LOMBA MENULIS 2 TAHUN PENAMRBAMS.ID
“SOLUSI AJIB DI SAAT KEJEPIT”
Malam mulai menyergapku, sementara pekerjaanku
menyiapkan materi mengajar besok belum usai. Biasanya aku mencari materi dari intisari beberapa
referensi di internet. Dan itu adalah blog-blog para guru. Aku penasaran,
bagaimana cara membuat blog yang begitu lengkap dan sangat membantuku selama
ini? Aku ingin sekali memilikinya. Namun aku tak tahu bagaimana caranya.
Hingga suatu hari di grup KPPJB, ada Bapak
Wijayakusuma yang men-share kelas
menulis PGRI. Akupun ikut bergabung di grup itu. Dan ternyata pertemuan di sana
sudah pertemuan ke-23 dan setiap kali pertemuan harus membuat resume melalui
blog, sebagai bukti jika mengikuti kegiatan. Aku penasaran, bagaimana cara
membuat blognya? Mau bertanya di grup rasanya malu, karena mereka sudah pasti pinter-pinter,
karena resumenya sudah banyak. Kubaca blog-blog milik bapak ibu guru di grup 21 agar memiliki
referensi dalam menulis.
Aku konsultasi dengan orang yang telah men-share grup menulis di grup KPPJB, yaitu
Pak Wijayakusuma. Namun, mungkin beliau sibuk sehingga aku diarahkan ke Pak
Fajar. Lagi-lagi takada respons, mungkin Pak Fajar pun sibuk. Aku laporan kembali ke Pak
Wijayakusuma dan kukatakan jika belum ada respons dari Pak Fajar. Kemudian aku
diarahkan ke Om, Brian, hal serupa juga kualami. Mr Brian sibuk juga rupanya.
Yah sudahlah. Aku harus bersabar, menunggu hingga esok tiba. Dan semoga esok hari, sudah ada jawaban
dari mereka.
Keesokan harinya, …
Kesibukanku di pagi hari mempersiapkan sekolah Si
Bungsu dan aku sendiri membuatku lupa akan kepenasaranku semalam. Kulalui hari
ini dengan perasaan bahagia, walaupun
perjalananku ke sekolah cukup melelahkan. Sesampai di rumah, kubuka
gawaiku, Banyak chat yang belum sempat aku baca dan aku balas. Karena saat di sekolah aku gak sempat
membuka gawai, selain sinyal yang kurang mendukung, pembelajaran tatap muka
terbatas waktu membuatku harus memanfaatkan waktu semaksimal mungkin, Bahasa
Indonesia biasanya 4x pertemuan dalam seminggu menjadi 2x pertemuan, waktunyapun
yang awalnya 45 menit dalam satu pertemuan menjadi 30 menit. Berat sekali
rasanya dalam menyampaikan materi dan memberi tugas.
Kubuka dan kubaca chat yang masuk dan kubalas satu
demi satu. Lalu barulah kuingat, jika aku ada misi untuk membuat blog agar bisa
membuat resume di grup menulis PGRI.
Kubuka chat dari Pak Fajar dan Om Brian, ternyata
dua-duanya membalas chat yang aku kirimkan, yaitu cara membuat blog. Padahal, kenapa aku tidak
mencari saja di internet yah? Pasti banyak juga yang men-sharenya. Mungkin karena semalam sudah lelah sehingga aku malas
mencari.
Kuikuti langkah-langkah cara membuat blog dan
akhirnya,… horeeee, … aku berhasil, bisa
membuat blog. Rasanya senang sekali. Kuucap terimakasih kepada Pak Wijayakusuma
yang lebih akrab dipanggil Om Jay, kepada Pak Fajar, dan Om Brianpun tidak
lupa.
Kemudian Om Jay menyuruhku untuk segera menulis di
resume hasil belajar di kelas menulis yang aku ikuti. Saat itu aku masih ingat,
pertemuan yang ke 20-an di grup menulis 21 dengan narasumber Bapak Akbar Zainuddin alias Bapak Manjada Wa
Jadda. Beliau adalah seorang penulis yang memiliki keyakinan jika kita menulis
pasti suatu hari akan ada manfaatnya. Dan apa yang dicita-citakan bisa terwujud
jika ada doa dan usaha.
Kucoba membuat resume tentang beliau. Namun
sebelumnya, aku membaca tulisan resume dari senior-senior di grup 21, agar
mengerti bagaimana cara menulis resume yang seharusnya itu. Walau masih belum
luwes, aku terus mecoba menulis. Dan Alhamdulillah
bisa. Ada kebanggaan dalam diriku, kini aku harus mulai bertransformasi,
mengubah cara mengajarku, agar materi
tersampaikan semua dan murid-murid terbantu dalam belajar.
Langkah awal kutulis disetiap kolom postingan
baru adalah judul tema dari masing-masing RPP SMA sesuai dengan jenjang
kelasnya, ada hingga 50 kolom berjudul, dengan isi yang masih kosong. Walaupun
masih kosong, aku tetap semangat suatu hari nanti semuanya akan terisi dengan
semua materi Bahasa Indonesia tingkat SMA, sehingga bisa memudahkan aku saat membutuhkan
materi untuk mengajar.
Hari demi hari kujalani dengan pasti, mengisi blogku
dengan sejuta materi. Apa yang aku anggap penting, maka aku tuliskan, agar bisa membantu siapa saja
yang membutuhkan kelak. Setiap waktu luangku aku habiskan di depan laptop.
Semuanya semata-mata demi kemudahanku suatu saat nanti. Memang, mengawali itu
sulit dan penuh perjuangan. Namun, ingatlah bahwa usaha tidak akan membohongi
hasil. Jika kita terus berusaha menulis, maka akan ada perubahan yang tidak
kita kira suatu hari nanti.
Setiap Senin, Rabu dan Jumat aku tongkrongin kelas
menulis, hingga tibalah waktunya kegiatan pembelajaran menulis dengan Narasumber Mr. Bams. Beliau pegiat literasi
yang aktif di Taman Bacaan Masyarakat. Perjuangan beliau itu luar biasa, mulai
dari kecil-kecilan membuat taman bacaan di rumahnya hingga bisa menyiapkan
sebuah rumah untuk menjadi taman bacaan. Dari situ naluriku bergejolak. Ingin
rasanya aku memiliki TBM suatu hari nanti, agar semua buku-buku yang ada di
lemari bukuku bisa dimanfaatkan oleh anak-anak di sekelilingku. Namun aku belum
memiliki keberanian. Aku konsultasikan dengan Mr Bams melalui chat. Kegigihan
Mr.
Bams menjadi cambuk untukku untuk membuat Taman Bacaan. Menurut Mr
Bams saat kita bisa bermanfaat untuk orang lain, maka ada kepuasan
tersendiri. Dan saat kita bisa berbagi, maka Allah akan menggantinya yang lebih
baik. Semoga aku bisa mengikuti jejak Mr Bams.
Sebagai langkah awal, kumulai dengan aktif menulis di
blog. Butuh waktu sebulan untukku bisa menuliskan materi Bahasa Indonesia di 50
kolom blogku. Kini setiap aku akan mengajar, malamnya, aku selalu men-share materi dulu ke grup murid-muridku,
sehingga mereka bisa membaca materi apa yang akan aku sampaikan dan bisa
mempersiapkan pertanyaan apa yang tidak dimengerti.
Walaupun sekolah kami persediaan buku terbatas, akan
tetapi dengan adanya blog, aku merasa terbantu dan murid-muridku merasa seperti memiliki buku paket sendiri. Kapan dan dimanapun mereka sempat,
mereka bisa membacanya. Sebagai timbal baliknya, aku mengajari mereka membuat
blog dan mereka diminta mengerjakan tugas-tugas melalui blog.
Banyak manfaat blog yang bisa aku dan murid-muridku
rasakan. Apalagi untuk anak yang malas
menulis dan membawa catatan ke sekolah. Karena mereka tak perlu menulis materi
lagi, kalaupun mengerjakan tugas, mereka mengerjakannya di blog. Selain
mengirit biaya untuk pembelian buku, dengan adanya blog dapat mengurangi polusi
sampah. Karena selama ini, anak-anak kadang menjadikan buku sebagai alat
permainan. Disobek-sobek dan dibuang-buang.
Blog telah membuat pengajar dan peserta didik bisa
beraksi dimanapun, kapanpun dan diwaktu kejepit sekalipun, tinggal klik saja, materi
pelajaran, bisa terbuka. Inilah salah satu cara pemanfaatan media digital
secara bijak.
Luar biasa
BalasHapussiap, makasih om jay. salam literasi
BalasHapus