Pengikut

Minggu, 24 April 2022

MENULIS NOVEL YANG EFEKTIF DAN INSPIRATIF



Ini adalah Bapak Ahmad Fuadi, seorang penulis tempo, novel dll. ada

pun novel-novel karya beliau adalah :



Menulis Novel itu memiliki suatu rahasia tersendiri. Seperti halnya memasak, ada rahasianya. Memasak memerlukan rasa, data dan logika, begitu pula halnya dengan menulis. Jika menulis novel  tanpa rasa maka akan menjadi tulisan ilmiah, makanya menulis novel itu rasa kita harus digunakan, logika kita digunakan dan data juga harus sesuai, agar para pembaca menjadi merasakan apa yang penulis tuliskan.





Menulis itu seperti kita menaiki karpet terbang aladin, gratis, dan melambung tinggi melebihi daya nalar yang sebenarnya. Menulis itu kegiatan yang mudah, karena semuanya bisa dimulai dari apapun yang ada di sekitar kita.

Adakah cara efektif dalam menulis? bagaimana :

  1. Why? luruskan niat : suntikkan stamina yang tidak putus. Alasan dasarnya apa? pondasinya harus kuat dan jelas yaitu niatnya. Karena jika niat kita jelas maka keinginan kita juga kuat. Seperti hadist nabi  yaitu sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat buat orang lain. Dan salah satu cara kita agar bisa bermanfaat oranglain yaitu dengan cara menulis. agar kita bisa berbagi-bagi cerita, berbagi-bagi ilmu
  2. What? mencari tema bahasan yang akan kita tulis, caranya kita masuk ke dalam diri kita lagi, apa yang membuat kita suka, peduli, atau benci terhadap sesuatu yang pernah hati kita rasakan. makanya harus kita kenali, peduli, familiar dan tahu adalah obat kuat menulis. Kenali apa yang ada di dalam hati, 
  3. How? Referensi : buku lain, foto, diari dan lain-lain. Teknik menulis itu banyak sekali caranya salah satunya kelas menulis, buku-buku tentang menulis dan diantara semua cara/referensi menulis adalah riset berupa filling, data. Jadi jika kita sedang menulis tentang pesantren , maka yang harus kita cari adalah buku-buku yang di pesantren. Memang sebagian penulis ada yang berpendapat jika dengan membaca buku orang lain, bisa kita terpengaruh oleh isi buku mereka. Padahal maksud kita hanya untuk referensi saja. Jadi belajar dan berlatih harus yang utama

  4. When? Kapan menulisnya? Cicil setiap hari, sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit. Man Jadda Wa Jadda


Proses Pasca Menulis

  1. Promosi penulis
  2. interaksi. Harus ada interaksi dengan pembaca
  3. kritik. Harus siap membuka pintu untuk mendapatkan komentar. Karena kritik bisa membuat tulisan lebih baik.
  4. promosi penerbit
Menulislah dengan hati, maka akan sampai ke hati. Man Jadda Wa Jadda



5 komentar:

fiorentia viviane lesmana