Pengikut

Minggu, 27 Februari 2022

Guyonan Anak Yatim


Ini adalah photo kami sekeluarga, ketika Ibu dari suamiku masih ada. Sedangkan Bapak dari suamiku sudah meninggal 15 tahun yang lalu. Jadi suamiku kini telah yatim piatu. lain halnya dengan  aku sendiri yang masih memiliki orangtua yang lengkap.

Hari ini anakku yang bontot, sepulang ngaji tiba-tiba nyeletuk, "Mah, mamah ngerti gak tentang kewajiban kita terhadap anak yatim?, "tanyanya polos

"Ngerti, "jawabku sambil menyetrika.

"Apa kewajiban kita terhadap anak yatim?, "tanyanya lagi. Aku kemudian menjelaskan dengan perlahan, sambil ngintip di mbah google.

"Al-Qur'an menjelaskan perintah dan kewajiban umat muslim terhadap anak yatim. Dikutip dari buku Drs. Muhsin M.K, S.Ag, MSc berjudul Mari Mencintai Anak yatim, berikut ulasannya:

1. Berbuat baik

"Dan berbuat baiklah kepada ibu-bapak, karib-kerabat dan anak-anak yatim." (An-Nisaa: 36)

Ayat ini memerintahkan kita untuk selalu berbuat baik pada anak yatim. Termasuk memberikan ketenangan dan kesejahteraan bagi hidup mereka. Perlakuan baik akan membantu meringankan beban serta meningkatkan semangat hidup anak yatim.

2. Memuliakan anak yatim

Memuliakan anak yatim juga wajib dilakukan oleh sesama umat muslim, sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur'an:

"Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim." (Al-Fajr: 17)

Anak yatim tidak boleh dihina, apalagi direndahkan. Hindari berkata kasar dan menyinggung perasaannya, karena ini tidak disukai oleh Allah SWT. Terlebih berperilaku kasar dan sampai memukul, ini dapat membuat anak yatim semakin merasa terpuruk.

3. Mengurus secara patut dan adil

Orang tua asuh maupun mereka penanggung jawab panti asuhan perlu mengurus anak yatim secara patut dan adil. Dengan demikian, hidup para anak yatim ini tidak terlantar. Ingat bahwa mereka juga memiliki hak untuk hidup dengan sebaik-baiknya seperti anak lain.

4. Tidak membedakan dan menganggap seperti saudara

Allah SWT juga memerintahkan umat muslim untuk bersikap peduli terhadap anak yatim, termasuk dengan menganggapnya seperti saudara sendiri. Sikap seperti ini diharapkan dapat membuat anak yatim merasa diterima dan tidak diasingkan.

5. Memberi harta dan makanan

Anak yatim yang hidup miskin dan tidak memiliki harta warisan peninggalan orang tua perlu diberikan bantuan, termasuk dalam bentuk makanan. Mereka juga perlu mendapatkan kelayakan dalam hidup. Ini terutama wajib bagi sesama umat muslim yang berkecukupan. 

".. dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim.." (Al-Baqarah: 177)

6. Memperbaiki rumah

Rumah menjadi salah satu kebutuhan utama manusia, terutama untuk hidup dan berlindung dari dunia luar. Nah, hal ini juga berlaku pada anak-anak yatim, Bunda. Perilaku terpuji ini dicontohkan oleh Nabi Khidir a.s ketika Nabi Musa a.s mengikutinya untuk berguru.

7. Melindungi harta anak yatim

Jika anak yatim memiliki harta peninggalan orang tua, sesama umat muslim (terlebih yang memiliki amanah), wajib memelihara dan melindungi harta benda tersebut. Menjadi dosa apabila yang dilakukan justru menggunakan harta yang bukan haknya. 

Bahkan dalam Alquran ditegaskan larangan untuk mendekati harta anak yatim, apalagi mengambilnya.

"Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik.." (Al-Israa': 34)

"Katanya jika kita mengelus kepala anak yatim, akan mendapatkan pahala yang banyak?, "tanyanya lagi.

"Maksud mengelus di sini, bukan hanya mengelus kepalanya saja de,"jawabku

"Lalu apa dong?, "tanyanya lagi

"Arti mengelus di sini adalah menyayangi mereka, memberi makan, sandang dan papannya de, "jawabku menjelaskan.

"Kalau begitu, mamah udah banyak pahalanya dong?, "tanya nya.

"Tentu tidak dek, Mamah belum bisa berbuat banyak kepada anak yatim piatu selain memberi bekal yang tak seberapa, "jawabku lagi

"Mamah udah banyak berbuat kebaikan kok kepada anak yatim piatu, "jawab anakku lagi

"Kenapa begitu?, "tanyaku

"Karena mamah sudah banyak ngurus anak yatim piatu, "jawab si bontot

"Gak juga,  "jawabku sambil tersipu-sipu.

"Mamah kan sudah membelai anak yatim piatu, ngasih makan, tempat tinggal dan lain-lain, "jawab si bontot. 

"Terus mamah juga sering membelikan bajunya dan lain-lain, "kata anakku yang bontot  yang berumur 9 tahun.

Aku tersenyum sambil berpikir, "kapan aku ngurusin anak yatim piatu secara mendetail? aku belum bisa."

Kemudian tiba-tiba anakku berkata,  "mamahkan ngurusin Papah sehari-hari, mengelus-elus kepala Papah, nyiapin makan Papah, pakaiannya, dan saat Papah sakit diurusin sama mamah juga. Berarti mamah sudah dapat pahala dari Allah karena ngurusin anak yatim piatu."

Aku ngakak tertawa, sambil memandang wajah suamiku yang sedang mencium si bontot, tak tahu harus berkata apa. ada-ada saja  jawaban anakku yang bontot ini. 

Inilah hikmah jika kami berkumpul, bisa belajar sambil bercanda.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fiorentia viviane lesmana