat kerangka karangan sesuai alur
Setelah tahapan sebelumnya selesai, langkah selanjutnya adalah membuat kerangka. Kerangka harus dibuat sesuai alur yang ditentukan dan mencakup langkah yang sebelumnya sudah dibuat.


12. Memperhatikan aspek intrinsik dan ekstrinsik

a. Unsur Intrinsik adalah unsur pembangun dalam cerpen

1). Tema 
merupakan ide dasar cerita, yang melatarbelakangi keseluruhan isi cerpen. Dalam cerpen, biasanya tema jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Tema memiliki sifat umum, oleh karena itu tema banyak diambil dari lingkungan sekitar, kisah pribadi seseorang, sejarah, dan lain-lain.


2). Alur/plot ialah Alur 

Alur adalah jalan pola pengembangan atau rangkaian peristiwa yang terjadi dalam cerita. Adanya alur menjadikan cerita akan menjadi kesatuan yang utuh. Pola pengembangan cerita suatu cerpen haruslah menarik, sehingga pembaca dapat terdorong untuk membaca cerita sampai akhir


3). Latar (waktu, tempat, suasana)

Latar atau setting dalam cerpen meliputi tempat, waktu, dan peristiwa. Latar digunakan untuk memperkuat keyakinan pembaca terhadap jalanya suatu cerita. Latar dalam suatu cerita bisa bersifat faktual, maupun imajinatif.


4). Tokoh/penokohan
Tokoh merupakan orang yang berperan dalam cerita. Sedangkan, pengertian penokohan adalah teknik atau cara pengarang dalam menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh dalam cerita. Penokohan tokoh dalam cerita biasanya terbagi menjadi tiga karakter, yakni protagonis (baik), antagonis (kurang baik/ buruk), dan tritagonis (netral)


5). Sudut pandang
Sudut pandang adala ciri khas atau strategi yang digunakan oleh pengarang dalam menyampaikan cerita. Sudat pandang terdiri dari orang pertama, kedua, dan ketiga. Tidak menutup kemungkinan juga, pengarang menggunakan sudut pandang orang yang berada di luar cerita.


6). Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya. Umumnya, amanat dalam cerpen bersifat tersirat. Misalnya, tema cerita tentang perjuangan pahlawan akan berisi amanat tentang menumbuhkan sifat pantang menyerah, dan semangat mempertahankan kemerdekaan.


7).Gaya Bahasa
Penggunaan gaya bahasa adalah cara mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan tujuan memberikan efek pada para pembacanya. Selain itu, gaya bahasa juga digunakan salam menciptakan suatu nada, dan suasana persuasif, serta dialog supaya mampu memperlihatkan interaksi sekaligus hubungan antar tokoh. Gaya bahasa disebut dengan majas.

Banyak sekali macam-macam majas, contohnya adalah majas alegori, hiperbola, personifikasi, dan lain sebagainya.

b. Unsur Ekstrinsik  

ektrinsik adalah unsur yang berada di luar cerpen, meliputi norma yang berlaku di masyarakat untuk memenuhi hidupnya. Unsur ekstrensik menjadi bagian penting bagi pengarang, dalam membuat suatu cerita.

1). Latar belakang masyarakat

Latar belakang masyarakat merupakan pandangan ideologi suatu masyarat pada negara, seperti kondisi politik, kondisi ekonomi, dan kondisi sosial.

2). Latar belakang penulis

Latar belakang penulis merupakan riwayat hidup penulis atau pengarang cerita tersebut, misalnya psikologis, dan aliran sastranya.

3). Nilai yang terkandung di dalam cerpen.

Nilai yang dimaksudkan adalah nilai yang merupakan unsur ekstrinsik. Nilai tersebut meliputi nilai moral, nilai agama, nilai sosial, dan nilai budaya.

Nah ini teori dasarnya.

Tapi agar teman-teman lebih mudah menulis cerpen, maka ada tips yang gak boleh dilupakan adalah membaca banyak cerpen.

Karena dengan membaca cerpen maka Anda akan punya gambaran dan bisa menerapkan semua hal-hal yang sudah diarahkan di atas.

Kita bisa belajar menulis karena kita sering membaca tulisan.

Kita bisa menulis novel karena banyak membaca novel.

Kita bisa menulis cerpen karena kita suka dan sering membaca cerpen.

Kalau pengen nulis tapi gak pernah baca ya akan sangat sulit...

Berikut cerpen-cerpen bagus untuk memperkuat dan menambah referensi cerpen tulisan teman-teman.

Cerpen-cerpen ini terbitan kompas. Jelas cerpen terbaik.

1. Cerpen wajah ibu.

 https://cerpenkompas.wordpress.com/2012/08/05/dua-wajah-ibu/#more-1623

2. Cerpen, Seraya sepanjang angin.

https://cerpenkompas.wordpress.com/2012/07/22/serayu-sepanjang-angin-akan-berembus/#more-1616

3.  Cerpen perempuan tua dalam rashomon.

https://cerpenkompas.wordpress.com/2011/01/30/perempuan-tua-dalam-rashomon/

4. Cerpen, Hening diunjung senja

https://cerpenkompas.wordpress.com/2012/07/15/hening-di-ujung-senja/#more-1612

5. Cerpen perempuan berlian.

https://cerpenkompas.wordpress.com/2012/06/24/perempuan-balian/#more-1603

Masih banyak cerpen lainnya, silahkan baca, saransaya, baca 10 cerpen dulu baru nlis cerpen maka percaya deh kualitas tulisan kamu akan makin meningkat.


Selamat menulis.

1 komentar:

fiorentia viviane lesmana